Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ghea Luthfia Oktari

NIM : 41120120030
Forum 5 Rekayasa Hidrologi

Forum

1. Diketahui DAS dan stasiun Hujan disajikan pada Gambar Luas DAS 5500 km2. Kedalaman Hujan A =
460 mm, B = 340 mm, C = 280 mm, dan D = 380 mm.
NB: Tambahkan setiap angka diatas dengan 2 angka belakang NIM anda.

(1). Buat Tahapan Pembentukan Poligon Thiessen dan, Tahapan Pembentukan Poligon Isohyet
beserta rumusnya masing-masing (Rata aljabar, Thiessen dan Isohyet).
(2). Lengkapi dengan Gambarnya perHitungan Hujan Rerata dengan menggunakan 1). Metode
Artmatic, 2). Metode Thiessen dan 3). Metode Isohyet.
Jawab :

2. Jelaskan pengertian pengaruh daerah hasil pencatatan alat ukur Hujan dan apa yang dimaksud
dengan pencatatan tinggi hujan rata-rata daerah!
Jawab :
Pengertian pengaruh daerah hasil pencatatan alat ukur hujan adalah hujan disuatu daerah hanya
dapat diukur di beberapa titik yang telah ditentukan denganmenggunakan alat pengukur hujan.
Hujan yang terukur atau tercatat pada alatukur tersebut mewakili suatu luasan daerah sekitarnya.
Jadi di seiap daerahmemiliki catatan data hujan yang berbeda pula karena data yang di catat
tergantung pada daerah masing-masing.

3. Sebutkan cara-cara perhitungan untuk mendapatkan tinggi hujan rata-rata daerah yang mempunyai
beberapa stasiun hujan dan apa keuntungan dan kerugiannya!
Jawab :
Dalam mengukur tinggi hujan rata- rata suatu daerah, tidak cukup hanya menggunakan satu stasiun
pengukuran tetapi dibutuhkan lebih dari satu stasiun pengukuran yang ditempatkan secara
terpencar. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat karena hujan
yang tercatat di masing- masing stasiun tidak sama. Untuk mendapatkan tinggi hujan rata- rata
daerah yang mempunyai beberapa stasiun ada beberapa metode yang digunakan, diantaranya
Metode Rata- Rata Aljabar, Metode Thiesen, dan Metode Isohiet.
 Metode Rata- Rata Aljabar
Keuntungan :
 Metode paling sederhana
 Cocok untuk kawasan dengan topografi datar, alat penakar tersebar merata, dan harga
individual curah hujan tidak terlalu jauh dari harga rata- ratanya.
Kerugian :
 Hasil metode rata- rata aljabar kurang akurat dibandingkan dengan metode lainnya.
 Metode Thiesen
Keuntungan :
 Hasil perhitungan metode thiesen lebih akurat dibandingkan dengan metode rata- rata
aljabar.
 Cocok untuk daerah datar dengan luas 5000km2, dan jumlah pos penakar hujan terbatas
dibandingkan luasnya.
Kerugian :
 Hasil metode thiesen kurang akurat dibandingkan dengan metode isohiet.
 Metode Isohiet
Keuntungan :
 Metode yang paling akurat dalam menentukan hujan rata- rata.
 Cocok untuk daerah berbukit dan tidak teratur dengan luas lebih dari 5000km2.
Kerugian :
 Diperlukan keahlian dan pengalaman dalam menggunakan metode ini.

4. Bila diketahui data tinggi hujan pada alat ukur hujan yang terpasang pada pusat hujan adalah
sebesar 260 mm. Hitung besaran tinggi hujan pada jarak 2000 m dari pusat hujan menurut Teori
dari Melchior. (Tambahkan setiap angka dengan 2 angka belakang dari NIM anda)
Jawab :
NIM : 30
Q = α x qn
Q = 0,52 x 2030
Q = 1055,6 mm
Jadi, tinggi hujan pada jarak 2030 m dari pusat adalah 1055,6 mm.

