Anda di halaman 1dari 14

BATUAN METAMORF

KELOMPOK V

• WISTA DAHLAN
• M.ARSYAD HANAFI
• DINI FITRIANI SASOLE
• IBNU ADISUWA DUWILA
• FADHLIA ALBAAR
• MURNIYATI PORA
• APRIMUHARAM M. SINEN

SELASA, MARET 2020


PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN BATUAN METAMORF
2. PROSES PEMBENTUKAN BATUAN METAMORF
3. KARAKTERISTIK BATUAN METAMORF
4. BATUAN METAMORF dan PEMANFAATANNYA
.

PENGERTIAN
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk akibat proses
perubahan tekanan, temperatur atau keduanya di mana
batuan memasuki kesetimbangan baru tanpa adanya
perubahan komposisi kimia (isokimia) dan tanpa melalui
fasa cair (dalam keadaan padat), dengan temperatur berkisar
antara 200-800 derajat C.
PROSES PEMBENTUKAN (GENESA)
■ Aktivitas Kimia

Aktivitas kimia berpengaruh dalam pembentukan batuan malihan, yaitu mengubah dan merekristalisasi batuan induk sebelumnya

yang tidak perlu melewati fase cair. Tempetur saat aktivitas kimia berlangsung sekitar 350 derajat Celcius sampai 1200 derajat

Celcius. Sedangkan tekanan yang terbentuk ada diantara 1 – 10000 bar (Jackson) .Bentuk dari aktivitas kimia yang sering dijumpai

adalah fluida dan gas pada jaringan batuan induk. Aktivitas kimia berperan untuk mengubah komposisi kimia dan mineral dalam

batuan metamorf.

■ Perubahan Tekanan

Tekanan (pressure) adalah faktor yang berfungsi mengontrol proses pembentukan batuan ini. Perubahan tekanan semakin tinggi

bisa menyebabkan rekristalisasi (pengkristalan ulang) pada mineral dalam kandungan batuan induk sebelumnya. Tekanan yang

terjadi kurang lebih antara 1 – 10.000 bar (Jackson). Perubahan tekanan ini juga dipengaruhi oleh berbagai hal. Pada umumnya,

pengaruh utama berasa dari aktivitas tektonik dan vulkanik bumi. Penumpukan endapan dari batuan – batuan juga dapat

menyebabkan tekanan berubah – ubah.

Lanjutan…
■ Perubahan Temperatur
Temperatur yang berubah bisa diakibatkan karena perubahan gradient geothermal atau
dapat disebut dengan intrusi magma. Selain hal tersebut, gesekan antar massa batuan
menyebabkan temperatur mudah berubah dan akan berujung saat proses metamorfisme
berlangsung.
Perubahan temperatur dapat terjadi dalam suhu sekitar 350 sampai 1200 derajat Celcius.
Suhu atau temperatur berfungsi sebagai pengontrol saat proses pembentukan batuan
berlangsung agar tidak memasuki fase cair terlebih dahulu. Sehingga proses metamorfisme
berjalan lancar dan menghasilkan batuan yang sempurna.
KARAKTERISTIK
■ Warna
Karena proses metamorfisme yang beragam dan berbeda mengakibatkan
warnanya bervariasi. Mulai dari feldspar, kwarsa dan mika. Feldspar berciri
khas adanya belahan pada warna batuan. Belahan tegak lurus dan memiliki
warna merah bisa juga disebut ortoklas. Jika berbentuk kristal dan berwarna
abu-abu /putih adalah plagioklas.
Kemudian warna kwarsa, yaitu putih susu atau putih jernih. Batuan dengan
warna ini tidak memiliki belahan dengan berbagai bentuk. Yang terakhir
adalah mika, yakni batuan yang memiliki belahan dan berwarna putih yang
bernama muskovit dan hitam yang disebut dengan nama biotit.
■ Struktur
• Foliasi bermakna sebagai lapisan pada batuan metamorf dengan bentuk
menyerupai belahan. Hal tersebut merupakan hasil dari aktivitas penjajaran
beberapa mineral yang berasal dari penyusun utama batuannya.
• non-foliasi adalah batuan metamorf tanpa belahan. Tidak adanya belahan
dalam batuan ini karena proses penjajaran beberapa yang berasal dari
penyusun utamanya tidak terlihat sehingga tidak bisa diamati.
■ Tekstur
Tekstur yaitu terdiri dari bentuk, ukuran, dan susunan butir mineral- mineral batuan
tersebut. Akan tetapi ada dua tekstur yang biasanya mudah dijumpai, yaitu relik dan
kristaloblastik. Relik atau bisa disebut sisa adalah tekstur batuan asal dari batuan metamorf
masih bisa diamati dan terlihat jelas dengan memakai mata telanjang.
Kemudian kristaloblastik yaitu mineral dalam kandungan batuan sudah terkristalisasi.
Namun sebelum batuan tersebut menjadi batuan metamorf, bisa saja terjadi proses
kristalisasi tambahan agar proses metamorfisme semakin baik dan menghasilkan batu
dengan kandungan cukup baik.
■ Bentuk Kristal
Bentuk kristal sebagai kandungan batuan ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu euhedral,
subhedral, dan anhedral. Euhedral yaitu kristal sempurna namun dibatasi dengan tegas,
jelas, dan teratur oleh bidang kristal yang ideal.
Bentuk kristal ini adalah yang paling baik diantara ketiga jenis yang ada. Kedua adalah
subhedral, definisi subhedral adalah kandungan batuan yang memiliki kristal terbatasi
dengan tidak jelas dan sebagian tidak teratur oleh bidang kristal yang ada. Yang terakhir
yakni anhedral, Anhedral adalah kristal yang dibatasi oleh bidang kristal dengan sifat tidak
teratur.
BATUAN METAMORF DAN PEMANFAATNYA
1. Batu Sabak (Slate)

Batu sabak memiliki warna hijau dan hitam. Batu ini bisa dipecah-pecah menjadi beberapa
lempeng tipis. Batu sabah dapat digunakan sebagai bahan bangunan atau bahan kerajinan
yang berestetika tinggi.
2. Batu Ganes (Gneiss)

Biasanya batu ganes memiliki warna putih dengan sedikit campuran abu-abu. Ditemukan juga goresan
yang terdiri dari beberapa mineral yang mempunyai bentuk tipis dan berjajar. Kegunaan batu ganes
adalah untuk bahan kerajinan.
3. Batu Sekis

Batu sekis biasanya memiliki mineral yang terpisah dan berubah menjadi berkas gelombang yang
ditunjukkan kilaunya oleh kristal. Batu sekis dapat digunakan untuk sumber mika utama sebagai
komponen penting dalam industri elektronika.
“ Jika Kamu Percaya Setelah Hujan Ada Pelangi, Seharusnya
Kamu Percaya Ada Kebahagiaan Setelah Perjuangan. So, Never
Give Up Guys

Thank’s For Watching

Anda mungkin juga menyukai