Anda di halaman 1dari 26

TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE

23 OKTOBER 2019
SOAL A
1. Jelaskan pengertian pengaruh daerah hasil pencatatan alat ukur hujan dan apa
yang dimaksud dengan pencatatan tinggi hujan rata-rata daerah!
Jawab:
Pengertian pengaruh daerah hasil pencatatan alat ukur hujan adalah hujan di
suatu daerah hanya dapat diukur di beberapa titik yang telah ditentukan dengan
menggunakan alat pengukur hujan. Hujan yang terukur atau tercatat pada alat
ukur tersebut mewakili suatu luasan daerah sekitarnya. Jadi di seiap daerah
memiliki catatan data hujan yang berbeda pula karena data yang di catat
tergantung pada daerah masing-masing.
2. Sebutkan cara-cara perhitungan untuk mendapatkan tinggi hujan rata-rata daerah
yang mempunyai beberapa stasiun hujan dan apa keuntungan dan kerugiannya!
Jawab:
Dalam mengukur tinggi hujan rata-rata suatu daerah, tidak cukup hanya
menggunakan satu stasiun pengukuran tetapi diperlukan lebih dari satu stasiun
pengukuran yang ditempatkan secara terpencar. Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat karena hujan yang tercatat di
masing-masing stasiun tidak sama. Untuk mendapatkan tinggi hujan rata-rata
daerah yang mempunyai beberapa stasiun ada beberapa metode yang digunakan
antara lain, Metode Rata-rata Aljabar, Metode Tolygon Thiessen, dan Metode
Isohiet.
 Metode Rata-rata Aljabar
Keuntungan:
 Metode yang paling sederhana dalam perhitungan huja kawasan.
 Cocok untuk kawasan dengan topografi rata atau datar, alat penakar
tersebar merata, dan harga individual curah hujan tidak terlalu jauh
dari harga rata-ratanya.
Kerugian:
 Hasil metode rata-rata aljabar kurang akurat dibandingkan dengan
metode lainnya.
 Metode Poligon Thiessen
Kelebihan:
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019

 Hasil metode poligon thiessen lebih akurat dibandingkan dengan


metode rata-rata aljabar.
 Cocok untuk daerah datar dengan luas 5000 km2, dan jumlah pos
penakar hujan terbatas dibandingkan luasnya.
Kerugian:
 Hasil metode poligon thiessen kurang akurat dibandingkan dengan
metode isohiet.
 Metode Isohiet
Kelebihan:
 Metode yang paling akurat dalam menentukan hujan rata-rata.
 Cocok untuk daerah berbukit dan tidak teratur dengan luas lebih dari
5000 km2.
Kerugian:
 Diperlukan keahlian dan pengalaman dalam menggunakan metode
ini.

3. Bila diketahui data tinggi hujan pada alat ukur hujan yang terpasang pada pusat
hujan adalah sebesar 200 mm. Hitung besaran tinggi hujan pada jarak 500 m dari
pusat hujan menurut teori dari Melchior!
Jawab:
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019

4. Diketahui data hujan dari stasuin-stasiun adalah, sbb:


Stasiun Intensitas Hujan Luas (%)
(mm/jam)

A 8 12

B 8 8

C 10 5

D 4 15

E 5 6

F 4 9

G 3 12

H 14 13

I 8 12

M 7 8

Hitung tinggi hujan rata-rata menurut arimatic mean, cara segitiga, cara
thiesen dan cara isohyet, masing masing luas merupakan bobot sesuai
dengan pembagian menurut cara-cara tersebut dari mempunyai total luas
sebesar 2000 ha.

Jawab:
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019
a. Metode Aritmatic
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019
b. Metode Polygon Thiessen
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019
c. Metode Isohiet

5. Jelaskan pengertian dan kegunaan dari perhitungan tinggi hujan rata-rata


daerah tersebut!
Jawab:

Stasiun penakar hujan hanya memberikan keterangan data hujan pada


TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019
satu tempat atau titik saja (point rainfaal). Satu stasiun penakar hujan

belum dapat menggambarkan hujan wilayah yang bersangkutan

sehingga untuk daerah yang lebih luas harus diperkirakan dengan harga

rata-rata curah hujan dari beberapa stasiun penakar hujan yang ada. Hal

ini disebabkan hujan sangat bervariasi terhadap tempat dan masing-

masing stasiun mempunyai data yang berbeda. Dalam analisis hidrologi

diperlukan metode untuk menentukan hujan rerata pada suatu daerah,

dapat dilakukan dengan metode Rata-rata Aljabar, metode Poligon

Thiessen, dan metode Isohyet.

a. Metode Rata-rata Aljabar

Metode ini adalah metode yang paling sederhana dalam

perhitungan hujan suatu daerah. Metode rata-rata aljabar ini,

curah hujan didapatkan dengan mengambil rata-rata hitung

(arithmatic mean) dari penakaran pada penakar hujan daerah

tersebut. Stasiun penakar hujan yang digunakan biasanya yang

berada di dalam DAS, stasiun diluar DAS yang berdekatan

juga bisa diperhitungkan.

Metode ini digunakan apabila :

1. daerah tersebut berada pada daerah yang datar;

2. penempatan alat ukur tersebar merata;

3. variasi curah hujan sedikit dari harga tengahnya.

b) Metode Poligon Thiessen

Metode ini dikenal dengan metode rata-rata timbang (weighted

mean). Cara ini memberikan proporsi luasan daerah pengaruh


TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019
stasiun penakar hujan untuk mengakomodasikan

ketidakseragaman jarak. Pada suatu luasan di dalam DAS,

dianggap bahwa hujan adalah sama yang terjadi pada stasiun

terdekat, sehingga hujan yang tercatat mewakili luasan

tersebut. Daerah pengaruh dibentuk dengan menggambarkan

garis-garis sumbu tegak lurus terhadap garis penghubung

antara dua pos penakar hujan terdekat. Metode ini digunakan

untuk daerah yang tidak merata.

Prosedur pembentukan Poligon Thiessen adalah sebagai berikut:

1. penggambaran stasiun penakar hujan pada peta DAS, baik

stasiun hujan di dalam DAS, maupun stasiun hujan di luar

DAS yang letaknya berdekatan. Antar stasiun dibuat garis

lurus penghubung;

2. buat garis tegak lurus di tengah antar stasiun, sehingga

persis membentuk poligon. Luasan masing-masing stasiun

diwakili oleh poligon yang terbentuk;

3. luasan daerah pada tiap poligon dapat diukur kemudian

dikalikan dengan kedalaman hujan pada masing-masing

stasiun dalam
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019

poligon dan selanjutnya dibagi dengan luas total DAS diperoleh

dengan menjumlahkan semua luasan poligon.

c) Metode Isohyet

Isohyet adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan

kedalaman hujan yang sama. Metode ini digunakan apabila

penyebaran stasiun hujan di daerah tangkapan hujan tidak

merata. Dengan cara ini, kita harus menggambar kontur

berdasarkan tinggi hujan yang sama, metode ini bisa

digunakan di daerah datar maupun di daerah bukit dan

pegunungan dengan stasiun lebih dari tiga.

Prosedur pembentukan metode ini:

1) penggambaran stasiun penakar hujan pada peta DAS;


2) membuat interpolasi dari nilai kedalaman hujan di staiun

hujan yang berdekatan;

3) dibuat kurva yang menghubungkan titik-titik interpolasi;

4) mengukur luas daerah antara dua Isohyet yang berurutan

dan kemudian dikalikan dengan nilai rerata kedua garis

Isohyet;

5) jumlah dari hitungan untuk seluruh garis Isohyet dibagi

dengan luas daerah yang ditinjau menghasilkan kedalaman

hujan rerata daerah tersebut.


TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019
SOAL B

1. Sebutkan jenis hujan, bila ditinjau dari sifat hujan dan berikan pola grafiknya!
Jawab:

Sifat Hujan adalah perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang
waktu yang ditetapkan (satu periode musim hujan atau satu periode musim
kemarau atau satu bulanan atau satu dasarian) dengan jumlah curah hujan
normalnya.
Berdasarkan Besar Curah Hujan (Definisi BMKG)
a. Hujan Sedang, yakni memiliki diameter berukuran 20-50 mm perhari.
b. Hujan Lebat, yakni memiliki diameter berukuran 50-100 mm perhari.

