Kegiatan Belajar 1
S etiap kali Anda hendak membeli makanan dalam kemasan, biasanya yang
pertama kali dilihat oleh calon konsumen adalah kemasan dan labelnya.
Kemasan itu sangat beragam, baik bentuk maupun bahannya. Namun, yang
lebih penting untuk diketahui oleh calon konsumen adalah label yang ada pada
kemasan tersebut. Berdasarkan informasi pada label bahan makanan inilah maka
para konsumen bisa mengetahui banyak hal tentang kualitas bahan makanan dari
produk yang ada dalam kemasan yang akan dibelinya.
informasi pokok, yakni kemasan produk, label produk, dan tanda daftar pada
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau Departemen Kesehatan.
Selain itu, Anda juga tentu saja harus memilih makanan dengan kemasan yang
baik. Untuk makanan kaleng misalnya, sebaiknya cari yang tidak penyok,
berlubang, karatan, atau tidak cembung. Perlu Anda ketahui bahwa kondisi fisik
kemasan dapat berpengaruh pada isinya, kemasan yang sudah rusak
dikhawatirkan isinya pun rusak, mungkin telah terjadi kontaminasi, dan dapat
mengakibatkan keracunan.
f. Menggunakan nama dan gambar tokoh yang telah menjadi milik umum,
misalnya Bung Karno, Merah Putih, dan Borobudur.
4. Sertifikasi Halal
Para mahasiswa, Indonesia adalah negara dengan sebagian besar
penduduknya adalah muslim. Pada masa silam, mungkin Anda tidak pernah
membayangkan bahwa berbagai produk makanan akan didatangkan dari luar
negeri di mana kehalalan produk makanan tidak menjadi halangan ibadah
penduduknya. Dengan kebijakan ekspor-impor pemerintah dalam produk
makanan jadi maka sertifikasi halal menjadi sangat penting. Dengan demikian,
hal ini menjadi syarat wajib bagi para produsen makanan karena hal ini akan
membantu para muslim dan muslimat sehingga tidak perlu ragu-ragu dalam
membeli makanan.
Kriteria kehalalan tidak terbatas pada bahannya saja, tetapi juga dalam
pemrosesannya. Untuk bisa mencantumkan label halal ini, produsen harus
6.8 Kimia Bahan Makanan
mengikuti serangkaian prosedur dan audit yang meliputi tim dari Badan POM,
Departemen Agama, dan MUI. Konsumen harus juga melihat dengan teliti nama
dan alamat produsen di label kemasan, termasuk untuk produk luar negeri. Jika
terjadi sesuatu yang merugikan maka para konsumen tidak akan mengalami
kesulitan untuk mengajukan tuntutan. Untuk itu, sebaiknya jangan buang struk
pembelian barang Anda sebagai bukti jika terjadi kerusakan produk.
LAT IH A N
1) Jika Anda telah mengetahui manfaat dari adanya label makanan maka
pengertian dan fungsi Label makanan ini akan mudah dipahami. Silakan
Anda baca kembali bagian pertama dari Kegiatan Belajar ini.
2) Silakan Anda membaca lagi isi dari Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun
1999 tentang Label Makanan dan Iklan Pangan.
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
4) Tiga informasi pokok untuk memilih makanan yang masih sehat dan bagus,
kecuali ....
A. keutuhan kemasan produk
B. kelengkapan label produk
C. kualitas warna kemasan
D. adanya tanda “terdaftar di...”
9) Cara penulisan yang benar label kedaluwarsa untuk jenis makanan yang
mudah rusak kurang dari 6-8 minggu adalah ....
A. Tanggal Akhir Penggunaan Optimal (TAPO)
B. Tanggal Akhir Konsumsi (TAK)
C. Tanggal Pembuatan (TP)
D. Tanggal Pengeluaran Produk (TPP)
10) Badan-badan berikut harus terlibat dalam rangkaian audit sertifikat halal
bahan makanan, kecuali ....
