Anda di halaman 1dari 32

 PEKI4418/MODUL 6 6.

Kegiatan Belajar 1

Label Bahan Makanan Kemasan

S etiap kali Anda hendak membeli makanan dalam kemasan, biasanya yang
pertama kali dilihat oleh calon konsumen adalah kemasan dan labelnya.
Kemasan itu sangat beragam, baik bentuk maupun bahannya. Namun, yang
lebih penting untuk diketahui oleh calon konsumen adalah label yang ada pada
kemasan tersebut. Berdasarkan informasi pada label bahan makanan inilah maka
para konsumen bisa mengetahui banyak hal tentang kualitas bahan makanan dari
produk yang ada dalam kemasan yang akan dibelinya.

1. Pengertian dan Fungsi Label Makanan


Para mahasiswa, dilihat dari pengertiannya, label makanan merupakan
tanda berupa tulisan, gambar, kombinasi keduanya atau bentuk pernyataan lain
yang disertakan pada wadah atau pembungkus makanan, ditempelkan pada
produk sebagai keterangan atau penjelasan tentang makanan dan sebagai
petunjuk keamanan makanan tersebut. Anda harus mengetahui betul bahwa
label makanan wajib mencantumkan nilai gizi, yaitu nilai gizi makanan yang
diperkaya, nilai gizi makanan diet, serta makanan lain yang ditetapkan oleh
menteri kesehatan yang mencakup jumlah energi, protein, lemak, karbohidrat,
vitamin, dan mineral atau kadar komposisi tertentu.
Jika dilihat dari segi fungsinya maka keterangan label makanan pada
kemasan akan membantu calon konsumen untuk memilih produk yang bagus.
Anda juga mungkin menyadari bahwa seiring zaman, makanan kemasan saat ini
sudah menjadi kebutuhan kita sehari-hari. Di zaman serba instan seperti
sekarang ini, faktor praktis dan cepat sangat penting. Kecuali makanan rutin
yang kita konsumsi pada saat jam makan, kita terbiasa mengonsumsi produk
makanan kemasan, mulai dari makanan ringan sampai minuman kaleng.
Apa yang harus Anda pertimbangkan saat memilih makanan kemasan?
Biasanya yang paling diingatkan oleh calon konsumen, mungkin termasuk Anda
adalah mereknya dan kandungan utamanya. Padahal, pada makanan kemasan
terdapat banyak kandungan bahan di luar kandungan utama. Ada yang
menambahkan pengawet, pewarna, pemanis buatan; ada pula yang bernilai gizi
rendah dan berbahaya.
Anda hendaknya mengetahui cara yang paling mudah untuk memperoleh
produk kemasan yang aman dan sehat, yaitu dengan memperhatikan tiga
6.4 Kimia Bahan Makanan 

informasi pokok, yakni kemasan produk, label produk, dan tanda daftar pada
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau Departemen Kesehatan.
Selain itu, Anda juga tentu saja harus memilih makanan dengan kemasan yang
baik. Untuk makanan kaleng misalnya, sebaiknya cari yang tidak penyok,
berlubang, karatan, atau tidak cembung. Perlu Anda ketahui bahwa kondisi fisik
kemasan dapat berpengaruh pada isinya, kemasan yang sudah rusak
dikhawatirkan isinya pun rusak, mungkin telah terjadi kontaminasi, dan dapat
mengakibatkan keracunan.

2. Informasi Label Makanan


Sampai di sini para mahasiswa telah mengetahui fungsi label makanan
kemasan. Selanjutnya, Anda akan mempelajari bahwa keterangan pada label
makanan kemasan akan sangat membantu
calon konsumen pada saat memilih dan
menggunakannya. Komposisi yang terkan-
dung dalam makanan tersebut memberikan
informasi kepada konsumen apa saja bahan
yang digunakan untuk membuat produk
tersebut. Mungkin saja salah satu bahannya
termasuk yang perlu kita hindari,
sehubungan dengan penyakit atau reaksi
alergi yang akan muncul.
Perlu Anda ketahui tentang sejumlah larangan yang tidak boleh tercantum
pada label makanan kemasan, di antaranya sebagai berikut.
a. Dilarang mencantumkan tulisan/informasi bahwa suatu makanan dapat
menyehatkan.
b. Dilarang mencantumkan pernyataan bahwa sesuatu makanan mempunyai
sifat tonik, kecuali untuk tonik water (Quinine Tonic Water) dan tonik wine
(Quinine Tonic Wine).
c. Pernyataan memulihkan kesehatan (restorative) pada makanan hanya
diperbolehkan jika makanan tersebut mengandung tidak kurang dari
25 gram protein atau 100 kilokalori per hari (kkal/day).
d. Dilarang mencantumkan pernyataan dalam bentuk apa pun bahwa pangan
tersebut berfungsi sebagai obat.
e. Dilarang mencantumkan tentang nama, logo atau identitas lembaga yang
melakukan analisis tentang produk pangan tersebut.
 PEKI4418/MODUL 6 6.5

f. Menggunakan nama dan gambar tokoh yang telah menjadi milik umum,
misalnya Bung Karno, Merah Putih, dan Borobudur.

Jika Anda menemukan makanan kemasan yang mencantumkan informasi


tersebut maka produk makanan tersebut telah melanggar aturan pemerintah.
Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 tentang
Label Makanan dan Iklan Pangan, setidaknya ada lima informasi yang wajib
dicantumkan produsen pada label makanan, yaitu nama produk, daftar bahan
yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama atau alamat pihak yang
memproduksi atau memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia, serta masa
kedaluwarsa. Secara umum, ada beberapa hal penting yang harus diketahui oleh
calon konsumen untuk memilih jenis dan produk makanan yang baik,
diantaranya sebagai berikut.
a. Nama makanan atau nama produk. Info yang ada dalam nama produk, yaitu
sebagai berikut.
1) Nama makanan menunjukkan sifat dan atau keadaan makanan
sebenarnya jika produk adalah yogurt strawberry maka isinya harus
strawberry, bukan makanan lain yang hanya mirip.
2) Nama makanan produk dalam negeri ditulis dalam bahasa Indonesia
dan dapat ditambahkan dalam bahasa Inggris.
3) Nama makanan produk impor menggunakan nama Indonesia atau
nama Inggris.
b. Komposisi (daftar ingredient), yaitu zat-zat yang berkaitan dengan apa
yang terdapat dalam komposisi makanan, di antaranya berikut ini.
1) Daftar lengkap zat penyusun makanan termasuk bahan tambahan
makanan dengan urutan menurun mulai dari bagian yang terbanyak
kecuali vitamin dan mineral.
2) Bahan tambahan makanan tercantum nama golongannya, misal
antioksidan, antikempal, pengatur keasaman, dan pemanis buatan.
3) Khusus untuk bahan pewarna disebutkan nomor indeks.
4) Penyedap rasa alamiah identik dan sintetik ditulis berbeda.
c. Isi berat bersih (Netto).
d. Nama dan alamat pabrik/importir.
e. Nomor pendaftaran makanan.
f. Kode produksi.
g. Tanggal kedaluwarsa.
6.6 Kimia Bahan Makanan 

h. Petunjuk/cara penyimpanan serta penggunaan. Petunjuk penggunaan


menunjukkan cara atau teknik pengolahan makanan tersebut. Hal ini
mempengaruhi sifat dan mutu dari makanan tersebut, seperti produk daging
dan susu.
i. Nilai gizi informasi. Nilai gizi harus dicantumkan pada label yang memuat
informasi kandungan energi (KKal), protein, total lemak, lemak jenuh,
karbohidrat, gula dan garam, serta kandungan lain yang terdapat dalam
makanan. Informasi ini membantu calon konsumen dalam memilih
makanan untuk kecukupan gizi.
j. Tulisan/pernyataan khusus. Tulisan/pernyataan khusus dicantumkan untuk
makanan yang berbahan asal tertentu, yaitu bersumber atau mengandung
babi, atau berasal dari hewan babi, baik dalam bentuk tunggal atau
campuran atau produk olahannya atau turunannya, mengandung alkohol
yang dinyatakan dalam persentase volume per volume.

