UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN
OLEH:
AXEL TOTTONG
D061221094
GOWA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun maksud dari praktikum ini ialah agar para praktikan memahami
1. Buku penuntun
3. komperator
4. ATK
5. Penggaris
6. Kamera
7. Batu peraga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Slaty cleavage. Struktur foliasi planar yang dijumpai pada bidang belah batu
sabak/slate, mineral mika mulai hadir, batuannya disebut slate (batutulis).
• Phylitic. Rekristalisasi lebih kasar daripada slaty cleavage, batuan lebih
mengkilap daripada batusabak (mulai banyak mineral mika), mulai terjadi
pemisahan mineral pipih dan mineral granular meskipun belum begitu
jelas/belum sempurna, batuannya disebut Phyllite (Filit).
• Sekisose. Struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular, mineral
pipih orientasinya menerus/tidak terputus, sering disebut dengan close
Sekisosity, batuannya disebut Sekis.
• Gneisose. Struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular, mineral
pipih orientasinya tidak menerus/terputus, sering disebut dengan open
Sekisosity, batuannya disebut Gneis.
b. Non-Foliasi, merupakan batuan metamorf yang tidak memiliki lapisan-lapisan
sehingga tidak terlihat penjajaran mineral-mineral penyusun batuan tersebut.
1. Mineral yang umumnya terdapat pada batuan beku dan batuan metamorf
seperti c, biotit, hornblende, piroksen, olivin dan bijih besi.
2. Mineral yang umumnya terdapat pada batuan sedimen dan batuan metamorf
seperti kuarsa, muskovit, mineral-mineral lempung, kalsit dan dolomit.
3. Mineral indeks batuan metamorf seperti garnet, andalusit, kianit, silimanit,
stautolit, kordierit, epidot dan klorit. (Zuhdi,2019)
The zeolit fasies adalah fasies metamorf dengan terendah grade metamorf.
Pada suhu dan tekanan rendah proses dalam batu disebut diagenesis.
The amphibolite fasies adalah fasies tekanan menengah dan rata-rata suhu
tinggi. Hal ini dinamai amphiboles yang terbentuk dalam keadaan seperti itu.
• Granulite fasies (MP / HT)
The blueschist fasies berada pada suhu relatif rendah, tetapi tekanan tinggi,
seperti terjadi pada batuan di zona subduksi. The fasies ini dinamai menurut
karakter schistose bebatuan dan mineral biru glaucophane dan lawsonite
The eclogite fasies adalah fasies pada tekanan tinggi dan suhu tinggi. Hal
ini dinamai untuk metabasic batu eclogite
The sanidinite fasies adalah fasies langka yang sangat tinggi suhu dan
tekanan rendah. Itu hanya bisa dicapai di bawah metamorf kontak tertentu-keadaan.
Karena suhu tinggi pengalaman batu mencair parsial dan kaca terbentuk.
(Zuhdi,2019).
2.6 Klasifikasi Penamaan Batuan Metamorf
3.1 Hasil
3.1.1 Sampel 1
Batuan Slate Pada sampel nomor urut 1 dengan nomor peraga G13
merupakan jenis batuan metamorf dengan warna segar abu-abu kehitaman dan
warna lapuknya adalah coklat. Tekstur nematoblastik karena mineral penyusunnya
berbentuk prismatic. Struktur slaty cleavage karena berbutir sangat halus
(mikrokristalin) yang dicirikan oleh adanya bidang-bidang belah planar yang sangat
rapat, teratur dan sejajar. Komposisi mineral yang terkandung dalam batuan ini
yaitu mineral grafit berbentuk angular dengan warna abu-abu sebanyak 65%.
Dengan fases metamorfisme dinamik, dan nama batuan slate (batu sabak).
3.1.2 Sampel 2
Batuan Gneiss Pada sampel nomor urut 2 dengan nomor peraga 502000
merupakan jenis batuan metamorf dengan warna segar abu-abu kehitaman dan
warna lapuknya adalah coklat kemerahan. Tekstur granoblastik karena mineral
penyusunnya berbentuk granular, batas mineralnya bersifat tidak teratur dan
umumnya kristalnya berbentuk anhedral. Struktur gneissic karena lapisan
penjajaran mineral yang mempunyai bentuk berbeda, umumnya antara mineral-
mineral granuler dengan mineral-mineral tabular atau prismatic, umunya penjajaran
ini tidak menerus melainkan terputus-putus. Komposisi mineral yang terkandung
dalam batuan ini yaitu mineral quarts berbentuk angular dengan warna putih
sebanyak 40%, serta muscovite berbentuk angular dengan warna putih susu
sebanyak 60%. Dengan fases amphibolite, dan nama batuan gneissic (gneiss).
