Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGGUNAAN NUKLIR DALAM BIDANG MILITER

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Radiokimia

DOSEN PEMBIMBING

Jafar La Kilo, S.Pd., M.Si

DISUSUN OLEH

Kelompok 4

Alviandi S. Taib (441420031)

Moh. Ilham Tobiyo (441418047)

Ramlan Usman (441420017)

Siti Fadila Muhtar Amu (441420021)

KELAS A

PRODI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “Penggunaan
Nuklir Dalam Bidang Militer” mata kuliah “Radiokimia”. Shalawat serta salam kita sampaikan
kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-
Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Radiokimia di Program Studi
Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada Universitas Negeri
Gorontalo. Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Jafar La Kilo, S.Pd., M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah Radiokimia dan kepada
segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka
dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................3
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 Senjata Nuklir..............................................................................................................................5
2.2 Kapal Selam Nuklir (KSN)..........................................................................................................6
2.3 Dampak Positif atau Keuntungan Penggunaan Nuklir Dalam Bidang Militer.............................7
2.4 Dampak Negatif atau Kerugian Penggunaan Nuklir Dalam Bidang Militer..............................10
2.5 Cara Menanggulangi Dampak Negatif atau Kerugian Yang Dihasilkan Dari Penggunaan Nuklir
Dalam Bidang Militer............................................................................................................................11
BAB III......................................................................................................................................................13
PENUTUP.................................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................13
3.2 Saran..........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Nuklir merupakan salah satu teknologi mutakhir yang ditemukan oleh manusia di
abad 20- an. Teknologi Nuklir adalah teknologi yang melibatkan reaksi dari inti atom.
Teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan teknologi baik dibidang
energi, militer, pangan, dan kedokteran. Teknologi tersebut dapat memberikan dampak
yang positif dan negatif. (Belakang et al., 1987)

Energi nuklir dibangkitkan menggunakan reaksi fisi nuklir. Reaksi ini


merupakan reaksi pembelahan inti atom nuklida berat ketika ditembak dengan
netron. Ketika atom nuklida berat terbelah, akan dihasilkan dua nuklida baru yang
jumlah kedua massanya sedikit lebih kecil daripada massa nuklida berat asalnya.
Selisih massa ini, yang disebut mass defect, dikonversi menjadi energi maha
dahsyat. Pembelahan nuklida berat ini melepaskan energi sangat besar dengan
konsumsi bahan bakar sangat sedikit. (Pengenalan Teknologi Nuklir, 2014)

Reaksi nuklir jenis lainnya adalah reaksi fusi nuklir. Alih-alih membelah
atom, reaksi ini justru menggabungkan dua atom. Jika reaksi fisi membelah atom
nuklida berat, maka reaksi fusi menggabungkan dua nuklida ringan. Reaksi ini
juga menghasilkan mass defect yang kemudian dikonversi menjadi energi.
Namun, hingga saat ini, reaksi fusi nuklir belum berhasil dikomersialkan.
(Pengenalan Teknologi Nuklir, 2014)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu senjata nuklir?
2. Apa itu kapal selam nuklir?
3. Bagaimana dampak positif atau keuntungan penggunaan nuklir dalam bidang militer?
4. Bagaimana pula dampak negative atau kerugian dalam penggunaan nuklir di bidang
militer?
5. Bagaimana cara menanggulangi dari kerugian atau dampak negative dari penggunaan
nuklir dalam bidang militer?
6. Bagaimana pemanfaatan tekhnologi nuklir?

1.3 Tujuan
1. Untuk megetahui senjata nuklir
2. Untuk mengetahui kapal selam nuklir

3
3. Untuk mengetahui keuntungan atau dampak positif dari penggunaan nuklir dalam
bidang militer
4. Untuk mengetahui dampak negative atau kerugian dari penggunaan nuklir dalam
bidang militer
5. Untuk mengetahui cara menanggulangi dari adanya kerugian atau dampak negative
dari penggunaan nuklir dalam bidang militer
6. Untuk mengetahui pemanfaatan teknologi nuklir dalam bidang militer.