A. Badan POM
B. Majelis Ulama Indonesia
C. Departmen Agama RI
D. Majelis Wali Amanah
Kegiatan Belajar 2
J ika Anda masih ingat diskusi kita pada Kegiatan Belajar 1 pada modul ini
yaitu tentang label bahan makanan, informasi tentang zat aditif adalah salah
satu yang dapat diperoleh pada label tersebut. Mungkin Anda pernah mencerma-
tinya. Selain komponen utama dari bahan makanan, Anda juga akan mengetahui
komponen makanan atau zat lain dari bahan makanan tersebut dalam berbagai
komposisi campurannya, misalnya bahan-bahan campuran yang diberi nama
dengan huruf awal "E", seperti E101 (Riboflavin), E123 (Amaranth), E211
(Natrium Benzoate), E249 (Kalium Nitrit), dan E322 (Lesitin). Bahan-bahan
campuran ini adalah salah satu dari zat aditif. Jadi, zat aditif makanan
merupakan zat yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan dengan maksud
meningkatkan cita rasa, tampilan, dan daya simpan.
Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis,
apalagi bahan aditif buatan atau sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam
jangka waktu lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker,
kerusakan ginjal, dan lain-lain. Lebih parah lagi, apabila zat aditif yang
digunakan sebenarnya bukan untuk dikonsumsi manusia (karena bersifat toxic)
seperti pewarna merah Rhodamine-B (pewarna textile), Borax sebagai
pengenyal dan pengawet (racun semut/kecoa serta bahan campuran barang
industri termasuk pembuatan kaca anti peluru), formalin sebagai pengawet
makanan basah (biasa digunakan mengawetkan mayat), dan gula tetes serta
pemanis buatan yang tidak disarankan, antara lain sakarin (daya manis hingga
500x gula tebu).
6.14 Kimia Bahan Makanan
Formalin adalah larutan formaldehida dalam air, dengan kadar antara 10%-
40%. Penggunaan Formalin yang salah adalah hal yang sangat disesalkan.
Melalui sejumlah survei dan pemeriksaan laboratorium,
ditemukan sejumlah produk pangan yang menggunakan
formalin sebagai pengawet. Praktik yang salah seperti ini
dilakukan oleh produsen atau pengelola pangan yang tidak
bertanggung jawab. Beberapa contoh produk yang sering
diketahui mengandung formalin misalnya:
1. ikan segar: ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya
berwarna merah tua (bukan merah segar), awet sampai beberapa hari, dan
tidak mudah busuk;
2. ayam potong: ayam yang sudah dipotong berwarna putih bersih, awet dan
tidak mudah busuk;
3. mie basah: mie basah yang awet sampai beberapa hari dan tidak mudah basi
dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin;
4. tahu: tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet
beberapa hari dan tidak mudah basi.
Dalam konsentrat yang sangat kecil (kurang dari 1%), formalin digunakan
sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen, seperti pembersih barang
rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo
mobil, lilin, dan pembersih karpet.
Tabel 6.1.
Beberapa Jenis Zat Aditif dalam Makanan
Pewarna
Pewarna makanan dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu sebagai
berikut.
a. Pewarna alami. Pewarna alami merupakan ekstrak (pigmen) dari tanaman,
rempah-rempah dan insekta, seperti pewarna artifisial dan bahan-bahan
organik.
b. Pewarna sintetis. Pewarna sintetis dibuat dari bahan kimia yang
mempunyai sifat kimia dan metabolisme hampir sama dengan bahan
alamiahnya.
Tabel 6.2.
Pewarna Alami untuk Bahan Makanan yang Diizinkan di Indonesia
Tabel 6.3.
Pewarna Sintetis untuk Bahan Makanan yang Diizinkan di Indonesia
Tabel 6.4.
