Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM GEOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Nomor Tugas : 15
Mata Kuliah : Praktikum Mineralogi dan Petrologi

RESUME
BATUAN METAMORF

Nama : Daffa Rahami Setiawan


NPM : 10070119024
Shift Praktikum : II (Dua) / 14.10 - 17.10
Hari/ Tanggal Praktikum : Senin, 30 November 2020
Hari/ Tanggal Resume : Senin, 30 November 2020
Asisten : 1. Indra Karna Wijaksana, S.PD,M.T
2. Wahyu Budhi Khorniawan, S.T.,M.T
3. Ir. Sri Indrianto
4. Deni Mildan S.T
5. K Daffa Naufaldy
6. M Aziz Rahmatullah
7. Nirmaya Wulandari

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2020 M
RESUME BATUAN
SEDIMEN METAMORF

Bumi adalah planet dalam tata surya yang didalamnya dihuni oleh
manusia, tanaman dan tumbuhan. Bumi terdiri dari unsur - unsur yang penting bagi
kehidupannya dan terbagi menjadi tiga unsur yaitu air, angin, dan udara. Tanah
menjadi komponen yang begitu penting bagi makhluk hidup. Tanah memiliki
senyawa tertentu dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Senyawa pada tanah
yaitu biasanya berbentuk batu, humus, dan pasir. Batu adalah komponen dengan
memiliki strukturnya yang kompleks.
Dalam kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dengan yang namanya
batuan. Batuan merupakan bagian dari lapisan kerak bumi. Keterbentukannya
batuan adalah suatu siklus yang menjelaskan tentang semua batuan yang
terdapat dibumi sehingga batuan itu menyusun bumi. Siklus batuan batuan terjadi
dengan durasi waktu yang berbeda beda setiap batuannya, siklus ini bisa terjadi
dengan cepat ataupun lambat. Bahkan bisa saja mencapai ratusan juta tahun
terbentuknya itupun tergantung dari jenis batuannya. Dalam pembentukan batuan
terdapat satu mineral atau lebih yang terkandung didalamnya, dengan unsur-unsur
kimia yang berbeda - beda.

A. Pengertian Batuan Metamorf


Batuan metamorf adalah batuan ubahan yang terbentuk dari batuan
asalnya, berlangsung dalam keadaan padat, akibat pengaruh peningkatan suhu
(T) dan tekanan (P), atau pengaruh kedua-duanya yang disebut proses
metamorfisme dan berlangsung di bawah permukaan.
Batuan metamorf juga bisa dikatakan batuan yang merupakan dari hasil
transformasi atau perubahan batuan dari yang sebelumnya atau disebut juga
metamorfisme. Proses metamorfisme adalah proses perubahan mineral, tekstur
atau struktur dari batuan sebelumnya (batuan beku, batuan sedimen, batuan
metamorf) dengan keadaan batuan baku yang diakibatkan dari perubahan tekanan
dan suhu yang tinggi ketika berada di kerak bumi. Batuan metamorf juga terbentuk
karena adanya proses tektonik yang diakibatkan dari adanya tambrakan benua
yang menybebakan tekanan horizontal dan bisa juga terbentuk ketika batuan oleh
intrusi dari magma.

