Anda di halaman 1dari 17

Contoh soal 1:

Fondasi memanjang terletak pada tanah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar C3.1. Beban
terbagi rata di atas permukaan (q0) sebesar 20 kN/m2. Data tanah:
(1) Tanah 1: γ1= 19 kN/m3, c1 = 20 kN/m2, φ1 = 25°
(2) Tanah.2: γ2 = 19,9 kN/m3, c2 = 50 kN/m2, φ2 = 30°

Berapakah kapasitas dukung ultimit (qu), jika kedalaman fondasi Df = 1 m, lebar B = 1,8
m dan kedudukan muka air tanah sangat dalam? Bagaimana pengaruhnya terhadap kapasitas
dukung ultimit jika tidak terdapat beban terbagi rata?

Gambar C3.1.

Penyelesaian:
Sudut gesek dalam tanah yang digunakan dalam hitungan adalah pada dasar fondasi,
yaitu φ2 = 30°. Bila dianggap terjadi keruntuhan geser umum, dari Tabel 3.1 diperoleh:
Nc = 37,2; Nq = 22,5 ; Nγ = 19,7
Kapasitas dukung fondasi memanjang dihitung dengan Persamaan (3.20):
qu = c2Nc + (p0 + q0)Nq + 0,5γ2BNγ
Po = Dff1 = 1 x 19= 19kN/m2
Maka kapasitas dukung ultimit bila terdapat beban terbagi rata q0:
qu = (50 x 37,2)+(19 + 20) x 22,5 + (0,5 x 19,9 x 1,8 x 19,7)
= 3090,3 kN/m3
Bila tidak terdapat beban terbagi rata:
qu = (50 x 37,2) + (19 x 22,5) + (0,5 x 19,9 x 1,8 x 19,7)
=2643 kN/m2 < 3090,3 kN/m2,
Di sini terlihat bahwa adanya beban terbagi rata di permukaan tanah menambah kapasitas
dukung ultimit. Namun, akibat tambahan beban terbagi rata ini, besarnya penurunan fondasi
akan bertambah.
Contoh soal 3.2:
Fondasi berbentuk memanjang dengan B = 1,6 m dan kedalaman Df= 1,50 m, terletak
pada tanah homogen dengan:
c = 160 kN/m2, φ = 20°
γb = 18 kN/m3; γsat = 20,81 kN/m3
Ditanyakan:
(a) Pada tinjauan keruntuhan geser umum, berapakah kapasitas dukung ultimit, jika muka air
tanah terletak:
(1) pada 4 m dari permukaan tanah?
(2) pada kedalaman 0,50 m di bawah dasar fondasi?
(3) pada dasar fondasi?
(b) Pada kasus (a. 1), berapakah kapasitas dukung ultimit jika ditinjau menurut keruntuhan geser
lokal?
(c) Jika faktor aman F = 3, berapakah tekanan fondasi maksimum agar memenuhi kriteria
keamanan terhadap keruntuhan kapasitas dukung? (Dianggap terjadi keruntuhan geser umum
dan muka air tanah pada kedalaman 4 m dari permukaan).

Penyelesaian

Gambar C3.2.

