Anda di halaman 1dari 9

Analisis :

Bantuan beasiswa yang diberikan oleh pemerintah kepada para mahasiswa yang
berprestasi dan kurang mampu sangatlah membantu, sesuai dengan pasal 31 ayat 1 UUD 1945
yang berbunyi “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”. Oleh karena itu setiap
peserta didik pada satuan pendidikan berhak mendapatkan bantuan biaya pendidikan bagi
mereka yang memiliki potensi akademik baik dan tidak mampu secara ekonomi serta berhak
mendapatkan beasiswa bagi mereka yang berprestasi. 
Peningkatan pemerataan akses jenjang perguruan tinggi sampai saat ini masih merupakan
masalah di negara kita yang tercermin dari Angka Partisipasi Kasar (APK) yang baru mencapai
27,1% dan angka tingkat melanjutkan ke perguruan tinggi masih rendah dibandingkan dengan
negara berkembang pada umumnya. Dengan demikian masih cukup banyak lulusan jenjang
pendidikan menengah yang tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi termasuk mereka yang
berpotensi akademik baik dari keluarga tidak mampu secara ekonomi. Selain itu peningkatan
akses terhadap informasi dan sumber pendanaan juga relatif terbatas. 
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab V pasal 12 (1.c), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu
membiayai pendidikannya. Pasal 12 (1.d), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap
satuan pendidikan berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak
mampu membiayai pendidikannya.

Analisis :
Menurut Undang-Undang no. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, genosida
ialah Perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan
seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama dengan cara
membunuh anggota kelompok; mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap
anggota kelompok; menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang menciptakan kemusnahan
secara fisik sebagian atau seluruhnya; melakukan tindakan mencegah kelahiran dalam kelompok;
memindahkan secara paksa anak-anak dalam kelompok ke kelompok lain.
Salah satu perspektif yang paling dominan dalam memandang genosida adalah perspektif
Hak Asasi Manusia (HAM). Perspektif ini melihat genosida sebagai sebuah tragedi
kemanusiaan. Berawal dari suatu kekerasan, jika dibiarkan terus menerus terjadi hal itu akan
menjadi sebuah kebiasaan bagi masyarakat, hal itu lama kelamaan akan semakin melunjak dan
berpotensi memicu genosida.
Analisis :
Perbudakan adalah perbuatan yang jelas- jelas melanggar HAM. Menurut Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP) ada 2 pasal yang dilanggar yaitu Pasal 333 Ayat (1) tentang
perampasan kemerdekaan diancam dengan pidana penjara maksimal 8 (delapan) tahun. Dan yang
kedua yaitu melanggar Pasal 351 Ayat (1) tentang penganiayaan, diancam dengan pidana penjara
maksimal 2 tahun 8 bulan. Didalam Undang- Undang ada beberapa pasal yang dilanggar, yaitu :
Pasal 20
(1) Tidak seorangpun boleh diperbudak atau diperhamba.
(2) Perbudakan atau perhambaan, perdagangan budak, perdagangan wanita,dan segala perbuatan
berupa apapun yang tujuannya serupa, dilarang.
Pasal 33
“Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman atau perlakuan yang kejam,
tidak manusiawi, merendahkan derajat dan martabat kemanusiaannya.”

Aparat yang seharusnya menjadi pengayom rakyat bawah malahan melakukan KKN baik
dengan aparat pemerintahan (lurah) maupun dengan pengusaha. Seharusnya lurahnya juga
diperiksa karena ada warganya yang melakukan tindakan sewenang-wenang dibiarkan bahkan
terkesan ditutupi. Aparat pemerintah harus lebih tegas dalam menangani berbagai kasus
perbudakan.

Analisis :
Pekerjakan anak dibawah umur termasuk salah satu kasus pelanggaran HAM, anak
dibawah umur seharusnya lebih fokus untuk mendapatkan wajib pendidikannya. Hal ini
tercantum dalam UU Ketenagakerjaan tidak mengatur secara khusus mengenai mempekerjakan
anak berusia 16 tahun. Namun, konsultan hukum ketenagakerjaan Umar Kasim dalam
artikelUsia Minimum Kerja menyatakan:

“Untuk anak yang berumur antara 15 s/d 18 tahun sudah dapat dipekerjakan (secara
normal/umum) akan tetapi tidak boleh dieksploitasi untuk bekerja pada pekerjaan-pekerjaan
yang membahayakan (the worst forms) baik ancaman/bahaya bagi kesehatan maupun
keselamatan atau moral si anak. Pada usia ini, anak sudah dianggap cakap (bekwaam) untuk
melakukan hubungan kerja tanpa kuasa/wali (Pasal 2 ayat [3] Kepmenakertrans No. Kep-
235/Men/2003 dan Konvensi ILO No. 138 serta Konvensi ILO No. 182).”

Sanksi Mempekerjakan Anak di Bawah Umur Menurut UU Ketenagakerjaan


Sebagai kesimpulan, anak berumur 16 tahun dimungkinkan untuk bekerja sepanjangmemenuhi
kondisi-kondisi sebagaimana telah kami paparkan di atas. Bila terjadi pelanggaran terhadap
ketentuan dalam hal mempekerjakan anak, maka ada sanksi yang dapat dikenakan terhadap
pengusaha. Sanksinya antara lain sebagai berikut:
1.    Barangsiapa mempekerjakan anak dan melanggar Pasal 68 dan Pasal 69 ayat (2) UU
Ketenagakerjaan dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp100 juta dan paling banyak Rp400
juta.[8]
2.    Sedangkan pelanggaran terhadap Pasal 71 ayat (2) UU Ketenagakerjaan dikenakan sanksi
pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan/atau
denda paling sedikit Rp10 juta dan paling banyak Rp100 juta.[9]
 
Sanksi Mempekerjakan Anak di Bawah Umur Menurut UU Perlindungan Anak
Selain diatur dalam UU Ketenagakerjaan, larangan mempekerjakan anak juga diatur dalam Pasal
76I Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (“UU 35/2014”) yang menyatakan
bahwa setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau
turut serta melakukan eksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual terhadap Anak.

Analisis :
Undang – Undang pilpres tak sesuai dengan konstitusi, ketentuan tersebut tak sesuai
dengan amanat konstitusi (UUD 1945) yang menyatakan bahwa calon yang menyatakan bahwa
calon presiden dan wakil presiden diajukan oleh partai politik dan gabungan partai politik
sebelum pemilu. Undang- Undang No. 42 Tahun 2008 tentang pemilihan presiden dan wakil
presiden, UU pilpres ini tidak mengacu pada amanat UUD 1945 pasal 6.
UUD 1945 pasal 6 hanya mengatakan bahwa pasangan capres dan cawapres diajukan
oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu. Jadi, parpol atau gabungan parpol
berhak mengajukan pasangan capres dan cawapres. Partai politik yang dimaksud adalah parpol
yang memang eksis dan sudah dinyatakan sebagai peserta pemilu.

Analisis :
Korupsi dana Al- Qur’an suatu hal yang bertentangan dalam konstitusi di negara
Indonesia, apalagi pelakunya Menteri Agama yang pasti sudah mendapat banyak ilmu tentang
pendidikan Agama. Seharusnya seseorang yang berilmu tak akan melakukan perbuatan tercela
seperti korupsi dana Al- Qur’an.
melanggar Pasal 12 huruf b subsidair Pasal 5 ayat (2) ayat (1) Pasal 11 Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan Pasal
65 KUHP.
Terkait kasus ini, Pengadilan Tipikor Jakarta telah menjatuhkan vonis dengan hukuman 15 tahun
penjara dan denda Rp 300 juta subsider 1 bulan kurungan, dan 8 tahun pidana penjara dan denda
Rp 300 juta subsider 4 bulan kurungan.
Diharapkan hukum di Indonesia dapat lebih memperhatikan para koruptor agar rakyat
Indonesia tidak terus menerus mengalami kesenjangan.

Analisis :
Fenomena korupsi di negeri kita Indonesia seperti sebuah ajang perlombaan yang akan
berlomba untuk menduduki posisi teratas diantara elit-elit politik, legislatif, dan tidak kalah juga
dengan para akademisi. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh TII (Transparency
Internasional Indonesia) pada tahun 2005 menetapkan bahwa peringkat pertama lembaga
terkorup adalah partai politik, saat itu legislatif berada di peringkat kedua. Akan tetapi di hasil
survey korupsi di tahun 2006, legislatif menduduki peringkat pertama dan partai politik
diperingkat keempat. Dari tahun ketahun berbagai prestasi mengenai kedudukan peringkat dalam
berkorupsi terus berganti-ganti posisinya dan yang sangat aneh korupsi ini tidak pernah
berkurang. Padahal bangsa Indonesia mempunyai cita-cita konstitusi yaitu “ melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Berdasarkan cita-cita yang tertuang didalam pembukaan UUD 1945 sebenarnya masyarakat
dapat menuntut hak dan kewajibannya, dan juga ada pasal yang menyebutkan bahwa “kekayaan
alam yang dikuasai oleh Negara itu digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”,
akan tetapi hal ini terabaikan karena adanya berbagai kejahatan dalam korupsi. Dengan kondisi
sosial masyarakat yang semakin tertindas oleh para lembaga Negara yang melakukan korupsi
sebenarnya sangat mengkhianati rakyat. dimana rakyat yang selalu mengalami kegundahan dan
kegelisahan dalam menjalani hidup karena sangat banyak daerah-daerah yang masih tertinggal
dengan infastruktur yang belum memadai untuk melancarkan aktivitas ekonomi untuk dapat
bertahan hidup.
 Sebenarnya dalam hal ini para penegak hukum perlu bertindak tegas untuk memberantas
korupsi dengan menghukum dengan hukuman yang membuat jera pelaku korupsi, seperti
hukaman gantung ataupun sejenisnya, seperti memotong tangan. Hal ini perlu diterapkan supaya
tidak terjadi lagi pelaku korupsi itu dipotong masa tahanannya. Disamping kekuatan hukum yang
masih sangat lemah dan tidak tegasnya para penegak hukum dalam menghukum para pelaku
korupsi ada empat (4) hal korupsi itu terjadi dinegeri kita ini, yaitu :
1)   Tidak ada kemauan politik dari Negara untuk menjadikan korupsi sebagai musuh bersama dan
mereka masih banyak menjadi bagian dari persoalan korupsi.
2)   Masyarakat kehilangan makna bahwa korupsi sangat menyengsarakan kehidupannya, sehingga
kesulitan untuk melakukan perlawanan terhadap korupsi.
3)   Modus korupsi yang terjadi semakin beragam dan semakin tinggi kualitasnya.
4)   Korupsi dijadikan sebagai kasus biasa, padahal merupakan tindak pidana dan pelnggaran HAM
yang berat.

Analisis :
Pada tahun 1997 krisis ekonomi semakin melanda Indonesia, yang semakin mendorong
keinginan masyarakat untuk melakukan suatu perubahan. Pada masa pemerintahan Soeharto,
praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme merajalela di panggung politik yang hanya diisi oleh
keluarga pejabat politik itu sendiri, sehingga KKN dapat dilakukan secara bebas dan
berkelanjutan. Memang pada awal pemerintahannya, Soeharto mampu membawa Indonesia
mengalami surplus beras. Pembangunan ekonomi juga meningkat namun yang menjadi masalah
adalah tidakmeratanya pembangunan tersebut. Dalam kata lain, pejabat yang kaya akan semakin
kaya dan yang miskin akan semakin miskin. KKN yang dilakukan oleh pemerintah berdampak
langsung pada masyarakat yang tidak berdaya, tidandai dengan harga pangan yang naik namun
tidak disertai dengan kemampuan daya beli masyarakat. Nilai-nilai jawa yang ditanamkan oleh
Soeharto juga menciptakan patron-patron yang pada akhirnya panggung politik Indonesia hanya
menjadi arena suap-menyuap untuk mendapatkan jabatan, bukan berdasarkan pilihan rakyat.
Yang memicu terjadinya gerakan mahasiswa tersebut adalah krisis moneter yang sudah
semakin parah di negara ini dan dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat. Perjuangan
mahasiswa menorehkan sejarah yang kini kita kenal dengan Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi
I dan Tragedi Semanggi II, Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejayan,  dan Tragedi Lampung.
Perjuangan untuk menumbangkan rezim Soeharto bukan hanya dilakukan oleh mahasiswa yang
ada di Jakarta, namun juga mahasiswa di kota-kota besar lainnya.
Dalam sejarah Mei 1998 ini mahasiswa mengambil bagian besar. Secara intelektual
mereka berhasil membawa Indonesia menuju perubahan. Banyak dampaknya yang kita rasakan
sekarang. Yang paling signifikan adalah penghapusan dwifungsi ABRI dan ruang gerak politik
yang dibuka seluas-luasnya membuat masyarakat Indonesia tidak takut lagi mengkritisi
kebijakan pemerintah.
Semoga pemerintah dapat terus menindaklanjuti masalah yang sampai menewaskan 4
mahasiswa trisakti ini.