4
BAB II

PEMBAHASAN

Saat ini pemanfaatan teknologi nuklir telah merambah ke berbagai bidang, namun
secara umum pemanfaatan teknologi nuklir dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
untuk kepentingan militer dan kepentingan damai (sipil). Mengingat tehnologi nuklir
merupakan suatu teknologi maju yang sangat strategis, sejak perang dunia kedua telah
dikembangkan senjata pemusnah massal yang berbasis pada teknologi nuklir, yang
dikenal dengan senjata nuklir (nuclear weapon) dan peralatan perang berbasis teknologi
nuklir salah satunya adalah kapal selam nuklir. (Pemanfaatan Teknologi Nuklir, 2011)

2.1 Senjata Nuklir


Senjata nuklir adalah salah satu alat pemusnah masal yang mendapatkan daya
ledak (daya hancur) dari reaksi nuklir, baik reaksi fisi atau kombinasi dari fisi dan fusi.
Keduanya melepaskan sejumlah besar energi dari sejumlah massa yang kecil, bahkan
senjata nuklir mini dapat menghancurkan sebuah kota dengan ledakan, api, dan radiasi.
Sejak berakhirnya perang dunia kedua, badan internasional seperti PBB, dalam hal ini
ditangani secara khusus oleh IAEA, berusaha untuk mengendalikan penggunaan dan
pengembangan teknologi nuklir sebagai senjata pemusnah massal. (Pemanfaatan
Teknologi Nuklir, 2011)

Pada Perang Dunia kedua, Amerika membiayai sebuah proyek rahasia yang
bernama Manhattan Project, proyek ini mempunyai tujuan membuat senjata nuklir
berdasarkan pada setiap jenis unsur belah (fissile material). Dalam pelaksanaan proyek
tersebut, pada tanggal 16 Juli 1945 Amerika Serikat telah meledakkan senjata nuklir
pertama dalam sebuah percobaan dengan nama sandi "Trinity", yang diledakkan dekat
Alamogordo, New Mexico. Percobaan ini bertujuan untuk menguji cara peledakkan
senjata nuklir.

Di luar kepentingan percobaan proyek, Bom uranium pertama diberi nama Little
Boy, diledakkan di kota Hiroshima, Jepang, pada tanggal 6 Agustus 1945, diikuti dengan
peldakkan bom plutonium Fat Man di Nagasaki. Sejak diledakkannya Fat Man, jepang
bertekuk lutut pada sekutu dan berakhirlah Perang Dunia Kedua.

Sejak peledakkan tersebut, tidak ada senjata nuklir yang dilepaskan secara ofensif.
Namun, perlombaan senjata untuk mengembangkan senjata pemusnah terjadi. Empat
tahun berikutnya, pada 29 Agustus 1949, Uni Soviet meledakkan senjata fisi nuklir
pertamanya. Inggris mengikuti pada tanggal 2 Oktober 1952, Prancis pada 13 Februari

5
1960, dan Cina pada 16 Oktober 1964. Berbda dengan senjata pemusnah konvensional,
senjata nuklir masih mempunyai efek mematikan hingga 2-5 tahun setelah diledakkan
disamping korban tewas sesaat setelah diledakkan. Setengah dari korban yang tewas di
Hiroshima dan Nagasaki meninggal dua lima tahun setelah ledakan nuklir yang
diakibatkan oleh paparan radiasi.

Disamping senjata (bom) nuklir, senjata pemusnah masal lainnya yang berbasis
teknologi nuklir adalah Senjata radiologi. Senjata radiologi adalah tipe senjata nuklir
yang dirancang untuk menyebarkan material nuklir yang berbahaya ke wilayah musuh.
Senjata tipe tidak memiliki kemampuan ledakan seperti bom fisi atau fusi, namun
mengkontaminasi sejumlah besar wilayah untuk membunuh banyak orang. Senjata
radiologi tidak pernah dilepaskan karena dianggap tidak berguna bagi angkatan
bersenjata konvensional. Namun senjata tipe ini meningkatkan kekhawatiran terhadap
terorisme nuklir.

Sejak tahun 1945 hingga tahun 1963, lebih dari 2000 percobaan nuklir dilakukan.
Pada tahun 1963, seluruh negara pemilik dan beberapa negara non pemilik senjata nuklir
menandatangani Limited Test Ban Treaty, yang berisi bahwa mereka tidak akan
melakukan percobaan senjata nuklir di atmosfer,bawah air, atau luar angkasa. Perjanjian
ini masih mengijinkan percobaan nuklir bawah tanah. Prancis melanjutkan percobaan
nuklir di atmosfer hingga tahun 1974, Cina hingga tahun 1980. Percobaan bawah tanah
terakhir oleh Amerika Serikat dilakukan pada tahun 1992, Uni Soviet di tahun 1990, dan
Inggris di tahun 1991, sedangkan Prancis dan Cina hingga tahun 1996. Setelah
mengadopsi Comprehensive Test Ban Treaty di tahun 1996, seluruh negara tersebut telah
disumpah untuk menghentikan seluruh percobaan nuklir. India dan Pakistan yang tidak
termasuk ke dalam negara-negara tersebut melakukan percobaan nuklir terakhirnya di
tahun 1998.

