Anda di halaman 1dari 36

CURVE (LENGKUNG )

• LENGKUNG VERTIKAL
• LENGKUNG HORISONTAL
LENGKUNG VERTIKAL
• Untuk menggambarkan tinggi rendahnya permukaan tanah
rencana pada muka tanah asli
• Berbentuk parabola agar didapat perubahan ”halus”

Lengkung vertikal diperlukan, untuk :


• Constant change of gradient (Perubahan kemiringan yang
teratur)
• Uniform rate of increase of centrifugal force (kenaikan gaya
sentrifugal yang seragam).
• Adequate sighting distances (jarak pandang yang memadai)
Lengkung Vertikal
• Untuk menghubungkan dua kelandaian yang
berbeda diperlukan suatu lengkung vertikal.

1. Lengkung cembung: A
“titik potong kelandaian berada
di atas lengkung” L/2 -G
+G 1 2
L

-G
1
L
2. Lengkung cekung: L/2
“titik potong kelandaian berada
di bawah lengkung” +G2

A
Types of Vertical Curves
a. An upgrade followed by down grade / perubahan kemiringan dari naik
ke turun ( + ke - )

T2
T1

DOWN

UP
D

Summit CURVE / CEMBUNG


A
Types of Vertical Curves (lanjutan)
b. An Up grade followed by an other grade / perubahan
kemiringan dari naik ke naik( + ke +).
B
UP C
D
T2
UP

C
T1
SUMMIT CURVE / CEMBUNG T2

A
UP

T1 B
UP
A D

VALLEY CURVE / CEKUNG


Types of Vertical Curves (lanjutan)
c. A down grade followed by an up grade/perubahan kemiringan dari
turun ke naik (- ke +)

A
C

UP
DO T1 T2
W N

D
B

VALLEY CURVE/CEKUNG
Types of Vertical Curves (lanjutan)
d. A down grade followed by an other down grade/perubahan
kemiringan dari turun ke turun (- ke - )

A
T1
VALLEY CURVE/CEKUNG
D
O
W
N

T2
B
DOWN C
D
A T1
B
D

T2
SUMMIT CURVE / CEMBUNG

C
CHARACTERISTICS OF VERTIKAL CURVES

AD dan BC , garis lereng, berpotongan dititik B


D
B
-g %
2
%
g1 F
+ T2

T1 E
C

A
CHARACTERISTICS OF VERTIKAL CURVES

• AD & BC, garis lereng ,berpotongan dititik B


• * g1 %  gradient garis AB  positif
• * g2 %  gradient garis BC  negative

• T1 & T2  titik – titik singgung, awal dan akhir
lengkung
• T1, E, T2  tali busur lengkung
• E  titik tengah tali busur
• F  titik tengah lengkung
Bagian – bagian lengkung Vertikal
Rumus Dasar
• Lengkung yang biasa digunakan adalah
lengkung parabola sederhana. g2 %

• Tinggi titik lengkung ditentukan dengan


PTV

persamaan: Y = aX2 + bX + c

aX2

E
bX
PPV
PLV Y
X
g1 %
Lv/2 Lv/2
Lv
Lengkung Vertikal
• Y = tinggi lengkung
• X = jarak horizontal dari PLV
• b = g1 = kelandaian 1
• c = tinggi PLV
• g2 = kelandaian 2
• Lv = panjang lengkung
• PLV = awal lengkung
• PPV = titik potong kelandaian
• PTV = akhir lengkung
Lengkung Vertikal Cekung
1. Jarak Pandang < Panjang Lengkung (S<Lv)

2
A S
LV 
150  3.5  S
Lengkung Vertikal Cembung
2. Jarak Pandang > Panjang Lengkung (S>Lv)

LV  2 S 

200 h1  h2 
2

A
Dasar Perhitungan
• Untuk memperoleh Y maka perlu dicari besarnya a,
dengan cara:
– Tinggi PTV = Tinggi PPV + g2 x Lv/2
= PPV + g2.Lv/200
– Tinggi E = Tinggi PPV + g1 x Lv/2
= PPV + g1.Lv/200
– aX2 = Tinggi PTV – Tinggi E
= g2.Lv/200 - g1.Lv/200 = (g2 – g1).Lv/200
– X untuk titik PTV = Lv
– a.Lv2 = (g2 – g1)Lv/200
– a = (g2 – g1)/(200.Lv)
LATIHAN SOAL Lengkung V :
Pada di bawah, lereng dengan kemiringan + 1 % berpotongan dengan lereng
dengan kemiringan + 4 % di titik I. Tinggi titik I = 261,30 m.
Untuk menghubungkan kedua lereng itu, akan dibuat lengkungan dengan
panjang 100 m.
Penyelesaian Soal Lengkung V....... (lanjutan)

Penyelesaian :

Langkah 1 : Hitung ketinggian titik-titik singgung awal T, akhir T1 dan titik potong I.

a. Tinggi I = 261,30 m (diketahui)

b. IT = IT1 = 100/2 = 50 m

c. Tinggi T=tinggi I –1%.50 =(261,30–50/100)m=260,80m

d. Tinggi T1 = tinggi I + 4 %. 50 = (261,30 + 200/100) m = 263,30 m

Langkah 2 : Hitung ketinggian titik-titik pada lereng ( garis singgung yang melalui titik T) tinggi ini bisa di bawah

atau di atas lereng yang kedua (garis singgung yang melalui titik akhir (T1) (dalam soal ini berada di bawah) dan

berakhir di titik E (titik di bawah titik T1).