5. Diketahui data hujan dari stasiun-stasiun adalah : DARI GSRAINFALLSATELITE ANDA. (Lengkapi
angka pada table ini)

Stasiun Intensitas Hujan Luas (%)


(mm/jam)
A
B
C

Hitung tinggi hujan rata-rata menurut : Aritmatic Mean (Rata-rata Aljabar), cara Segi tiga, cara
Thiessen dan cara Isohyet, masing-masing luas merupakan bobot sesuai dengan pembagian
menurut cara-cara tersebut dan mempunyai total luas sebesar 6400 ha. (Tambahkan dengan 2
angka dari NIM anda)
Jawab :
Perhitungan yang lengkap ada pada excel

Stasiun Intensitas Hujan Luas (%)


(mm/jam)
A 8 12
B 8 8
C 10 5
D 4 15
E 5 6
F 4 9
G 3 12
H 14 13
I 8 12
J 7 8
Total Luas = 6400 + 30 = 6430 ha
 Metode Aritmatic
A = 6430 x 12 % = 771,6 ha
B = 6430 x 8 % = 514,4 ha
C = 6430 x 5 % = 321,5 ha
D = 6430 x 15 % = 964,5 ha
E = 6430 x 6 % = 385,8 ha
F = 6430 x 9 % = 578,7 ha
G = 6430 x 12 % = 771,6 ha
H = 6430 x 13 % = 835,9 ha
I = 6430 x 12 % = 771,6 ha
J = 6430 x 8 % = 514,4 ha
P = (P1 + P2 + P3 + ...... + Pn)/n
P = (8 + 8 + 10 + 4 + 5 + 4 + 3 + 14 + 8 + 7)/10
P = 7,1 mm

 Metode Thiesen
P = (P1 . A1 + P2 . A2 + P3 . A3 + ......... + Pn . An)/ A1 + A2 + ..... + An
P = 7,06 mm

 Metode Isohiet
P = 6,64 mm
Perhitungan pada excel

6. Jelaskan pengertian dan kegunaan dari perhitungan tinggi hujan rata-rata daerah tersebut!
Jawab :
a. Metode rata- rata aljabar
Metode ini adalah metode yang paling sederhana dalam perhitungan hujan suatu daerah.
Metode rata-rata aljabar ini, curah hujan didapatkan dengan mengambil rata-rata hitung
(arithmatic mean) dari penakaran pada penakar hujan daerah tersebut. Stasiun penakar hujan
yang digunakan biasanya yang berada di dalam DAS, stasiun diluar DAS yang berdekatan juga
bisa diperhitungkan.
Metode ini digunakan apabila :
1. daerah tersebut berada pada daerah yang datar;
2. penempatan alat ukur tersebar merata;
3. variasi curah hujan sedikit dari harga tengahnya.
b. Metode Thiesen
Metode ini dikenal dengan metode rata-rata timbang (weighted mean). Cara ini memberikan
proporsi luasan daerah pengaruh stasiun penakar hujan untuk mengakomodasikan
ketidakseragaman jarak. Pada suatu luasan di dalam DAS, dianggap bahwa hujan adalah sama
yang terjadi pada stasiun terdekat, sehingga hujan yang tercatat mewakili luasan tersebut.
Daerah pengaruh dibentuk dengan menggambarkan garis-garis sumbu tegak lurus terhadap
garis penghubung antara dua pos penakar hujan terdekat. Metode ini digunakan untuk daerah
yang tidak merata. Prosedur pembentukan Poligon Thiessen adalah sebagai berikut:
1. penggambaran stasiun penakar hujan pada peta DAS, baik stasiun hujan di dalam DAS,
maupun stasiun hujan di luar DAS yang letaknya berdekatan. Antar stasiun dibuat garis lurus
penghubung;
2. buat garis tegak lurus di tengah antar stasiun, sehingga persis membentuk poligon. Luasan
masing-masing stasiun diwakili oleh poligon yang terbentuk;
3. luasan daerah pada tiap poligon dapat diukur kemudian dikalikan dengan kedalaman hujan
pada masing-masing stasiun dalam poligon dan selanjutnya dibagi dengan luas total DAS
diperoleh dengan menjumlahkan semua luasan poligon.
c. Metode Isohyet
Isohyet adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan kedalaman hujan yang sama.
Metode ini digunakan apabila penyebaran stasiun hujan di daerah tangkapan hujan tidak
merata. Dengan cara ini, kita harus menggambar kontur berdasarkan tinggi hujan yang sama,
metode ini bisa digunakan di daerah datar maupun di daerah bukit dan pegunungan dengan
stasiun lebih dari tiga.
Prosedur pembentukan metode ini:
1) penggambaran stasiun penakar hujan pada peta DAS;
2) membuat interpolasi dari nilai kedalaman hujan di stasiun hujan yang berdekatan;
3) dibuat kurva yang menghubungkan titik-titik interpolasi;
4) mengukur luas daerah antara dua Isohyet yang berurutan dan kemudian dikalikan dengan
nilai rerata kedua garis Isohyet;
5) jumlah dari hitungan untuk seluruh garis Isohyet dibagi dengan luas daerah yang ditinjau
menghasilkan kedalaman hujan rerata daerah tersebut.
Quiz

