Anda di halaman 1dari 12

Penyakit yang Ditularkan

Tanah
Kelompok 3

1. Ade Fauza Dwi Putri (P21345120001)


2. Ana Kirana Aisah (P21345120009)
3. Evince Putri Meldianto (P21345120021)
4. Fazly Qais Febriyanto (P21345120025)
 
Kelas :
2D3-A
Pengaruh Tanah Terhadap Kesehatan
Salah satu dampak yang dirasakan adalah dapat berpengaruh terhadap kesehatan. Kondisi
tanah yang ada dapat memperngaruhi kesehatan, misalnya adanya zat-zat yang tidak dapat
diuraikan dalam tanah yang menyebabkan terjadinya perubahan fungsi tanah sehingga tanah
tidak dapat melakukan fungsi sesuai dengan seharusnya.
Pengaruh tanah terhadap kesehatan dapat terjadi secara langsung maupun secara tidak
langsung :

A. Pengaruh langsung
Pengaruh tanah terhadap kesehatan secara langsung digolonglan kepada penyakit-
penyakit yang menyebar lewat tanah. Zat-zat yang terkandung dapat berasal dari tanah itu
sendiri maupun berasal dari luar tanah, sebagai akibat dari pencemaran tanah. Aktivitas
manusia yang membutuhkan lahan atau tanah untuk melakukan kegiatannya jika tidak dikelola
dengan baik akan berdampak bagi kesehatan.
Adanya pembuangan sampah pada lahan terbuka menyebabkan tanah permukaan
dipenuhi oleh sampah-sampah yang ada di atasnya. Masih terdapat tempat pembuangan
sampah sementara (TPS) yang melakukan peletakan sampah pada suatu bidang tanah.
Sampah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dapat berupa sampah organik, anorganik
bahkan sampah B3 (bahan beracun dan berbahaya). Sampah-sampah organik yang di diamkan
begitu saja akan membusuk dan mengeluarkan air sampah (lindi).
B. Pengaruh tidak langsung
Pengaruh tanah secara tidak langsung terjadi karna adanya aktivitas manusia
dalam menggunakan tanah. Pengaruh tidak langsung pada kesehatan terjadi karena
aktivitas manusia pada saat melakukan kegiatnnya. Pembukaan lahan hutan untuk
keperluan manusia agan menggu habitat ekosistem dalam hutan, yang akan
menyebabkan perubahan lingkungan dan merubah habitat di dalamnya, hal ini akan
menyebabkan loncatat inang (host) terjadi karena perubahan lingkungan.
Bermunculanya industri-industri sebagai dampak dari majunya ilmu pengetahuan
dan teknologi dapat merubah lingkungan disekitarnya, tanah-tanah yang awalnya
digunakan untuk perkebunan dapat berubah fungsi menjadi lahan industri baik ringan
maupun berat. Kebutuhan manusia akan berpindah dari satu tempat yang satu ke tempat
yang lainnya memaksa lahan kosong atau hutan menjadi sarana lalu lintas sebagai
sarana transportasi bagi manusia. Adanya jalan-jalan yang diaspal menyebabkan
berubahnya fungsi tanah. Eksplorasi minyak yang terus menerus menyebabkan
banyaknya kandungan kimia yang ada dalam lingkungan sekitarnya. Jika semuanya tidak
dikelola dengan baik maka akan dapat mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan
yang akan menurunkan derajat kesehatan masyarakat.
Jenis Penyakit yang ditularkan Tanah
Dampak pencemaran terhadap tanah dapat digolongkan menjadi tiga bagian penting, yaitu dampak terhadap kesehatan,
dampak terhadap ekosistem dan dampak terhadap pertanian. Dimana dampak yang menyebabkan kesehatan manusia
menjadi tergangu terhadap pencemaran tanah adalah dampak yang langsung dirasakan oleh tubuh manusia. .
Tanah dapat menularkan bibit penyakit melalui berbagai macam cara, diantaranya bisa dengan kontak langsung
terhadap tubuh manusia, bisa melalui air tanah atau bisa juga dengan cara memakan tanaman dari tanah yang
tercemar. Mari kita pelajari lebih dalam satu persatu penyakit tersebut.

A. Penyakit Menular

 Penyakit tetanus
Penyakit tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan racun (toksin) bakteri Clostridium tetani, dengan gejala
kejang otot secara proksimal, diikuti kekakuan otot seluruh badan (termasuk rahang), menyakitkan dan dapat
menyebabkan kegagalan pernafasan bahkan kematian
 Penyakit Antraks
Anthrax adalah penyakit serius dan langka yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Biasanya bakteri ini
menjangkiti hewan ternak dan hewan-hewan yang Penyakit Antraks Penyakit antraks adalah penyakit menular
akut dan sangat mematikan yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis. Antraks paling sering menyerang
herbivora liar dan yang telah dijinakkan. Penyakit ini bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke
manusia, namun tidak dapat ditularkan ke sesama manusia.
 Penyakit histoplasmosis
Penyakit histoplasmosis merupakan infeksi oportunistik (IO) yang umum pada penderita HIV-positif. Infeksi ini disebabkan oleh
jamur Histoplasmosis capsulatum. Jamur ini berkembang dalam tanah yang tercemar dengan kotoran burung, kelelawar dan
unggas, sehingga ditemukan dalam kandang burung/unggas dan gua. Infeksi menyebar melalui spora (debu kering) jamur yang
dihirup saat bernapas, dan tidak dapat menular dari orang yang terinfeksi.