Produk Olahan yang Menggunakan Pewarna
Konsentrasi (ppm)
No. Produk Olahan
Selang Rata-rata
1 Kembang gula dan biskuit 10 - 400 100
2 Minuman (cair/tepung) 5 - 200 75
3 Dessert Powder 5 - 600 140
4 Serelia 200 - 500 350
5 Marashino cherries 100 - 400 200
6.18 Kimia Bahan Makanan
Konsentrasi (ppm)
No. Produk Olahan
Selang Rata-rata
6 makana hewan piaraan 100 - 400 200
7 Roti 10 - 500 50
8 Es krim 10 - 200 30
9 Sosis (permukaan) 40 - 250 125
10 makanan kecil 25 - 400 200
11 Produk lain 5 - 400 -
Tabel 6.5.
Senyawa Flavormatik Buah-buahan
Senyawa Penggunaan
No. Aroma Titik Didih (oC)
Flavormatik (ppm)
1 Vanilin vanili 31.5 81.5
2 Benzildehida cherry, almond 84.8 180
3 Aldehida sinamat kayu manis, kola 110.7 252
4 Mentol mint 111.2 215
5 Diasetil mentega 17.3 88
6 Eugenol rempah-rempah 48.8 253
7 Bensilasetat strawberry, buah- 8.8 215
buahan
8 Amilasetat pisang, buah-buahan 78.4 142
9 Amil kaproat apel, nenas 4.4 222.2
10 Sitronela bunga-bungaan (ros) 14.2 206
E. ANTIOKSIDAN
LAT IH A N
1) Berdasarkan kegunaannya zat aditif dibagi menjadi aditif sengaja dan aditif
tidak sengaja. Berdasarkan asal sumbernya, yaitu aditif alami dan aditif
sintetis.
2) Pewarna sintetis mempunyai kekuatan warna yang lebih tinggi, lebih stabil
dan kurang peka terhadap oksidasi dibandingkan pewarna alami, juga larut
dalam air.
3) Adanya cahaya, panas, peroksida lemak, dan logam-logam berat dapat
mempercepat proses ketengikan pada bahan makanan. BHA, BHT, PG, dan
NDGA adalah contoh zat aditif yang sering digunakan untuk mencegah
proses ketengikan.
4) Coba Anda baca kembali materi zat aditif lainnya, tentu Anda dapat
menjawabnya dengan mudah.
R A NG KU M AN
Selain komponen utama, terdapat komponen makanan atau zat lain dari
bahan makanan dalam berbagai komposisi campurannya, misalnya bahan-
bahan campuran yang diberi nama dengan huruf awal "E", seperti E101
(Riboflavin), E123 (Amaranth), E211 (Natrium Benzoate), E249 (Kalium
Nitrit), dan E322 (Lesitin). Bahan-bahan campuran ini adalah salah satu
dari zat aditif. Jadi, zat aditif makanan merupakan zat yang sengaja
ditambahkan ke dalam makanan dengan maksud meningkatkan cita rasa,
tampilan, dan daya simpan.
Berdasarkan asal sumbernya, zat aditif makanan dapat digolongkan
menjadi zat aditif alami, yaitu bahan aditif yang secara alamiah terdapat di
alam terutama pada tanaman, seperti lesitin dan asam sitrat, dan zat aditif
sintetis, yaitu bahan aditif yang dibuat dari bahan kimia yang mempunyai
sifat kimia dan metabolisme hampir sama dengan bahan alamiahnya, seperti
karoten dan asam askorbat.
Pewarna makanan dapat digolongkan menjadi (1) pewarna alami, dan
(2) pewarna sintetis. Kekuatan warna pewarna alami lebih rendah
dibandingkan pewarna sintetis. Pewarna sintetis bersifat larut dalam air dan
tidak larut dalam pelarut organik. Bahan makanan yang sering
menggunakan zat pewarna adalah minuman, produk olahan susu, kembang
gula, biskuit, makanan hewan peliharaan, dan produk kering.