Analisis :
Mengamankan suatu negara bukan berarti melarang warga negara asing dan berita dari
negara asing untuk masuk ke Indonesia. Keamanan nasional menunjuk ke kebijakan publik
untuk memastikan keselamatan dan keamanan negara melalui penggunaan kuasa ekonomi dan
militer dan penjalanan diplomasi, baik dalam damai dan perang.
Berbagai negara yang ada di dunia ini memiliki sistem keamanan nasional masing-
masing. Baik itu yang berbentuk Undang-undang tertulis ataupun yang tidak tertulis. Pada era
sekarang keamanan nasional itu tidak hanya tertuju pada segi militer dan pertahanan semata,
melainkan memiliki bentuk yang lebih global. Keamanan nasional itu meliputi keselamatan dan
keamanan negara melalui aspek ekonomi,militer dan penjalanan diplomasi, keamanan ekonomi,
energi, lingkungan. Ancaman keamanan tidak hanya datang dari musuh tradisional seperti negara
lain.
Kemanan nasional di Indonesia tentunya tentunya perlu diatur di Indonesia. Supaya
kestabilan dalam segala aspek itu ada dan terjamin. Indonesia merupakan negara hukum yang
semuanya tentu harus mempunyai landasan hukum yang tetap.
Indonesia merupakan salah satu negara yang belum memiliki UU Keamanan
Nasional.Keberadaan UU ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan di Indonesia. Karena
melihat intensitas kerusuhan yang terus meningkat. Namun bila sejumlah pasal tidak dikaji
ulang, dikhawatirkan berpotensi melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Karenanya perlu diatur
lebih baik agar warga yang berkehidupan di Indonesia tidak melanggar peraturan yang ada.
Kemananan nasional sebagai sarana menentukan penyelenggaraan keamanan nasional
yang stabil dari berbagai aspek. Sedangkan Indonesia ada beberapa aspek yang belum terpenuhi.
dengan banyaknya kasus dengan negara-negara lain yang berbatasan dengan Indonesia
menjadikan negara Indonesia perlu memiliki keamanan Nasional yang lebih.