(a) Kapasitas dukung ultimit pada keruntuhan geser umum


φ = 20°, dari Tabel 3.1 diperoleh Nc = 17,7, Nq = 7,4, Nr = 5,0
Fondasi berbentuk memanjang, maka:
qu = cNc + poNq+.0,5γBNγ
dengan p0 = γDf
(a. 1) Jarak muka air tanah dari dasar fondasi
z = 4-l,5=.2;5m > 5 = l,6 m
Maka untuk hitungan dipakai berat volume basah:
qu = cNc + PoNq + 0,5γbBNγ
= (160 x 17,7) + (1,5 x 18 x 7,4) + (0,5 x 18 x 1,6 x 5)
= 3103,8 kN/m2
(a.2) z = 0,5 m < B, maka dipakai berat volume basah pada p 0 dan dipakai berat volume rata-rata
pada suku persamaan ke-3.
γsat = 20,81 kN/m3
γ' = γsat -γw = 20,81 - 9,81 = 11 kN/m3
0,5
γrt = γ ' +(z/B)( γb-γ')= 11 + 1,6 x (18- 11)= 13,2 kN/m3
qu = cNc + poNq + 0,5 γrtBN γ
= (160 x 17,7) + (1,5 x 18 x 7,4) + (0,5 x 13,2 x 1,6 x 5)
= 3084,6 kN/m2
(a.3) Muka air tanah pada dasar fondasi, maka dipakai berat volume basah pada p0 dan dipakai
berat volume apung (γ') pada suku persamaan ke-3.
qu = cNc +PoNq + 0,5 γ’BN γ
= (160 x 17,7) + (1,5 x 18 x 7,4) + (0,5 x 11 x 1,6 x 5)
= 3075,8 kN/m2
Dapat dilihat dalam soal (a.l) sampai (a.3) di atas, bahwa kenaikan muka air tanah sampai
ke dasar fondasi mengurangi kapasitas dukung.
(b) Kapasitas dukung ultimit pada keruntuhan geser lokal
z = 4 m > B = 1,6 m; c' = 2/3 x 160 = 106,7 kN/m2.
φ = 20°, dari Tabel 3.1 untuk keruntuhan geser lokal diperoleh: Nc' = 11,8; Nq' = 3,9; Nγ’ =
1,7.
Atau dapat pula ditentukan dengan cara:
φ' = arc tg [(2/3) tg 20°] =13,64°
Dari Gambar 3.6, dengan mengambil faktor-faktor kapasitas dukung pada kurva keruntuhan
geser umum, untuk φ = 13,64° diperoleh Nc, Nq dan Nγ yang sama seperti di atas. Kapasitas
dukung ultimit pada keruntuhan geser lokal:
qu =c'Nc' + DfγbNq' + 0,5 γbBNγ'
= (106,7 x 11,8) + (1,5 x 18 x 3,9) +(0,5 x 18 x 1,6x1,7)
= 1388,9 kN/m2
(c) Tekanan pada dasar fondasi maksimum yang aman atau kapasitas dukung aman dihitung
menurut Persamaan (3.27):
qs = (1/F)(qu – γbDf) + γbDf) + γbdf
Untuk tekanan tanah di atas dasar fondasi, karena muka air tanah terletak di bawah dasar
fondasi, maka dipakai γb.
Pada soal (a. 1) telah diperoleh qu = 3103,8 kN/m2.
Tekanan fondasi maksimum yang aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung, dengan F =
3, adalah:
qs = 1/3 x [3103,8 - (18 x 1,5)] + (18 x 1,5) = 1052,6 kN/m2

Contoh soal 3.3:


Fondasi bujur sangkar dengan ukuran 2 x 2 m terletak pada kedalaman 1,5 m. Tekanan
pada dasar fondasi total q = 250 kN/m 2 (termasuk berat tanah di atas pelat fondasi). Tanah terdiri
dari dua lapisan, yaitu:
(1) Tanah 1: kedalaman 0 - 1,5 m: γ1= 18 kN/m3,
(2) Tanah 2: kedalaman 1,5 m ke bawah
γ2 = 20,31 kN/m3
γ2 = 10,50 kN/m3
c = 20 kN/m2 dan φ = 15°
Ditanyakan:
(a) Jika muka air tanah sangat dalam, hitung faktor aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung.
(b) Jika muka air tanah pada dasar fondasi, berapakah faktor aman terhadap kapasitas dukung?

Penyelesaian:
Dianggap terjadi keruntuhan geser umum.
(a) Muka air tanah sangat dalam
Untuk φ = 15°, dan Tabel_3.1: Nc = 12,9; Nq = 4,4; Nγ = 2,5
Persamaan kapasitas dukung ultimit fondasi bujur sangkar:
qu = l,3cNc + Dfγ1Nq + 0,4γ2’BNγ
= (l,3x20x 12,9) +(1,5 x 18x4,4)+ (0,4 x 20,3lx 2 x 2,5)
= 494,8 kN/m2.
Telah diketahui tekanan fondasi total q = 250 kN/m2, maka faktor aman {Persamaan (3.26)};
qu −γ 1 Df 494 ,8−(18 x1,5)
F= q−γ 1 D f = 250−(18x 1,5) = 2,09 < 3 (tidak memenuhi)
Karena F < 3, kriteria keamanan terhadap kapasitas dukung tidak terpenuhi. Oleh karena itu,
agar kriteria tersebut dipenuhi, fondasi harus diletakkan lebih dalam atau lebarnya ditambah.