1. Jelaskan pengertian pengaruh daerah hasil pencatatan alat ukur hujan dan apa yang dimaksud
dengan pencatatan tinggi hujan rata- rata daerah!
Jawab :
Pengertian pengaruh daerah hasil pencatatan alat ukur hujan adalah hujan disuatu daerah
hanya dapat diukur di beberapa titik yang telah ditentukan denganmenggunakan alat pengukur
hujan. Hujan yang terukur atau tercatat pada alatukur tersebut mewakili suatu luasan daerah
sekitarnya. Jadi di seiap daerahmemiliki catatan data hujan yang berbeda pula karena data yang
di catat tergantung pada daerah masing-masing.

2. Sebutkan cara- cara perhitungan untuk mendapat tinggi hujan rata- rata daerah yang
mempunyai beberapa stasiun hujan dan apa keuntungan dan kerugiannya?
Jawab :
Dalam mengukur tinggi hujan rata- rata suatu daerah, tidak cukup hanya menggunakan satu
stasiun pengukuran tetapi dibutuhkan lebih dari satu stasiun pengukuran yang ditempatkan
secara terpencar. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat
karena hujan yang tercatat di masing- masing stasiun tidak sama. Untuk mendapatkan tinggi
hujan rata- rata daerah yang mempunyai beberapa stasiun ada beberapa metode yang
digunakan, diantaranya Metode Rata- Rata Aljabar, Metode Thiesen, dan Metode Isohiet.
 Metode Rata- Rata Aljabar
Keuntungan :
 Metode paling sederhana
 Cocok untuk kawasan dengan topografi datar, alat penakar tersebar merata, dan harga
individual curah hujan tidak terlalu jauh dari harga rata- ratanya.
Kerugian :
 Hasil metode rata- rata aljabar kurang akurat dibandingkan dengan metode lainnya.
 Metode Thiesen
Keuntungan :
 Hasil perhitungan metode thiesen lebih akurat dibandingkan dengan metode rata- rata
aljabar.
 Cocok untuk daerah datar dengan luas 5000km2, dan jumlah pos penakar hujan
terbatas dibandingkan luasnya.
Kerugian :
 Hasil metode thiesen kurang akurat dibandingkan dengan metode isohiet.
 Metode Isohiet
Keuntungan :
 Metode yang paling akurat dalam menentukan hujan rata- rata.
 Cocok untuk daerah berbukit dan tidak teratur dengan luas lebih dari 5000km2.
Kerugian :
 Diperlukan keahlian dan pengalaman dalam menggunakan metode ini.

3. Bila diketahui data tinggi hujan pada alat ukur hujan yang terpasang pada pusat hujan adalah
sebesar 270 mm. hitung besaran tinggi hujan pada jarak 4600 m dari pusat hujan menurut Teori
dari Melchior!
Jawab :
Q = α x qn
Q = 0,52 x 4600
Q = 2392 mm
Jadi, tinggi hujan pada jarak 4600 m dari pusat adalah 2392 mm.

4. Diketahui data hujan dari stasiun- stasiun adalah : DARI GSRAINFALLSATELITE ANDA.

Stasiun Intensitas Hujan Luas (%)


(mm/jam)
A
B
C

Hitung tinggi hujan rata-rata menurut : Aritmatic Mean (Rata-rata Aljabar), cara Segi tiga, cara
Thiessen dan cara Isohyet, masing-masing luas merupakan bobot sesuai dengan pembagian
menurut cara-cara tersebut dan mempunyai total luas sebesar 5600 ha.
Jawab :
Perhitungan yang lengkap ada pada excel

Stasiun Intensitas Hujan Luas (%)


(mm/jam)
A 8 12
B 8 8
C 10 5
D 4 15
E 5 6
F 4 9
G 3 12
H 14 13
I 8 12
J 7 8
Total Luas = 5600 + 30 = 5630 ha
 Metode Aritmatic
P = (P1 + P2 + P3 + ...... + Pn)/n
P = (8 + 8 + 10 + 4 + 5 + 4 + 3 + 14 + 8 + 7)/10
P = 7,1 mm