Bahan pembangkit cita rasa digunakan untuk meningkatkan rasa enak
atau menekan rasa yang tidak diinginkan dari suatu bahan makanan. Dua
6.22 Kimia Bahan Makanan
jenis bahan pembangkit cita rasa yang umum digunakan adalah asam amino
L dan garamnya, seperti MSG. Bahan pembangkit aroma diperoleh dari
berbagai ester yang bersifat volatil, hasil ekstraksi dari tumbuh-tumbuhan
dan rempah-rempah. Selain itu, dikenal pula senyawa aroma sintetis.
Bahan pengawet terdiri atas bahan pengawet organik (seperti asam
sorbat, asam propionat, asam benzoat, dan asam asetat) dan anorganik
(seperti sulfit, nitrit, dan nitrat), dengan keaktifan yang berbeda.
Antioksidan digunakan untuk menghambat terjadinya ketengikan pada
bahan makanan. Antioksidan yang sering digunakan adalah BHA, BHT,
PG, dan NDGA. Beberapa zat aditif lainnya yang sering digunakan adalah
pemanis buatan, surfaktan, penjernih larutan, pemantap tekstur, antikerak
pada tepung, zat pengasam, zat pengembang adonan, serta pengikat logam.
TES F OR M AT IF 2
1) Pewarna alami berikut yang memberikan warna merah pada bahan makanan
adalah ....
A. alkanat
B. karoten
C. kurkumin
D. karamel
C. amil kaproat
D. amil asetat
Tes Formatif 1
1. D. Simbol kimia bahan makanan.
2. A. Bagus.
3. A. Merek produk dan kandungan utama.
4. C. Kualitas warna kemasan.
5. B. Rusak dan terkontaminasi.
6. C. Mencantumkan nama perusahaan produsen.
7. B. Protein tidak kurang dari 100 Kkal per hari.
8. C. Nama pimpinan perusahaan produsen makanan.
9. B. Tanggal Akhir Konsumsi (TAK).
10. D. Majelis Wali Amanah.
Tes Formatif 2
1) A. Pewarna alami yang memberikan warna merah pada bahan makanan
adalah alkanat dan cochineal red/cermine.
2) B. Tartrazine dan quineline yellow merupakan pewarna sintetis bahan
makanan yang akan memberikan warna kuning.
3) C. Monosodium glutamat merupakan zat aditif makanan yang
berfungsi untuk meningkatkan rasa enak atau menekan rasa yang
tidak diinginkan.
4) D. Senyawa flavormatik dengan aroma pisang (buah-buahan) adalah
amil asetat.
5) B. Asam sorbat dan asam propionat digunakan untuk mencegah
pertumbuhan kapang dan khamir, asam benzoat untuk mencegah
pertumbuhan khamir dan bakteri, dan asam asetat untuk mencegah
pertumbuhan kapang.
6) D. Garam nitrit dan nitrat umumnya digunakan dalam proses curing
untuk memperoleh warna yang lebih baik pada produk daging.
7) A. Tokoferol merupakan antioksidan yang terdapat secara alamiah
dalam lemak nabati.
8) A. K-tartrat, Na-alumuniumsulfat, glukano-g-lation, garam-garam
fosfat, Na-bikarbonat merupakan bahan pengembang adonan.
9) C. Sakarin dan siklamat merupakan zat aditif makanan yang berfungsi
sebagai pemanis buatan.
10) A. Penambahan CaCl2, Ca-sitrat, CaSO4. Ca-laktat, Ca-monofosfat
pada pengolahan bahan makanan bertujuan untuk memantapkan
tekstur.
6.26 Kimia Bahan Makanan
Daftar Pustaka
Syarief, Rizal dan Anies Irawati. (1988). Pengetahuan Bahan untuk Industri
Pertanian. Jakarta: Mediayatama Sarana Perkasa.
Lampiran
Tabel 6.6.