 Penyakit aspergillosis
Penyakit aspergillosis adalah infeksi yang disebabkan oleh suatu jenis jamur. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi aspergillosis
yang biasanya mempengaruhi sistem pernapasan, namun tanda-tanda dan keparahannya sangat bervariasi. Penyakit yang
disebabkan oleh aspergillus umumnya memengaruhi sistem pernapasan, namun juga dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya,
seperti kulit, mata, atau sinus.

 Penyakit 0xyuriasis (Penyakit cacing kremi)


Penyakit cacing yang dapat ditularkan melalui tanah ada dua yaitu penyakit yang disebabkan cacing kremi dan penyakit yang
disebabkan cacing tambang. Penyakit cacing kremi (oxyuruasis atau enterobiasis) merupakan salah satu penyakit penyakit yang
ditularkan melalui tanah. Infeksi cacing kremi adalah suatu infeksi parasit yang terutama menyerang anak-anak, dimana
Enterobius vermicularis tumbuh dan berkembang biak di dalam usus

 Penyakit ancylostomiasis (Penyakit cacing tambang)


Infeksi cacing tambang adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit cacing tambang di dalam usus kecil. Ada dua jenis cacing
tambang yang sering menyerang manusia, yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Kasus infeksi cacing tambang
banyak ditemukan di negara-negara berkembang yang beriklim lembab dan memiliki sistem sanitasi yang buruk
B. Penyakit tidak Menular

 Penyakit Itai-itai
Penyakit itai-itai adalah kasus massal keracunan kadmium yang didokumentasikan di Prefektur Toyama, Jepang. Keracunan
kadmium ini menyebabkan pelunakan tulang dan gagal ginjal. Nama penyakit ini berdasarkan kata dalam bahasa Jepang yaitu
nyeri (itai) yang disebabkan pada persendian dan tulang belakang. Istilah penyakit itai-itai ini diciptakan oleh penduduk setempat.
Kadmium ini dicemarkan ke sungai oleh pertambangan perusahaan- perusahaan di pegunungan. Perusahaan pertambangan
tersebut telah dituntut atas kerusakan dan kerugian yang terjadi.

 Penyakit Fluorosis
Pada dasarnya, fluorosis bukanlah sebuah penyakit karena ini merupakan kondisi yang berpengaruh pada tampilan gigi
seseorang yang dipicu oleh paparan berlebihan terhadap fluoride pada jangka panjang. Ketika gigi seseorang terkena paparan
fluoride pada 8 tahun pertama di mana saat itulah pembentukan gigi paling permanen, terjadilah fluorosis ini. Pada kasus-kasus
umum yang terjadi, fluorosis tidaklah berpengaruh buruk atau berbahaya bagi kesehatan gigi dengan penampakan garis putih
tipisnya yang bisa dilihat di bagian enamel gigi.

 Penyakit kanker dan gangguan syarat Penyakit kanker


adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam
perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Pada
umumnya kanker di rujuk berdasarkan jenis organ atau sel tempat terjadinya. Sebagai contoh kanker yang bermula pada usus
besar dirujuk sebagai kanker usus besar, sedangkan kanker yang terjadi pada sel basal dan kudari kulit dirujuk sebagai karsinoma
sel basal.
C . Menakisme penularan penyakit
Mekanisme penularan penyakit adalah berbagai mekanisme dimana unsur penyebab
penyakit dapat mencapai manusia sebagai penjamu yang potensial. Mekanisme penularan
penyakit dapat terjadi melalui 4 mekanisme penularan :
1. Kontak Jasmani Langsung
2. Melalui Makanan Minuman
3. Melalui udara
4. Melalui vektor
Mekanisme penularan penyakit yang ditularkan melalui tanah, tidak semua terjadi secara
langsung melalui tanah, tetapi dapat terbawa karna adanya air di dalam tanah dimana air
akan di konsumsi langsung untuk kebutuhan manusia (minum, mandi dan mencuci)
sehingga air yang mengandung bakteri penyait yang awalnya ada di tanah akan masuk ke
dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman. Pencamaran di atas permukaan
tanah dapat menguap ke udara sehingga akan masuk ke dalam pernafasan manusia
D . Penanggulangan Penyakit yang Ditularkan Melalui Tanah