GambarC3.3.
(b) Muka air tanah pada dasar fondasi
Kapasitas dukung ultimit dihitung dengan persamaan:
qu = l,3cNc + Dfγ1Nq + 0,4γ2’ BNγ = (1,3.x 20 x 12,9) + (1,5 x 18 x 4,4) + (0,4 x 10,5 x 2 x 2,5)
= 475,2 kN/m2
Faktor aman:
qu −γ 1 D f 475,2−(18 x 1,5)
F= q−γ 1 D f = 250−(18x 1,5) =2<3
Faktor aman semakin kecil, dengan demikian juga tidak memenuhi.
Contoh soal 3.4:
Fondasi empat persegi panjang 1 m x 1,6 m terletak pada tanah pasir dengan φ' = 40°, c'
= 0, γd = 16,5 kN/m3, γsat = 20,31 kN/m3. Kedalaman dasar fondasi 0,90 m dari permukaan.
Hitungan kapasitas dukung ultimit:
(a) Jika muka air tanah pada 2 m di bawah dasar fondasi.
(b) Jika muka air tanah di dasar fondasi

Penyelesaian:

GambarC3.4.

Untuk kapasitas dukung fondasi pada pasir, pemakaian nilai be-rat volume kering (γd)
dalam hitungan tekanan overburden (p0 = Dfγ), adalah karena pertimbangan keamanan. Bila pasir
di atas fondasi tidak terendam air, kondisi kritis di mana akan diperoleh kapasitas dukung yang
minimum adalah saat pasir menjadi kering.
Dengan φ' = 40°, diperkirakan akan terjadi keruntuhan geser umum, Dari φ' tersebut, Nq
= 81,3 dan Nγ= 100,4 (Tabel 3.1).

(a) Bila muka air tanah 2 m di bawah dasar fondasi


Lebar fondasi B = 1,0 m < z = 2 m, maka dalam hitungan kapasitas dukung tidak
memperhitungkan pengaruh muka air tanah.
Po = Dfγd = 0,9 x 16,5 = 14,9 kN/m2
Kapasitas dukung ultimit fondasi empat persegi panjang pada tanab pasir (c - 0):
qu = PoNq + 0,5γdBNγ (l- 0,25BL) = (14,9 x 81,3) + (0,5 x 16,5 x l x 100,4){1- 0,2 x
(1/1,6)}
= 1936,1 kN/m2
(b) Muka air tanah di dasar fondasi
γ’ = γsat- γw = 20,31-9,81 = 10,5 kN/m3
qu = PoNq + 0,5γ’BNγ(1-0,2B/L)
= (14,9 x 81,3) +(0,5 x 10,5 x 1 x 100,4){ 1- 0,2 x (1/1,6)}
= 1672,5 .kN/m2
Dari jawaban soal (a) dan (b) dapat dihitung bahwa kapasitas dukung berkurang kira-kira
14% oleh adanya kenaikan muka air tanah sampai ke dasar fondasi.

Contoh soal 3.5:


Suatu tangki berdiameter 4 m terletak pada kedalaman 1 m dari permukaan tanah pasir
yang tidak padat, dengan φ' = 25° dan c = 0. Dianggap muka air tanah sangat dalam dan tanah
dalam kondisi kering dengan γd = 15 kN/m2. Berapakah berat tangki maksimum yang memenuhi
kriteria keamanan terhadap keruntuhan kapasitas dukung?

Penyelesaian:

Gambar C3.5.
Karena pasir mempunyai (φ' = 250, maka dapat diharapkan akan terjadi keruntuhan geser lokal.
Dengan φ' = 25°, dari Tabel 3.1 dapat diperoleh N q' = 5,6 dan Nγ' = 3,2. Kapasitas dittoing
ultimit dinyatakan oleh persamaan (B = 4 m):
qu = PoNq' + 0,3γBNγ'
dengan
p0 = Df yd = 1 x 15= 15 kN/m2 (tanah dalam kondisi kering)
Maka,
qu = (15x5,6) + (0,3x 15x4x3,2)= 141,6 kN/m2
qun = qu – Dfγd = 141,6 - (1 x 15) = 126,6 kN/m2
Tekanan pada dasar fondasi yang aman terhadap keruntuhan dukung atau kapasitas
dukung aman, dengan F = 3:
qun 126,6
qs = 3 +Dfγd = 3 + 15 = 57,2kN/m2
Jadi, berat tangki maksimum yang aman terhadap keruntuhan anah:
= ¼ x π x 42 x 57,2 = 718,8kN.