3.1.3 Sampel 3
Pada sampel nomor urut 3 dengan nomor peraga VTCB07 merupakan jenis
batuan metamorf dengan warna segar hijau kehitaman dan warna lapuknya adalah
abu kehijauan. Tekstur kristanoblastik karena terbentuk oleh sebab proses
metamorfisme itu sendiri, batuan ini sudah mengalami rekristalisasi sehingga
tekstur asalnya tidak tampak. Struktur schistosic karena susunan parallel mineral-
mineral pipih, prismatic atau lenticular. Komposisi mineral yang terkandung dalam
batuan ini yaitu kuarsa berbentuk anhedral dengan warna putih sebanyak 45%,
Dengan fases metamorfisme hornfels, dan nama batuan sekis (kuarsit).
3.1.4 Sampel 4
Pada sampel nomor urut 4 dengan nomor peraga E12 merupakan jenis
batuan metamorf dengan warna segar putih susu dan warna lapuknya adalah coklat
kehijauan. Tekstur subhedral karena sebagaian bidang permukaannya sendiri dan
sebagaian oleh bidang permukaan Kristal di sekitarnya. Struktur non foliasi
phylonitic karena memiliki kenampakan kilap sutera pada batuannya. Komposisi
mineral yang terkandung dalam batuan ini yaitu kuarsa berbentuk anhedral dengan
warna putih sebanyak 45%, Dengan fases metamorfisme hornfels, dan nama batuan
sekis (kuarsit).
3.1.5 Sampel 5
Pada sampel nomor urut 5 merupakan jenis batuan metamorf dengan warna
segar hijau kehitaman dan warna lapuknya adalah coklat kehitaman. Tekstur
kristoblastik karena batuan ini terbentuk oleh sebab proses metamorfisme itu
sendiri dan sudah mengalami rekristalisasi sehingga tekstur asalnya tidak tampak.
Struktur non foliasi hornfels karena terbentuk oleh mozaik mineral-mineral
equidimensional dan umumnya berbentuk polygonal. Komposisi mineral yang
terkandung dalam batuan ini yaitu gamet berbentuk granular dengan coklat
kemerahan sebanyak 40%. Dengan fases metamorfisme eclogite, dan nama batuan
eclogite
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang
merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah
ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme,
yang berarti 'perubahan bentuk', dimana terjadi perubahan ataualterasi
physical (struktur, tekstur) dan chemical (mineralogical) dari suatu batuan
pada temperatur dan tekanan tinggi dalam kerak bumi atau. Batuan
metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan induk yang lain, dapat
berupa batuan beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf sendiri
yang telah mengalami proses perubahan mineralogi, batuan sebelumnya
akan berubah tektur danstrukturnya sehingga membentuk batuan baru
dengan tekstur dan struktur yang baru pula sebagai akibat pengaruh
temperatur dan tekanan yang tinggi.
2. Mineral-mineral yang terdapat pada batuan metamorf dapat berupa mineral
yang berasal dari batuan asalnya maupun dari mineral baru yang terbentuk
akibat proses metamorfisme sehingga dapat digolongkan menjadi 3,yaitu:
• Hornblende
• Biotis
• Plagioclase foldspar
• Pottasium feldspar (orthoclase)
• Mica
• Calcite
3. Jenis-jenis batuan metamorf:
• Batuan metamorf kinetis
• Batuan metamorf pneumatols kontak
• Batuan metamorf kontak
1.1 Hasil
1.1.1 Sampel 1
No Urut : 01
Nomor Peraga : G13
Jenis Batuan : Batuan Metamorf
Warna Segar : Abu – abu kehitaman
Warna Lapuk : Cokelat
Tekstur : Kristaloblastik (
Nematoblastik )
Struktur
: Pylith
Mica Group
Sketsa Keterangan
I. Mineral
Grafit
1.1.2 Sampel 2
No Urut : 02
Nomor Peraga : 502000
Jenis Batuan : Batauan Metamorf
Warna Segar : Abu – abu kehitaman
Warna Lapuk : Cokelat
kemerahan
Tekstur : Granoablastik
Struktur
: Gneissic
Sketsa Keterangan
I. Muscovite
II. Kristal berlapis
III. Aktinolit
1.1.3 Sampel 3
No Urut : 03
Nomor Peraga : VTCB07
Jenis Batuan : Batuan Metamorf
Warna Segar : Hijau Kehitaman
Warna Lapuk : Abu kehitaman
Tekstur : Kristaloblastik (
Nematoblastik )
Struktur
: Schistosic
Sketsa Keterangan
I. Aktinolit
1.1.4 Sampel 4
No Urut : 04
Nomor Peraga : E12
Jenis Batuan : Batuan Metamorf
Warna Segar : Putih susu
Warna Lapuk : Cokelat kehijauan
Tekstur : Palimset ( Sedimen )
Struktur : Schistosic – Non Foliasi –
Palimset ( Sedimen )
Sketsa Keterangan
1.1.5 Sampel 5
No Urut : 05
Nomor Peraga :-
Jenis Batuan : Batuan Metamorf
Warna Segar : Hijau Kehitaman
Warna Lapuk : Cokelat kehitaman
Tekstur : Kristaloblastik (
Granoblastik )
Struktur : Non foliasi (
Hornfelsies)
Sketsa Keterangan
I. Garnet
II. Klorit