Senjata nuklir adalah senjata yang paling mematikan yang pernah diketahui.
Ketika Perang Dingin, dua kekuatan besar memiliki sejumlah besar persenjataan nuklir
yang cukup untuk menghancurkan ratusan juta orang. Berbagai generasi manusia hidup
dalam bayang-bayang penghancuran oleh nuklir, direlfeksikan dalam film-film seperti
Dr. Strangelove dan Atomic Café. (Pemanfaatan Teknologi Nuklir, 2011)

2.2 Kapal Selam Nuklir (KSN)


Kapal Selam Nuklir (KSN) adalah kapal selam yang pengoperasiannya
menggunakan tenaga nuklir sebagai sumber tenaga. KSN menggunakan reaktor air
bertekanan atau PWR (pressurizer water reactor) sebagai sumber tenaga memutar turbin
utama yang menggerakkan baling-baling serta motor elektrik pengisi baterai yang
menghasilkan listrik untuk berbagai keperluan. Berbeda dengan kapal selam diesel, kapal
selam nuklir tidak perlu muncul ke permukaan untuk menghisap udara seperti yang
dilakukan kapal selam diesel yang memerlukan udara dalam pembakaran bahan

6
bakarnya. Keunggulan KSN terletak pada masa operasionalnya serta lebih bertenaga
meskipun kapal selam mempunyai ukuran besar dan harus dalam kondisi menyelam,
uranium sebagai bahan bakar dari reaktor dapat diganti setelah 3 tahun pemakaian. Faktor
penghambat operasional kapal selam nuklir adalah kebutuhan atau suplai logistik awak
kapal. KSN pertama dibuat tahun 1951, yang dipelopori oleh seorang perwira AL
Amerika Serikat,Kapt. Hyman G. Rickover.  Karya pertama nya adalah: USS Nautilus
(1951)Yang revolusioner dari KSN adalah penggunaan reaktor nuklir untuk
membangkitkan tenaga gerak propeller dan pengisian (recharge) battere-battere yang
akan digunakan oleh motor listrik. Jadi posisi mesin diesel diambil alih oleh Reaktor
Nuklir Mini. Sedang motor listrik tetap dipertahankan. (Pemanfaatan Teknologi Nuklir,
2011)

Keuntungan penggunaan tenaga nuklir sangat besar.

- Pertama, sistem pembangkit nuklir (reaksi fusi atom uranium) tidak lagi memerlukan
sirkulasi udara. Bisa dilakukan dibawah air. Dengan demikian KSN tidak perlu lagi
sering muncul ke permukaan. Sebuah KSN bisa mengelilingi dunia dalam tempo 2
bulan tanpa muncul kepermukaan.
- Kedua, hemat bahan bakar (uranium). KSN tidak perlu mengisi bahan bakar dalam
waktu yang lama. KSN milik Amerika bisa beroperasi 25 tahun tanpa penggantian
bahan bakar. Setidaknya komponen yang memerlukan penggantian adalah battere
(accu) yang sudah lemah atau rusak

Cara kerja: Pada prinsipnya, dalam pengoperasian KSN tidak diberlakukan lagi
prosedur pengalihan pembangkit dari Mesin diesel ke Mesin listrik seperti yg berlaku
pada Kapal Selam Konvensional (KSK). Akan tetapi prinsip kerja timbul-tenggelam
KSN masih sama dengan Kapal Selam Konvensional, yaitu dgn mekanisme pengisian
dan pengosongan Ballast Tank. Prinsip ini dibuat pertama kali oleh Robert Fulton (1805).
(Pemanfaatan Teknologi Nuklir, 2011)

2.3 Dampak Positif atau Keuntungan Penggunaan Nuklir Dalam Bidang Militer
Dampak positif dari penggunaan senjata nuklir bagi Negara maupun individu yaitu
sebagai berikut.