3. Informasi Kedaluwarsa (Expired Date)


Secara khusus, Anda, mahasiswa UT, akan kami ajak untuk mempelajari
informasi penting tentang masa kedaluwarsa. Tanggal kedaluwarsa adalah
batas akhir suatu makanan dijamin mutunya sepanjang penyimpanannya
mengikuti petunjuk yang diberikan oleh produsen. Tanggal, bulan, dan tahun
kedaluwarsa wajib dicantumkan secara jelas pada label di mana pencantuman
tanggal kedaluwarsa dilakukan setelah pencantuman tulisan “Baik digunakan
sebelum”. Untuk jenis produk yang tidak memerlukan tanggal kedaluwarsa
misalnya sayur dan buah segar yang diperkirakan habis dalam waktu 24 jam,
minuman beralkohol, vinegar/cuka, gula/sukrosa, Bahan Tambahan Makanan
(BTM) dengan masa simpan lebih dari 18 bulan, serta roti dan kue dengan masa
simpan kurang atau sama dengan 24 jam.
Masa kedaluwarsa tadi dinyatakan dalam satu di antara tiga cara, yakni
Tanggal Akhir Konsumsi (TAK), Tanggal Akhir Penggunaan Optimal (TAPO),
dan Tanggal Pembuatan (TP). TAK dalam kemasan sering tertulis sebagai “Baik
dikonsumsi sebelum tanggal ….” TAK macam ini harus dicantumkan pada
kemasan makanan yang mudah rusak, yakni pangan yang masa
penyimpanannya kurang dari 6-8 minggu, misalnya susu pasteurisasi, yoghurt,
krim, dan keju. Tanggal ini harus tercantum dengan jelas dan disertai cara
penyimpanan yang diperlukan untuk mencapai tanggal itu. Begitu TAK dicapai,
bahan makanan dalam kemasan itu tidak bersih atau sehat lagi, dan harus ditarik
dari peredaran sehari sebelum batas TAK.
 PEKI4418/MODUL 6 6.7

TAPO dicantumkan pada label kemasan produk makanan yang daya


simpannya di atas enam minggu, yakni makanan yang secara teknik tidak
membahayakan kesehatan, di antaranya bumbu dapur, susu, produk beku, dan
minuman. Penulisan TAPO dalam kemasannya adalah “Sebaiknya digunakan
…”, “Dikonsumsi sebelum …”, atau “Sebelum akhir ….” Jika lama TAPO
kurang dari tiga bulan, yang dicantumkan berupa tanggal dan bulan. Bila lama
TAPO-nya 3 - 18 bulan, ditulis bulan dan tahun. Jika lama TAPO lebih dari 18
bulan, yang dicantumkan tahunnya saja. Begitu TAPO tercapai, produk di dalam
kemasan akan kehilangan kualitas rasa, bau, dan nutrisi.
Untuk produk pangan terkonversi lama, semi konversi, pangan beku, susu
bubuk kering, dan mentega, masa kedaluwarsa yang wajib dicantumkan dalam
label kemasan adalah TP. Penulisannya ada berbagai cara, misalnya untuk
produk susu bubuk yang dibuat 24 April 1997, cara penulisannya bisa 24.4.97;
97-113 (dua angka pertama menunjukkan tahun pembuatan, tiga angka
berikutnya hari ke berapa dari tanggal pembuatannya yang dihitung sejak
1 Januari 1998).
Informasi soal identifikasi asal produk dan lainnya dapat dinyatakan dalam
kode bergaris (bar code). Di bawah garis-garis vertikal yang dapat dibaca
dengan teknologi optik itu, umumnya terdapat 13 angka. Dua angka pertama
menunjukkan negara asal, lima angka berikutnya pembuat dan distributornya,
lima angka selanjutnya merupakan identifikasi produk itu sendiri, dan satu
angka terakhir adalah angka kontrol. Dengan berbagai informasi pada label
kemasan produk pangan, diharapkan konsumen tidak keliru dalam menentukan
dan mendapat jaminan kualitas dan kuantitas produk.

4. Sertifikasi Halal
Para mahasiswa, Indonesia adalah negara dengan sebagian besar
penduduknya adalah muslim. Pada masa silam, mungkin Anda tidak pernah
membayangkan bahwa berbagai produk makanan akan didatangkan dari luar
negeri di mana kehalalan produk makanan tidak menjadi halangan ibadah
penduduknya. Dengan kebijakan ekspor-impor pemerintah dalam produk
makanan jadi maka sertifikasi halal menjadi sangat penting. Dengan demikian,
hal ini menjadi syarat wajib bagi para produsen makanan karena hal ini akan
membantu para muslim dan muslimat sehingga tidak perlu ragu-ragu dalam
membeli makanan.
Kriteria kehalalan tidak terbatas pada bahannya saja, tetapi juga dalam
pemrosesannya. Untuk bisa mencantumkan label halal ini, produsen harus
6.8 Kimia Bahan Makanan 

mengikuti serangkaian prosedur dan audit yang meliputi tim dari Badan POM,
Departemen Agama, dan MUI. Konsumen harus juga melihat dengan teliti nama
dan alamat produsen di label kemasan, termasuk untuk produk luar negeri. Jika
terjadi sesuatu yang merugikan maka para konsumen tidak akan mengalami
kesulitan untuk mengajukan tuntutan. Untuk itu, sebaiknya jangan buang struk
pembelian barang Anda sebagai bukti jika terjadi kerusakan produk.

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
1) Jelaskan pengertian dan fungsi dari Label makanan!
2) Sebutkan semua informasi yang harus ada pada Lebel makanan!

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Jika Anda telah mengetahui manfaat dari adanya label makanan maka
pengertian dan fungsi Label makanan ini akan mudah dipahami. Silakan
Anda baca kembali bagian pertama dari Kegiatan Belajar ini.
2) Silakan Anda membaca lagi isi dari Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun
1999 tentang Label Makanan dan Iklan Pangan.

R A NG KU M AN

Label makanan merupakan tanda berupa tulisan, gambar, kombinasi


keduanya atau bentuk pernyataan lain yang disertakan pada wadah atau
pembungkus makanan, ditempelkan pada produk sebagai keterangan atau
penjelasan tentang makanan dan sebagai petunjuk keamanan makanan
tersebut. Fungsi dari label makanan pada kemasan adalah untuk membantu
calon konsumen untuk memilih produk yang bagus.
Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 tentang Label Makanan dan
Iklan Pangan menyatakan bahwa setidaknya ada lima informasi yang wajib
dicantumkan produsen dalam label makanan, yaitu nama produk, daftar
bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama atau alamat pihak
yang memproduksi atau memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia,
serta masa kedaluwarsa.
 PEKI4418/MODUL 6 6.9

TES F OR M AT IF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Label makanan merupakan tanda berupa hal-hal berikut yang disertakan


pada wadah atau pembungkus makanan, kecuali ....
A. tulisan
B. gambar
C. kombinasi keduanya
D. simbol kimia bahan makanan

2) Fungsi digunakannya sistem pelabelan makanan kemasan adalah membantu


calon konsumen untuk memilih produk yang ....
A. bagus
B. enak
C. berharga
D. langka

3) Informasi yang pada umumnya menjadi pertimbangan konsumen dalam


memilih makanan adalah ....
A. merk produk dan kandungan utama
B. zat pewarna dan aditif
C. pemanis buatan
D. jenis zat pengawet

4) Tiga informasi pokok untuk memilih makanan yang masih sehat dan bagus,
kecuali ....
A. keutuhan kemasan produk
B. kelengkapan label produk
C. kualitas warna kemasan
D. adanya tanda “terdaftar di...”