Contoh soal 3.6:


Untuk mempelajari pengaruh kenaikan kuat geser pasir terhadap kapasitas dukung,
ditinjau fondasi memanjang dengan lebar 1,5 m Dan terletak pada kedalaman 1 m. Jika sudut
gesek dalam efektif yang akan dibandingkan antara 38° dan 40°, serta berat volume tanah basah
9,8 kN/m3, berapakah selisih kapasitas dukung ultimit?

Penyelesaian:
Dari mempertimbangkan kedua nilai dapat diharapkan akan ter-adi keruntuhan geser umum.
Po =Dfγb= 1 x 19,8 = 19,8 kN/m2

(1) Untuk φ' = 38°, dari Gambar 3.6, Nq = 70 dan Nγ= 80


qu = PoNq + 0,5 γbBNγ = (19,8 x 70) +(0,5 x 19,8 x 1,5 x 80) = 2577,4 kN/m2
(2) Untuk φ' = 40, dari Gambar 3.6, Nq = 81,3 dan Nγ = 100,4
qu = PoNq + 0,5 γbBNγ = (19,8 x 81,3) + (0,5 x 19,8 x 1,5 x 100,4)
= 3100,7 kN/m2
Dari kenaikan φ' dari 38° menjadi 40°, diperoleh kenaikan kapasitas dukung = 3100,7 -
2577,4 = 523,3 kN/m2. Terlihat bahwa dengan kenaikan φ’ hanya sebesar 2°, dihasilkan
kenaikan, kapasitas dukung ultimit yang relatif besar.
Bila fondasi berbentuk memanjang, tanah di sepanjang dasar fondasi pada lokasi tertentu
kemungkinan mempunyai sudut gesek dalam efektif (φ’) yang lebih rendah, akibat gangguan
tanah sewaktu pelaksanaan atau akibat kondisi tanah yang tidak homogen. Untuk itu, dalam
perancangan, hitungan kapasitas dukung harus sedemikian rupa hingga pemilihan nilai φ' harus
hati-hati sehingga dapat mewakili kondisi tanahnya.
Contoh soal 3.7:
Suatu tangki air dari beton yang kaku berukuran 10 m x 15 m diletakkan pada tanah
lempung jenuh dengan berat volume 21 kN/m3. Dasar tangki terletak pada kedalaman 1 m dan
berat total setelah berisi air adalah 5000 kN. Dari uji triaksial tak terdrainase, diperoleh c u= 20
kN/m3 dan φu = 0. Hitunglah faktor aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung yang ditinjau
menurut:
(a) Cara Skempton
(b) Ccara Terzaghi.

Penyelesaian:

Gambar C3.7.
Berat bak setelah terisi air = 5000 kN
5000
Tekanan pada dasar fondasi total: q = 10 x 15 = 33,3 kN/m2
Tekanan fondasi neto:
qn = q - Dfγ = 33,3 - (1 x 21) = 12,3 kN/m2

(a) Cara Skempton


Kapasitas dukung ultimit untuk fondasi empat persegi panjang:
Df /B= 1/10 = 0,1.
Dari Gambar 3.10 diperoleh Nc fondasi bujur sangkar Nc(bs) = 6,3. Untuk fondasi empat
persegi panjang:
10
qun=
( 0,84+0,16 x
15 ) x 20x6,3 = 119,2kN/m2
Faktor aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung:
qun 119,2
F = q = 12,3 =9,7

(b) Cara Terzaghi.


φu = 0°, dari Tabel 3.1 Nc = S,T,Nq = 1;Nγ = Q
p0= 1 x21=21 kN/m2
Fondasi empat persegi panjang, kapasitas dukung ultimit Terzaghi:
qu = cuNc (1+0,3 B/L) + poNq + 0

= 20x5,7x
(1+0,3 x 1015 ) + (21xl)+ 0=157,8 kN/m2
Suku persamaan ke-3 nilainya nol, karena Nγ= 0
Kapasitas dukung ultimit neto:
qun = qu- Dfγ = 157,8 - 21 = 136,8 kN/m2
qun
136,8
F= q n = 12,3 =11,12
Perhatikan bahwa beban total bangunan tangki air menimbulkan tekanan fondasi total (q)
akibat pengaruh bentuk dasar bangunannya yang sekaligus berfungsi sebagai dasar fondasi.

