01 CURAH HUJAN
Ketinggian air hujan
02 HUJAN
Jumlah curah hujan
03 LAMA HUJAN
Waktu tertentu
yang terkumpul dalam dalam suatu satuan yang diperoleh
tempat yang datar, waktu tertentu, yang dari banyaknya
tidak menguap, tidak biasanya dinyatakan jumlah hujan.
meresap, dan tidak dalam mm/jam,
mengalir. mm/hari, mm/tahun,
dan sebagainya.
ANALISA CURAH HUJAN
(POINT & AREA)
Definisi curah hujan dibatasi sebagai tinggi air hujan yang diterima
oleh permukaan sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi,
dan perembesan ke dalam tanah. Pengukuran curah hujan titik
berbeda dengan curah hujan wilayah. Perbedaannya adalah lokasi,
jika pengukuran curah hujan titik dilakukan di hanya satu lokasi
tertentu sedangkan pengukuran curah hujan wilayah dilakukan di
wilayah yang lebih luas (regional).
Karakteristik hujan adalah hal-hal yang menyangkut jeluk (depth)
curah hujan yang dihubungkan dengan dimensi waktu dan ruang.
Karakteristik data hujan yang dibutuhkan antara lain :
Rumus : t = t2-t1
Keterangan :
Rumus : t = t2+t1
Rumus : ∑CH2 = d1 + d2
Keterangan :
Rumus :
3. Menentukan distribusi hujan dengan mencari hujan
rata-rata tiap bulan dengan menjumlahkan jeluk
hujan yang terjadi
1. Metode Aritmatik
a. Plot semua lokasi stasiun pengukuran dan tinggi hujan yang ada di sekitar daerah
aliran sungai yang akan ditentukan curah hujan wilayahnya.
b. Menentukan berapa banyaknya stasiun pengukuran hujan yang terletak di dalam batas
daerah aliran sungai tersebut.
c. Menjumlahkan tinggi hujan dari sejumlah stasiun pengukuran hujan yang telah
ditentukan pada tahap kerja b.
d. Curah hujan diperoleh dengan cara membagi jumlah tinggi hujan hasil tahap
kerja c dengan banyaknya stasiun pengukuran hujan hasil tahap kerja b. Secara
matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
R adalah curah hujan wilayah. Ri adalah curah hujan stasiun ke-I, dan n adalah
banyaknya stasiun pengukur hujan yang terletak di dalam adaerah aliran sungai.
2. Metode Poligon Theiss
a. Plot semua lokasi stasiun pengukuran dan tinggi hujan yang ada di sekitar daerah aliran
sungai yang akan ditentukan curah hujan wilayahnya.
b. Menyambungkan setiap stasiun pengukuran hujan dengan stasiun pengukuran
terdekatnya terutama untuk stasiun-stasiunpengukuran hujan yang berada dalam dan
paling dekat dengan batas daerah aliran sungai. Sambungan antar stasiun akan
membentuk deret segitiga yang tidak boleh saling memotong satu sama lain.
c. Menentukan titik tengah dari setiap sisi segitiga kemudian membuat sebuah garis tegak
lurus terhadap masing-masing sisi segitiga tersebut tepat di titik tengahnya.
d. Menghubungkan setiap garis tegak lurus tersebut satu sama lain asehingga membentuk
poligon-poligon dimana setiap polygon hanya diwakili oleh satu stasiun pengukuran
hujan yang berada di dalam atau paling dekat dengan batas daerah aliran sungai.
e. Menentukan luas daerah masing-masing polygon dengan menggunakan planimeter atau
kertas millimeter blok. Jumlah dari luas daerah masing-masing poligonakan sama dengan
total luas daerah aliran sungai.
f. Menentukan persentase luas dari setiap poligon terhadap luas total daerah
aliran sungai.
g. Mengalikan persentase luas setiap polygon (hasil tahap kerja f) dengan tinggi
hujan yang jatuh di dalam poligon-poligon tersebut.
h. Curah hujan wilayah diperoleh dengan cara menjumlahkan perkalian persentase luas
poligon dengan tinggi hujan yang jatuh di dalam poligon tersebut (penjumlahan setiap
perkalia pada tahap kerja g). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
R adalah curah hujan wilayah, Ai adalah luas poligon ke-I, Ri adalah curah hujan stasiun yang
ada di dalam poligon ke-I, dan n adalah banyaknya poligon.
PENAMPUNGAN AIR
HUJAN
Prinsip dasar PAH adalah mengalirkan air hujan yang jatuh di permukaan atap
bangunan melalui talang air untuk dialirkan ke tangki penampung. Limpasan air
dari tangki penampung yang telah penuh lalu di salurkan ke sumur resapan.
PAH terdiri dari beberapa komponen sebagaimana dicantukam dalam :
DAFTAR PUSTAKA
Setyawaty, dkk. 2014. Penampungan Air Hujan. Bandung: PUSKIM
Dasanto Bambang Dwi, Muin Sisi Febriyanti. 2013. Modul MATA KULIAH:
HIDROLOGI. Program Diploma IPB. Bogor
Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Handajani Novie. 2005. Jurnal Rekayasa Perencanaan Analisa Distribusi Curah
Hujan dengan Kala Ulang Tertentu. Staf Pengajar Teknik Sipil UPN “Veteran”
Jawa Timur. Vol 1, No. 3, Juni 2005.
TERIMA
KASIH