a. Remediasi
  b. Bioremediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan
permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi
Bioremidiasi adalah pembersihan
tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-
pencemaran tanah dengan menggunakan
site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari mikroorganisme (ja- mur, bakteri).
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off- site meliputi penggalian tanah yang Bioremediasi bertujuan untuk meme-cah
tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman.
Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan atau mendegradasi zat pencemar menjadi
dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan
di bak/tangki yang kedap, kemudian zat pembersih bahan yang kurang beracun atau tidak
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian beracun (karbon dioksida dan air).
diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan
off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
C . Fitoremediasi

fitoremediasi merupakan suatu sistem dimana tanaman tertentu yang bekerjasama dengan mikro- organisme dalam media (tanah, koral dan air)
dapat mengubah zat kontaminan (pencemar/polutan) menjadi kurang atau tidak berbahaya bahkan menjadi bahan yang berguna secara ekonomi.
Proses dalam sistem ini berlangsung secara alami dengan enam tahap proses secara serial yang dilakukan tumbuhan terhadap zat kontaminan/
pencemar yang berada disekitarnya

a. Phytoacumulation, yaitu proses tumbuhan menarik zat kontaminan dari media sehingga berakumulasi disekitar akar tumbuhan, proses ini disebut
juga Hyperacumulation
b. Rhizofiltration, adalah proses adsorpsi atau pengendapan zat kontaminan oleh akar untuk menempel pada akar. Proses ini telah dibuk- tikan dengan
percobaan menanam bunga mata- hari pada kolam yang mengandung zat radio aktif di Chernobyl Ukraina.
c. Phytostabilization, yaitu penempelan zat- zat kontaminan tertentu pada akar yang tidak mungkin terserap kedalam batang tumbuhan. Zat-zat
tersebut menempel erat (stabil) pada akar sehingga tidak akan terbawa oleh aliran air dalam media.
d. Rhyzodegradation, disebut juga enhenced rhe- zosphere biodegradation, or plented-assisted bioremidiation degradation, yaitu penguraian zat-zat
kontaminan oleh aktivitas mikroba yang berada disekitar akar tumbuhan. Misalnya ragi, fungi dan bakteri.
e. Phytodegradation, yaitu proses yang dilakukan tumbuhan untuk menguraikan zat kontaminan yang mempunyai rantai molekul yang kompleks
menjadi bahan yang tidak berbahaya dengan susunan molekul lebih sederhana yang berguna bagi pertumbuhan tumbuhan itu sendiri. Proses ini dapat
berlangsung pada daun, batang, akar atau di luar sekitar akar dengan bantuan enzym yang dikeluarkan oleh tumbuhan itu sendiri. Beberapa tumbuhan
mengeluarkan enzim berupa bahan kimia yang mempercepat proses degradasi.
f. Phytovolatization, yaitu proses menarik dan transpirasi zat kontaminan oleh tumbuhan dalam bentuk yang telah menjadi larutan terurai sebagai
bahan yang tidak berbahaya lagi untuk selanjutnya di uapkan ke atmosfir. Beberapa tumbuhan dapat menguapkan air 200 sampai dengan 1000 liter
perhari untuk setiap batang.
Kesimpulan
Pengaruh Tanah Terhadap Kesehatan salah satu dampak yang dirasakan adalah dapat berpengaruh
terhadap kesehatan. Kondisi tanah yang ada dapat memperngaruhi kesehatan, misalnya adanya zat-zat
yang tidak dapat diuraikan dalam tanah yang menyebabkan terjadinya perubahan fungsi tanah sehingga
tanah tidak dapat melakukan fungsi sesuai dengan seharusnya. Masih terdapat tempat pembuangan
sampah sementara yang melakukan peletakan sampah pada suatu bidang tanah. Air sampah jika tidak
diolah atau didiamkan begitu saja akan masuk ke dalam tanah.
Pengaruh tanah secara tidak langsung terjadi karna adanya aktivitas manusia dalam menggunakan
tanah. Manusia menggunakan tanah untuk keperluannya sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk
bermukim, pertanian, peternakan, Industri dan tempat pembuangan limbah baik padat maupun cair.
Banyak jenis penyakit yang ditularkan tanah baik yang menular maupun yang tidak menular,
mekanisme penularan penyakit dapat terjadi melalui 4 mekanisme penularan :
1. Kontak Jasmani Langsung
2. Melalui Makanan Minuman
3. Melalui udara
4. Melalui vektor
Daftar pustaka
AAK, 1983. Dasar-Dasar BercocokTanam. Yogyakarta: Kanisius
 
Yani, Ahmad. 2007. “Geografi Menyingkap Fenomena Geosfer”. Penerbit
Grafindo Mediatama : Yogyakarta.

Catur puspawati, P. Haryono. 2018. Bahan ajar kesehatan lingkungan


“Penyehatan Tanah”.Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Jakarta
https://media.neliti.com/media/publications/126469-ID-none.pdf
Terimakasi
Ayo silahkan bertanya;)

Anda mungkin juga menyukai