5) Kondisi kemasan makanan yang secara fisik mempengaruhi makanan yang


dikandungnya, misalnya kemasan yang rusak dikhawatirkan isinya pun
telah ....
A. berkurang zat pemanisnya
B. rusak dan terkontaminasi
C. bertambah volumenya
D. rusak zat penyedapnya
6.10 Kimia Bahan Makanan 

6) Beberapa larangan diberikan kepada produsen makanan sehubungan dengan


label pada kemasan, kecuali ....
A. pernyataan bahwa makanan bersifat tonik
B. penegasan bahwa makanan berfungsi sebagai obat
C. mencantumkan nama perusahaan produsen
D. penggunaan nama dan gambar tokoh

7) Pernyataan memulihkan kesehatan (restorative) pada kemasan bahan


makanan diperbolehkan jika makanan tersebut mengandung ....
A. lemak lebih dari 250 Kkal per hari
B. protein tidak kurang dari 100 Kkal per hari
C. hanya mengandung 5% zat aditif dalam makanan
D. hanya mengandung 2,1% zat pewarna makanan

8) PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label Makanan dan Iklan Pangan,


menyatakan lima informasi yang wajib dicantumkan produsen dalam label
makanan, yaitu kecuali ....
A. nama produk dan daftar bahan yang digunakan
B. berat bersih atau isi bersih
C. nama pimpinan perusahaan produsen makanan
D. nama atau alamat perusahaan importir

9) Cara penulisan yang benar label kedaluwarsa untuk jenis makanan yang
mudah rusak kurang dari 6-8 minggu adalah ....
A. Tanggal Akhir Penggunaan Optimal (TAPO)
B. Tanggal Akhir Konsumsi (TAK)
C. Tanggal Pembuatan (TP)
D. Tanggal Pengeluaran Produk (TPP)

10) Badan-badan berikut harus terlibat dalam rangkaian audit sertifikat halal
bahan makanan, kecuali ....
A. Badan POM
B. Majelis Ulama Indonesia
C. Departmen Agama RI
D. Majelis Wali Amanah

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi Kegiatan Belajar 1.
 PEKI4418/MODUL 6 6.11

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan =  100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum
dikuasai.
6.12 Kimia Bahan Makanan 

Kegiatan Belajar 2

Zat Aditif Makanan

J ika Anda masih ingat diskusi kita pada Kegiatan Belajar 1 pada modul ini
yaitu tentang label bahan makanan, informasi tentang zat aditif adalah salah
satu yang dapat diperoleh pada label tersebut. Mungkin Anda pernah mencerma-
tinya. Selain komponen utama dari bahan makanan, Anda juga akan mengetahui
komponen makanan atau zat lain dari bahan makanan tersebut dalam berbagai
komposisi campurannya, misalnya bahan-bahan campuran yang diberi nama
dengan huruf awal "E", seperti E101 (Riboflavin), E123 (Amaranth), E211
(Natrium Benzoate), E249 (Kalium Nitrit), dan E322 (Lesitin). Bahan-bahan
campuran ini adalah salah satu dari zat aditif. Jadi, zat aditif makanan
merupakan zat yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan dengan maksud
meningkatkan cita rasa, tampilan, dan daya simpan.

A. PENGGOLONGAN ZAT ADITIF MAKANAN

Para mahasiswa mungkin menemukan beberapa cara penggolongan zat


aditif yang sedikit berbeda satu dengan yang lain. Hal ini karena dasar
penggolongan zat aditif senantiasa terus berkembang dan selalu dilakukan
penyesuaian dengan keadaan masa kini oleh para ahli di bidang kimia bahan
makanan. Akan tetapi, perbedaan yang terjadi
biasanya tidak bersifat substansi, melainkan
lebih pada faktor penyederhanaan
penyampaian konsep untuk kebutuhan
penyebaran informasi kepada publik dan
kalangan akademisi.
Nah para mahasiswa, diskusi kita pada
masalah penggolongan zat aditif pada modul
ini akan dimulai dengan sebuah fenomena
keseharian. Dalam kegiatan pengolahan
bahan makanan, sering kali penambahan
bahan-bahan tertentu dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh rasa, warna,
dan tekstur yang sesuai dengan keinginan konsumen. Bahan tambahan tersebut
dikenal sebagai zat aditif makanan. Jadi, zat aditif makanan pada modul ini
dapat diartikan sebagai bahan yang ditambahkan ketika melakukan pengolahan
 PEKI4418/MODUL 6 6.13

terhadap suatu bahan makanan untuk meningkatkan mutunya. Zat aditif,


meliputi penyedap, pewarna, pembangkit cita rasa dan aroma, antioksidan,
pengawet, pengemulsi, anti penggumpal, pemucat, dan pengental.
Berdasarkan asal sumbernya, zat aditif makanan dapat digolongkan
menjadi berikut ini.
1. Aditif alami, yaitu bahan aditif yang secara alamiah terdapat di alam
terutama pada tanaman, seperti lesitin dan asam sitrat.
2. Aditif sintetis, yaitu bahan aditif yang dibuat dari bahan kimia yang
mempunyai sifat kimia dan metabolisme hampir sama dengan bahan
alamiahnya, seperti karoten dan asam askorbat.

Dilihat dari substansinya, zat aditif makanan tersebut sering digolongkan


menjadi beberapa kelompok tertentu tergantung kegunaanya, di antaranya
berikut ini.
1. MSG (Monosidium Glutamat) sebagai penguat rasa makanan dan juga
untuk melezatkan makanan. MSG merupakan zat aditif makanan buatan,
sedangkan yang alami di antaranya bunga cengkeh.
2. Tartrazin adalah pewarna makanan buatan yang mempunyai banyak macam
pilihan warna, di antaranya Tartrazin CI 19140. Bahan pewarna makanan
alami di antaranya daun pandan.
3. Gom Arab adalah bahan aditif alami yang gunanya untuk mengemulsi
minyak dan air agar dapat bersatu.
4. Garam alginat dan gliserin marupakan bahan adtif buatan yang digunakan
untuk menstabilkan dan memekatkan suatu makanan sehingga dapat
membuat makanan bertekstur lembut dan rata.

Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis,
apalagi bahan aditif buatan atau sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam
jangka waktu lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker,
kerusakan ginjal, dan lain-lain. Lebih parah lagi, apabila zat aditif yang
digunakan sebenarnya bukan untuk dikonsumsi manusia (karena bersifat toxic)
seperti pewarna merah Rhodamine-B (pewarna textile), Borax sebagai
pengenyal dan pengawet (racun semut/kecoa serta bahan campuran barang
industri termasuk pembuatan kaca anti peluru), formalin sebagai pengawet
makanan basah (biasa digunakan mengawetkan mayat), dan gula tetes serta
pemanis buatan yang tidak disarankan, antara lain sakarin (daya manis hingga
500x gula tebu).
6.14 Kimia Bahan Makanan 

Formalin adalah larutan formaldehida dalam air, dengan kadar antara 10%-
40%. Penggunaan Formalin yang salah adalah hal yang sangat disesalkan.
Melalui sejumlah survei dan pemeriksaan laboratorium,
ditemukan sejumlah produk pangan yang menggunakan
formalin sebagai pengawet. Praktik yang salah seperti ini
dilakukan oleh produsen atau pengelola pangan yang tidak
bertanggung jawab. Beberapa contoh produk yang sering
diketahui mengandung formalin misalnya:
1. ikan segar: ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya
berwarna merah tua (bukan merah segar), awet sampai beberapa hari, dan
tidak mudah busuk;
2. ayam potong: ayam yang sudah dipotong berwarna putih bersih, awet dan
tidak mudah busuk;
3. mie basah: mie basah yang awet sampai beberapa hari dan tidak mudah basi
dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin;
4. tahu: tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet
beberapa hari dan tidak mudah basi.

