Cu
Sifat umum
Nama, simbol tembaga, Cu
Pengucapan /ˈkɒpər/ -ər
Penampilan merah-jingga metalik
Sifat fisika
Fase solid
Titik lebur 1357.77 K
(1084.62 °C,
1984.32 °F)
Titik didih 2835 K (2562 °C,
4643 °F)
Kepadatan 8.94 g/cm3
mendekati s.k.
saat cair, pada t.l. 8.02 g/cm3
Kalor peleburan 13.26 kJ/mol
Kalor penguapan 300.4 kJ/mol
Kapasitas kalor molar 24.440 J/(mol·K)
Tekanan uap
P (Pa) 1 10 100 1 k 10 k 100 k
Sifat atom
Bilangan oksidasi +1, +2, +3, +4 sedikit
oksida basa
Elektronegativitas Skala Pauling: 1.90
Energi ionisasi
(artikel)
Jari-jari atom empiris: 128 pm
Jari-jari kovalen 132±4 pm
Jari-jari van der Waals 140 pm
Lain-lain
Struktur kristal kubus berpusat muka
(fcc)
63 63
Cu 69.15% Cu stabil dengan 34 neutron
65 65
Cu 30.85% Cu stabil dengan 36 neutron
Tembaga
Sejarah
Tembaga adalah salah satu logam yang
sangat penting dan berperan besar
dalam sejarah manusia dan termasuk
logam yang pertama kali ditambang[1].
Tembaga sudah digunakan sejak 10.000
tahun yang lalu. Sebuah kalung tembaga
yang ditemukan di Irak diperkirakan
dibuat pada masa 9500 SM[2].
Karakteristik
Fisik
Sebuah cakram tembaga (kemurnian 99,5%) dibuat
dengan continuous casting dan etching
Kimia
Kawat tembaga murni (kiri) dan kawat tembaga
teroksidasi (kanan).
Isotop
Keberadaan
Senyawa
Senyawa biner
2 Cu2+ + 4 I− → 2 CuI + I2
Produksi
Metode
Konsentrasi tembaga pada bijih-bijih
yang ada rata-rata hanya 0,6%,
kebanyakan bijih komersial yang ada
adalah sulfida seperti kalkopirit (CuFeS2)
atau kalkosit (Cu2S).[16] Mineral ini
ditingkatkan konsentrasi tembaganya
sampai 10-15% dengan proses froth
flotation atau bioleaching.[17]
Memanaskan material ini dengan silika
pada flash smelting akan melepaskan
kandungan besi dan mengubah besi
sulfida menjadi oksidanya. Senyawa
produk copper matte yang terdiri dari
Cu2S kemudian dipanggang untuk
mengubah sulfida menjadi oksida:[16]
2 Cu2O → 4 Cu + O2
Cu2+ + 2 e– → Cu
Cadangan
Tembaga telah digunakan sejak 10.000
tahun yang lalu, tetapi lebih dari 96% dari
jumlah yang ditambang baru diekstraksi
setelah 1900. Cadangan tembaga di
bumi pun masih amat besar (sekitar 1014
ton), atau cukup untuk 5 juta tahun
dengan kecepatan ekstraksi saat ini.
Meski begitu, hanya sebagian kecil saja
dari jumlah ini yang bernilai ekonomis,
dengan teknologi dan harga jual saat ini.
Beberapa estimasi mengatakan bahwa
cadangan yang ada hanya cukup untuk
25 sampai 60 tahun lagi, tergantung dari
seberapa besar peningkatan
penggunaannya.[19] Daur ulang tembaga
merupakan salah satu sumber utama.[20]
Harga tembaga juga tidak stabil,[21]
misalnya dari harga US$0,60/lb
(US$1,32/kg) bulan Juni 1999 menjadi
US$3,75/lb (US$8,27/kg) bulan Mei 2006.
