1. FAKTOR LINGKUNGAN SOSIO KULTURAL , yang terdiri dari
a. Polusi Udara Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. b. Kualitas Air yang Buruk Air merupakan salah satu sumber penting bagi kehidupan manusia. Pemakaian air di Indonesia tergolong tinggi dan telah masuk dalam status kritis sedang hingga berat. Pencemaran air dari berbagai zat kimia merusak kualitas air, ditambah limbah rumah tangga yang dibuang sembarangan ke sungai dapat mengkontaminasi air dan makhluk hidup. Kualitas air yang buruk akan berdampak pada kesehatan meskipun tidak muncul dalam waktu dekat, tapi dalam jangka waktu lama. Jika terlalu sering mengonsumsi air yang terkontaminasi akan berpotensi terkena berbagai penyakit, seperti gastrointestinal, sistem saraf atau efek reproduksi dan penyakit kronis seperti kanker. c. Penyakit yang Disebabkan oleh Mikroba Mikroba atau yang juga dikenal sebagai mikroorganisme ini juga hidup di air, tanah, dan udara. Sebagian besar tidak memiliki efek negatif bagi kesehatan, malah banyak mikroba melakukan fungsi biologis penting seperti membantu sistem pencernaan dan kekebalan tubuh kita. Sedangkan mikroba berbahaya yang dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit lebih sering disebut patogen atau kuman. Makan adalah salah satu cara utama di mana manusia dapat tertular penyakit yang disebabkan oleh mikroba. Salah satu contohnya adalah keracunan makanan dari E. coli, sejenis bakteri yang dapat ditemukan di lingkungan dan makanan dan yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan, infeksi saluran kemih, dan efek buruk lainnya bagi kesehatan. Ada juga sejumlah mikroba berbahaya yang hidup di tanah. Manusia dapat melakukan kontak dengan menelannya (melalui makanan yang terkontaminasi) atau dengan menghirupnya (melalui partikel tanah di udara). Tetanus dan botulisme adalah contoh penyakit yang disebabkan oleh mikroba yang tertular melalui tanah. d. Perubahan Iklim dan Bencana Alam Beberapa faktor penyebab perubahan iklim, diantaranya efek gas rumah kaca, pemanasan global, kerusakan lapisan ozon, kerusakan fungsi hutan, penggunaan Cloro Flour Carbon (CFC) yang tidak terkontrol, serta gas buang industri. Perubahan iklim yang terjadi secara terus menerus dapat menimbulkan dampak tersendiri bagi kehidupa Masyarakat, diantaranya curah hujan tinggi, musim kemarau yang berkepanjangan, peningkatan volume air akibat mencairnya es di kutub, terjadinya bencana alam angin puting beliung, berkurangnya sumber air. Karena itu, mari jaga bumi dari perubahan iklim untuk mengurangi dampak pemanasan global. 2. FAKTOR SUMBER BAHAN KIMIA, AGEN PENULAR, FAKTOR MUTAGENIK DAN BAHAYA FISIK Hewan sebagai Vector serangga dimana menurunkan populasi vektor serendah mungkin sehingga keberadaannya tdk lagi berisiko untuk terjadinya penularan penyakit di suatu wilayah atau menghindari kontak masyarakat dengan vektor sehingga penularan penyakit yang dibawa oleh vektor dapat dicegah