1. Jaminan Memenangkan Peperangan


Dalam dunia Internasional sendiri, ada beberapa peperangan yang bisa kita
jadikan sebagai contoh,yakni konflik Korea Utara dan Korea Selatan, lalu konflik
yang terjadi pada saat perang dunia seperti pada penyebab perang Vietnam dan
Amerika dan juga perang yang sangat fenomenal, yakni Perang Dingin. Dampak
positif yang bisa langsung dirasakan oleh pengguna senjata nuklir adalah sebuah
jaminan untuk memenangkan peperangan tersebut dengan mudah. Meskipun
seharusnya penggunaan senjata nuklir merupakan opsi yang terakhir dalam strategi

7
perang, namun banyak sekali pihak yang pada saat ini masih berusaha untuk selalu
mengedepankan persenjataan nuklir di samping menggunaakn persenjataan yang
normal. Jaminan akan kemenangan pasti meningkat, seiring dengan lemahnya tingkat
persenjataan lawan. Negara-negara yang dikhawatirkan akan mengalami dilema
penggunaan senjata nuklir adalah Amerika, Rusia, dan Korea Selatan. Ketiga negara
tersebut sangat waspada, sehingga terus mengembangkan teknologi nuklir hampir
setiap harinya sampai saat ini. (Adi, 2018)
Jaminan untuk memenangkan peperangn tentunya bisa berkurang bila pihak
lawan menggunakan teknologi yang sama. Namun, bila memang kedua kubu dengan
keras kepala tetap menggunakan persenjataan nuklir, maka bisa dipastikan kedua
negara tadi akan hancur, tanpa sempat melarikan diri dari titik ledakan. Itulah sebab
mengapa pertimbangan untuk menggunakan senjata nuklir ini sangat diperlukan,
mengingat jumlah korban jiwa yang akan melayang bisa sangat banyak. Kita bisa
melihat contohnya pada Perang Dingin. Di dalamnya, terdapat suatu strategi perang
dingin yakni penggunaan senjata nuklir, yang untungya tidak sempat terjadi.  Muncul
berbagai ciri-ciri agresi militer saat itu, yang bisa dtemukan pada kedua blok.(Adi,
2018)

2. Mengurangi atau Menghemat Sumber Daya yang Dikeluarkan Untuk Perang

Salah satu dampak positif dalam penggunaan senjata nuklir adalah untuk
menghemat dan mereservasi sumber daya peperangan lainnya seperti human
resource, dan aset tetap yang dimiliki untuk bisa digunakan pada peperangan dengan
skala yang lebih kecil. Namun untuk sumber daya keuangan, pengembangan nuklir
pastinya membutuhkan dana yang besar, Maka dari itu, negara-negara yang masih
berkembang atau negara maju tapi measih belum stabil ekonominya masih merasa
bahwa pengembangan nuklir masih tidak dibutuhkan. Di samping karena tidak ada
ancaman yang besar, penggunaan sumber daya perang yang ada masih bisa sanggup
untuk mengatasi problema yang ada.

Pengembangan nuklir memang sangat menguras kas negara, namun bila senjata
nuklir yang mutakhir sudah terlahir, maka biya untuk penelitian bisa dipangkas, dan
negara hanya perlu mengeluarkan biaya maintenance yang tentu jumlahnya lebih kecil
bila dibandingkan dengan biaya penciptaan senjata nuklir itu sendiri. Namun perlu
diketahui di sini bahwa pengembangan senjata nuklir itu tidak ada habisnya. Di atas
langit masih ada langit, ada senjata nuklir yang lebih canggih dari yang dimiliki, dan
terus berkembang. Apalagi dengan hasrat manusia yang terkenal sebagai makhluk yang
tidak pernah puas. (Adi, 2018)

3. Meminimalisir Korban Jiwa Dari Pihak Sendiri

8
Keuntungan yang lain untuk dipertimbangkan dalam peperangan adalah jumlah
pasukan. Jumlah pasukan yang besar tentunya bisa mensupport negara untuk
kemudian memenangkan perang. Armada yang jumlahnya besar pun juga turut
menyumbang presentase kemungkinan menang dalam perang. Oleh karena itu,
kemudian banyak negara turut mengembangkan persenjataan nuklir atas nama
kemanusiaan, tidak ingin adanya korban jiwa yang banyak dari negara sendiri.
Dengan begitu, jumlah armada yang berkurang masih bisa ditolerir dan bisa
dilakukan perekrutan progresif untuk selanjutnya. Banyak sekali penggunaan senjata
untuk konflik yang seringkali terjadi karena penyebab konflik antar agama yang bisa
kita temui pada penyebab konflik Rohingya. Padahal, seharusnya dampak konflik
agama itu bisa diminimalisir sebaik mungkin dengan pengendalian konflik
sosial yang efektif guna untuk membuka pikiran masyarakat agar mereka tidak lagi
berpikiran radikal.(Adi, 2018)