Hujan Sangat Lebat, yakni memiliki diameter berukuran di atas 100 mm


perhari

2. Bila diketahui tinggi hujan adalah sebesar 45 mm per 0,30 jam. Berapa intensitas
hujan dalam waktu 1 jam dan jelaskan pengertian intensitas hujan yang saudara
ketahui!
Jawab:
Intensitas hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi persatuan waktu
dimana air tersebut terkonsentrasi.

R24 = 45 mm
t = 0,30 jam
Maka Intensitas Hujan
2⁄
𝑅24 24 3
𝐼= ×( )
24 𝑡
2⁄
45 24 3
𝐼= ×( ) = 34,811 𝑚𝑚/𝑗𝑎𝑚
24 0,30
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019
3. Jelaskan pengertian tinggi hujan rencana 25 tahun dan sebutkan pertimbangan
bagi perencana dalam menentukan waktu periode ulang tinggi hujan rencana dan
apa pengaruhnya!
Jawab:
Dari pernyataan di atas, yang dimaksudkan ialah hujan yang mungkin bisa
diharapkan terjadi sekali dalam 25 tahun, misalnya R25 adalah tinggi hujan yang
mungkin bisa terjadi sekali dalam 25 tahun. Kalau terjadi tinggi hujan R25 dan
bangunan hancur,maka mungkin kehancuran itu baru terjadi setelah 25 tahun.
Ada beberapa cara yang digunaka sebagai pertimbangan bagi perencana :
1. Cara Kurva , cara Kurva atau cara grafts adalah suatu cara untuk mendapatkan
tinggi hujan rencana dengan mengolah data hujan maksimum tahunan dan
membuat
2. Cara gumbel , Dalam metode ini, data curah hujan rata-rata daerah disusun
secara peringkat, yakni dari data hujan yang terbesar menuju yang terkecil.
3. cara Iway Kadoya, Cara iwai kadoya dilakukan mula-mula dengan
mengurutkan dahulu data curah hujan yang homogen dari terbesar ke terkecil
kemudian dicari log dari curah hujan tesebut.

SOAL C
1. Jelaskan pengertian dan komponen dari hidrograf limpasan!
Jawab:
Hidrograf limpasan adalah grafik kontinyu yang menunjukkan sifat-sifat dari
aliran sungai berkaitan dengan waktu. Hidrograf memberikan gambaran
mengenai berbagai kondisi (karakteristik) yang ada di DAS secara bersama-
sama, sehingga apabila karakteristik DAS berubah maka akan menyebabkan
perubahan bentuk hidrograf.
Terdapat 3 komponen penyusun hidrograf, antara lain:
a) Aliran diatas tanah (overland flow/surface runoff), yaitu air yang dalam
perjalanannya menuju saluran melalui permukaan tanah.
b) Aliran bawah permukaan (interflow/subsurface storm flow), yaitu sebagian
air yang memasuki permukaan tanah (terjadi di bawah permukaan tanah) dan
bergerak ke samping melalui lapisan atas tanah sampai saluran sungai.
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019
Kecepatan pergerakan aliran bawah permukaan ini lebih lambat
dibandingkan dengan aliran permukaaan.
c) Aliran air tanah (groundwater flow) yang disebut sebagai aliran dasar adalah
aliran yang terjadi di bawah permukaan air tanah ke elevasi yang lebih rendah
yang akhirnya menuju ke sungai atau langsung ke laut.

2. Jelaskan pengertian mempelajari pemisahan aliran air pada hidrograf dan


sebutkan cara-cara pembuatannya!
Jawab:
Untuk mengetahui hidrograf satuan maka pemisahan aliran, yaitu pemisahan
aliran menjadi aliran langsung (direct runoff) dan aliran dasar (baseflow)
menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
besarnya aliran langsung dan aliran dasar suatu DAS (Daerah Aliran Sungai).
Adapun cara-cara pembuatan atau metode pemisahan aliran ini, antara lain:
a) Metode garis lurus (straigth line method)
merupakan metode yang paling sederhana dalam pemisahan aliran. Metode
menghubungkan titik dimana nilai limpasan permukaan mulai naik dengan
titik limpasan permukaan yang mulai konstan.
b) Fixed base length
pemisahan aliran metode fixed base length diestimasi berdasarkan pemikiran
bahwa limpasan permukaan akan terjadi setelah debit puncak kemudian
dihubungkan dengan titik pada kurva resesi.
c) Metode variable slope
metode variable slope menghubungkan antara titik naiknya debit dengan
kurva resesi.

3. Sebutkan asumsi dasar yang membatasi pengertian pembuatan hidrograf satuan


dan jelaskan kegunaan dari pembuatan hidrograf satuan tersebut!
Jawab:
Asumsi dasar yang membatasi pengertian pembuatan hidrograf, antara lain:
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019
a) Dalil I (prinsip merata), yaitu hidrograf satuan ditimbulkan oleh satu satuan
hujan lebih yang terjadi merata di seluruh DAS, selama waktu yang
ditetapkan.
b) Dalil II (prinsip waktu dasar konstan), yaitu dalam suatu DAS, hidrograf
satuan dihasilkan oleh hujan-hujan efektif dalam waktu yang sama akan
mempunyai waktu dasar yang sama, tanpa melihat intensitas hujannya.
c) Dalil III (prinsip linearitas), yaitu besarnya limpasan langsung pada suatu
DAS berbanding lurus terhadap tebal hujan efektif, yang berlaku bagi semua
hujan dengan waktu yang sama.
d) Dalil IV (prinsip superposisi), yaitu total hidrograf limpasan langsung yang
disebabkan oleh beberapa kejadian hujan yang terpisah merupakan
penjumlahan dari tiap-tiap hidrograf satuan.
Hidrograf satuan menggambarkan bagaimana hujan efektif ditransformasikan
menjadi limpasan di outlet suatu DAS. Tujuan penelusuran hidrograf satuan
adalah mencari hubungan antara limpasan permukaan dan hujan.
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019
TUGAS II : ANALISIS CURAH HUJAN DAERAH
Dalam wilayah studi terdapat 3 (tiga) buah Sta.Pencatat curah hujan. Sta
Pencatat yang ada dalam wilayah studi , lihat Tabel Data curah hujan yang
tercatat sebanyak (sesuai table) buah, dari tahun 19…. S/d tahun 20 (sesuai tabel)
Data curah hujan harian maksimum tersaji dalam tabel berikut :

No Tahun Stasiun Pencatat

A B C D E F G H
1 1990 86 78 92 115 122 180 84 212
2 1991 95 65 99 102 143 172 95 236
3 1992 91 81 118 114 109 185 115 248
4 1993 83 80 125 125 116 192 103 202
5 1994 103 79 128 138 153 155 132 208
6 1995 112 67 134 131 149 148 148 197
7 1996 124 102 130 129 109 193 126 190
8 1997 109 108 144 147 128 205 158 186
9 1998 138 118 148 140 135 215 172 178
10 1999 146 129 160 150 147 186 184 162
11 2000 130 130 172 158 133 169 161 222
12 2001 152 138 169 165 166 192 129 245
13 2002 158 159 178 170 172 225 136 238
14 2003 148 153 163 185 170 208 130 210
15 2004 151 141 170 192 185 196 128 175
16 2005 147 132 182 205 202 189 147 164
17 2006 166 129 180 194 228 200 165 188
18 2007 160 149 169 176 197 182 180 135
19 2008 121 134 128 108 129 110 127 118
Ditanyakan :
1. Uji konsistensi data dengan metode RAPS pada masing Sta. hujan.
2. Tentukan curah hujan wilayah (areal rain fall) ………> aritmatik
3. Tentukan parameter statistik
4. Tentukan curah hujan rencana dengan berbagai periode ulang (R2, R5, R10,
R20)
5. Tentukan persamaan intensitas hujan dengan berbagai periode ulang.
6. Gambarkan kurva Intensitas - Durasi - Frekuensi ( I D F ).
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019

NO NO URUT STA. PENGAMAT JML. DATA (TH) TH. PENGAMATAN


1 1-3 A, B, C 15, 16, 17 1990 – 2006
2 4-6 A, B, D 14, 15, 16 1992 – 2007
3 7 - 10 B, C, D 13, 14, 15,16 1993 – 2008
4 11 - 14 C, D, E 15, 16,17 1990 – 2006
5 15 - 17 A, C, E 14, 15, 16 1993 - 2008
6 18 - 20 A, C, F 13, 14, 15 1992 - 2006
7 21 - 23 A, C, G 15, 16, 17 1990 – 2006
8 24 - 26 A, C, H 14, 15, 16 1993 – 2008
9 27 - 29 A, D, E 14, 15, 16 1992 – 2007
10 30 - 32 B, D, F 13, 14, 15 1993 – 2007
11 32 – 34 D, E, F 15, 16,17 1990 – 2006
12 35 – 37 D, E, G 14, 15, 16 1993 - 2008
13 38 – 40 E, F, G 13, 14, 15 1992 - 2006
14 41 – 43 A, E, G 15, 16, 17 1990 – 2006
15 44 - 46 A, F, H 14, 15, 16 1993 – 2008
16 47 - 49 B, E, G 13, 14, 15 1992 - 2006
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019

1. Uji konsistensi data dengan metode RAPS pada masing Sta. hujan

Tabel Hasil Uji Hujan untuk Stasiun A dengan Metode RAPS

Hujan Harian
No Tahun Sk* D𝑦 2 Sk** l SK** l
Maksimum

1 1992 91 -39,533 1562,858 -0,412 0,412


2 1993 83 -47,533 2259,386 -0,496 0,496
3 1994 103 -27,533 758,066 -0,287 0,287
4 1995 112 -18,533 343,472 -0,193 0,193
5 1996 124 -6,533 42,680 -0,068 0,068
6 1997 109 -21,533 463,670 -0,225 0,225
7 1998 138 7,467 55,756 0,078 0,078
8 1999 146 15,467 239,228 0,161 0,161
9 2000 130 -0,533 0,284 -0,006 0,006
10 2001 152 21,467 460,832 0,224 0,224
11 2002 158 27,467 754,436 0,286 0,286
12 2003 148 17,467 305,096 0,182 0,182
13 2004 151 20,467 418,898 0,213 0,213
14 2005 147 16,467 271,162 0,172 0,172
15 2006 166 35,467 1257,908 0,370 0,370
Jumlah 1958 9193,733
Rata - Rata 130,5333 612,916

Q/√𝑛 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 1,075

𝑅/√𝑛 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,275

Q/√𝑛 = 0,049 < 1,075 OK

𝑅/√𝑛 = 0,115 < 1,275 OK

Maka, data untuk Stasiun A sudah konsisten


TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019

Tabel Hasil Uji Hujan untuk Stasiun C dengan Metode RAPS

Hujan Harian
No Tahun Sk* D𝑦 2 Sk** l SK** l
Maksimum

1 1992 118 -35,4 1253,16 -1,653 1,653


2 1993 125 -28,4 806,56 -1,326 1,326
3 1994 128 -25,4 645,16 -1,186 1,186
4 1995 134 -19,4 376,36 -0,906 0,906
5 1996 130 -23,4 547,56 -1,093 1,093
6 1997 144 -9,4 88,36 -0,439 0,439
7 1998 148 -5,4 29,16 -0,252 0,252
8 1999 160 6,6 43,56 0,308 0,308
9 2000 172 18,6 345,96 0,869 0,869
10 2001 169 15,6 243,36 0,729 0,729
11 2002 178 24,6 605,16 1,149 1,149
12 2003 163 9,6 92,16 0,448 0,448
13 2004 170 16,6 275,56 0,775 0,775
14 2005 182 28,6 817,96 1,336 1,336
15 2006 180 26,6 707,56 1,242 1,242
Jumlah 2301 6877,6
Rata - Rata 153,4 458,507

Q/√𝑛 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 1,075

𝑅/√𝑛 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,275

Q/√𝑛 = 0,178 < 1,075 OK

𝑅/√𝑛 = 0,399 < 1,275 OK

Maka, data untuk Stasiun C sudah konsisten


TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019

Tabel Hasil Uji Hujan untuk Stasiun F dengan Metode RAPS

Hujan Harian
No Tahun Sk* D𝑦 2 Sk** l SK** l
Maksimum

1 1992 185 -5,533 30,618 -0,276 0,276


2 1993 192 1,467 2,151 0,073 0,073
3 1994 155 -35,533 1262,618 -1,774 1,774
4 1995 148 -42,533 1809,084 -2,123 2,123
5 1996 193 2,467 6,084 0,123 0,123
6 1997 205 14,467 209,284 0,722 0,722
7 1998 215 24,467 598,618 1,221 1,221
8 1999 186 -4,533 20,551 -0,226 0,226
9 2000 169 -21,533 463,684 -1,075 1,075
10 2001 192 1,467 2,151 0,073 0,073
11 2002 225 34,467 1187,951 1,721 1,721
12 2003 208 17,467 305,084 0,872 0,872
13 2004 196 5,467 29,884 0,273 0,273
14 2005 189 -1,533 2,351 -0,077 0,077
15 2006 200 9,467 89,618 0,473 0,473
Jumlah 2858 6019,733
Rata - Rata 190,5333 401,316

Q/√𝑛 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 1,075

𝑅/√𝑛 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 0,275

Q/√𝑛 = 0,229 < 1,075 OK

𝑅/√𝑛 = 0,512 < 1,275 OK

Maka, data untuk Stasiun F sudah konsisten


TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019

2. curah hujan wilayah (areal rain fall) ………> aritmatik

No Xi
1 131,333
2 133,333
3 128,667
4 131,333
5 149,000
6 152,667
7 167,000
8 164,000
9 157,000
10 171,000
11 187,000
12 173,000
13 172,333
14 172,667
15 182,000
Jumlah 2372,333
Rata - Rata 158,156
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019

3. Parameter statistik

Tabel Perhitungan Koef. Kemencengan (CS) dan Koef Kemencengan (CK)

No Xi Xi-Xr (Xi-Xr)2 (Xi-Xr)3 (Xi-Xr)4


1 131,333 -26,822 719,432 -19296,754 517581,834
2 133,333 -24,822 616,143 -15294,031 379631,847
3 128,667 -29,489 869,595 -25643,378 756194,713
4 131,333 -26,822 719,432 -19296,754 517581,834
5 149,000 -9,156 83,824 -767,457 7026,496
6 152,667 -5,489 30,128 -165,369 907,690
7 167,000 8,844 78,224 691,850 6119,025
8 164,000 5,844 34,158 199,632 1166,737
9 157,000 -1,156 1,335 -1,543 1,783
10 171,000 12,844 164,980 2119,073 27218,319
11 187,000 28,844 832,002 23998,635 692227,287
12 173,000 14,844 220,358 3271,085 48557,441
13 172,333 14,178 201,009 2849,866 40404,772
14 172,667 14,511 210,572 3055,639 44340,713
15 182,000 23,844 568,558 13556,938 323257,666
Jumlah 2372,333 5349,748 -30722,569 3362218,157
Rata - Rata 158,156

Pemilihan Distribusi Frekuensi

1 1
a. S = [𝑛−1 ∑(𝑋𝑖 − 𝑋)2 ]0,5 =[15−15349,748]0,5 = 19,548

b. Koefisien kemencengan/skewekness (CS) di hitung dengan persamaan:


𝑛 ∑(𝑋−𝑋𝑟)3 15 𝑥 (−30722,569)
CS = (𝑛−1)(𝑛−2)𝑆3 = = - 0,339
(14)(13)19,5483

c. Koefisien Kepuncakan/curtosis (CK) dihitung dengan persamaan:


𝑛2 ∑(𝑋−𝑋𝑟)4 152 𝑥 3362218,157
CK = (𝑛−1)(𝑛−2)(𝑛−3)𝑆4 = = 2,372
(14)(13)(12)𝑆 3

d. Koefisien variasi (Cv) dihitung dengan persamaan:


𝑆 19,548
Cv = 𝑋𝑟 = 158,156 = 0,124

Cs = 3 ∙ Cv
-0,039 = 3 ∙ 0,124
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019
-0,039 ≠ 0,372
Berdasarkan persyaratan pemilihan jenis distribusi/sebaran frekuensi
dengan Cs = -0,039, Ck = 2,372, dan Cs ≠ 0,379, maka tidak ada sebaran
yang cocok sesuai dengan syarat distribusi frekuensi yang ada pada table
sehingga metode yang dapat digunakan adalah metode Log-Person Type III.

Analisa Curah Hujan Rencana Dengan Metode Log-Person Type III

Tabel Perhitungan Curah Hujan (X)

Rangking (Log X - Log (log X - Log (Log X - Log


Log X
No (mm/hari) Xr) Xr)^2 Xr)^3
1 128,667 2,109 -0,086 0,007 -0,0006
2 131,333 2,118 -0,077 0,006 -0,0005
3 131,333 2,118 -0,077 0,006 -0,0005
4 133,333 2,125 -0,071 0,005 -0,0004
5 149,000 2,173 -0,023 0,001 0,0000
6 152,667 2,184 -0,012 0,000 0,0000
7 157,000 2,196 0,000 0,000 0,0000
8 164,000 2,215 0,019 0,000 0,0000
9 167,000 2,223 0,027 0,001 0,0000
10 171,000 2,233 0,037 0,001 0,0001
11 172,333 2,236 0,040 0,002 0,0001
12 172,667 2,237 0,041 0,002 0,0001
13 173,000 2,238 0,042 0,002 0,0001
14 182,000 2,260 0,064 0,004 0,0003
15 187,000 2,272 0,076 0,006 0,0004
Jumlah 2372,333 32,938 0 0,043 -0,0010
Rata - Rata 158,156 2,196

a. Simpangan Baku:

0,043 0,5
S=[ ] = 0,055
14

b. Koefisien Kemencengan:

15 𝑥 (−0,0010)
G = (14)(13)0,0553 = - 0,468
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019
Hitung logaritma hujan atau banjir dengan priode ulang T dengan rumus:

Tabel Perhitungan Log-Person Type III

Kata Ulang T Hujan Rancangan X


No Frekuensi (K) Log Xt Pembulatan
(tahun) (mm/hari)
1 2 0,066 2,199515 158,312 158
2 5 0,855 2,243063 175,010 175
3 10 1,231 2,263816 183,576 184
4 25 1,606 2,284514 192,537 193

3. Curah hujan rencana dengan berbagai periode ulang (R2,R5,R10,R20)


Intensitas curah hujan dihitung menggunakan rumus Mononobe, dengan
asumsi bahwa yang tersedia hanya data hujan harian. Intensitas curah hujan
dihitung dengan rumus : I=s;V &a.t&a uv&< H Keterangan : I = intensitas
curah hujan (mm/jam) T = waktu curah hujan (jam) R24 = curah hujan
maksimum dalam 24 jam (mm)

Keterangan :
I = intensitas curah hujan (mm/jam)
t = waktu curah hujan (jam)
R24 = curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm)

Tabel Hujan Rancangan Untuk Berbagai Periode Ulang

Hujan Rancangan
Kala Ulang (Tahun)
(mm)
2 158
5 175
10 184
25 193
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019
Tabel Perhitungan Intensitas Curah Hujan

Waktu
(24/t)2/3 Periode Ulang (Tahun)
(menit)
2 5 10 25
5 43,611 287,673 318,015 333,581 349,864
10 27,473 181,221 200,336 210,141 220,399
20 17,307 114,163 126,204 132,381 138,843
30 13,208 87,125 96,314 101,028 105,960
40 10,903 71,920 79,506 83,397 87,468
60 8,320 54,882 60,670 63,640 66,746
120 5,241 34,571 38,218 40,088 42,045
180 4,000 26,385 29,168 30,596 32,089
240 3,302 21,781 24,078 25,257 26,490
300 2,846 18,773 20,753 21,769 22,832

