Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ELIRAHMA AGUSTINA

NPM : 02220200001
TUGAS : ELIRAHMA AGUSTINA

1. Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan kondisi yang diakibatkan adanya masukan beban
pencemar/limbah buangan yang berupai gas, bahan yang terlarut, dan partikulat.
Pencemar yang masuk ke dalam badan perairan dapat dilakukan melalui atmosfer,
tanah, limpasan/run off dari lahan pertanian, limbah domestik, perkotaan, industri, dan
lain-lain Pencemaran terjadi bila dalam lingkungan terdapat bahan yang menyebabkan
timbulnya perubahan yang tidak diharapkan, baik yang bersifat fisik, kimiawi, maupun
biologis. Menurut PP 82 tahun 2001, pencemaran air adalah masuk atau dimasukannya
makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia
sehingga kualitas air menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan tidak lagi
berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran terjadi bila dalam lingkungan
terdapat bahan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang (Liku et al., 2022)
Contoh : Contoh pencemaran air paling sederhana adalah dari limbah rumah
tangga. Polusi air jenis ini biasanya dari air sabun, sampah rumah tangga, dan lain hal
yang mungkin terkesan sepele dan “sehari-hari”, padahal menyebabkan dampak
pencemaran air yang signifikan.
2. Pencemaran Makanan
Menurut Depkes RI, (2004) Kontaminasi atau pencemaran adalah masuknya zat
asing kedalam makanan yang tidak dikehendaki, yang dikelompokkan dalam 4 (empat)
macam, yaitu :
1) Pencemaran mikroba, seperti bakteri, “jamur”, cendawan dan virus.
2) Pencemaran fisik, seperti rambut, debu, tanah dan kotoran lainnya.
3) Pencemaran kimia, seperti pupuk, pestisida, mercury, cadmium, arsen.
4) Pencemaran radioaktif, seperti radiasi, sinar alfa, sinar gamma, radioaktif.
Terjadinya pencemaran dapat dibagi dalam 2 (dua) cara, yaitu :
1) Pencemaran langsung, yaitu adanya pencemaran yang masuk kedalam secara
langsung, baik disengaja maupun tidak disengaja. Contoh: Masuknya rambut
kedalam nasi, penggunaan zat pewarna makanan dan sebagainya.
2) Pencemaran silang (cross contamination), yaitu pencemaran yang terjadi secara
tidak langsung sebagai ketidaktahuan dalam pengolahan makanan. Contoh:
Makanan bercampur dengan pakaian atau peralatan kotor, menggunakan pisau
pada pengolahan bahan mentah untuk bahan makanan jadi (makanan yang
sudah terolah)
3. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kualitas udara rusak dan
terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan
Kesehatan tubuh manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan
juga daerah padar industry yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat diatas
batas kewajaran.
Contoh : Peningkatan teknologi dengan semakin banyaknya pabrik-pabrik
industri, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor yang setiap harinya menghasilkan
zat polutan sebagai pencemar udara.Alhasil udara bersih yang sebagai sumber
pernapasan menjadi tercemar yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan pada
manusia dan juga dapat merusak lingkungan ekosistim (Abidin & Artauli Hasibuan,
2019).
4. Pengendalian Vektor
Menurut Permenkes No. 437 Tahun 2010 Pengendalian vektor adalah semua
kegiatan atau tindakan yang ditujukan untuk menurunkan populasi vektor serendah
mungkin sehingga keberadaannya tidak lagi berisiko untuk terjadinya penularan
penyakit tular vektor di suatu wilayah atau menghindari kontak masyarakat dengan
vektor sehingga penularan penyakit menular vektor dapat dicegah.
Contoh : Lalat dapat dibunuh secara langsung oleh insektisida atau pengendalian fisik
seperti perangkap, kaset lengket, fly swats dan jaringan listrik. Namun, sebaiknya lalat
dikendalikan dengan memperbaiki sanitasi lingkungan dan higiene. Pendekatan ini
memberikan hasil yang lebih tahan lama, lebih hemat biaya dan biasanya memiliki
manfaat lain (Ishak, 2018).
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, J., & Artauli Hasibuan, F. (2019). Pengaruh Dampak Pencemaran Udara Terhadap
Kesehatan Untuk Menambah Pemahaman Masyarakat Awam Tentang Bahaya Dari
Polusi Udara. Prosiding SNFUR-4, September, 2–4. https://snf.fmipa.unri.ac.id/wp-
content/uploads/2019/09/18.-OFMI-3002.pdf

Denok Indraswati, (2016) . Kontaminasi Makanan (Food Contamination) oleh Jamur. Forum
Ilmiah Kesehatan (FORIKES). Ponorogo

Ishak, H. (2018). Pengendalian Vektor. In Universitas Hasanuddin (Issue 03041065).

Anda mungkin juga menyukai