Akibat bagi manusia: karena resin formaldehida dipakai dalam bahan


konstruksi, seperti kayu lapis/tripleks, karpet,
dan busa semprot dan isolasi, serta karena resin
ini melepaskan formaldehida pelan-pelan,
formaldehida merupakan salah satu polutan
dalam ruangan yang sering ditemukan. Apabila
kadar di udara lebih dari 0.1 mg/kg,
formaldehida yang terhisap bisa menyebabkan
iritasi kepala dan membran mukosa, yang
menyebabkan keluar air mata, pusing,
teggorokan serasa terbakar, serta kegerahan.
Secara umum, formaldehide (bahan formalin) digunakan untuk:
1. pengawet mayat;
2. pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya;
3. bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca;
4. pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia fotografi;
5. bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea;
6. bahan untuk pembuatan produk parfum;
7. bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku;
8. pencegah korosi untuk sumur minyak.
 PEKI4418/MODUL 6 6.15

Dalam konsentrat yang sangat kecil (kurang dari 1%), formalin digunakan
sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen, seperti pembersih barang
rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo
mobil, lilin, dan pembersih karpet.

B. KANDUNGAN ZAT ADITIF DALAM MAKANAN

Zat aditif makanan telah dimanfaatkan dalam berbagai proses pengolahan


makanan. Para mahasiswa, beberapa contoh kandungan zat aditif dalam produk
makanan dapat dilihat pada Tabel 6.6. Tabel berikut ini adalah beberapa contoh
zat aditif.

Tabel 6.1.
Beberapa Jenis Zat Aditif dalam Makanan

Zat Aditif Contoh Keterangan


Pewarna Daun pandan (hijau), kunyit (kuning), Pewarna alami
buah coklat (coklat), wortel (orange)
Sunsetyellow FCF (orange), Pewarna sintesis
Carmoisine (Merah), Brilliant Blue
FCF (biru), Tartrazine (kuning), dan
lain-lain
Pengawet Natrium benzoat, Natrium Nitrat, Terlalu banyak
Asam Sitrat, Asam Sorbat, Formalin mengonsumsi zat
pengawet akan
mengurangi daya tahan
tubuh terhadap penyakit
Penyedap Pala, merica, cabai, laos, kunyit, Penyedap alami
ketumbar
Mono-natrium glutamat/vetsin Penyedap sintesis
(ajinomoto/sasa), asam cuka,
benzaldehida, amil asetat, dll
Antioksidan Butil hidroksi anisol (BHA), butil
Mencegah Ketengikan
hidroksi toluena (BHT), tokoferol
Pemutih Hidrogen peroksida, oksida klor,
-
benzoil peroksida, natrium hipoklorit
Pemanis bukan Sakarin, Dulsin, Siklamat Baik dikonsumsi penderita
gula diabetes, Khusus siklamat
bersifat karsinogen
6.16 Kimia Bahan Makanan 

Zat Aditif Contoh Keterangan


Pengatur Aluminium amonium/kalium/natrium Menjadi lebih asam, lebih
keasaman sulfat, asam laktat basa, atau menetralkan
makanan
Anti Gumpal Aluminium silikat, kalsium silikat, Ditambahkan ke dalam
magnesium karbonat, magnesium pangan dalam bentuk
oksida bubuk

Pewarna
Pewarna makanan dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu sebagai
berikut.
a. Pewarna alami. Pewarna alami merupakan ekstrak (pigmen) dari tanaman,
rempah-rempah dan insekta, seperti pewarna artifisial dan bahan-bahan
organik.
b. Pewarna sintetis. Pewarna sintetis dibuat dari bahan kimia yang
mempunyai sifat kimia dan metabolisme hampir sama dengan bahan
alamiahnya.

Kekuatan warna pewarna alami lebih rendah dibandingkan pewarna sintetis.


Selain itu, pewarna alami tidak stabil dan lebih peka terhadap oksidasi. Pewarna
sintetis mempunyai kekuatan warna yang lebih tinggi sehingga dalam jumlah
yang sedikit sudah dapat mengimbangi pewarna alami. Pada Tabel 6.2 dapat
dilihat jenis pewarna alami yang diizinkan di Indonesia.

Tabel 6.2.
Pewarna Alami untuk Bahan Makanan yang Diizinkan di Indonesia

No. Nama Umum Warna No. Indeks Warna


1 Alkanat merah 75520
2 Cochineal red (cermine) merah 75470
3 Annato kuning 75120
4 Karoten kuning 75130
5 Kurkumin kuning 75300
6 Safron kuning 75100
7 Klorofil hujau 75810
8 Ultramarin biru 77077
9 Karamel cokelat -
10 Carbon black hitam 77266
11 Iron oksida hitam 77499
12 Titanium dioksida putih 77891

Sumber: Direktorat Pengawasan Makanan dan Minuman (1978).


 PEKI4418/MODUL 6 6.17

Setiap pewarna mempunyai sifat-sifat yang khas, seperti alkanat bersifat


larut dalam pelarut organik, agak larut dalam air serta dipengaruhi oleh pH
lingkungan. Kurkumin bersifat larut dalam alkohol dan larutan asam/alkali,
tetapi tidak larut dalam air.
Pewarna sintetis untuk bahan makanan yang diizinkan di Indonesia
disajikan pada Tabel 6.3. Pewarna sintetis bersifat larut dalam air dan tidak larut
dalam pelarut organik. Pewarnaan dilakukan dengan cara melarutkan terlebih
dahulu zat warna yang akan digunakan ke dalam air, kemudian dicampurkan ke
dalam bahan makanan.

Tabel 6.3.
Pewarna Sintetis untuk Bahan Makanan yang Diizinkan di Indonesia

No. Nama Umum Warna No. Indeks Warna


1 Carmoisine merah 14720
2 Amaranth merah 16185
3 Erythrosim merah 45430
4 Sunset yellow FCF oranye 15985
5 Tartrazine kuning 19140
6 Quineline yellow kuning 47005
7 Fast green FCF hijau 42053
8 Brilliant blue FCF biru 42090
9 Indigo carmine (Indigotine) biru 73015
10 Violet GB ungu 42640

Sumber: Direktorat Pengawasan Makanan dan Minuman (1978).

Bahan makanan yang sering menggunakan zat pewarna adalah minuman,


produk olahan susu, kembang gula, biskuit, makanan hewan peliharaan, produk
kering yang berbentuk tepung, seperti es krim, dan tepung sari buah.
Konsentrasi yang digunakan untuk setiap bahan berbeda-beda serta mempunyai
batas tertentu seperti yang terlihat pada Tabel 6.4.

Tabel 6.4.
Produk Olahan yang Menggunakan Pewarna

Konsentrasi (ppm)
No. Produk Olahan
Selang Rata-rata
1 Kembang gula dan biskuit 10 - 400 100
2 Minuman (cair/tepung) 5 - 200 75
3 Dessert Powder 5 - 600 140
4 Serelia 200 - 500 350
5 Marashino cherries 100 - 400 200
6.18 Kimia Bahan Makanan 

Konsentrasi (ppm)
No. Produk Olahan
Selang Rata-rata
6 makana hewan piaraan 100 - 400 200
7 Roti 10 - 500 50
8 Es krim 10 - 200 30
9 Sosis (permukaan) 40 - 250 125
10 makanan kecil 25 - 400 200
11 Produk lain 5 - 400 -

Sumber: Certified Color Industry Committee (1968).

C. PEMBANGKIT CITA RASA DAN AROMA

Anda mungkin pernah mendengar bahwa berbagai teknologi telah


dikembangkan untuk menciptakan senyawa sintetis yang mampu menimbulkan
cita rasa enak. Pembangkit cita rasa digunakan untuk meningkatkan rasa enak
atau menekan rasa yang tidak diinginkan dari suatu bahan makanan, seperti
penambahan asam L-glutamat pada daging atau sop dapat menimbulkan cita
rasa lain dari cita rasa asam amino tersebut.
Dua jenis bahan pembangkit cita rasa yang umum adalah asam amino L dan
garamnya, seperti Monosodium glutamat (MSG) dan jenis 5-nukleotida (Inosin
5-monofosfat atau Guanidin 5-monofosfat). Pembangkit cita rasa yang umum
digunakan adalah MSG, yaitu suatu senyawa yang diperoleh dari bahan yang
mengandung banyak protein, yaitu gandum, jagung atau molase.
Bahan pembangkit aroma buah-buahan diperoleh dari berbagai ester yang
bersifat volatil. Usaha mengekstraksi senyawa aroma dari bahan makanan lebih
bertujuan komersial. Keuntungan senyawa aroma hasil ekstraksi adalah dapat
dipergunakan untuk menambah aroma dari bahan lain. Senyawa aroma yang
sering diekstraksi, antara lain minyak atsiri dan oleoresin dari tumbuh-tumbuhan
dan rempah-rempah.
Selain itu dikenal pula senyawa aroma sintetis yang dipergunakan untuk
menimbulkan aroma. Umumnya senyawa aroma sintetis digunakan dari ester-
ester dalam jumlah yang sangat kecil tetapi telah dapat memberikan aroma yang
baik. Beberapa senyawa ester (flavormatik) yang menyerupai aroma buah-
buahan disajikan pada Tabel 6.5.
 PEKI4418/MODUL 6 6.19

Tabel 6.5.
Senyawa Flavormatik Buah-buahan

Senyawa Penggunaan
No. Aroma Titik Didih (oC)
Flavormatik (ppm)
1 Vanilin vanili 31.5 81.5
2 Benzildehida cherry, almond 84.8 180
3 Aldehida sinamat kayu manis, kola 110.7 252
4 Mentol mint 111.2 215
5 Diasetil mentega 17.3 88
6 Eugenol rempah-rempah 48.8 253
7 Bensilasetat strawberry, buah- 8.8 215
buahan
8 Amilasetat pisang, buah-buahan 78.4 142
9 Amil kaproat apel, nenas 4.4 222.2
10 Sitronela bunga-bungaan (ros) 14.2 206

Sumber: Winarno (1988).

D. PENGAWET BAHAN MAKANAN

Anda pasti sudah mendengar, bahkan mungkin pernah menggunakan zat


pengawet bahan makanan. Nah, para mahasiswa, bahan pengawet terdiri atas
senyawa organik dan anorganik. Keaktifan kedua bahan pengawet tersebut tidak
sama. Bahan pengawet dari senyawa organik lebih banyak digunakan
dibandingkan dari senyawa anorganik, seperti asam sorbat, asam propionat,
asam benzoat, dan asam asetat. Asam sorbat dan asam propionat digunakan
untuk mencegah pertumbuhan kapang dan khamir pada bahan makanan, asam
benzoat untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri, sedangkan asam
asetat untuk mencegah pertumbuhan kapang. Aktivitas bahan pengawet organik
dipengaruhi oleh pH. Asam sorbat efektif pada pH 6,5, asam propionat pada pH
5,0, asam benzoat pada pH 2,1-4,0, sedangkan asam asetat pada pH rendah.
Bahan pengawet anorganik, antara lain sulfit, nitrit, dan nitrat. Sulfit, garam
Na atau K-sulfit, bisulfit dan metabisulfit lebih berfungsi sebagai antioksidan
serta dapat meningkatkan daya kembang terigu. Garam nitrit dan nitrat
umumnya digunakan dalam proses curing daging untuk memperoleh warna
yang lebih baik dan mencegah tumbuhnya mikroba.
6.20 Kimia Bahan Makanan 

E. ANTIOKSIDAN

Kerusakan utama bahan makanan yang banyak mengandung minyak dan


lemak adalah terjadinya proses ketengikan sehingga timbul bau dan rasa tengik.
Faktor-faktor yang dapat mempercepat proses ketengikan adalah cahaya, panas,
peroksida lemak atau hidroperoksida, dan logam-logam berat, seperti Cu, Fe,
Co, Mn.
Proses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya peroksidan dan
antioksidan. Peroksidan dapat mempercepat terjadinya oksidasi, sedangkan
antioksidan menghambat terjadinya oksidasi. Oleh karena itu, adanya
antioksidan dalam lemak akan mengurangi kecepatan proses oksidasi. Pada
umumnya antioksidan terdapat secara alamiah dalam lemak nabati, berupa
tokoferol. Antioksidan sintesis biasanya berupa senyawa fenol yang agak
beracun sehingga penggunaannya harus cermat dan memenuhi persyaratan,
seperti tidak berbahaya bagi kesehatan, tidak menimbulkan warna yang tidak
diinginkan, efektif pada konsentrasi rendah, larut dalam lemak, mudah didapat
dan ekonomis. Antioksidan yang sering digunakan adalah Butylated
hydroxyanisole (BHA), butylated hydroxytoluen (BHT), Propylgallate (PG),
dan Nondihidroquarretic acid (NDGA).

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

1) Jelaskan penggolongan zat aditif makanan berdasarkan kegunaan dan asal


sumbernya!
2) Jelaskan kelebihan pewarna sintetis dibandingkan dengan pewarna alami!
3) Tuliskan faktor-faktor yang dapat mempercepat terjadinya proses
ketengikan pada bahan makanan, dan sebutkan tiga contoh zat aditif
makanan yang dapat mengurangi kecepatan terjadinya proses ketengikan
tersebut!
4) Tuliskan masing-masing tiga contoh dari zat aditif makanan berikut ini.
a) Penjernih larutan.
b) Pemantap tekstur.
c) Zat pengembang adonan.
d) Zat pengasam.
 PEKI4418/MODUL 6 6.21

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Berdasarkan kegunaannya zat aditif dibagi menjadi aditif sengaja dan aditif
tidak sengaja. Berdasarkan asal sumbernya, yaitu aditif alami dan aditif
sintetis.
2) Pewarna sintetis mempunyai kekuatan warna yang lebih tinggi, lebih stabil
dan kurang peka terhadap oksidasi dibandingkan pewarna alami, juga larut
dalam air.
3) Adanya cahaya, panas, peroksida lemak, dan logam-logam berat dapat
mempercepat proses ketengikan pada bahan makanan. BHA, BHT, PG, dan
NDGA adalah contoh zat aditif yang sering digunakan untuk mencegah
proses ketengikan.
4) Coba Anda baca kembali materi zat aditif lainnya, tentu Anda dapat
menjawabnya dengan mudah.