4. Tehnik Termudah Menghancurkan Musuh

Kemampuan senjata nuklir untuk menghancurkan musuh memang tidak bisa


dipertanyakan lagi. Senjata ini merupakan senjata pemusnah massal paling ampuh
yang pernah dimiliki manusia. Hanya dengan sekali peluncuran saja, maka jangkauan
kehancuran yang ditimbulkannya sangat luas, seperti yang bisa kita lihat pada kota
Hirosima dan Nagasika. Kedua kota tersebut bisa hancur dengan mudah, apalagi
dengan base musuh. Sudah bisa dipastikan bahwa sebuah negara bisa hancur dalam
sekejap bila pada titik-titik utamanya sudah dihancurkan oleh bom nuklir.(Adi, 2018)

5. Memberikan Efek Jera Pada Pihak yang Menyerang Negara

Penggunaan senjata nuklir juga bisa menimbulkan efek traumatik pada korban
yang terkena senjata ini. Banyak dari mereka yang melihat korban dengan kondisi
yang sangat mengerikan, hampir diluar akal manusia. Seperti halnya cerita yang
disampaikan oleh seorang korban dari Bom Hiroshima, yang mengatakan bahwa ia
melihat seseorang berjalan sambil membawa karpet yang besar, namun ternyata itu
adalah kulitnya sendiri yang lepas dari tubuh yang dibawanya. Efek traumatik tadi
membuta sebuah negara berpikir dua kali untuk kembali melakukan penyerangan
terhadap negara yang telah menggunakan senjata nuklir tadi. Walaupun memberikan
efek jera dan rasa takut yang laur biasa, namun perasaan trauma ini bisa terbawa
sampai ke generasi-generasi berikutnya. Seperti halnya memori-memori kelam yang
terjadi pasca perang yang masih terngiang oleh penduduk Jepang.(Adi, 2018)

6. Menghentikan Perang Seketika

9
Bila belajar dari sejarah, kita bisa melihat bahwa penggunaan senjata nuklir ini
digunakan untuk memberikan jenjang waktu istirahat pada kedua kubu untuk bisa
kembali menata ulang negara atau kemiliterannya. Peperangan yang tiada henti
membutuhkan tanda gertakan yang keras untuk sebagai penanda bahwa sudah saatnya
perang berhenti. Dengan melihat dashyatnya kekuatan senjata nuklir, maka
pemberhentian perang merupakan jalan yang masuk akal. (Adi, 2018)

2.4 Dampak Negatif atau Kerugian Penggunaan Nuklir Dalam Bidang Militer
Jenis radiasi yang berisiko tinggi menyebabkan masalah kesehatan adalah radiasi
pengion, misalnya sinar X dan sinar gamma. Seseorang bisa terpapar radiasi nuklir jenis
ini dari mesin pemancar energi nuklir, seperti pada pemeriksaan CT-scan dan Rontgen,
atau melalui ledakan bom nuklir dan kebocoran reaktor nuklir.(Adrian, 2019) 

Tubuh manusia yang terpapar radiasi nuklir dosis besar akan mengalami sindrom
radiasi akut (ARS) atau keracunan radiasi yang bisa berujung pada kematian. Tingkat
keparahan dan gejala yang timbul tergantung kepada seberapa besar radiasi nuklir yang
terserap tubuh. Adapun banyaknya penyerapan radiasi tergantung kepada kekuatan energi
radiasi dan jarak tubuh dengan sumber radiasi.(Adrian, 2019)
Tanda dan gejala keracunan radiasi nuklir mungkin tidak segera muncul saat
tubuh terpapar radiasi nuklir dalam jumlah besar. Gejala mungkin baru akan muncul
dalam waktu beberapa jam, hingga berminggu-minggu setelah terpapar radiasi.
Gejala-gejala yang dapat muncul saat seseorang mengalami keracunan radiasi nuklir
adalah:

 Ganggaun pencernaan, seperti mual, muntah, diare.