Pada bulan Februari 2007, harganya
turun lagi sampai US$2,40/lb
(US$5,29/kg) dan kembali naik menjadi
US$3,50/lb (US$7,71/kg) pada bulan
April tahun yang sama.[22] Pada Februari
2009, permintaan dunia yang melemah
dan kejatuhan berbagai harga komoditas
menjadikan harga tembaga berkisar
US$1,51/lb.[23]
Daur ulang
Tembaga, seperti aluminium, dapat
didaur ulang 100% tanpa mengurangi
kualitasnya. Dilihat dari volumenya,
tembaga adalah logam paling banyak
ketiga yang didaur ulang, setelah besi
dan aluminium. Diperkirakan bahwa 80%
dari seluruh tembaga yang pernah
ditambang masih digunakan saat ini.[24]
Menurut laporan International Resource
Panel, pemakaian tembaga per kapita
global adalah sekitar 35–55 kg. Pemakai
terbesarnya adalah negara-negara maju
(140–300 kg per kapita) sedangkan di
negara-negara berkembang sekitar 30–
40 kg per kapita.
Proses daur ulang tembaga pada
umumnya sama dengan proses
ekstraksi, namun prosesnya lebih sedikit.
Tembaga bekas dengan kemurnian tinggi
dilelehkan di furnace dan kemudian
direduksi dan dibentuk kembali menjadi
billet dan ingot; sedangkan tembaga
bekas dengan kemurnian lebih rendah
diproses ulang dengan electroplating di
dalam asam sulfat.[25]
Aplikasi
Lihat pula
Tumbaga
Referensi
1. ^ a b Parsons, Paul. "Copper". Dalam
Dixon, Gail. The Periodic Table - A Field
Guide to The Eleements. Quercus.
hlm. 74. ISBN 978-1-78087-327-5.
2. ^ Coulson, Michael. "Appendix". The
History of Mining - The Events,
Technology and People Involved in the
Industry that Forged Modern World.
Harriman House. hlm. 427. ISBN 978-
1897597903.
3. ^ a b c Hammond, C. R. (2004). The
Elements, in Handbook of Chemistry and
Physics 81st edition. CRC press. ISBN 0-
8493-0485-7.
4. ^ Chambers, William; Chambers, Robert
(1884). Chambers's Information for the
People . L (edisi ke-5th). W. & R.
Chambers. hlm. 312. ISBN 0-665-46912-8.
5. ^ George L. Trigg; Edmund H. Immergut
(1 November 1992). Encyclopedia of
applied physics . 4: Combustion to
Diamagnetism. VCH Publishers.
hlm. 267–272. ISBN 978-3-527-28126-8.
Diakses tanggal 2011-05-02.
6. ^ "Copper.org: Education: Statue of
Liberty: Reclothing the First Lady of
Metals – Repair Concerns" . Copper.org.
Diakses tanggal 2011-04-11.
7. ^ Rickett, B. I.; Payer, J. H. (1995).
"Composition of Copper Tarnish Products
Formed in Moist Air with Trace Levels of
Pollutant Gas: Hydrogen Sulfide and
Sulfur Dioxide/Hydrogen Sulfide". Journal
of the Electrochemical Society. 142 (11):
3723–3728. doi:10.1149/1.2048404 .
8. ^ a b Audi, G; Bersillon, O.; Blachot, J.;
Wapstra, A.H. (2003). "Nubase2003
Evaluation of Nuclear and Decay
Properties". Nuclear Physics A. Atomic
Mass Data Center. 729: 3.
Bibcode:2003NuPhA.729....3A .
doi:10.1016/j.nuclphysa.2003.11.001 .
9. ^ "Interactive Chart of Nuclides" .
National Nuclear Data Center. Diakses
tanggal 2011-04-08.
10. ^ Okazawa, Hidehiko; et al. (1994).
"Clinical Application and Quantitative
Evaluation of Generator-Produced Copper-
62-PTSM as a Brain Perfusion Tracer for
PET" (PDF). Journal of Nuclear Medicine.