Analisis :
Demokratisasi yang terjadi di Indonesia tak bisa dilepaskan dari kebangkitan
civil society atau masyarakat madani. Simbol dari masyarakat madani salah satunya
adalahorganisasi kemasyarakatan yang menjamur di tengah masyarakat. Ormas ini didirikan
dengan berbagai macam latarbelakang kelompok baik ras, suku bangsa, agama , hingga ideologi.
Dalam masa pergerakan kemerdekaan kita tentu akan teringat akan peran dari ormas-
ormasseperti Budi Utomo, Serikat Islam, Muhammadyah, dan lain-lain. Masyarakat yang
tergabungdidalam ormas dapat dimobilisasi dengan begitu cepatnya untuk menuju sebuah tujuan
tertentu.
Ditengah gelombang akan kebebasan, muncul sebuah perdebatan baru. Pemerintah
merancang sebuah UU tentang Organisasi Kemasyarakatan. UU ini dirasa sudah perlu untuk
mengatur gerak ormas yang jumlahnya dinilai sudah cukup banyak. UU ormas ini akhirnya
menjadi kontroversi banyak pihak, terutama ormas- ormas itu sendiri, yang menentang pasal
yang dirasa memberi semangat berserikat. Ketakukan akan UU ini memberi semangat protes
yang cukup banyak. Gelombang penolakan dengan deras masuk ke legislator DPR.
Meski mendapat penolakan, akhirnya UU ini disahkan. Namun itu ternyata tidak
meredakan aksi penolakan. Perdebatan masih terus berlangsung. Dengan demikian, Indonesia
perlu memberikan ruang yang lebih jelas untuk masyarakat sipil agar dapat berpartisipasi secara
politik lewat organisasi kemasyarakatan. Tentunya agar akomodasi negara kepada pengusaha
dapat terus berimbang dengan kekuatan masyarakat sipil.
Analisis :
Albert Gebze Mouyend, Wakil Ketua Lembaga Masyarakat Adat Malind Anim di
Merauke, mengatakan, buta aksara di Papua  dipicu  buruknya guru melaksanakan tugas. Buta
aksara itu  hukum karma. Ada kasus di sebuah kabupaten di Papua, di mana   seorang yang sudah
lulus CPNS ternyata tidak bisa baca-tulis.  Ini mungkin hukum karma itu. Guru-guru
membutuhkan pemberdayaan dan pengetahuan dengan pelatihan yang baik.  Mereka tidak butuh
ceramah dan bagi-bagi uang dan laporan ‘asal bapak senang’ yang sering kita buat.  
Pemerintah telah melakukan berbagai  upaya. Yang sudah dan yang akan dilakukan, antara lain, 
tiap tahun diturunkan dana sebesar Rp 6 miliar dari APBD Provinsi Papua. Juga rencana
pembangunan taman bacaan dan penyelenggaraan pelatihan pemberantasan buta aksara.
Program intensif untuk memberantas buta aksara di Papua sudah dinilai cukup baik. Hal
ini bisa sangat membantu para penduduk Papua agar terbebas dari penyandang buta aksara, dan
membuat Indonesia semakin maju lagi kedepannya agar minim orang- orang bodoh di Indonesia
dan menjadi generasi penerus bagi bangsa Indonesia.

Analisis :
Peningkatan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri Pemerintah dan
penggunaan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya
mendorong turunnya posisi cadangan devisa tersebut. Namun demikian, posisi cadangan devisa
per akhir April 2015 masih cukup untuk membiayai 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan
pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional
sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung
ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke
depan.
penurunan cadangan devisa sebesar 700 juta dolar AS merupakan upaya untuk menjaga agar
volatilitas rupiah terhadap dolar AS tidak terlalu tinggi. bahwa meski nilai tukar rupiah masih
terus berfluktuasi terhadap dolar AS dan menyebabkan penurunan cadangan devisa, tapi
depresiasi Rupiah masih lebih baik dari negara lain seperti Turki. Nilai tukar rupiah hingga hari
ini masih bergejolak, adapun yang menjadi salah satu penyebabnya adalah respons pelaku pasar
terhadap pernyataan Ketua The Fed yang mengingatkan bahwa valuasi pasar saham AS dapat
menimbulkan bahaya bagi stabilitas keuangan.
Bank Indonesia menilai nilai cadangan devisa Indonesia per April lalu masih mampu
untuk mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan
ekonomi Indonesia ke depan. Sebelumnya, pada Maret 2015, posisi cadangan devisa Indonesia
akhir Maret 2015 juga tercatat menurun 3,9 miliar dolar AS, dari 115,5 miliar dolar AS pada
Februari lalu menjadi 111,6 miliar dolar AS. Saat itu, penurunan posisi cadangan devisa juga
dipengaruhi oleh peningkatan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan
dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental.
Analisis :
Kampanye adalah sebuah tindakan dan usaha yang bertujuan mendapatkan pencapaian
dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh peorangan atau sekelompok orang yang
terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses pengambilan keputusan di dalam
suatu kelompok, kampanye biasa juga dilakukan guna memengaruhi, penghambatan,
pembelokan pecapaian. Dalam sistem politik demokrasi, kampanye politis berdaya mengacu
pada kampanye elektoral pencapaian dukungan, di mana wakil terpilih atau referenda
diputuskan. Kampanye politis tindakan politik berupaya meliputi usaha terorganisir untuk
mengubah kebijakan di dalam suatu institusi.
Ada sanksi yang dijatuhkan pada pasangan calon bila media sosial resmi melakukan
pelanggaran. Sanksi tersebut mengacu pada Undang Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016 jo UU
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota, PKPU 12 Tahun 2016
jo PKPU 7 tahun 2015 tentang Kampanye Pilkada.
Dalam UU KUHP, yaitu pasal 149 ayat (1) dan (2) untuk menjerat pelaku politik uang.
Ayat 1 berbunyi "Barang siapa pada waktu diadakan pemilihan berdasarkan aturan-aturan
umum, dengan memberi atau menjanjikan sesuatu, menyuap seseorang supaya tidak memakai
hak pilihnya atau supaya memakai hak itu menurut cara tertentu, diancam dengan pidana penjara
paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling besar empat ribu lima ratus rupiah.”
Sedangkan ayat 2 ”Pidana yang sama diterapkan kepada pemilih, yang dengan menerima
pemberian atau janji, mau disuap”.
Sangat bagus jika badan pengawas pemilu memantau aliran dana kampanye agar tidak
ada dana gelap yang digunakan untuk menjalankan kampanye dan pemilu dilakukan dengan
LUBER JURDIL (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, Adil)
Analisis :
Wakapolri baru Komjen Pol Oegroseno resmi dilantik Kapolri Jenderal Polisi Timur
Pradopo menggantikan Komjen Pol Purnawirawan Nanan Soekarna. Oegroseno dihadapkan pada
tugas penting pada 2014, yaitu mengamankan Pemilu. Terkait hal itu, Oegro menyatakan akan
mendayagunakan sistem bantuan bimbingan keamanan masyarakat (Babinkamtibmas). tanggung
jawab seorang Babinkamtibmas tidak ditentukan dari pangkat yang diembannya. Bagi
Babinkamtibmas yang diberdayakan menjaga desa itu, nantinya harus segera melaporkan bila
menemukan gejala gangguan keamanan ketertiban yang dapat muncul di pemilu.
Langkah ini sangat baik agar tidak terjadi kecurangan dalam proses pemilihan umum.
Sebagaimana yang tertulis dalam peraturan komisi pemilihan umum pasal 2 :
Dalam kegiatan pengamanan proses produksi, diperlukan tim pengaman dan pengendali
produksi, yang bertugas :
1. mengamankan dan mengendalikan proses produksi perlengkapan pemungutan suara yang
dilakukan oleh Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU
Kabupaten/Kota bersama pihak Kepolisian sesuai dengan tingkatannya;
2. memeriksa jumlah surat suara yang telah dicetak sesuai dengan jumlah yang ditetapkan oleh
KPU ;
3. menjaga kerahasiaan, keamanan serta keutuhan surat suara;
4. mengamankan proses cetak surat suara selama proses berlangsung;
5. memverifikasi jumlah surat suara yang telah selesai dicetak, sudah dikirim dan yang masih
tersimpan di perusahaan percetakan dengan membuat Berita Acara yang ditandatangani oleh
pihak percetakan dan Sekretariat Jenderal KPU;
6. mengawasi dan mengamankan separasi film dan plat cetak yang digunakan untuk membuat
surat suara sebelum dan sesudah digunakan dan menyerahkan kepada KPU;
7. mengawasi dan mengamankan pengadaan formulir;
8. membuat laporan hasil cetak surat suara dan perlengkapan lainnya secara berkala serta
pendistribusian kepada KPU , melalui Sekretaris Jenderal KPU.

Anda mungkin juga menyukai