Anda di halaman 1dari 21

OKSIDIMETRI

Kelompok 3 :
Sinar Nada Indrany
Baiq Safika Wulansari
Tachmil
Ahmad Syahputra
Putik Nurul Arasy
Pembahasan
Titrasi Redoks
Macam-macam Titrasi Redoks
Prinsip Kerja Titrasi Redoks
Penggunaan Titrasi Redoks
TitrasiReduksidanOksidasi

Titrasi redoks merupakan metode penentuan kuantitatif yang


reaksi utamanya adalah reaksi redoks.

Reaksi redoks adalah reaksi yang hanya dapat berlangsung


kalau terjadi interaksi dari senyawa/unsure/ion yang bersifat
oksidator dengan unsure/senyawa/ion bersifat reduktor.
Berbagai reaksi redoks data digunakan sebagai dasar
reaksi oksidimetri, misalnya penetapan ion besi (II),
Fe2+ dalam analit dengan menggunakan titran larutan
standar cesium(IV), Ce4+ yang mengikuti persamaan
reaksi :
Fe2+ + Ce4+ Fe3+ + Ce3+
MacammacamTitrasiRedoks
Berdasarkan jenis oksidator atau reduktor yang dipergunakan dalam
titrasi redoks, maka dikenal beberapa jenis titrimetri redoks seperti :
1. Iodometri dan Iodimetri
2. Permanganometri
3. Dikromatometri
4. Serimetri
5. Nitrimetri
6. Bromometri dan Bromatometri
1.IodimetridanIodometri
Titrasi dengan iodium ada dua macam yaitu iodimetri (secara
langsung), dan iodometri (secara tidak langsung). Dalam iodimetri
iodin digunakan sebagai oksidator, sedangkan dalam iodometri ion
iodida digunakan sebagai reduktor. Baik dalam iodometri ataupun
iodimetri penentuan titik akhir titrasi didasarkan adanya I 2 yang
bebas.
2.Permanganometri
Permanganometri merupakan titrasi redoks menggunakan

larutan standar Kalium permanganat. Reaksi redoks ini dapat

berlangsung dalam suasana asam maupun dalam suasana basa.

Dalam suasana asam, kalium permanganat akan tereduksi menjadi

Mn2+ dengan persamaan reaksi :

MnO4- + 8 H+ + 5 e Mn2+ + 4 H2O


3.Dikromatometri
Dikromatometri adalah titrasi redoks yang menggunakan senyawa
dikromat sebagai oksidator. Senyawa dikromat merupakan oksidator
kuat, tetapi lebih lemah dari permanganat. Kalium dikromat
merupakan standar primer. Penggunaan utama dikromatometri adalah
untuk penentuan besi (II) dalam asam klorida
4.Serimetri
Serimetri adalah titrasi menggunakan larutan baku serium

sulfat, untuk zat uji yang bersifat reduktor.

Contoh : Titrasi zat uji yang mengandung ion ferro.

Prinsip : Larutan zat uji dalam suasana asam dititrasi dengan larutan

baku serium sulfat (Ce(SO4)2).


Reaksi (untuk zat uji yang mengandung ion ferro) :

Fe2+ Fe3+ + e oksidasi

Ce4+ + e Ce3+ reduksi

Fe2+ + Ce4+ Fe3+ + Ce3+ redoks

Reaksi yang terjadi : Perubahan warna indikator pada titik akhir titrasi
adalah dari merah menjadi biru pucat.
5. Nitrimetri

Metode Nitrimetri merupakan titrasi yang dipergunakan dalam


analisa senyawa-senyawa organik, khususnya untuk persenyawaan
amina primer. Penetapan kuantitas zat didasari oleh reaksi antara fenil
amina primer (aromatic) dengan natrium nitrit dalam suasana asam
menbentuk garam diazonium. Reaksi ini dikenal dengan reaksi
diazotasi.
Reaksi diazotasi, dengan persamaan yang berlangsung dalam

dua tahap seperti dibawah ini :

NaNO2 + HCl NaCl + HONO

Ar- NH2 + HONO + HCl Ar-N2Cl + H2O


6.BromometridanBromatometri

Bromometri merupakan penentuan kadar senyawa berdasarkan


reaksi reduksi-oksidasi dimana proses titrasi (reaksi antara reduktor
dan bromine berjalan lambat) sehingga dilakukan titrasi secara tidak
langsung dengan menambahkan bromine berlebih. Sedangkan
bromatometri dilakukan dengan titrasi secara langsung karena proses
titrasi berjalan cepat.
Bromatometri merupakan salah satu metode oksidimetri dengan
dasar reaksi oksidasi dari ion bromat (BrO3).

BrO3 + 6 H + 6 e- -> Br + 3 H2O

Dari persamaan reaksi ini ternyata bahwa satu gram ekuivalen


samasengan 1/6 gram molekul. Disini dibutuhkan lingkungan asam
karena kepekatan ion H+ berpengaruh terhadap perubahan ion bromat
menjadi ion bromida
PrinsipKerjaTitrasiRedoks
Reaksi oksidasi reduksi atau reaksi redoks adalah reaksi yang
melibatkan penangkapan dan pelepasan elektron. Dalam setiap reaksi
redoks, jumlah elektron yang dilepaskan oleh reduktor harus sama
dengan jumlah elektron yang ditangkap oleh oksidator. Ada dua cara
untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks yaitu metode bilangan
oksidasi dan metode setengah reaksi (metode ion elektron).
Persamaan elektrokimia yang berguna dalam perhitungan
potensial sel adalah persamaan Nernst. Reaksi redoks dapat
digunakan dalam analisis volumetri bila memenuhi syarat. Titrasi
redoks adalah titrasi suatu larutan standar oksidator dengan suatu
reduktor atau sebaliknya, dasarnya adalah reaksi oksidasi-reduksi

antara analit dengan titran.


PenggunaanTitrasiRedoks

1. Penetapan Besi dalam Bijih Besi


2. Penetapan Klor dalam Kaporit/Kapur Klor atau
Klorox
1.PenetapanbesidalamBijihBesi
Gerus bijih besi sampai halus, larutkan HCl 2M. Hermatit dan
magnetit larut secara lambat. Tambahkan SnCl2 untuk memperbesar
kelarutan oksida-oksida besi di atas (terutama untuk oksida
hidratnya). Jika terdapat silikat harus dilebur dengan Na 2CO3,
asamkan dengan HCl dan encerkan lalu saring.
Fe(III) harus direduksi jadi Fe(II) dengan SnCl (dilarutkan dalam
kolom berisi Zn amalgam). Jika digunakan reduktor SnCl2 harus
dihilangkan dengan penamabahan HgCl2, agar Sn(II) tidak
mengganggu reaksinya Fe(II) dengan larutan baku oksidator
(KMnO4 atau K2Cr2O7 dalam asam lingkungan). Titrasi dilakukan
dengan larutan baku KMnO4 atau K2Cr2O7.
2. Penetapan Klor dalam Kaporit/Kapur
Klor atau Klorox
Klorox:LarutanNaClO

Kaporit:CaOCl

OCl+Ca(OH)2+CaCl2

Kapur:CaCl

OCl+Ca(OH)2+CaCl2
Reaksi yang terjadi biasa dituliskan sebagai berikut :

ClO + I + H+ Cl + I2 + H2O

Ca(ClO)2 + 4HCl CaCl2 +2H2O+ 2 Cl2

Cl2 + 2KI 2HCl + I2

I2 + 2 Na2S2O3 2 NaI + Na4S4O6

Indikator yang digunakan adalah amilum.

Anda mungkin juga menyukai