 Metode Thiesen
P = (P1 . A1 + P2 . A2 + P3 . A3 + ......... + Pn . An)/ A1 + A2 + ..... + An
P = 7,06 mm

 Metode Isohiet
P = 6,64 mm
Perhitungan pada excel

5. Jelaskan pengertian dan kegunaan dari perhitungan tinggi hujan rata- rata daerah tersebut!
Jawab :
Stasiun penakar hujan hanya memberikan keterangan data hujan pada satu tempat atau titik
saja (point rainfaal). Satu stasiun penakar hujan belum dapat menggambarkan hujan wilayah
yang bersangkutan sehingga untuk daerah yang lebih luas harus diperkirakan dengan harga rata-
rata curah hujan dari beberapa stasiun penakar hujan yang ada. Hal ini disebabkan hujan sangat
bervariasi terhadap tempat dan masingmasing stasiun mempunyai data yang berbeda. Dalam
analisis hidrologi diperlukan metode untuk menentukan hujan rerata pada suatu daerah,
dapat dilakukan dengan metode Rata-rata Aljabar, metode Poligon Thiessen, dan metode
Isohyet.
d. Metode rata- rata aljabar
Metode ini adalah metode yang paling sederhana dalam perhitungan hujan suatu daerah.
Metode rata-rata aljabar ini, curah hujan didapatkan dengan mengambil rata-rata hitung
(arithmatic mean) dari penakaran pada penakar hujan daerah tersebut. Stasiun penakar
hujan yang digunakan biasanya yang berada di dalam DAS, stasiun diluar DAS yang
berdekatan juga bisa diperhitungkan.
Metode ini digunakan apabila :
1. daerah tersebut berada pada daerah yang datar;
2. penempatan alat ukur tersebar merata;
3. variasi curah hujan sedikit dari harga tengahnya.
e. Metode Thiesen
Metode ini dikenal dengan metode rata-rata timbang (weighted mean). Cara ini
memberikan proporsi luasan daerah pengaruh stasiun penakar hujan untuk
mengakomodasikan ketidakseragaman jarak. Pada suatu luasan di dalam DAS, dianggap
bahwa hujan adalah sama yang terjadi pada stasiun terdekat, sehingga hujan yang tercatat
mewakili luasan tersebut. Daerah pengaruh dibentuk dengan menggambarkan garis-garis
sumbu tegak lurus terhadap garis penghubung antara dua pos penakar hujan terdekat.
Metode ini digunakan untuk daerah yang tidak merata. Prosedur pembentukan Poligon
Thiessen adalah sebagai berikut:
1. penggambaran stasiun penakar hujan pada peta DAS, baik stasiun hujan di dalam DAS,
maupun stasiun hujan di luar DAS yang letaknya berdekatan. Antar stasiun dibuat garis lurus
penghubung;
2. buat garis tegak lurus di tengah antar stasiun, sehingga persis membentuk poligon.
Luasan masing-masing stasiun diwakili oleh poligon yang terbentuk;
3. luasan daerah pada tiap poligon dapat diukur kemudian dikalikan dengan kedalaman
hujan pada masing-masing stasiun dalam poligon dan selanjutnya dibagi dengan luas total
DAS diperoleh dengan menjumlahkan semua luasan poligon.
f. Metode Isohyet
Isohyet adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan kedalaman hujan yang sama.
Metode ini digunakan apabila penyebaran stasiun hujan di daerah tangkapan hujan tidak
merata. Dengan cara ini, kita harus menggambar kontur berdasarkan tinggi hujan yang
sama, metode ini bisa digunakan di daerah datar maupun di daerah bukit dan pegunungan
dengan stasiun lebih dari tiga.
Prosedur pembentukan metode ini:
1) penggambaran stasiun penakar hujan pada peta DAS;
2) membuat interpolasi dari nilai kedalaman hujan di stasiun hujan yang berdekatan;
3) dibuat kurva yang menghubungkan titik-titik interpolasi;
4) mengukur luas daerah antara dua Isohyet yang berurutan dan kemudian dikalikan dengan
nilai rerata kedua garis Isohyet;
5) jumlah dari hitungan untuk seluruh garis Isohyet dibagi dengan luas daerah yang ditinjau
menghasilkan kedalaman hujan rerata daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai