Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Dasar Teori


Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari susunan
persenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel. Analisa kimia terdiri
dari :
1. Analisa Kualitatif
Adalah penyelidikan kimia mengenai jenis unsur atau ion yang terdapat dalam
suatu zat tunggal atau campuran.
Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu
unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu
cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam
larutan. Dalam metode analisis kualitatif, kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya
pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui
jenis anion/kation suatu larutan.
Metode dalam melakukan analisis kualitatif ini dilakukan secara konvensional,
yaitu memakai cara visual yang berdasarkan kelarutan.
Pengujian kelarutan dilakukan pertama-tama dengan mengelompokkan ion-ion
yang mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokkan dilakukan dalam bentuk pengendapan
dimana penambahan pereaksi tertentu mampu mengendapkan sekelompok ion-ion. Cara ini
menghasilkan 6 kelompok yang namanya disesuaikan dengan pereaksi pengendap yang
digunakan untuk mengendapkan kelompok ion tersebut.
Kelompok ion-ion tersebut adalah: golongan klorida (I), golongan sulfide (II),
golongan hidroksida (III), golongan sulfide (IV), golongan karbonat (V), dan golongan sisa
(VI). Yang berarti pada golongan I yang dihasilkan adalah endapan klorida, golongan II
menghasilkankan sejumlah endapan garam sulfida, golongan III menghasilkan endapan
hidroksida, golongan IV menghasilkan endapan sulfida yang larut dalam asam klorida, dan
golongan V menghasilkan endapan karbonat.

II-1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa kualitatif dibagi menjadi dua bagian yaitu :


1. Analisa pendahuluan bertujuan untuk memperkirakan dan memberi arah sehingga
memperoleh gambaran terhadap contoh yang akan ditiliti. Analisa pendahuluan
meliputi :
a. Organoleptis (menggunakan panca indera), yang dianalisis biasanya berupa
bentuk, warna, bau.
b. Pemanasan dengan tabung pijar.
c. Reaksi nyala (flame test), dilakukan dengan menggunakan kawat Pt atau Nicr.
Warna-warna yang terjadi pada reaksi nyala adalah sebagai berikut.
Kation Warna Nyala
Kation Warna Nyala
Li+ Merah

Na+ Kuning

K+ Ungu

Ba2+ Kuning hijau

Sr2+ Merah bata

Cu2+ Hijau biru

Ca2+ Merah kuning

2. Analisa kation dan anion. Setelah mempunyai gambaran/perkiraan awal maka


langsung diidentifikasi dengan cara tube test, dengan menghasilkan reaksi yang
khas.
Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari
klorida, sulfida, dan karbonat kation tersebut. Kation diklasifikasikan dalam 5 golongan
berdasarkan sifat-sifat kation tersebut terhadap beberapa reagensia.

Laboratorium Kimia Analit


Departemen Teknik Kimia Industri II - 2
FV - ITS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Golongan-golongan kation memiliki ciri-ciri khas, yaitu:


a. Golongan I
Kation golongan I membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion
golongan ini adalah timbel, merkurium (I) (raksa), dan perak.
b. Golongan II
Kation golongan II tidak dapat bereaksi dengan asam klorida, namun dapat
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.
Ion-ion golongan ini adalah merkurium(II), tembaga, bismut, kadmium, arsenik
(III), arsenik (V), stibium (III), stibium (V), timah (II), dan timah (III)(IV).
c. Golongan III
Kation golongan III tidak bereaksi dengan asam klorida encer atau dengan
hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Kation golongan ini
membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau amoniakal.
Kation-kation golongan ini adalah kobalt (II), nikel (II), besi (II), besi (III),
kromium (III), aluminium, zink, dan mangan (II).
d. Golongan IV
Kation golongan ini tidak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III.
Kation-kation pada golongan IV membentuk endapan dengan amonium karbonat
dengan adanya amonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-
kation golongan ini adalah: kalsium, strontium, dan barium.
e. Golongan V
Kation-kation pada golongan V adalah kation yang umum yang tidak
bereaksi dengan reagensia-reagensia pada golongan sebelumnya. Kation ini
merupakan golongan kation yang terakhir yaitu ion-ion magnesium, natrium,
kalium, amonium, litium, dan hidrogen.
Secara umum ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion
bermuatan negatif yang menangkap satu atau lebih elektron, disebut anion, karena dia
tertarik menuju anoda. Ion bermuatan positif yang kehilangan satu atau lebih elektron,
disebut kation, karena dia tertarik menuju anoda