R A NG KU M AN

Selain komponen utama, terdapat komponen makanan atau zat lain dari
bahan makanan dalam berbagai komposisi campurannya, misalnya bahan-
bahan campuran yang diberi nama dengan huruf awal "E", seperti E101
(Riboflavin), E123 (Amaranth), E211 (Natrium Benzoate), E249 (Kalium
Nitrit), dan E322 (Lesitin). Bahan-bahan campuran ini adalah salah satu
dari zat aditif. Jadi, zat aditif makanan merupakan zat yang sengaja
ditambahkan ke dalam makanan dengan maksud meningkatkan cita rasa,
tampilan, dan daya simpan.
Berdasarkan asal sumbernya, zat aditif makanan dapat digolongkan
menjadi zat aditif alami, yaitu bahan aditif yang secara alamiah terdapat di
alam terutama pada tanaman, seperti lesitin dan asam sitrat, dan zat aditif
sintetis, yaitu bahan aditif yang dibuat dari bahan kimia yang mempunyai
sifat kimia dan metabolisme hampir sama dengan bahan alamiahnya, seperti
karoten dan asam askorbat.
Pewarna makanan dapat digolongkan menjadi (1) pewarna alami, dan
(2) pewarna sintetis. Kekuatan warna pewarna alami lebih rendah
dibandingkan pewarna sintetis. Pewarna sintetis bersifat larut dalam air dan
tidak larut dalam pelarut organik. Bahan makanan yang sering
menggunakan zat pewarna adalah minuman, produk olahan susu, kembang
gula, biskuit, makanan hewan peliharaan, dan produk kering.
Bahan pembangkit cita rasa digunakan untuk meningkatkan rasa enak
atau menekan rasa yang tidak diinginkan dari suatu bahan makanan. Dua
6.22 Kimia Bahan Makanan 

jenis bahan pembangkit cita rasa yang umum digunakan adalah asam amino
L dan garamnya, seperti MSG. Bahan pembangkit aroma diperoleh dari
berbagai ester yang bersifat volatil, hasil ekstraksi dari tumbuh-tumbuhan
dan rempah-rempah. Selain itu, dikenal pula senyawa aroma sintetis.
Bahan pengawet terdiri atas bahan pengawet organik (seperti asam
sorbat, asam propionat, asam benzoat, dan asam asetat) dan anorganik
(seperti sulfit, nitrit, dan nitrat), dengan keaktifan yang berbeda.
Antioksidan digunakan untuk menghambat terjadinya ketengikan pada
bahan makanan. Antioksidan yang sering digunakan adalah BHA, BHT,
PG, dan NDGA. Beberapa zat aditif lainnya yang sering digunakan adalah
pemanis buatan, surfaktan, penjernih larutan, pemantap tekstur, antikerak
pada tepung, zat pengasam, zat pengembang adonan, serta pengikat logam.

TES F OR M AT IF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Pewarna alami berikut yang memberikan warna merah pada bahan makanan
adalah ....
A. alkanat
B. karoten
C. kurkumin
D. karamel

2) Tartrazine dan Quineline yellow merupakan pewarna sintetis bahan


makanan yang akan memberikan warna ....
A. merah
B. kuning
C. hijau
D. biru

3) Monosodium glutamat merupakan zat aditif makanan yang berfungsi


untuk ....
A. menimbulkan aroma
B. menghambat terjadinya oksidasi
C. meningkatkan cita-rasa
D. mencegah pertumbuhan kapang, khamir, dan bakteri

4) Senyawa flavormatik dengan aroma pisang (buah-buahan) adalah ....


A. sitronela
B. aldehida sinamat
 PEKI4418/MODUL 6 6.23

C. amil kaproat
D. amil asetat

5) Bahan pengawet yang dipergunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri


adalah ....
A. asam sorbat
B. asam benzoat
C. asam asetat
D. asam propionat

6) Bahan pengawet anorganik yang digunakan untuk memperoleh warna yang


lebih baik pada produk daging adalah ....
A. garam sulfit
B. garam nitrit
C. garam nitrat
D. B dan C benar

7) Di antara antioksidan berikut yang terdapat secara alamiah, yaitu ....


A. tokoferol
B. propylgallate
C. nondihidroquarretic acid
D. butylated hydroxyanisole

8) Bahan pengembang adonan dalam pembuatan biskuit digunakan zat


aditif ....
A. kalium tatrat
B. kalsium laktat
C. kalium nitrat
D. kalsium phosphat

9) Sakarin dan siklamat merupakan zat aditif makanan yang berfungsi


sebagai ....
A. pengembang adonan
B. surfaktan
C. pemanis buatan
D. pemantap tekstur
6.24 Kimia Bahan Makanan 

10) Penambahan kalsium khlorida pada pengolahan bahan makanan bertujuan


untuk ....
A. memantapkan tekstur
B. menjernihkan larutan
C. mengembangkan adonan
D. pemanis buatan

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan =  100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Selamat! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum
dikuasai.
 PEKI4418/MODUL 6 6.25

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1
1. D. Simbol kimia bahan makanan.
2. A. Bagus.
3. A. Merek produk dan kandungan utama.
4. C. Kualitas warna kemasan.
5. B. Rusak dan terkontaminasi.
6. C. Mencantumkan nama perusahaan produsen.
7. B. Protein tidak kurang dari 100 Kkal per hari.
8. C. Nama pimpinan perusahaan produsen makanan.
9. B. Tanggal Akhir Konsumsi (TAK).
10. D. Majelis Wali Amanah.

Tes Formatif 2
1) A. Pewarna alami yang memberikan warna merah pada bahan makanan
adalah alkanat dan cochineal red/cermine.
2) B. Tartrazine dan quineline yellow merupakan pewarna sintetis bahan
makanan yang akan memberikan warna kuning.
3) C. Monosodium glutamat merupakan zat aditif makanan yang
berfungsi untuk meningkatkan rasa enak atau menekan rasa yang
tidak diinginkan.
4) D. Senyawa flavormatik dengan aroma pisang (buah-buahan) adalah
amil asetat.
5) B. Asam sorbat dan asam propionat digunakan untuk mencegah
pertumbuhan kapang dan khamir, asam benzoat untuk mencegah
pertumbuhan khamir dan bakteri, dan asam asetat untuk mencegah
pertumbuhan kapang.
6) D. Garam nitrit dan nitrat umumnya digunakan dalam proses curing
untuk memperoleh warna yang lebih baik pada produk daging.
7) A. Tokoferol merupakan antioksidan yang terdapat secara alamiah
dalam lemak nabati.
8) A. K-tartrat, Na-alumuniumsulfat, glukano-g-lation, garam-garam
fosfat, Na-bikarbonat merupakan bahan pengembang adonan.
9) C. Sakarin dan siklamat merupakan zat aditif makanan yang berfungsi
sebagai pemanis buatan.
10) A. Penambahan CaCl2, Ca-sitrat, CaSO4. Ca-laktat, Ca-monofosfat
pada pengolahan bahan makanan bertujuan untuk memantapkan
tekstur.
6.26 Kimia Bahan Makanan 

Daftar Pustaka

Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet dan M. Wooton. (1985). Ilmu


Pangan. (Penerjemah H. Purnomo dan Adiono). Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia.

Fox, Brian A. and Allan G. Cameron. (1985). Food Science, a Chemical


Approach. New York: Holder and Stoughton.

Gaman, P. M. dan K. B. Sherrington. (1992). Ilmu Pangan: Pengantar Ilmu


Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi. Edisi kedua. Terjemahan M. Gardjito,
et.al. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hamilton E. M. and E. Whitney. (1979). Nutrition: Concepts and Controversies.


Minnesota: West Publishing.

Rusmono, M. dkk. (2007). Kimia Bahan Makanan. Cetakan kedua. Jakarta:


Universitas Terbuka.

Sakidja. (1989). Kimia Pangan. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga


Pendidikan Tenaga Kependidikan. Dirjen Pendidikan Tinggi. Dep.
Pendidikan dan Kebudayaan.

Syarief, Rizal dan Anies Irawati. (1988). Pengetahuan Bahan untuk Industri
Pertanian. Jakarta: Mediayatama Sarana Perkasa.

Winarno, F. G. (1988). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia.


