2) Luas DAS
3) Topografi DAS
PERBAIKAN DATA
Di dalam pengukuran hujan sering dialami dua masalah. Permasaiah-
an pertama adalah tidak tercatatnya data hujan karena rusaknya alat
atau pengamat tidak mencatat data. Data yang hilang ini dapat diisi
dengan nilai perkiraan. Masalah kedua adalah karena adanya
perubahan kondisi di lokasi pencatatan selama suatu periode
pencatatan, seperti pemindahan atau perbaikan stasiun, perubahan
prosedur pengukuran atau karena pe-nyebab lain. Kedua masalah
tersebut perlu diselesaikan dengan melakukan koreksi berdasarkan
data dari beberapa stasiun di sekitamya.
1.Pengisian data hilang
Data hujan yang hilang di suatu stasiun dapat diisi dengan nilai
perkiraan berdasar data dari tiga atau lebih stasiun terdekat di
sekitamya. Gambar 2.12. adalah stasiun x dan beberapa stasiun di
sekelilingnya. Ber-ikut ini diberikan dua cara untuk melakukan koreksi
data.
Gambar 2.12. Stasiun hujan untuk koreksi data
15.000
10.000
1,06
5.000
1,0
0
0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000
Kumulatif B,C,D,E (mm)
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2.4. dan Gambar 3.2.1.
Tabel-tabel berikutnya adalah daftar curah hujan maksimum terpilih
dan urutan curah hujan maksimum terpilih dari yang terbesar (ranking
no.1) sampai yang terkecil (ranking terbesar).
TUGAS KE 1
1. Hitung hujan rerata DAS dengan menggunakan metode rerata
aljabar, poligon Thiessen, apabila DAS diketahui berupa bujur
sangkar dan segitiga sama sisi (lihat Gambar 2.15) dengan sisi-
sisinya adalah 4 km, sedang lokasi alat ukur hujan dan kedalaman
hujannya ditunjukkan dalam gambar. Buat pula peta isohiet.
2. Alat ukur hujan di suatu DAS seperti ditunjukkan dalam gambar.
Hujan tercatat pada suatu hari diberikan dalam tabel. Buatlah
poligon Thiessen untuk jaringan stasiun hujan di DAS tersebut.
Apabila luas poligon Thiessen yang diwakili masing-masing stasiun
seperti diberikan dalam tabel, hitung hujan rerata DAS. Buat pula
peta isohiet.
3. Suatu DAS dengan luas 100 km2 dilengkapi dengan 13 alat
pengukur hujan sepeiti ditunjukkan dalam gambar di bawah.
Setelah kejadian hujan, jumlah hujan yang terakumulasi dalam
masing-masing alat penakar hujan diberikan dalam gambar. Hitung
hujan rerata pada DAS dengan a. metode rerata aljabar, b. poligon
Thiessen, c. metode isohiet
4. Stasiun hujan X tidak beroperasi beberapa waktu. Hujan kumulatif
pada suatu bulan di tiga stasiun di sekitarnya yaitu A, B dan C
adalah 107, 89 dan 122 mm. Hujan tahunan di stasiun X, A, B dan
C adalah 978, 1120, 935 dan 1200 mm. Perkirakan hujan yang
tidak terukur di stasiun X pada bulan yang bersangkutan.
5. Alat pengukur hujan di stasiun Y tidak beroperasi selama
beberapa hari dalam bulan Februari. Pada periode yang sama,
kedalaman hujan yang terukur di empat stasiun yang berada pada
jarak seperti diberi-kan dalam tabel berikut. Perkirakan data hujan
yang hilang di stasiun Y.
6. Hujan tahunan di stasiun Z dan hujan tahunan rerata di 10 stasiun
terdekat adalah sebagai berikut. Gunakan metode massa ganda
untuk mengkoreksi data yang tidak konsisten di stasiun Z.
TERIMAKASIH