35 (12): 1910–1915. PMID 7989968 .
11. ^ Romano, Donatella; Matteucci,
Fransesca (2007). "Contrasting copper
evolution in ω Centauri and the Milky
Way". Monthly Notices of the Royal
Astronomical Society: Letters. 378 (1):
L59–L63. arXiv:astro-ph/0703760 .
Bibcode:2007MNRAS.378L..59R .
doi:10.1111/j.1745-3933.2007.00320.x .
12. ^ a b c Emsley, John (11 August 2003).
Nature's building blocks: an A-Z guide to
the elements . Oxford University Press.
hlm. 121–125. ISBN 978-0-19-850340-8.
Diakses tanggal 2011-05-02.
13. ^ Rickwood, P. C. (1981). "The largest
crystals" (PDF). American Mineralogist.
66: 885.
14. ^ a b Holleman, A. F.; Wiberg, N.
(2001). Inorganic Chemistry. San Diego:
Academic Press. ISBN 978-0-12-352651-
9.
15. ^
http://www.azcentral.com/arizonarepublic
/business/articles/2011/06/19/20110619
copper-new-method-fight.html
16. ^ a b Greenwood, Norman N.;
Earnshaw, A. (1997), Chemistry of the
Elements (edisi ke-2nd), Oxford:
Butterworth-Heinemann, ISBN 0-7506-
3365-4
17. ^ Watling, H. R. (2006). "The
bioleaching of sulphide minerals with
emphasis on copper sulphides — A
review" (PDF). Hydrometallurgy. 84 (1, 2):
81–108.
doi:10.1016/j.hydromet.2006.05.001 .
18. ^ Samans, Carl (1949). Engineering
metals and their alloys. New York:
Macmillan. OCLC 716492542 .
19. ^ Brown, Lester (2006). Plan B 2.0:
Rescuing a Planet Under Stress and a
Civilization in Trouble. New York: W.W.
Norton. hlm. 109. ISBN 0-393-32831-7.
20. ^ Leonard, Andrew (2006-03-02).
"Peak copper?" . Salon – How the World
Works. Diakses tanggal 2008-03-23.
21. ^ Schmitz, Christopher (1986). "The
Rise of Big Business in the World, Copper
Industry 1870–1930". Economic History
Review. 2. 39 (3): 392–410.
doi:10.1111/j.1468-
0289.1986.tb00411.x . JSTOR 2596347 .
22. ^ "Copper Trends: Live Metal Spot
Prices" .
23. ^ Ackerman, R. (2 April 2009). "A
Bottom In Sight For Copper" . Forbes.
24. ^ "International Copper Association" .
25. ^ "Overview of Recycled Copper"
Copper.org . Copper.org (2010-08-25).
Retrieved on 2011-11-08.
26. ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref> tidak sah; tidak ditemukan teks
untuk ref bernama Boux
27. ^ "Copper" . American Elements.
2008. Diakses tanggal 2008-07-12.
28. ^ Pops, Horace, 2008, Processing of
wire from antiquity to the future, Wire
Journal International, June, pp 58–66
29. ^ The Metallurgy of Copper Wire,
http://www.litz-
wire.com/pdf%20files/Metallurgy_Copper
_Wire.pdf
30. ^ Joseph, Günter, 1999, Copper: Its
Trade, Manufacture, Use, and
Environmental Status, edited by Kundig,
Konrad J.A., ASM International, pps. 141–
192 and pps. 331–375.
31. ^ "Copper, Chemical Element –
Overview, Discovery and naming, Physical
properties, Chemical properties,
Occurrence in nature, Isotopes" .
Chemistryexplained.com. Diakses tanggal
2012-10-16.
32. ^ Joseph, Günter, 1999, Copper: Its
Trade, Manufacture, Use, and
Environmental Status, edited by Kundig,
Konrad J.A., ASM International, p.348
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Tembaga&oldid=14569003"