 PEKI4418/MODUL 6 6.27

Lampiran
Tabel 6.6.
Kandungan zat Aditif dalam Makanan

ID Nama Produk Jenis Makanan Kandungan Zat Aditif


1 Chitato Makanan Ringan TBHQ,MSG, CaCO3, DG, DI,
pewarna, NaB
2 Chitos Makanan Ringan DG, DI, CaCO3, FF, TBHQ,
pewarna, NaB, MSG
3 Piattos Makanan Ringan KCl, AAS, pewarna, NaB, MSG
4 French Fries Makanan Ringan NaB, pewarna, Si, FF, AS, MSG
5 Potato Chips Makanan Ringan NB, FF, pewarna, AS, MSG
6 Potato Steak Makanan Ringan DG, DI, CaCO3, FF, TBHQ, MSG
7 Happy Tos Makanan Ringan KB, SB, pewarna, NaB, FF, MSG
8 Balls Makanan Ringan TBHQ, MSG, CaCO3, DG, DI,
pewarna, NaB, Si
9 Taro Makanan Ringan NB, FF, AS, CaCO3, KB, NaB, DG,
DI, MSG
10 Double Dekker Makanan Ringan TBHQ, MSG, CaCO3, DG, NaB,
pewarna, AS
11 Jet Zet Makanan Ringan KB, SB, MSG, NaB, FF, TBHQ,
pewarna, KCO3, NB
12 Twisko Makanan Ringan DG, DI, KCO3, FF, TBHQ, TBHQ,
MSG
13 Mie Remes ABC Makanan Ringan MSG, KB, SB, NaB, FF, pewarna,
NB, Aas
14 Indomie Goreng Makanan Siap Saji Fe, PK, P, pewarna, AF, MSG, KB,
SB, Aas, NB
15 Selera Rakyat Makanan Siap Saji MSg, NaK, NaB, KCO3, G,
pewarna, KB
16 Sedap Makanan Siap Saji Tk, AR, MSG, pewarna, NB, NaB,
KB, CaB
17 ABC Makanan Siap Saji MSG, NB, KB, CaB, TBHQ, Fe, PK,
6.28 Kimia Bahan Makanan 

ID Nama Produk Jenis Makanan Kandungan Zat Aditif


AF
18 Sarimie Makanan Siap Saji MSG, NB, MNG, MH, pewarna, AF,
Fe
19 Gaga Makanan Siap Saji TF, MSG, NB, MNG, P, PK
20 Mi Duo Makanan Siap Saji MSG, Ng, NB, MNG, AF, AR
21 Salam Mie Makanan Siap Saji NaK, KCO3, Po, G, pewarna, Fe, Af,
MSG
22 POP Mie Makanan Siap Saji P, PK, Ng, MSG, AF, NB, MNG, Po
23 CUP Noodles Makanan Siap Saji pewarna, PK, F, Hp, Ps
24 Mie Gelas Makanan Siap Saji P, TBHQ, PK, MSG, MNG, NB
25 Mie Soun Makanan Siap Saji MSG,MNG, P, NB, PK, AF
26 Al-Ham Mie Makanan Siap Saji MSG,MNG, P, NB, PK, AF, TF
27 Sambal Asam Manis Bumbu dalam Botol Al, Ast, AS,MSG,Sk,AB,Ph
Kokita
28 Sambal Terasi Kokita Bumbu dalam Botol SB,MSG,Sk,AB,Bt
29 Sambal Bajak Kokita Bumbu dalam Botol SB,NB,MSG,Sk,Bt
30 Sambal Kecap Kokita Bumbu dalam Botol Pt,SB,MSG,Sk
31 Sambal Tauco Kokita Bumbu dalam Botol SB,Bd,MSG,Sk,Krt, NB
32 Sambal Balado Kokita Bumbu dalam Botol NB,Ast,SB,MSG,pewarna
33 Sambal Bangkok Bumbu dalam Botol Aa,Ca,La,SB,MSG,pewarna,NB
Kokita
34 Sambal Indofood Bumbu dalam Botol Tkl,MSG,SB,pewarna,NB
35 Sambal Sasa Bumbu dalam Botol MSG,pewarna,P,Ast,NB,SB
36 Saus Tomat Lombok Bumbu dalam Botol NB,pewarna,MSG,Sk,AS,P,KB,Bd
37 Saus Raja Rasa Bumbu dalam Botol MSG,NB,Ca,Sk,pewarna
38 Saus Tiram Bumbu dalam Botol pewarna,MSG,Sk,Ca,NB,Ks
39 Kecap Sate Bumbu dalam Botol Sk,pewarna,NB,P
40 Kecap Indofood Bumbu dalam Botol KB,CaB,NB,Sk,pewarna,P,MSG
41 Kecap Cap Dorang Bumbu dalam Botol Sk,pewarna,P,NB,MSG
42 Kecap Bango Bumbu dalam Botol KB,CaB,NB,MSG,P
43 Kecap Piring Lombok Bumbu dalam Botol NB,MSG,P,Sk
44 Kecap ABC Bumbu dalam Botol MSG,P,Sk,NB
 PEKI4418/MODUL 6 6.29

ID Nama Produk Jenis Makanan Kandungan Zat Aditif


45 Saus Inggris Bumbu dalam Botol Vn,Gr,Sa,NB,MSG,P,Sk
46 Santan Kara Bumbu Pelengkap MSG,Sk,P,NB,TBHQ
dalam Kemasan Plastik
47 Cip Corned Beef Makanan Kaleng Nn,Po,N,Bd,Pn,Dg,MSG,Sc,Dim,Sn
48 Cip Soppini Makanan Kaleng TBHQ,Sn,Po,MSG,Bd,Pt,NB
49 Corned ABC Makanan Kaleng MNG,Nn,Bd,Pn,Sn
50 Sosis Champ Makanan dalam Bd,Nn,TBHQ,Po,Pt
Kemasan Plastik
51 Sosis Farm House Makanan dalam TBHQ,Sn,Po,MSG,Bd,Pt,NB
Kemasan Plastik
52 Sosis Vida Makanan dalam NB,TBHQ,Po,Sn,Bd
Kemasan Plastik
53 Sosis Bernardi Makanan dalam NB,Bd,Po,Pt
Kemasan Plastik
54 Bakso Vida Makanan dalam NB,MSG,Po,TBHQ,B
Kemasan Plastik
55 Bakso Bernardi Makanan dalam TBHQ,B,MSG,Po,Sn,NB
Kemasan Plastik
56 Qeju-Qeju Makanan Pelengkap KB,CaB,NB,N,Nn,Re,Pt,SB,An
dalam Kemasan Kertas
57 Kraft Singles Makanan Pelengkap KB,NB,Kn,Nn,Re,Pt,SB,An,G
dalam Kemasan Kertas
58 Blue Band Makanan Pelengkap Krt,Ks,Ss,NB,CaB,KB
dalam Kemasan Plastik
59 Palm Boom Makanan Pelengkap NB,CaB,KB,Kst
dalam Kemasan Plastik
60 Simas Margarin Makanan Pelengkap Krt,KB,NB,CaB,Ss,Ks
dalam Kemasan Plastik
61 Chox Permen Ga,F,Sl,pewarna,Sk,P
62 Golia Permen Sg,Gl,M,Al,El,Pp,pewarna
63 Fruitella Permen AS,Ga,Gs,A,pewarna
64 Trebor Permen Am,AS,Ml,Em,pewarna
65 Big Babol Permen Gb,Gl,Sr,AS,pewarna
6.30 Kimia Bahan Makanan 