Sumber : Anonim, 2020


Gambar 1
Contoh-Contoh Batuan Metamorf

B. Proses Keterbentukan Batuan Metamorf


Proses keterbentuknya batuan metamorf diakibatkan dari adanya proses
metamorfisme. Proses metamorfiseme adalah perubahan suatu batuan yang
diakibatkan adanya perubahan tekanan, temperatur, dan adanya aktivitas kimia.
Proses metsmorfisme ini merupakan proses isokimia, dimana tidak adanya
perubahan unsur-unsur kimia pada batuan yang mengalami metamorfisme.
Adapun perubahan temperatur yang berkisaran 200oC - 800oC, dengan tanpa
melalui fase cair. Ada tiga faktor yang menyebabkan terjadinya proses
metamorfisme, antara lain :
1. Perubahan Temperature
Ada beberapa sebab yang mengakibatkan perubahannya tempertaur yaitu
seperti adanya pemanasan akibat intrusi magmatik dan perubahan
gradient geothermal. Pada batuan silikat misalnya, batas bawah terjadinya
proses metamorfosa umumnya terjadi pada suhu berkisaran kurang lebih
150oC. dengan hal ini menjadikan munculnya minera-mineral Mg yaitu
charpolite, glaucophane, lawsonite dan yang lainnya. Sedangkan untuk
batas atasnya pada suhu yang berkisaran 650oC - 1100oC, yang tepatnya
sebelum proses pelelehan dan tergantung dari jenis batuan asalnya.
2. Perubahan Tekanan
Tekanan yang mengakibatkan terjadinya proses metamorfisme pada
dasarnya berbeda-beda. Proses yang diakibatkan dari intrusi magmatic
dapat terjadi mendekati permukaannya, yang dimana tekanannya hanya
beberapa bar saja. Sedangkan proses metamorfosa yang terjadi pada
suatu kompleks ofoiolit dapat terjadi dengan tekanan 30 - 40 kBar.
3. Aktivitas Kimiawi
Aktivitas kimiawi fluida maupun gas yang berada pada butir batuan
memiliki peran penting dalam proses metamorfosa. Hal ini dikarenakan
fluida aktif memiliki banyak perannya yaitu air, karbon dioksida, asam
hidroklorik, fluida dan gas tersebeut berperan sebagai katalis atau solven,
serta memiliki sifat untuk membentuk reaksi kimia dan kesetimbangan
mekanis.

Sumber :Anonim, 2020


Gambar 2
Proses Keterbentukan Batuan Metamorf

C. Ciri-Ciri Batuan Metamorf


Salah satu karakteristik dari batuan metamorf ini adalah dari berbagai jenis
ciri cirinya dan tekstur yang khas, antara lain :
1. Warna
Warna adalah karakteristik yang khas yang dimiliki oleh batuan metamorf
ini, dikarenakan dari proses metamorfisme yang berbeda mulai dari
feldspar dan ortoklas sehingga berbentuk kristal dan bewarna abu-abu.
Kemudian warna tersebut memiliki belahan dari berbagai bentuk yang
memiliki macam belahan dan berwarna dari macam-macam batuan.
2. Struktur
Pada strukturnya terdapat dua yaitu :
a. Foliasi, adalah salah satu lapisan pada batuan metamorf dan
bentuknya menyerupai belahan pada magma merupakan aktivitas dari
penyusunannya.
b. Non-foliasi, adalah suatu lapisan batuan metamorf yang tidak memiliki
belahan magma.
3. Tekstur
Yaitu yang terdiri dari ukuran, bentuk, dan susunan mineral-mineral pada
batuan tersebut. Ada dua tekstur yang sering ditemui pada batuan
metamorf ini yaitu :
a. Relik, yaitu tekstur dari batuan asal dari batuan metamorf yang masih
bisa dilihat oleh mata telanjang.
b. Kristaloblastik, yaitu mineral dalam batuan yang sudah
terkristalisasikan. Kristaloblastik ini sebelum menjadi batuan metamorf
ada pengkristalisasian tambahan sehingga menghasilkan batuan yang
cukup baik.
4. Bentuk Kristal
Bentuk kristal adalah suatu bentuk dan lapisan yang terkandung sebagai
jenis euhedral, subhedral, dan ahedral sehingga bentuk kristal yang tidak
teratur.
5. Komposisi Mineral
Mineral yang berfungsi sebagai pembentukan batuan metamorf disebut
mineral metamorfik. Suhu dan tekanan yang tinggi dapat membantu dalam
pembentukan batuan ini.

D. Klasifikasi Batuan Metamorf


Batuan metamorf dibedakan menjadi tiga bagian dalam proses
pembentukannya sehinga batuan metamorf ini terbentuk menjadi berbagai
macam, yaitu :
1. Batuan Metamorf Thermal
Metamorf thermal adalah batuan yang mengalami metamorfosis yang di
akibatkan dari pemanasan atau temperatur. Dengan tinggi temperatur dari
400o - 800oC.
Sumber: Hendra Alzair, 2020
Gambar 3
Metamorfosis Thermal
2. Batuan Metamorf Dinamo
Batuan metamorf dynamo adalah batuan yang terbentuk akibat adanya
tekanan yang begitu tinggi yang lebih dominan dari pemanasan atau
temperatur. Tekanan tersebut akibat dari adanya batuan yang berada di
atasnya dengan jangka waktu yang lama. Contoh batuannya yaitu batu
bara yang berassal dari mayat hewan serta tumbuhan di daerah rawa.

