Anda di halaman 1dari 5

Tugas Jurnal

ANALISIS INTENSITAS CURAH HUJAN MENGGUNAKAN METODE THIESEN


DI KECAMATAN KEDATON

Alif Muhammad Al Thoriq

Abstract:The rain that falls on the surface of the earth is influenced by several factors so that
the distribution is uneven for a river area. This can be known by placing the right rain
stations, both location, number and pattern of distribution. However, the placement of rain
stations is generally only based on momentary needs, so they do not pay attention to the
development of water resources as a whole. The chosen research location is Kedaton district
which is located in Lampung province. This area has a variety of complex topography. The
weather is dominated by westerly winds from the Indian Ocean and the Asian continent
during the rainy season and easterly winds during the dry season. The average rainfall per
year reaches 2,000-4,000 mm with temperatures between 24°-30°C. The method used in this
study is the Thiessen polygon method. From the results of calculating the average rainfall
data for the Kedaton area using the Thiessen polygon method, the average regional rainfall in
May 2021 was 24.60 mm and it was found that the rain station was in the Lebak area with an
area of 378.32 Ha. There were 5 stations. This is good, considering that it can improve the
accuracy of the rain data that will be collected because the coverage area in Lebak is quite
wide.

Abstrak:Hujan yang jatuh dipermukaan bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga
penyebarannya tidak merata untuk suatu wilayah sungai. Hal tersebut dapat diketahui dengan
penempatan stasiun hujan yang tepat, baik lokasi, jumlah dan pola penyebarannya. Namun
penempatan stasiun hujan pada umumnya hanya didasarkan pada kebutuhan sesaat, sehingga
belum memperhatikan pengembangan sumber daya air secara menyeluruh. Lokasi penelitian
yang dipilih adalah kabupaten Kedaton yg terletak di provinsi lampung. Daerah ini memiliki
keragaman topografi yang kompleks.. Cuaca didominasi oleh angin baratan dari Samudera
Hindia dan benua Asia pada musim hujan dan angin timuran pada musim kemarau. Curah
hujan rata-rata per tahun mencapai 2.000-4.000 mm dengan suhu udara antara 24°-30 °C.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode polygon thiessen. Dari hasil
perhitungan data rerata hujan kawasan Kedaton dengan metode poligon thiessen didapatkan
curah hujan rata-rata daerah pada bulan mei 2021 adalah 24,60 mm dan didapat bahwa
stasiun hujan di daerah Kedaton dengan Luas 378,32 Ha .terdapat 5 stasiun. Hal ini baik,
mengingat dapat meningkatkan keakuratan data hujan yang akan terkumpul karena pada
daerah Kedaton cukup luas cakupannya.

Pendahuluan

Hujan merupakan salah satu bentuk jatuh di DAS yang bersangkutan. Apabila
presipitasi uap air yang berasal dari alam data pencatatan debit tidak ada, data
yang terdapat di atmosfer. Hujan pencatatan hujan dapat digunakan untuk
merupakan sumber dari semua air yang memperkirakan debit aliran. Dalam Teknik
mengalir di sungai dan di dalam Sipil, cabang ilmu hidrologi sangat
tampungan baik di atas maupun dibawah dibutuhkan untuk memanfaatkan sifat air
permukaan tanah. Jumlah dan variasi debit dan juga mencegah dari bahaya yang
sungai tergantung pada jumlah, intensitas dihadapi karena air. Hal ini penting
dan distribusi hujan. Terdapat hubungan digunakan dalam perencanaan konstruksi
antara debit sungai dan curah hujan yang karena sebelum memulai suatu proyek,

1
Tugas Jurnal

kita harus mengetahui segala hal yang Adanya DAS ini diharapkan dapat
berkaitan dengan air, baik itu yang dimanfaaatkan dalam penelitian tentang
bermanfaat dan yang merugikan. Dan hidrologi karena akan bermanfaat dalam
dalam tugas besar kali ini akan dibahas bidang pertanian, ilmu pengetahuan,
tentang pengaruh curah hujan pada daerah infrastruktur, dan juga dapat digunakan
aliran sungai, disingkat DAS. sebagai acuan waspada bencana banjir,
tanah longsor, dan kekeringan.
Kemampuan pengukuran debit aliran
Alat untuk mengukur curah hujan terbagi sangat diperlukan untuk mengetahui
menjadi dua jenis, yaitu manual dan potensi sumber daya air di suatu wilayah
otomatis. Wilayah tangkapan air hujan DAS. DAS biasanya memiliki stasiun
yang akan mengalir ke sungai yang hujan untuk mencatat data hujan. Data
bersangkutaan disebut Daerah Aliran yang didapat dari pengukuran curah hujan
Sungai (DAS) (Gilang, 2008). tersebut dapat dianalisis dan dapat
digunakan untuk menentukan nilai
maksimum, nilai minimum dan nilai rata-
rata.

Metode interpolasi nilai curah hujan antara satu


Metode Penelitian kali ini lokasi yang
stasiun. dengan stasiun lainnya.
ditinjau untuk dilakukan perhitungan
mengenai intensitas curah hujan adalah Interpolasi Polygon thiesssen.
tepat pada Kecamatan Kedaton, Bandar
Lampung,lampung Curah hujan rerata daerah merupakan
curah hujan yang diperlukan untuk
penyusunan suatu rancangan pemanfaatan
air dan rancangan pengendalian banjir.
Menurut (Triadmodjo, 2008) stasiun
penakar hujan hanya memberikan
kedalaman hujan di titik dimana stasiun
berada, sehingga hujan pada suatu luasan
harus diperkirakan dari titik pengukuran
tersebut. Pada analisis hidrologi sering
diperlukan penentuan hujan rerata pada
Gambar1. Wilayah Kecamatan Kedaton
daerah pos hujan yang di tinjau. Terdapat
Analisis dan penghimpunan data pada tiga metode dalam menentukan hujan
penelitian ini menggunakan Metode rerata yaitu, Metode Aljabar, Thiessen,
poligon Thiessen. Perhitungan hujan dan Isohyet.
wilayah dapat dilakukan dengan bebagai
car a, polygon thiessen merupakan metode Metode perhitungan berdasarkan rata-

perhitu ngan hujan wilayah dengan basis rata timbang (weighted average).Metode

2
Tugas Jurnal

ini memberikan proporsi luasan poligon akan mempunyai jarak


daerah pengaruh stasiun hujan terdekat dengan stasiun yang ada
untuk mengakomodasi ketidakseragaman di dalamnya dibandingkan dengan
jarak. Daerah pengaruh dibentuk dengan jarak terhadap stasiun lainnya.
menggambarkan garis-garis sumbu tegak Selanjutnya, curah hujan pada
lurus terhadap garis penghubung antara stasiun tersebut dianggap
dua stasiun hujan terdekat. Metode ini representasi hujan pada kawasan
didasarkan pada asumsi bahwavariasi dalam poligon yangbersangkutan
hujan antara stasiun hujan yang satu 3. Luas areal pada tiap-tiap poligon
dengan lainnya adalah linear dan stasiun dapat diukur dengan planimeter
hujannya dianggap dapat mewakili dan luas total dapat diketahui
kawasan terdekat (Suripin, 2004). dengan menjumlahkan luas
Metode ini cocok jika stasiun hujan poligon.
tidak tersebar merata dan jumlahnya 4. Hujan rata- rata DAS
terbatas dibanding luasnya. Cara ini Dalam merencanakan jaringan stasiun
adalah dengan memasukkan faktor hujan terdapat dua hal penting yang harus
pengaruh daerah yang mewakili oleh diperhatikan, yaitu:
stasiun hujan yang disebut faktor 1. Berapa jumlah stasiun hujan,
pembobot atau koefisien Thiessen. dinyatakan dalam Km2/ stasiun.
Untuk pemilihan stasiun hujan yang Kerapatan jaringan dinyatakan
dipilih harus meliputi daerah aliran dalam satu stasiun tiap luas
sungai yang akan dibangun. Besarnya tertentu, misalnya 1 stasiun setiap
koefisien Thiessen dapat dihitung dengan 200 km2.
rumus sebagai berikut(CD.Soemarto, 2. Pola penempatan stasiun dalam
1999). Langkah-langkah metode Thiessen wilayah sungai atau dimana
sebagai berikut : stasiun-stasiun tersebut
1. Lokasi stasiun hujan di plot pada akanmdipasang. Hal tersebut
peta. Antar stasiun dibuat garis diperlukan, karena dalam jaringan
lurus penghubung. stasiun hujan, perbedaan jumlah
2. Tarik garis tegak lurus di tengah- stasiun yang digunakan dalam
tengah tiap garis penghubung memperkirakan besar hujan yang
sedemikian rupa, sehingga terjadi dalam suatu WS memberi
membentuk poligon perbedaan dalam besaran hujan
Thiessen.Semua titik dalam satu yang didapat. Selain itu pola

3
Tugas Jurnal

penyebaran stasiun hujan dalam Gambar 2.3. Peta Metode Thiessen


(Sumber: journal.unnes.ac.id)
WS yang bersangkutan juga
ternyata mempunyai pengaruh Analisis Perhitungan Curah Hujan Harian
yang nyata terhadap ketelitian Maksimum Tahunan Metode Thiessen
hitungan hujan rata-rata WS Metode poligon Thiessen digunakan untuk
mencari curah hujan di suatu wilayah yang
Metode poligon Thiessen banyak
memiliki beberapa stasiun hujan
digunakan untuk menghitung hujan rata-
berdasarkan luas daerah setiap stasiun
rata kawasan. Poligon Thiessen adalah
hujan.
tetap untuk suatu jaringan stasiun hujan
tertentu. Apabila terdapat perubahan Hasil dan Diskusi
jaringan stasiun hujan seperti pemindahan
Analisis Curah Hujan Wilayah
atau penambahan stasiun, maka harus
pada tahap kita menghitung curah hujan
dibuat lagi poligon yang baru
rata-rata yang didapatkan dengan membuat
(Triadmodjo, 2008). Rumusnya adalah
poligon thieseen yang dihungkan ke setiap
sebagai berikut:
pos hujan curah hujan harian maksimum
R= tahunan metode Thiessen
A1 . R 1 + A2 . R 2 +…+ A n . R n Luas Luas
No. Stasiun C
A1 + A2 +…+ An PH DAS
1 PH-001 121,43 0,321
Keterangan: 2 PH-003 256,88 0,679
R = Rata-rata curah hujan (mm) 3 PH-004 0 378,32 0
R1, R2, …, Rn = Curah hujan di masing- 4 PH-005 0 0
5 PH-033 0 0
masing stasiun (mm)
Total 1,000
N = Jumlah stasiun hujan
A1, A2, …, An = Luas sub area yang
Analisis frekuensi
mewakili masing-masing stasiun hujan
pada tahapan ini dibagi dalam tiga metode
(km2)
yaitu metode distribusi normal, logaritma
normal,gumbel dan log pearson III

N Jenis Perhi
Kesimp
o Distrib Syarat tunga
ulan
. usi n
cs Tidak
Norma
1 hampir 0,243 Memen
l
0 uhi

4
Tugas Jurnal

Tidak jangan terlalu banyak yang berakibat


ck = 3 0,501 Memen
mahalnya biaya, ataupun terlalu
uhi
cs = Tidak sedikit yang menyebabkan hasil
-
3cv+cv Memen pencatatan hujan tidak dapat dipercaya.
Log 1,011
^3=3 uhi
2 Norma Penentuan jumlah optimum dari stasiun
Tidak
l ck=5,38
2,995 Memen hujan yang perlu dipasang dalam suatu
3
uhi
Log DAS dapat dilakukan secara statistik.
- Memen
3 Pearso cs≠ 0 Dasar statistik tersebut adalah bahwa
1,011 uhi
n III
cs <= Memen sejumlah tertentu dari stasiun hujan
0,243
Gumbe 1,1396 uhi yang diperlukan untuk memberikan
4
l ck <= Memen
2,531 hujan rerata dengan persentasi kesalahan
5,4002 uhi
tertentu.
Analisis Debit Rencana
KESIMPULAN
pada tahapan ini menghitung debit yang Dari hasil perhitungan data rerata hujan
ada pada curah hujan yang kita sudah di di Kecamatan Kedaton dengan metode
dapatkan Debit rencana adalah besarnya poligon thiessen didapatkan curah hujan
debit pada periode ulang tertentu yang rata-rata daerah pada bulan Mei 2021
diperkirakan akan melalui bangunan air adalah 24,60 mm dan di dapat bahwa
yang telah direncanakan. Debit rencana ini stasiun hujan di Kecamatan dengan Luas
dihitung dengan distribusi Gumbel 378,32 Ha .Dikecamatan Kedaton sendiri
menggunakan metode Mononobe. memiliki 5 stasiun pos hujan tapi di
Triatmodjo, 2008 menyebutkan bahwa lapangan hanya terdapat 2 pos saja.
jumlah stasiun yang dipasang dalam DAS

Anda mungkin juga menyukai