ID Nama Produk Jenis Makanan Kandungan Zat Aditif


66 Gulas Permen pewarna,At,AS
67 Travella Permen Hm,M,CA,pewarna
68 Relaxa Permen pewarna,M,Hm
69 Station Rasa Permen AS,A,pewarna
70 Tango Permen CA,A,pewarna
71 Manise Permen AS,A,pewarna,Sk,P,Sl
72 Tamarin Permen At,AS,Sk
73 Plonk Permen Sg,Gl,M,Al,Pp
74 Kopiko Permen Ga,F,Sl,pewarna,Sk,P
75 Hexos Permen Gl,M,Al,El,Pp
76 Sugus Permen AS,Ga,Gs,F,pewarna
77 Collins Permen P,F,AS,Am,Gl
78 Boom Permen M,CA,AS,Hm,Gl
79 Pindy Mint Permen M,Hm,F,AS,pewarna
80 Hulabaloo Biskuit Ab,R,Pn,Sn,NB
81 Tops Biskuit Sl,Ab,NB
82 Gery Biskuit S,Pn.Sn,NB
83 Nyam-nyam Biskuit Ab,Em,NB,Ft
84 Twister Biskuit Ab,D,NB,Ft
85 Bricko Biskuit D,SB,NB,Sl,Ab
86 Selamat Biskuit V,Sl,Ab
87 Good Time Biskuit Ab,NB,V,Sl
88 Micmac Biskuit Ab,F,pewarna,NB,SB
89 Trenz Biskuit Ab,pewarna,V,Sl,MSG
90 Dueto Biskuit Ab,NB,SB
91 Snips Snaps Biskuit Ab,Sl,S,Pp,SB,NB
92 Trakinas Biskuit Ab,NB,pewarna,F,Sl
93 Oops Biskuit pewarna,Hp,NB,MSG
94 Oreo Biskuit Ab,NaB,NB
95 Ritz Biskuit Am,Pr,MNG,Kf
96 Tropicool Jelly NB,AS,Kr,Pc,pewarna
97 Okky Jelly I,Ks,Pe,pewarna
 PEKI4418/MODUL 6 6.31

ID Nama Produk Jenis Makanan Kandungan Zat Aditif


98 Inaco Jelly NB,AS,I,Pc,pewarna
99 Mariza Selai AS,Ks,pewarna
100 Welco Selai AS,pewarna,NB,Ks,P
101 Harry Selai pewarna,NB,AS,Ks,Pt
102 Pido Selai NB,AS,Ks,P,pewarna
103 Iduna Selai NB,Ks,AS,P,pewarna,Pt,I
104 Fresh Pemanis dalam botol NB,P,pewarna,CaB,KB,Bd,P,Pe
105 Marjan Pemanis dalam botol pewarna,NB,KB,Pe
106 Abc Pemanis dalam botol pewarna,Pe,P,Cab,Nb
107 Coffe Mocca Pemanis dalam botol Pe,NB,KB,P,pewarna
108 Leo Pemanis dalam botol P,Pe,pewarna,CaB,NB
109 Pocarri Sweat Minuman dalam kaleng AS,Ns,NaCl,CaCl,Kal,Mg,Prs
110 Fanta Minuman dalam kaleng Mg,Prs,pewarna,KB,CaB,NB,Bd
111 Green Sand Minuman dalam kaleng Prs,CaB,KB,Bd,Mg
112 Sprite Minuman dalam kaleng Prs,Mg,AS,Kal,NB
113 Coca-cola Minuman dalam kaleng KB,NB,Mg,Kal,AS
114 Diet Coke Minuman dalam kaleng AS,NB,Mg,Kal
115 Pepsi Minuman dalam kaleng AS,NB,Mg,Kal,Prs
116 Calpico Water Minuman dalam kaleng AS,Ns,NaCl,Kal,Mg,Prs
117 Sunkist Minuman dalam kaleng pewarna,Prs,NB,Kal
118 Fruit Tea Minuman dalam kaleng Ps,TBHQ,Prs,F,pewarna,NB
119 Ribena Minuman dalam kaleng Ps,Prs,pewarna,NB,AS
120 Go-go Minuman dalam kaleng Prs,pewarna,NB,AS

Keterangan:
ID Singkatan Kepanjangan
1 TBHQ Antioksidan, ascorbid acid
2 MSG Monosodium Glutamat
3 CaCO3 Kalsium Karbonat
4 DG Dinatrium Guanilat
5 DI Dinatrium Inolsitat
6 Pewarna Sunseet Yellow/Kuning FCF CI 15985,Karamel,Tartrazine CI
19140,Ponceou 4R CI 16255,Merah Allura CI 16035,Biru Berlian CI
42090,Enthrosine CI 45430,Indigotine CI 73015,Coklat HT
6.32 Kimia Bahan Makanan 

ID Singkatan Kepanjangan
7 NaB Natrium Bicarbonat
8 Si Siklamat
9 FF Ferro Fumarat
10 KCL Kalium klorida
11 AS Asam Sitrat
12 NB Natrium Benzoat
13 SB Sodium Benzoat
14 KB Kalium Benzoat
15 Fe Zat besi
16 Pk Pengatur Keasaman
17 P Pengental
18 AF Asam Folat
19 KCO3 Kalium Karbonat
20 Po Poliphospat
21 G Guar Gum
22 Tk Thickener
23 AR Acidity Regulator
24 MNG Mononatrium Glutamat
25 MH Metil-p-hidroksi Benzoat
26 TF Trikalsium Fosfat
27 Ng Natural Gum
28 Nn Natrium Nitrit
29 N Nitrat
30 Bd Belerang Dioksida
31 Pn Pepsin
32 Dg Disodium Guanilat
33 Sc Sodium Cloride
34 Dim Disodium Inosinate Maltol
35 Sn Sodium Nitrit
36 Pt Potassium
37 Al Asam Laktat
38 Ast Asam Asetat
39 Sk Sakarin
40 Ph Pigmen Heme
41 Bt Betasianin
42 Krt Karotenoid
43 Aa Acetid Acid
44 Ca Citrid Acid
45 Tkl Tokoferol
 PEKI4418/MODUL 6 6.33

ID Singkatan Kepanjangan
46 Ks Kalium Sorbat
47 Vn Vinegar
48 Gr Garlic
49 Sa Sorbid Acid
50 F Flavour
51 Hp Hidrosilat Protein Sayuran
52 Ps Pemanis
53 Ga Gom Arab
54 Sl Soya Lesitin
55 Pg Penggumpal
56 Sg Sirup Glukosa
57 Gl Gliserin
58 M Mentol
59 El Eukaliptol
60 Pp Pepermint
61 Gs Gelatin Sapi
62 Am Asam Malat
63 Ml Molases
64 Em Emulsifier
65 Gb Gum Base
66 Sr Sorbitol
67 At Asam Tartrat
68 Hm Herbal Mint
69 CA Cooling Agent
70 A Aroma
71 Ab Amonium Bicarbonat
72 R Ragi
73 Pn Papain
74 S Salt
75 Em Ekstrak Malt
76 Ft Fruktosa
77 D Dextrose
78 V Vanili
79 Kf Kalsium Fosfat
80 Kr Karagen
81 Pc Pectin
82 I Inulin
83 Ks Kalsium Sitrat
84 Pe Pengemulsi
6.34 Kimia Bahan Makanan 

ID Singkatan Kepanjangan
85 NaCl Natrium Klor
86 CaCl Kalsium Klor
87 Kal Kalsium Laktat
88 Mg Magnesium Karbonat
89 Prs Pencita Rasa Sitrus
90 Re Renin
91 An Annato
92 La Lactid Acid
93 NaK Natrium Karbonat
94 Ns Natrium Sitrat
95 Pr Protease
96 Kn Kalsium Nitrit
97 Ss Sodium Sitrat
98 Am Amilase
99 B Borax
http://mahardika014.tripod.com/id3.html , retrieved March 05, 2008

Anda mungkin juga menyukai