Kandungan zat Aditif dalam Makanan
Keterangan:
ID Singkatan Kepanjangan
1 TBHQ Antioksidan, ascorbid acid
2 MSG Monosodium Glutamat
3 CaCO3 Kalsium Karbonat
4 DG Dinatrium Guanilat
5 DI Dinatrium Inolsitat
6 Pewarna Sunseet Yellow/Kuning FCF CI 15985,Karamel,Tartrazine CI
19140,Ponceou 4R CI 16255,Merah Allura CI 16035,Biru Berlian CI
42090,Enthrosine CI 45430,Indigotine CI 73015,Coklat HT
6.32 Kimia Bahan Makanan
ID Singkatan Kepanjangan
7 NaB Natrium Bicarbonat
8 Si Siklamat
9 FF Ferro Fumarat
10 KCL Kalium klorida
11 AS Asam Sitrat
12 NB Natrium Benzoat
13 SB Sodium Benzoat
14 KB Kalium Benzoat
15 Fe Zat besi
16 Pk Pengatur Keasaman
17 P Pengental
18 AF Asam Folat
19 KCO3 Kalium Karbonat
20 Po Poliphospat
21 G Guar Gum
22 Tk Thickener
23 AR Acidity Regulator
24 MNG Mononatrium Glutamat
25 MH Metil-p-hidroksi Benzoat
26 TF Trikalsium Fosfat
27 Ng Natural Gum
28 Nn Natrium Nitrit
29 N Nitrat
30 Bd Belerang Dioksida
31 Pn Pepsin
32 Dg Disodium Guanilat
33 Sc Sodium Cloride
34 Dim Disodium Inosinate Maltol
35 Sn Sodium Nitrit
36 Pt Potassium
37 Al Asam Laktat
38 Ast Asam Asetat
39 Sk Sakarin
40 Ph Pigmen Heme
41 Bt Betasianin
42 Krt Karotenoid
43 Aa Acetid Acid
44 Ca Citrid Acid
45 Tkl Tokoferol
PEKI4418/MODUL 6 6.33
ID Singkatan Kepanjangan
46 Ks Kalium Sorbat
47 Vn Vinegar
48 Gr Garlic
49 Sa Sorbid Acid
50 F Flavour
51 Hp Hidrosilat Protein Sayuran
52 Ps Pemanis
53 Ga Gom Arab
54 Sl Soya Lesitin
55 Pg Penggumpal
56 Sg Sirup Glukosa
57 Gl Gliserin
58 M Mentol
59 El Eukaliptol
60 Pp Pepermint
61 Gs Gelatin Sapi
62 Am Asam Malat
63 Ml Molases
64 Em Emulsifier
65 Gb Gum Base
66 Sr Sorbitol
67 At Asam Tartrat
68 Hm Herbal Mint
69 CA Cooling Agent
70 A Aroma
71 Ab Amonium Bicarbonat
72 R Ragi
73 Pn Papain
74 S Salt
75 Em Ekstrak Malt
76 Ft Fruktosa
77 D Dextrose
78 V Vanili
79 Kf Kalsium Fosfat
80 Kr Karagen
81 Pc Pectin
82 I Inulin
83 Ks Kalsium Sitrat
84 Pe Pengemulsi
6.34 Kimia Bahan Makanan
ID Singkatan Kepanjangan
85 NaCl Natrium Klor
86 CaCl Kalsium Klor
87 Kal Kalsium Laktat
88 Mg Magnesium Karbonat
89 Prs Pencita Rasa Sitrus
90 Re Renin
91 An Annato
92 La Lactid Acid
93 NaK Natrium Karbonat
94 Ns Natrium Sitrat
95 Pr Protease
96 Kn Kalsium Nitrit
97 Ss Sodium Sitrat
98 Am Amilase
99 B Borax
http://mahardika014.tripod.com/id3.html , retrieved March 05, 2008