 Sakit kepala.
 Demam.
 Pusing.
 Kelelahan.
 Rambut rontok.
 Muntah darah.
 Luka, lepuhan, dan peradangan di berbagai bagian tubuh, seperti mulut, bibir,
usus, kerongkongan, dan kulit.

Kasus penyakit radiasi nuklir mulai booming sejak terjadinya ledakan bom atom


Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Yang lebih dahsyat adalah ketika pembangkit listrik
tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina meledak dan meluluhlantakkan kota tersebut.(Adrian,
2019)
Untuk dampak pada lingkungan yaitu Para peneliti menyebutkan bahan ekosistem di
bumi akan berubah menjadi lebih buruk apabila terjadi ledakan nuklir dan dampak

10
ledakan nuklir akan sangat lebih buruk dibandingkan dengan dampak yang ditimbulkan
oleh pemanasan global akibat gas greenhouse. Pencegahan ledakan nuklir harus menjadi
perhatian komunitas internasional. Bahkan perkembangan dari energi nuklir itu sendiri
sudah memiliki potensi yang berbahaya yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
(Izarina, 2018)
Para ilmuwan sudah mengkalkulasi adanya dampak negatif yang terjadi apabila
terjadi perang atau ledakan yang bersangkutan dengan energi nuklir. Asap hitam yang
ditimbulkan dari energi nuklir tersebut akan naik ke awan dan menghalangi paparan sinar
matahari ke bumi dan akan membuat bumi tenggelam dalam kegelapan. Tanpa adanya
kehangatan dan paparan sinar matahari, tumbuhan tidak akan bisa berpotosintesis dan
kemudian perlahan akan mati. Apabila tumbuhan mati, ekosistem manusia dan hewan
akan hancur dan terjadi kelaparan besar-besaran. Bahkan ledakan nuklir dalam skala kecil
dispekulasi dapat merusak fungsi lapisan ozon, memperpendek musim panen dan
meningkatkan temperatur dan semakin menambah jumlah sebab pemanasan global.
(Izarina, 2018)

Asap hitam yang naik ke bagian atas atmosfir ini akan terkena cahaya panas
matahari dan menjalar ke seluruh dunia. Partikel-partikel dari asap tersebut akan
mengkonsumsi cahaya matahari sebelum ia masuk ke dalam bumi, dan di satu sisi akan
mengakibatkan bumi mengalami musim dingin yang panjang di seluruh bagiannya
dengan rata-rata 1.25 derajat celcius. Temperatur ini lebih dingin daripada jaman es dan
akan menjadi salah satu perubahan iklim terbesar dalam sejarah manusia. (Izarina, 2018)

2.5 Cara Menanggulangi Dampak Negatif atau Kerugian Yang Dihasilkan Dari
Penggunaan Nuklir Dalam Bidang Militer
Konsep keselamatan tenaga nuklir sangat penting dalam pemanfaatan tenaga
nuklir, karena dibalik keuntungan-keuntungan yang dapat dirasakan dengan
memanfaatkan tenaga nuklir, pemanfaatan tenaga nuklir sangat rawan akan terjadinya
kecelakaan baik karena kelalaian manusia ataupun karena bencana alam. Oleh karena itu
pemanfaatan tenaga nuklir harus memperhatikan semboyan atau azas keselamatan
pemanfaatan nuklir. Setiap kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan tenaga nuklir
wajib memperhatikan keselamatan, keamanan, dan ketenteraman, kesehatan pekerja dan
anggota masyarakat, serta perlindungan terhadap lingkungan hidup. (Krulinasari, 2013)

Untuk penanganan penyakit radiasi nuklir yaitu tujuan pengobatan penyakit


radiasi nuklir adalah untuk mencegah kontaminasi radioaktif lebih lanjut dan
meringankan gejala-gejala yang muncul, seperti luka, cedera, dan rasa nyeri di tubuh
penderita penyakit radiasi nuklir. Setelah terpapar radiasi nuklir, pastikan untuk
melepaskan seluruh pakaian yang menempel di tubuh untuk mencegah kontaminasi
tambahan, dan segera cuci bagian tubuh atau kulit yang terkena radiasi dengan air dan
sabun. (Adrian, 2019)