Tinggi titik = (tinggi T + bx)

b = kemiringan lereng ke 1

x = jarak datar dari T

Tinggi titik pada stasiun 1 ( 25 m ) = T + bx = 260,80 + 1 %. 25 m = 261,05 m


Penyelesaian Soal Lengkung V....... (lanjutan)
Tinggi titik pada stasiun 2 ( 50 m ) = 260,80 + 1 %. 50 m = 261,30 m
Tinggi titik pada stasiun 3 ( 75 m ) = 260,80 + 1 %. 75 m = 261,55 m
Tinggi titik pada stasiun 4 (100 m ) = 260,80 + 1 %. 100 m = 261,80 m
Langkah 3 : Hitunglah “koreksi lereng” untuk titik-titik yang telah dihitung pada langkah2.
Yaitu harga ax2 harga-harga ini bila ditambahkan atau dikurangkan lepada harga-harga
yang telah dihitung pada langkah- langkah akan menghasilkan ketinggian titik-titik pada
lengkungan.
Harga x hádala jarak datar dari titik-titik singgung awal T, dan a adalah koefisien yang
harus dicari dahulu.
Pada gambar (b) tinggi T1 dan E adalah 263,30 dan 261,80.
Beda tinggi antara keduanya = ( 263,30 – 261,80 ) m = 1,50m ádalah harga “koreksi
lereng” untuk titik E dan sama dengan ax2.
.*1,50 = ax2 (x=100m)
= a x 10.000
a = 1,50/10.000=1,5x10-4
Penyelesaian Latihan Lengkung V....... (lanjutan)

Jadi harga ax2 untuk setiap interval 25 m dari T :


Stasiun Jarak ax2 Elev. T+bx Elev.

0 0m 0

1 25 m 1,50 x 10-4 x 252= 0,094 m 261,05

2 50 m 1,50 x 10-4 x 502= 0,375m 261,30

3 75 m 1,50 x 10-4 x 752= 0,844 m 261,55

4 100 m 1,50 x 10-4 x 1002= 1,5 m 261,80


LENGKUNG HORISONTAL
• Bagian-Bagian Lengkung Horisontal
Elemen Lengkung Horizontal
Keterangan :
R = Radius (Jari-jari)
θ = sudut deviasi
T = titik awal lengkung
T1 = titik akhir lengkung
I = point intersection
TI = IT1 = Panjang tangen / jarak titik singgung
VC = mayor opset
T- V –T1= panjang busur lengkung
T C T1 = panjang tali busur
STAKE OUT
TI = IT1 = R * Tan θ/2
I.V = (I.O –V.O)
= R/cos θ/2 – R
= R (1/cos θ/2 – 1)
= R (sec θ/2 -1)

V.C = (V.O – O.C )


= R – R cos θ/2 = R (1- cos θ/2 )

T.V.T1 = θ/180 *  * R (Busur)


T.C.T1 = 2 * R * sin θ/2 (Tali busur)
METODE PENGUKURAN SUDUT HORISONTAL
Dengan Alat Ukur Theodolite
a. Rankine’s Tangential Angle : pengukuran jarak dengan bantuan pita ukur.

I
θ α1
α2

α3

α4
T1
T

θ
PERHITUNGAN
• Sudut ITB = ½ sudut TOB = α
• OX ┴ TB = sudut TOX = sudut XOB
Sin TOX = TX/TO = ½ C/R = C/2R
• Harga sudut defleksi (1; 2; 3; 4……..n) ---> sin α = Ci/2R
• apabila C < 1/15R, harga α akan makin kecil, sehingga:
sin α = α radian
α radian = C/2 R
α (derajat) = C/2 R * 180/π
α (menit) = C/2 R * 180/π * 60’ = (C/R * 1718,9) menit
Atau Sin α2 = C2/2R ----->(Panjang tali busur standard)
* α2 = Sudut Tali Busur Standar
* C2 = Panjang Tali busur Standard
* Sudut Tali Busur Akhir (αn ) = Cn/2R
• Dalam perhitungan :
- panjang tali busur (C) diasumsikan sama dengan panjang busur,
- sedangkan jumlah titik-titik detail (C1, C2,.....Cn) ditentukan berdasarkan panjang
busur dibagi dengan panjang tali busur standar.
TABEL PENGUKURAN LENGKUNG HORISONTAL
“METODE RANKINE TANGENTIAL ANGLE”

Titik Chainage Panjang Tali Sudut Σ Sudut Bacaan Ket.