Untuk mendapatkan hasil analisis frekuensi dari data curah hujan di atas, dapat
dihitung dengan rumus:

1. Rumus Talbot:
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019
Tabel Perhitungan a,b dengan Rumus Talbot untuk Periode Ulang 2 tahun

t I 𝐼2 I∙t 𝐼2 ∙ 𝑡
5 287,673 82755,911 1438,366 413779,557
10 181,221 32841,207 1812,214 328412,069
20 114,163 13033,184 2283,259 260663,678
30 87,125 7590,687 2613,736 227720,596
40 71,920 5172,482 2876,799 206899,267
60 54,882 3011,990 3292,896 180719,426
120 34,571 1195,185 4148,574 143422,240
180 26,385 696,189 4749,37 125313,951
240 21,781 474,418 5227,473 113860,298
300 18,773 352,433 5631,961 105729,939
Jumlah 898,495 147123,686 34074,65 2106521,022

a = 2356,664
b = 21,531
2356,664
𝐼 5 = t+ 21,531

Tabel Perhitungan a,b dengan Rumus Talbot untuk Periode Ulang 5 tahun

t I 𝐼2 I.t 𝐼2 ∙ 𝑡
5 318,015 101133,677 1590,076 505668,385
10 200,336 40134,317 2003,355 401343,173
20 126,204 15927,488 2524,083 318549,766
30 96,314 9276,365 2889,417 278290,950
40 79,506 6321,145 3180,225 252845,788
60 60,670 3680,869 3640,21 220852,139
120 38,218 1460,602 4586,139 175272,295
180 29,168 850,793 5250,303 153142,663
240 24,078 579,773 5778,833 139145,475
300 20,753 430,699 6225,984 129209,592
Jumlah 993,262 179795,728 37668,63 2574320,226

a = 757511,672
b = 21,531
757511,672
𝐼5 = t+ 21,531
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019
Tabel Perhitungan a,b dengan Rumus Talbot untuk Periode Ulang 10 tahun

T I 𝐼2 I.t 𝐼2 ∙ 𝑡
5 333,581 111276,124 1667,904 556380,621
10 210,141 44159,289 2101,411 441592,890
20 132,381 17524,817 2647,627 350496,337
30 101,028 10206,669 3030,842 306200,063
40 83,397 6955,077 3335,884 278203,069
60 63,640 4050,014 3818,383 243000,856
120 40,088 1607,083 4810,612 192849,921
180 30,596 936,116 5507,284 168500,963
240 25,257 637,917 6061,684 153100,031
300 21,769 473,892 6530,721 142167,703
Jumlah 1041,879 197826,998 39512,35 2832492,455

a = 833486,316
b = 21,531
833486,316
𝐼5 = t+ 21,531

Tabel Perhitungan a,b dengan Rumus Talbot untuk Periode Ulang 25 tahun

t I 𝐼2 I.t 𝐼2 ∙ 𝑡
349,864
5 122404,616 1749,319 612023,078
10 220,399 48575,567 2203,987 485755,668
20 138,843 19277,437 2776,864 385548,739
30 105,960 11227,416 3178,785 336822,488
40 87,468 7650,639 3498,717 306025,573
60 66,746 4455,048 4004,769 267302,861
120 42,045 1767,804 5045,431 212136,437
180 32,089 1029,736 5776,109 185352,391
240 26,490 701,714 6357,57 168411,244
300 22,832 521,285 6849,502 156385,596
Jumlah 1092,735 217611,261 41441,05 3115764,075

a = 916847,458
b = 21,531
916847,458
𝐼5 = t+ 21,531
TUGAS UTS HIDROLOGI DAN DRAINASE
23 OKTOBER 2019

6. kurva Intensitas - Durasi - Frekuensi ( I D F ).

INTENSITAS DURASI FREKUENSI (IDF)


Periode Ulang 2 Tahun Periode Ulang 5 Tahun
Periode Ulang 10 Tahun Periode Ulang 25 Tahun
400
350
INTENSITAS (MM/JAM)

300
250
200
150
100
50
0
5 10 20 30 40 60 120 180 240 300
DURASI (MENIT)

Anda mungkin juga menyukai