Contoh soal 3.8:


Fondasi pilar jembatan bentuk lingkaran berdiameter 2 m mendukung beban sebesar 1000
kN yang arahnya dianggap vertikal di pusat fondasi. Kedalaman fondasi 2 m dan sudah
diperhitungkan terhadap resiko gerusan dasar sungai. Permukaan air minimum 3 m dan
maksimum 5 m di atas dasar fondasi (Gambar C3.13). Tanah dasar sungai berupa pasir dengan
φ' = 38°. c' = 0, dan γsat = 19,81. kN/m3. Jika digunakan persamaan kapasitas dukung Vesic
(197?), berapakah faktor aman terhadap kapasitas dukung pada muka air minimum dan
maksimum?

Tabel 3.6d Faktor kemiringan dasar fondasi (Vesic 1975)


Faktor kemiringan Nilai Keterangan
dasar
bc 1−b q
bq - N c tgϕ
bc’
2a α dalam radian Gambar
1- π +2 3.20) φ dalam derajat
bq = b γ
(1-a tg φ)2

Tabel 3.6e Faktor kemiringan permukaan (Vesic 1975)

Faktor kemiringan Nilai Keterangan


permukaan
1−i q β dalam radian.
gc iq - 514tg ϕ (Gambar 3.20)

2β Batasan:
gc’ 1- π +2 β < 45°
dan
Gq = g γ (1-tg β)2 Β,φ

Penyelesaian:
Dalam penyelesaian akan digunakan persamaan Vesic (1975).
Untuk φ = 38°, dari Tabel 3.3, kolom 3 dtperoleh:
Nc = 61,35; Nq = 48,93; Nγ= 78,02

Gambar C3.13.
Fondasi berbentuk lingkaran berdiameter 2 m, maka B=L= 2m.
Faktor bentuk fondasi (Tabel 3.6a):
sq = 1+ (B/L) tg φ = 1+ (1 x tg 38°) =1,78
sγ = 1 - 0,4 B/L = 1 - (0,4 x 2/2) = 0,6
Faktor kedalaman fondasi (Tabel 3.6b):
Df
dq = l + 21- B tg φ (l-sinφ)2=l+[2x2/2 x tg 38° x (l-sin38°)2] = l,23
dγ = 1
Tekanan overbuden efektif pada dasar fondasi:
Po’ = Dfγ' = 2 x (19,81 - 9,81) = 20 kN/m2
Kapasitas dukung ultimit neto untukpasir (c' = 0):
qun = Sqdqpo (Nq - 1) + S γd γ 0,5 B γN γ
= 1,78 x 1,23 x 20 x (48,93-1) +0,6 x 1 x 0,5 x 2 x10 x 78,02
= 2567 kN/m2
Luas dasar fondasi A = ¼ x π x 22 = 3,14 m2

Fondasi dianggap kedap air, karena itu gaya tekanan ke atas oleh air pada dasar fondasi hams
diperhitungkan
(1) Kedudukan muka air minimum:
Tekanan air ke atas:
qw1 = 3 γw.= 3 x 9,81 = 29,43 kN/m2

Tekanan fondasi neto:


1000
qn = 1- 3 , 14 - Dfγ’ – qw1 = 318,5 – 2 x 10 – 29,43= 269kN/m2
Faktor aman pada muka air minimum:
2567
F = 269 = 9,6 > 3

(2) Kedudukan muka air maksimum:


Tekanan air ke atas:
qw2 = 5 x 9,81 =49,05 kN/m2
Tekanan fondasi neto:
1000
qn = 3 , 14 - Dfγ’ – qw2 = 318,5- (2 x 10)- 49,05 = 248,5 kN/m2
Faktor aman pada muka air maksimum:
2567
F = 248 ,5 = 10,3 > 3
Faktor aman muka air pada kedudukan minimum dan maksimum lebih besar dari 3, maka
fondasi aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung. Jika gesekan antara dinding fondasi dan
tanah di sekitarnya diperhitungkan, faktor aman menjadi lebih tinggi.

Contoh soal 3.9:


Fondasi telapak berbentuk bujursangkar lebar 1,8 m mendukung beban vertikal dan beban
momen: P = 900 kN, Mx = 180 kN.m dan Mγ = 225 kN.m (Gambar C3.14). Kedalaman dasar
fondasi Df = 1,80 m. Tanah fondasi homogen dengan φ = 36°, c = 20 kN/m2, dan γb = 18 kN/m .
Berapa faktor aman terhadap keruntuhan tanah bila digunakan persamaan kapasitas dukung: (a)
Meyerhof, dan (b) Hansen?