Busur Defleksi Defleksi Theodolit
TC
1
2
3
4
5
6
7
8
CT
b. Rankine’s Tangential Angle : Tanpa Bantuan Pita Ukur (By
Two Teodolite)

• Sudut tangen T1B dan Tali Busur T1D


• Sudut B. T1. D = Sudut T1. T2. D
• Sudut B. T1. E = Sudut T1. T2. E
PROSEDUR PENGUKURAN :

1. Dirikan alat Teodolite di atas titik T dan T1


2. Setting Lingkaran Horisontal pada bacaan nol
3. Bidik titik I dari T dan Titik T dari T1
( Bacaan sudut horisontal nol)
4. Buka klem piringan atas dan setting bacaan
lingkaran sebesar 1 ( lakukan dari Titik T dan T1)
5. Arahkan teropong dengan bantuan jalon sampai
didapat titik perpotongan C sebagai detail.
6. Dengan cara yang sama lakukan dengan sudut 2
LATIHAN SOAL Lengkung H :
• 2 garis lurus AZ dan IB mempunyai sudut jurusan 80o U–T dan 70o S–T (110o
U–T).
• Keduanya akan dihubungkan dengan lingkaran yang berjari-jari 300 m,
”chainage” dari I = 872,485 m.
• Tentukan data-data pengukuran untuk ”stake out” dengan panjang tali
busur standar = 20 m.
8 5m Z
2,4
87
Penyelesaian : I
Sta

= 110o-80o = 30o
o T
0 S7 o
U8 0 T
T1 =U
T 11 0 o
T
A s AZ Gar
G ari is IB
B

O
Penyelesaian Soal Lengkung H....... (lanjutan)
1. Panjang garis singgung IT = ( R tan θ/2 ) = 300 tan 15o = 80,385 m
2. Chainage T (sta) = ( 872,485 – 80, 385 ) m = 792,100 m
3. Panjang Lengkungan = R.  θ/180 = 300 x 0.523598 = 157,080 m
4. Chainage T1 = 792,100 + 157,080 = 949,180 m
5. Banyaknya tali busur :
• Panjang tali busur ke 1 = 800,00 – 792,10 = 7,90 m
• Panjang tali busur ke 2 s/d 7 = 7 x 20 m = 140,00 m
• Panjang tali busur terakhir= ( 157,08 – 7,90 – 140,00 ) m = 9,18 m
• Ada 9 tali busur.
6. sudut defleksi untuk setiap tali busur = 20 m
 = ( 20/300 x 1718,9 ) menit = 114,593 menit = 01o 54’ 36”
7. Sudut defleksi untuk tali busur ke-1 :
  (7,90/300 x 1718,9) menit = 45,264 menit = 00o 45’ 16”
8.Sudut deflkesi tali busur terakhir :
  (9,18/300 x 1718,9) menit = 52,598 menit = 00o 52’ 36”


Penyelesaian Latihan ....... (lanjutan)

TABEL PERHITUNGAN STAKE-OUT LENGKUNG


Panjang Tali Sudut Σ Sudut
Titik  Busur (m) Chainage Ket.
Defleksi Defleksi
T 792,10
1 7,90 800,00 00° 45’ 16” 00° 45’ 16”
2 20,00 820,00 01° 54’ 36” 02° 39’ 52”
3 20,00 840,00 01° 54’ 36” 04° 34’ 28”
4 20,00 860,00 01° 54’ 36” 06° 29’ 04”
5 20,00 880,00 01° 54’ 36” 08° 23’ 40”
6 20,00 900,00 01° 54’ 36” 10° 18’ 16”
7 20,00 920,00 01° 54’ 36” 12° 12’ 52”
8 20,00 940,00 01° 54’ 36” 14° 07’ 28”
9 (T1) 9,18 949,18 00° 52’ 36” 15° 00’ 04”
Jml 157,08 15° 00’ 04” (selisih 4”, karena pembulatan)
Tugas Lengkung H :

1. Data berikut mengacu kepada tiga tangen jalan :


• Tangen Azimut AB U75oT
• BC S65oT
• CD U45oT
• Panjang (m) 610,00m 450,86m 343,10m
• Tangen-tangen harus dihubungkan oleh dua lengkungan dengan jari-jari yang
sama sehingga ada bagian tangen 100 m, diantaranya, sepanjang garis BC.
Hitunglah :
a. Jari-jari lengkungan
b. Jarak pada empat titik tangen

2. Dua tangen AB dan CD yang harus dihubungkan oleh lengkungan dengan jari-jari
330 m. Titik perpotongan I tidak dapat dijangkau dan poligon ABCD dihasilkan
seperti gambar.
Hitunglah :
a. Panjang tangen
b. Jarak titik-titik tangen
c. Informasi pematokan untuk mematok lengkungan pada setiap jarak 20 m.
Tugas Lengkung V :

1. Data tangen AB dan BC masing-masing mempunyai gradien -


1:40 dan +1:50 bertemu dititik B pada ketinggian 40,00 m
ABD dan jarak 1500 m dalam arah AB. Gradien harus
dihubungkan oleh busur parabola vertikal, panjangnya 240 m.
Hitunglah :
ketinggian dan jarak titik terendah pada lengkungan.
Selamat Belajar semoga sukses

Anda mungkin juga menyukai