TINJAUAN PUSTAKA
Batuan metamorf (atau batuan malihan) adalah salah satu kelompok utama
batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang
telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme,
yang berarti "perubahan bentuk". Batuan asal atau protolith yang dikenai panas
(lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrem (1500 bar), akan mengalami
perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan
sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua.
Batuan metamorf membentuk bagian yang cukup besar dari kerak bumi
dan diklasifikasikan berdasarkan tekstur, selain juga oleh susunan mineral dan
susunan kimianya (fasies metamorfik). Batuan jenis ini dapat terbentuk secara
mudah akibat berada dalam kedalaman tinggi, mengalami suhu tinggi dan tekanan
besar dari lapisan batuan di atasnya. Mereka dapat terbentuk dari proses tektonik
distorsi. Mereka juga terbentuk ketika batuan terpanaskan oleh intrusi dari batuan
cair dan panas yang disebut magma dari interior bumi. Studi tentang batuan
pengangkatan) memberikan informasi tentang suhu dan tekanan yang terjadi pada
1. Struktur Foliasi
batuan (Bucher & Frey, 1994). Foliasi ini dapat terjadi karena adanya penjajaran
Claty Clevage
Phylitic
Struktur ini hampir sama dengan struktur slaty cleavage tetapi terlihat
rekristalisasi yang lebih besar dan mulai terlihat pemisahan mineral pipih
Schistosic
lentikular (umumnya mika atau klorit) yang berukuran butir sedang sampai
Gneissic/Gnissose
umumnya terdiri dari butiran-butiran (granular). Struktur non foliasi yang umum
Hornfelsic/granulose
Kataklastik
Milonitic
Phylonitic
phyllonite (filonit).
1. Relict/Palimset/Sisa
sisa tekstur batuan asalnya atau tekstur batuan asalnya masih tampak pada batuan
tekstur porfiritik batuan beku asalnya masih bisa dikenali. Batuan yang
metasedimen.
2. Kristaloblastik
oleh sebab proses metamorfosa itu sendiri. Batuan dengan tekstur ini sudah
b. Afanitit, bila ukuran butir kristal tidak dapat dilihat dengan mata.
euhedral.
pada kondisi yang sama yang dicirikan oleh kumpulan mineral yang tetap. Konsep
ini pertama kali diperkenalkan oleh Pennti Eskola tahun 1915. Dalam hal ini,
tertentu. Dalam hal ini berarti tiap fasies metamorfik dibatasi oleh tekanan dan
temperature tertentu serta dicirikan oleh hubungan teratur antar komposisi kimia
Menurut Turner (1960), fasies metamorfisme secara garis besar dapat dibagi
menjadi dua bagian yakni fasies metamorfosa kontak dan fasies metamorfosa
regional.
kontak disini berarti pengaruh suhu sangat dominan, sedangkan tekanan tidak
begitu dominan.
Fasies ini meliputi daerah yang penyebarannya sangat luas dan selalu
2.1 Sampel 3 BM 3
2.1.1 Hasil
metamorf dengan warna segar hitam kemerahan dan warna lapuk coklat,
pada sampel ini struktur foliasi yang ditemukan adalah slaty cleavage yaitu
ini yaitu mineral lempung Sehingga dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
2.1.2 Pembahasan