Npm: 07381611037
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2019
2.2 Metode Perhitungan Data Curah Hujan
2.1.1.Cara Aritmatik / Aljabar
Cara rata-rata aritamatik adalah cara yang paling mudah diantara cara
lainnya( poligondanisohet), cara arimatik digunakan khususnya untuk daerah seragam
dengan variasi Curah Hujan (CH) kecil. Cara ini dilakukan dengan mengukur serempak
untuk lama waktu tertentu dari semua alat penakar dan di jumlahkan seluruhnya,
Kemudian hasil penjumlahannya dibagi dengan jumlah penakar hujan maka akan
dihasilkan rata-rata curahhujan di daerahtersebut. Secara matimatik di tulis persamaan
sbb:
Contoh perhitungan:
Untuk mengukur rata-rata curah hujan yang mewakili suatu daerah X diperlukan 4
(empatbuah) penakar hujan yaitu pada stasiun A,B,C dan D. Tercatat selama waktu
tertentu di stasiun A sebesar 6 cm, di B (10 cm), di C (8cm) dan di D (11cm). Maka :
Rata-rata CH = (6+10+8+11) / 4 = 8,75 cm
Tabel 1.1.Perhitungan prosentasi luas daerah (a) pada suatu wilayahA (10.000ha)
Cara inidipandang paling baik, tetapi bersifat subyektif dan tergantung pada
keahlian, pengalaman, pengetahuan pemakai terhadap sifat curah hujan pada daerah
setempat.Isohet adalah garis pada peta yang menunjukkan tempat –tempat dengan curah
hujan yang sama (Gambar 1.2).Dalam metode isohetini Wilayah dibagi dalam daerah
-daerah yang masing-masing di batasi oleh dua garis isohet yang berdekatan, misalnya
Isohet 1 dan 2 atau (I1– I).Oleh karena itu, dalam Gambar 2, curah hujan rata –rata
untuk daerahI1– I2adalah (7 cm + 6,5 cm) / 2 = 6,75 cm Untuk menghitung luas darah
(I21– I) dalam suatu peta kita bias menggunakanPlanimeter. Sercara sederhana bisa juga
menggunakan kertas milimeter block dengan cara menghitung kotak yang masuk dalam
batas daerah yang diukur.
Metode isohet berguna terutama untuk mempelajari pengaruh hujan terhadap perilaku
aliran air sungai terutama untuk daerah dengan tipe curah hujan orografik (daerah
pegunungan)
2.1.4 MetodeMononobe
Dimana :
Keterangan :
R24 ,dapat diartikan sebagai curah hujan dalam 24 jam (mm/hari)
Contoh:kasusnya seperti ini, jika anda ingin mengetahui intensitas curah hujan dari data
curah hujan harian selama 5 menit, pengerjaannya adalah sebagai berikut (jika diketahui
curah hujan selama satu hari bernilai 56 mm/hari) :
Ket :
Ubah satuan waktu dari menit menjadi jam.Contoh durasi selama 5 menit menjadi durasi
selama 5/60 atau selama 0,833 jam.
Berdasarkan penelitian Ir. Van Breen di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, curah hujan
terkonsentrasi selama 4 jam dengan jumlah curah hujan sebesar 90% dari jumlah curah
hujan selama 24 jam (Anonim dalam Melinda, 2007).
Perhitungan intensitas curah hujan dengan menggunakan Metode Van Breen adalah
sebagai berikut :
dimana :
Dengan nilai yang sama dengan nilai yang digunakan dalam Metode Mononobe, maka
perhitungan intensitas curah hujan dengan Metode Van Breen, menghasilkan nilai
sebagai berikut :
3.1 Cara Kerja
3. Menghitung curah hujan rata-rata dengan rumus Aritmatik yang sudah ada
2. Menghubungkan titik-titik tempat stasiun terdekat berada pada peta dengan garis lurus
4. Membagi garis lurus antara dua stasiun (garis 1) yang berdekatan sama panjang
5. Menarik garis tegak lurus dari garis 1 pada titik pembagi garis tersebut (garis 2)