Sumber: Anonim, 2020


Gambar 4
Metamorfosis Dinamo
3. Batuan Metamorf Regional
Batuan ini adalah salah satu jenis yang bersifat regional dan sering dikenal
sebagai dinamik karena membentuk tekanan seluruh mika. Dan metamorf
regional ini terbentuk karena adanya tekanan dan temperature.

Sumber: Febry Irfansyah, 2020


Gambar 5
Metamorfosis Regional
E. Struktur Batuan Metamorf
1. Struktur Foliasi
Merupakan kenampakan struktur planar pada suatu massa
a. Slaty Cleavage
Dicirikan oleh adanya bidang-bidang belah planar yang sangat rapat,
teratur dan sejajar. Batuannya disebut slate.

Sumber : Khpirul Rizky, 2020


Gambar 6
Struktur Cleavage
b. Phylitic
Hampir sama dengan kenampakan struktur slaty cleavage, tetapi
terlihat rekristalisasi yang lebih besar dan mulai terlihat pemisahan
mineral pipih dengan mineral granular. Batuannya disebut phyllite.

Sumber : Anonym, 2020


Gambar 7
Struktur Phylitic
c. Schistosic
Terbentuk adanya susunan paralel mineral-mineral pipih, prismatic
atau lenticular (mika atau klorit). Batuannya disebut schist.

Sumber : Anonym, 2020


Gambar 8
Struktur Schistosic
d. Gneissic/Gnissose
Terbentuk oleh adanya perselingan, lapisan penjajaran mineral yang
mempunyai bentuk berbeda, umumnya antara mineral-mineral tabular
atau prismatic. Penjajaran mineral ini terputus-putus. Batuannya
disebut gneiss.

Sumber : Anonym, 2020


Gambar 9
Struktur Gnessic/Gnissose
2. Struktur Non Foliasi
a. Hornfelsic/Granulose
Terbentuk oleh mosaic mineral-mineral equidimensional dan
equigranular dan umumnya berbentuk polygonal. Batuannya disebut
hornfels.

Sumber : Irfan, 2020


Gambar 10
Struktur Granulose
b. Kataklastik
Terbentuk oleh pecahan/fragmen batuan atau mineral berukuran kasar
dan umumnya membentuk kenampakan breksiasi. Batuannya disebut
cataclaite.
c. Phyllonitic
Hampir sama dengan milonitik tetapi umumnya telah terjadi
rekristalisasi. Ciri lainnya adalah kenampakan kilap sutera pada batuan
ini. Batuannya disebut phyllonite.
KESIMPULAN

Bumi terdiri dari batuan-batuan, dan kali ini mempelajari tentang batuan
metamorf. Batuan metamorf adalah batuan yang merupakan hasil transformasi
atau perubahan batuan dari yang sebelumnya atau disebut juga metamorfisme.
Proses metamorfisme adalah proses perubahan mineral, tekstur atau struktur dari
batuan sebelumnya (batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf) dengan
keadaan batuan beku yang diakibatkan dari perubahan tekanan dan suhu yang
tinggi ketika berada di kerak bumi. Batuan metamorf juga terbentuk karena adanya
proses tektonik yang diakibatkan dari adanya tambrakan benua yang
menybebakan tekanan horizontal dan bisa juga terbentuk ketika batuan oleh intrusi
dari magma. Proses metamorfisme pada batuan dikarenakan karna adanya faktor
perubahan temperatur, perubahan tekanan dan aktivitas kimiawi. Batuan
metamorf ini diklasifikasikan berdasarkan proses keterbentukannya yaitu batuam
metamorf thermal, batuan metamor dynamo dan batuan metamorf regional,
dengan memiliki struktur foliasi dan non foliasi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Dadang. 2017. “Batuan Metamorf”. Rumus.co.id. Diakses pada 28


November 2020 WIB.

2. J.A Kartili. 2014. “Geologi”. Bandung : PT.Kilatmadju.

3. Wahid, 2017. “Project Petrologi”. Bandung : Universitas Padjadjaran.


FORM PENILAIAN RESUME

Format (10) Isi (70) Kesimpulan (15) Dapus (5)

TOTAL NILAI

Anda mungkin juga menyukai