Laboratorium Kimia Analit


Departemen Teknik Kimia Industri II - 3
FV - ITS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.2 MSDS
1. Pb(NO3)2

Timbal nitrat adalah senyawa yang memiliki ciri-ciri tidak berbau, tidak
berwarna atau berwarna putih, dan mudah larut dalam air. Senyawa ini dapat
menyebabkan iritasi pada mata dan kulit jika terjadi kontak. Jauhkan dari panas dan
sumber api. Jangan menghirup asapnya jika terbakar. Simpan di tempat yang
tertutup rapat, dingin, dan berventilasi baik. Pisahkan dari asam, dan alkali.

Penanganan dan Pertolongan Pertama:

a. Jika terkena mata, bilas dengan air minimal 15 menit. Gunakan air dingin.
Cari bantuan medis.
b. Jika terhirup, bawa korban ke lingkungan berudara segar.
c. Jika terkena kulit, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sampai benar-
benar bersih.
d. Jika tertelan, jangan paksakan untuk muntah tanpa pengarahan orang yang
ahli. Jangan masukkan apapun ke mulut orang yang tidak sadar. Cari bantuan
medis.
2. KCN

Kalium sianida adalah salah satu senyawa anorganik paling beracun.


Senyawa ini mudah larut dalam air dan dapat menjadi senjata pembunuh dosis
rendah. Senyawa ini memiliki bau khas seperti almond. Pahami instruksi khusus
sebelum menggunakan, hindari membuang atau melepas senyawa ke lingkungan,
gunakan sarung tangan pelindung.

Penanganan dan Pertolongan Pertama:

a. Jika terhirup, bawa korban ke lingkungan berudara segar.


b. Bila tak ada denyut jantung, lakukan cardiac massage pada korban.
c. Jangan memberi korban nafas buatan dari mulut ke mulut.
d. Baringkan korban dan jaga suhu tubuhnya tetap hangat.
e. Panggil bantuan medis, jika ada beri masker oksigen 100%

Laboratorium Kimia Analit


Departemen Teknik Kimia Industri II - 4
FV - ITS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. K2CrO4

Kalium Kromat adalah salah satu senyawa berbahaya. Senyawa ini dapat
menyebabkan kerusakan genetis, kanker, gangguan pada kulit, mata, dan
pernapasan bila terjadi kontak. Pahami instruksi khusus sebelum menggunakan,
hindari membuang atau melepas senyawa ke lingkungan, gunakan sarung tangan
pelindung.

Penanganan dan Pertolongan Pertama:

a. Jika terhirup, bawa korban ke lingkungan berudara segar.


b. Jika terkena kulit, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sampai benar-
benar bersih.
c. Jika terkena mata, bilas dengan air bersih, hubungi bantuan medis.
d. Jika tertelan, beri korban air putih, cari bantuan medis.
4. H2SO4

Asam sulfat dapat menyebabkan iritasi dan terbakar. Berbahaya jika teroles.
Hindari uap atau asapnya. Gunakan dalam ventilasi cukup. Hindari kontak dengan
mata, kulit, atau baju. Cuci tangan dengan bersih setelah memegang. Simpan di
tempat yang dingin, kering, dan mempunyai ventilasi yang baik.

Penanganan dan Pertolongan Pertama:

a. Jika terkena kulit, basuh dengan air paling sedikit 15 menit saat
membersihkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi.
b. Jika terkena mata, basuh dengan air paling sedikit 15 menit, buka-tutup
pelupuk mata beberapa kali. Cari pertolongan medis.
c. Jika terhirup, cari udara segar, beri oksigen.
d. Jika tertelan, beri korban air putih atau susu. Tetapi jangan memasukkan
apapun ke dalam mulut orang yang tidak sadar.

Laboratorium Kimia Analit


Departemen Teknik Kimia Industri II - 5
FV - ITS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium Kimia Analit


Departemen Teknik Kimia Industri II - 6
FV - ITS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium Kimia Analit


Departemen Teknik Kimia Industri II - 7
FV - ITS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium Kimia Analit


Departemen Teknik Kimia Industri II - 8
FV - ITS

Anda mungkin juga menyukai