Di susun oleh
Nim : 190721637735
Offering :A
OKTOBER 2019
BATUAN METAMORF
1. Pengertian Metamorf
Batuan malihan yaitu batuan yang berasal dari batuan-batuan lain sebagai induk,
seperti batuan sedimen atau batuan beku. Batuan induk tersebut juga bisa berasal
dari batuan itu sendiri namun dengan syarat sudah melalui proses mineralogi,
struktur dan tekstur yang disebabkan oleh perubahan temperatur dan tingginya
tekanan pada batuan induknya
Temperatur dan tekanan tinggi dari batuan induk tersebut akan berakibat merubah
struktrur dan tekstur batuan tersebut. Batuan yang terbentuk akan menyesuaikan
sifatnya sesuai dengan material pembentuknya. Sehingga, bisa saja antara satu
batuan dengan yang lain memiliki perbedaan struktur dan tekstur disebabkan
proses metamorfismenya.
2. Proses Pembentukan Batuan Metamorf
Proses yang terjadi saat pembentukan batuan metamorf disebabkan oleh beberapa
faktor. Seperti perubahan tekanan, aktivitas kimia, dan temperatur batu induknya.
Di bawah ini dijelaskan mengenai faktor yang berpengaruh saat proses
pembentukan batuan malihan atau metamorf.
a. Perubahan Tekanan
Perubahan tekanan ini juga dipengaruhi oleh berbagai hal. Pada umumnya,
pengaruh utama berasa dari aktivitas tektonik dan vulkanik bumi. Penumpukan
endapan dari batuan – batuan juga dapat menyebabkan tekanan berubah – ubah.
b. Fasa Fluida
Bentuk dari aktivitas kimia yang sering dijumpai adalah fluida dan gas pada
jaringan batuan induk. Aktivitas kimia berperan untuk mengubah komposisi kimia
dan mineral dalam batuan metamorf. Fluida yang mudah ditemukan
yaitu karbondioksida, asam hidroklorik, air, dan hidroflorik. Pada umumnya zat
kimia tersebut berguna sebagai katalis dalam reaksi kimia.
c. Perubahan Temperatur
1. Warna
Kemudian warna kwarsa, yaitu putih susu atau putih jernih. Batuan dengan warna
ini tidak memiliki belahan dengan berbagai bentuk. Yang terakhir adalah mika,
yakni batuan yang memiliki belahan dan berwarna putih yang
bernama muskovit dan hitam yang disebut dengan nama biotit.
2. Struktur
3. Tekstur
Tekstur yaitu terdiri dari bentuk, ukuran, dan susunan butir mineral- mineral
batuan tersebut. Akan tetapi ada dua tekstur yang biasanya mudah dijumpai, yaitu
relik dan kristaloblastik. Relik atau bisa disebut sisa adalah tekstur batuan asal
dari batuan metamorf masih bisa diamati dan terlihat jelas dengan memakai mata
telanjang.Kemudian kristaloblastik yaitu mineral dalam kandungan batuan sudah
terkristalisasi. Namun sebelum batuan tersebut menjadi batuan metamorf, bisa
saja terjadi proses kristalisasi tambahan agar proses metamorfisme semakin baik
dan menghasilkan batu dengan kandungan cukup baik.
4. Bentuk Kristal
Bentuk kristal sebagai kandungan batuan ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu
euhedral, subhedral, dan anhedral. Euhedral yaitu kristal sempurna namun
dibatasi dengan tegas, jelas, dan teratur oleh bidang kristal yang ideal. Bentuk
kristal ini adalah yang paling baik diantara ketiga jenis yang ada. Kedua adalah
subhedral, definisi subhedral adalah kandungan batuan yang memiliki kristal
terbatasi dengan tidak jelas dan sebagian tidak teratur oleh bidang kristal yang
ada. Yang terakhir yakni anhedral, Anhedral adalah kristal yang dibatasi oleh
bidang kristal dengan sifat tidak teratur.
5. Komposisi Mineral
Batuan Malihan atau Metamorf dapat dibedakan menjadi 3 jenis dalam proses
pembentukannya yang menyebabkan batuan ini terbentuk menjadi beraneka
macam. Berikut ini adalah tiga jenis batuan metamorf berdasarkan proses
terbentuknya :
Marmer adalah batuan metamorf yang terdiri dari kristal-kristal kapur yang
terbentuk dari batuan induk limestone atau dolomit. Mineral utamanya
adalah kalsit atau dolomit. Teksturnya bervariasi dari halus sampai agak
kasar dengan diameter berkisar dari kurang dari 1 milimeter hingga
beberapa milineter. Lebih kompak dibanding limestone, porositasnya
berkurang karena tekanan dan reklistalisasi. Marmer yang terutama
tersusun oleh CaCO3 berwarna putih tetapi pengotoran yang umunnya
terjadi pada limestone membuat marmer sangat bervariasi warnanya.
Warna merah jambu, merah, kuning dan coklat berkaitan dengan proporsi
hematit dan 1imonit yang mengotorinya. Kandungan bahan organik
menyebabkan warnanya abu-abu sampai gelap, dan serpentin atau klorit
menghasilkan warna hijau.
Batu Kuarsit adalah batuan pasir yang berubah karena terkena suhu tinggi.
Batu ini berwarna coklat, merah, abu-abu, dan kekuningan pada
umumnya. Batu kuarsit bermanfaat untuk bahan kerajinan dan material
konstruksi jalan raya.
Warna batu sekis adalah ungu, hijau, dan hitam. Batu sekis biasanya memiliki
mineral yang terpisah dan berubah menjadi berkas gelombang yang ditunjukkan
kilaunya oleh kristal. Batu sekis dapat digunakan untuk sumber mika utama
sebagai komponen penting dalam industri elektronika.
Batu milonit memiliki bentuk yang terdiri atas butir-butir halus, berwarna abu-
abu, biru, coklat, kehitaman, dan bisa dibelah. Batu ini bermanfaat sebagai bahan
kerajinan yang bernilai seni tinggi.
Batu Tanduk terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfosis oleh
temperatur dan intrusi beku, batu ini terbentuk di dekat dengan sumber panas
seperti dapur magma, dike, sil. Hornfels bersifat padat tanpa foliasi. Termasuk
batuan metamorf yang nonfolis. Umumnyya hornfels berbutir-butir halus,
keras dan mengandung kristal-kristal besar yang tersebar di dalamnya.
Batuan induknya berupa claystone, silt-stone, limestone, sandsrone, tuff
atau basal yang Umunnya mengalami metanorfis kontak dengan
temperatur di atas 700°C
8. Batu Filit (Phyllite)
Phillit adalah batuan metamorf yang tersusun dari batuan berbutir halus dan
seperti mika dengan komposisi yang hampir seragam . Lebih kasar
dibanding slate dan lebih berkilau, tetapi terlalu halus untuk dapat
diklasifikasikan sebagai schist.
Serpih mika dalam phy1lit cukup besar untuk dapat dikenal dengan mata
telanjang. Phyllit mewakili batuan metamorf yang terbentuk dari proses
metamorfosis yang intensif dibanding slate tetapi kurang diband ing schist.
9. Serpentinit (Serpentinite)
Serpentinit adalah batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral serpentine
dimana mineral ini dibentuk oleh proses serpentinisasi (serpentinization).
Serpentinisasi merupakan proses metamorfosis temperatur rendah yang
menyertakan tekanan dan air, sedikit silica mafic dan batuan ultramafic
teroksidasi dan ter-hidrolize dengan air menjadi serpentinit.