11
Untuk mengobati sumsum tulang yang rusak, dokter akan memberikan obat-
obatan yang bekerja dengan cara menstimulasi dan meningkatkan jumlah sel darah
putih untuk melawan efek dari radiasi pada sumsum tulang. Selain itu, dokter juga
mungkin akan memberikan transfusi darah untuk menggantikan sel-sel darah yang
hilang, atau bahkan melakukan transplantasi sumsum tulang. (Adrian, 2019)

2.6 Pemanfaatan Tekhnologi Nuklir Dalam Bidang Militer


Pemanfaatan standar teknologi nuklir di bidang keamanan
adalah screening menggunakan sinar-X. Namun, yang lebih krusial adalah untuk
keperluan militer. Khususnya di daerah perbatasan.
Berbagai perangkat sensor pemantau dan detektor di daerah perbatasan
negara membutuhkan suplai daya yang reliabel, tahan lama dan tahan segala
cuaca. Sensor-sensor ini bekerja dengan daya sangat rendah, antara orde
mikrowatt, miliwatt hingga paling tinggi watt. Baterai nuklir dapat menjadi catu
daya bagi perangkat-perangkat pemantau tersebut.
Baterai nuklir menggunakan radioisotop pemancar alfa atau beta untuk
menghasilkan daya. Ada dua jenis konverter daya, yakni termal (menggunakan
panas radioisotop) atau non-termal (menggunakan radiasi). Panas atau radiasi ini
dikonversi menjadi listrik dan mampu beroperasi sesuai dengan umur paruh dari
radioisotop yang digunakan.
Radioisotop untuk baterai nuklir membutuhkan keluaran radiasi alfa atau
beta dengan energi cukup tinggi dan umur paruh cukup panjang. Beberapa
radioisotop yang bisa digunakan adalah plutonium-238, americium-241 dan
stronsium-90.
Suplai listrik di pos-pos perbatasan juga merupakan hal krusial. Karena
jauh dari jaringan listrik, biasanya listrik didapatkan dari mesin Diesel atau panel
surya dengan baterai. Keduanya memiliki masalah. Mesin Diesel boros bahan
bakar, sementara transportasinya sulit. Belum lagi emisi GRK dan polusi yang
disebabkannya. Sementara, panel surya tidak reliabel, sangat tergantung kondisi
cuaca.
PLTN mikro bisa menjadi alternatif. PLTN ini memiliki daya dalam satuan
kilowatt. Reaktor sejenis ini baru pernah diuji oleh NASA melalui program
Kilopower Reactor. Tujuan awal program Kilopower Reactor adalah untuk
keperluan angkasa luar, tapi sangat memungkinkan untuk diterapkan bagi
keperluan militer. Keamanan suplai listrik di pos perbatasan dapat menjamin
sistem pemantauan tidak akan terganggu. (Pengenalan Teknologi Nuklir, 2014)

12
.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan nuklir
dalam bidang militer yaitu paling banyak dalam pembuatan senjata nuklir untuk
digunakan dalam perang, selain itu terdapat pemanfaatan teknologi nuklir dalam bidang
militer yaitu PLTN mikro. Dalam penggunaan nuklir ini terdapat dampak positif maupun
dampak dampak negatif bagi manusia maupun lingkungan.

3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Y. (2018). Dampak Positif Senjata Nuklir. Hukamnas.Com. https://hukamnas.com/dampak-


positif-senjata-nuklir
Adrian, K. (2019). Inilah Bahaya Nuklir Bagi Kesehatan. Alodokter.
https://www.alodokter.com/begini-cara-radiasi-nuklir-merenggut-nyawa-anda
Belakang, L., Bangka, K., Barat, M. S., & Utara, S. S. (1987). BAB I. 1–4.
Izarina, N. A. (2018). Dampak Nuklir Bagi Lingkungan dan Manusia. Hukamnas.Com.
https://hukamnas.com/dampak-nuklir-terhadap-lingkungan
Krulinasari, W. (2013). Pengaturan Hukum Interasional Terhadap Penggunaan Nuklir Untuk
Tujuan Damai. Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 7 No. 1, 7(1).
Pemanfaatan Teknologi Nuklir. (2011). NU Online. https://nu.or.id/opini/pemanfaatan-
teknologi-nuklir-4LeAV
Pengenalan Teknologi Nuklir. (2014). Oddthemes. http://www.kommun.or.id/p/pengenalan-
teknologi-nuklir-di-berbagai.html

14

Anda mungkin juga menyukai