Penyelesaian:
Gambar 3.14.

eγ = Mx/P = 180/900 = 0,20 m


ex = M/P = 225/900 = 0,25 m

B' = B-2ex = 1,8- 2x0,25 = 1,3 m


L' = L- 2ey= 1,8 -2x0,20 = 1,4 m

(a) Persamaan Meyerhof


Untuk φ = 36°, dari Tabel 3.3, diperoleh:
Nc = 50,59; Nq = 37,75; Nγ = 44,43
tg2(45 + φ/2) = tg2(45 + 36/2) = Kp = 3,85

tg (45 + φ/2)= √Kp =l,96


Faktor bentuk fondasi dari Meyerhof (Tabel 3.4a):
sc = 1 + 0,2 (B’/L') tg2(45 + 36/2)
= 1 + 0,2 x (1,3/1,4) x 3,85= 1,72
sq =sγ = l+0,1 x (B’/L ') tg2(45 + 36/2)
= l + 0,1 x (1,3/1,4) x 3,85 = 1,3.6

Faktor kedalaman fondasi dari Meyerhof (Tabel 3.4b):


dc = 1 +0,2 (D/B) tg (45 + φ/2) = 1 + 0,2 x 1 x 1,96 = 1,39
dq = dγ = l+0,l (D/B) tg (45 + φ/2)
= 1+0,1x1x1,96=1,20
Pada persamaan Meyerhof, bila D/B>1, maka diambil D/B = 1 Tekanan overburden pada dasar
fondasi :
p0 = Dfγ = 1,8 x 18 = 32,4 kN/m2
Kapasitas dukung ultimit:
Karena beban vertikal, maka faktor kemiringan beban ic = iq = i γ = 1
qu = ScdccNc + SqdqPoNq + S γd γ0,5B'γ0N γ
= 1,72x1,39x20x50,59+1,36x1,20x32,4x37,75
+ 1,36 x 1,20 x 0,5 x 1,3x18 x 44,33
= 5263,5 kN/m3
qun = qu - Dfγ = 5263,5- 32,4 = 5231,1 kN/m2

Tekanan fondasi neto:


qn = 900/(1,3 x 1,4) = 494,5 kN/m2
Tekanan akibat beban kolom dapat dianggap sebagai beban fondasi neto. Bila tekanan
fondasi neto dihitung secara tepat, dengan menganggap tebal pelat fondasi 40 cm dan berat
volume beton 24 kN/m3, maka tekanan fondasi ke 'tanah:
q =tekanan akibat beban kolom + pelat fondasi + tanah di atas pelat fondasi
= 900/(1,3 x 1,4) + 0,4x24 + (1,8 -0,4)18
= 529,3 kN/m2

qn =q - Dfγ = 529,3 - 32,4 = 496,9 kN/m2 (hampir sama)

Faktor aman: .
F =qun/qn = 5231,1/494,5 = 10,6

(b) Persamaan Hansen


Untuk φ = 36°, dari Tabel 3.3, diperoleh:
Nc =50,59; Nq = 37,75; N γ = 40,05
Untuk arah beban tegak lurus dasar fondasi, faktor bentuk fondasi dari Hansen (Tabel 3.5a):
sc = 1 + (Nq/Nc) (B'/L') = 1 + (37,75/50,59) (l,3/l,4) = 1,69
sq = 1 +(B'/L”)sin φ = l +(1,3/1,4) sin 36°= 1,55
s γ = 1 - 0,4(B'/L') = 1 - 0,4 (1,3/1,4) = 0,62

Faktor kedalaman fondasi dari Hansen (Tabel 3.5b):


dc =1 + 0,4(D/B) = 1 + 0,4(l-,8/l,8)
= 1 +0,4x1 = 1,4
dq =1 + 2 (D/B) tg φ (l-sin φ)2
=1 + 2 (1,8/1,8) tg 36°(1 - sin 36)2
=1+2x1 x tg 36° (l -sin36)2
=1,25
d γ =1
Perhatikan: untuk faktor kedalaman pada cara Hansen, diambil B dan L sebenarnya.
Kapasitas dukung ultimit:
qu = scdc'cNc + SqdqPoNq + s γd γ 0.5 B' γbN γ
= 1,69 x 1,4 x 20 x 50,59 + 1,55 x 1,25 x 32,4 x 37,75
+ 0,62x1,0x0,5x1,3x18x40,05
= 4988,3 kN/m2
qun = qu- Dfγ = 4988,3 -32,4 = 4955,9 kN/m2
Faktor aman:
F = qun/qn = 4955,9/494,5 = 10,02

Anda mungkin juga menyukai