Anda di halaman 1dari 18

PENCEMARAN DALAM LINGKUNGAN HIDUP

DISUSUN OLEH:

 LASTRI SETIANA (2020409001)

 NURBAYANI (20204090

 YELVITA (20204090

 ASMAWIAH (20204090

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR
2023
ABSTRAK

Lingkungan adalah kesatuan antara abiotik serta biotik. lingkungan hidup yaitu kesatuan
ruang di seluruh benda. Baik makhluk hidup yang termasuk manusia, keadaan sampai perilaku
manusia. Secara keseluruhan bisa disimpulkan jika lingkungan hidup merupakan gabungan antara
semua makhluk hidup dan juga faktor dan komponen di sekelilingnya. Makhluk hidup yang ada di
bumi ini adalah salah satu faktor keberhasilan dari lingkungan hidup. Kegagalan yang disebabkan
oleh makhluk hidup antara lain adalah pencemaran. Dampak dari tercemarnya lingkungan hidup
adalah rusaknya ekosistem alami serta berkurangnya baku mutu lingkungan tersebut. Pada dasarnya
lingkungan tersebut tercemar akibat kegiatan manusia itu sendiri, baik melalui kegiatan industri
ataupun kegiatan rumah tangga yang menghasilkan limbah dan sampah. Pada penelitian ini peneliti
melakukan study tentang apa itu pencemaran, jenis-jenis pencemaran dan dampak pencemaran
terhadap lingkungan.
Manusia merupakan bagian dari komponen lingkungan hidup dan mempunyai pengaruh yang
sangat besar terhadap lingkungan. Banyak terjadi kerusakan alam tanpa memperhatikan akibat yang
ditimbulkan. Hal ini dapat menyebabkan kualitas lingkungan menurun dan dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup makhluk hidup, termasuk manusia itu sendiri dimasa yang akan datang.
Pengertian pencemaran lingkungan menurut Undang  –  Undang Nomor 4 Tahun 1982 adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energy, dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam,
sehingga kualitas lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya. Zat yang menyebabkan polusi disebut polutan. Suatu zat disebut polutan bila
keberadaannya dapat menyebabkan kerugian tarhadap makhluk hidup. Tercemarnya lingkungan dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Untuk itu, kita harus
senantiasa menjaga lingkungan agar tidak tercemar dan tetap lestari.

Kata kunci: lingkungan, biotik, abiotik, pencemaran


A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Manusia merupakan bagian dari komponen lingkungan hidup yang senantiasa saling
mempengaruhi. Pengaruh manusia terhadap lingkungannya sangat besar. Hal ini dapat dapat
diketahui dari eksploitasi dan eksplorasi manusia terhadap alam melalui Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi. Kita sudah sering mendengar kerusakan hutan, pencemaran air, tanah dan
udara yang ada disekitar kita yang disebabkan oleh perilaku manusia yang tidak dapat
memanfaatkan kekayaan alam secara efektif dan efisien, serta kurangnya kesadaran manusia
dengan dampak yang akan ditimbulkannya. Karena ulah manusia itulah kualitas lingkungan
dapat menurun dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya di masa yang akan datang.

Lingkungan adalah kesatuan antara biotiK serta biotik. Abiotik merupakan


kumpulan-kumpulan benda mati. Sedangkan biotik yaitu kumpulan benda hidup. Di dalam
komponen 3biotic adalah udara, air, cahaya matahari, tanah, suhu dan lainnya. Komponen
biotik mencakup biotiker atau disebut pengurai, konsumen, dan juga produsen. Kedua
komponen tersebut sangatlah erat kaitannya atau tidak dapat dipisahkan.

Lingkungan hidup diartikan beragam. Menurut Kamus Ekologi, lingkungan


hidup dikatakan juga environment. Environment yaitu kesatuan antara makhluk hidup atau
biotik dan non hidup atau biotic yang ada di bumi. Sedangkan, menurut Undang-Undang
No. 32 Tahun 2009, lingkungan hidup yaitu kesatuan ruang di seluruh benda. Baik makhluk
hidup yang termasuk manusia, keadaan sampai perilaku manusia.

Secara keseluruhan bisa disimpulkan jika lingkungan hidup merupakan gabungan


antara semua makhluk hidup dan juga faktor dan komponen di sekelilingnya. Makhluk
hidup yang ada di bumi ini adalah salah satu faktor keberhasilan dari lingkungan hidup.
Makhluk hidup yang dikhususkan adalah manusia. Manusia merupakan makhluk berakal
yang telah diciptakan Tuhan dengan sempurna di dalam keadaan yang utuh pula.

Oleh karena itu, kegagalan dari lingkungan hidup seperti pencemaran yang terjadi
bisa dikatakan ulah dari manusia. Tingkah laku manusia pada saat ini telah melebihi batas
wajar. Salah satunya adalah membuang sampah sembarangan. Banyak tempat yang
seharusnya bersih dari sampah malah tertimbun sampah. Tempat yang seharusnya rindang
serta asri, berubah menjadi tempat yang panas dan juga gersang.

2. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud pencemaran lingkungan ?

2) Apa saja jenis pencemaran dan bagaimana penjelasannya?

3) Apa akibat dari pencemaran lingkungan ?

4) Bagaimana cara untuk mencegah / menanggulangi pencemaran lingkungan ?

5) Mengapa manusia memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan hidup agar tidak
terjadi pencemaran ?

3. Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui jenis-jenis pencemaran lingkungan hidup.

2) Menambah pengetahuan dan wawasan tentang pencemaran lingkungan.

3) Mendiskripsikan proses terjadinya pencemaran lingkungan

4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :

1) Penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang pencemaran lingkungan.


2) Melatih penulis dalam menggunakan ejaan dan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

3) Menambah kreatifitas penulis dalam menyusun karya tulis ini.


B. TINJAUAN PUSTAKA

Pencemaran Lingkungan

1. Definisi Pencemaran Lingkungan

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun
sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai
peruntukannya (UU PLH No.23 Tahun 1997). Pencemaran adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan (UU PLH No.32 Tahun 2009).

Sedangkan lingkungan menurut Palar (2012) merupakan sebagai media atau areal,
tempat atau wilayah yang didalamnya terdapat bermacam-macam bentuk aktivitas yang
berasal dari ornamen-ornamen penyusunnya. Maka dari itu, pencemaran lingkungan adalah
sebagai perubahan terhadap lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan manusia, jumlah
organisme, tingkat radiasi dan pola penggunaan energi sehingga terjadi penurunan kualitas
lingkungan dan tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya (Sastrawijaya, 2009).
Pencemaran lingkungan terjadi apabila ada penyimpangan dari lingkungan yang disebabkan
oleh pencemaran dan berakibat jelek terhadap lingkungan (Sastrawijaya, 2009).

2. Zat-zat Pencemar Lingkungan

Pencemaran lingkungan terjadi akibat masuknya zat asing (polutan) ke dalam suatu
lingkungan sehingga lingkungan itu menjadi tercemar. Menurut Suyono (2014) ada 3 jenis
polutan, yaitu :
a. Stock pollutant. Polutan ini terjadi apabila lingkungan memiliki daya serap sedikit atau
tidak sama sekali, miasalnya bahan kimia sintesis persisten dan logam berat sehingga
akan terakumulasi dari waktu ke waktu.
b. Fund pollutant. Polutan ini terjadi apabila lingkungan memiliki kekuatan daya serap.
Polutan ini tidak menyebabkan kerusakan lingkungan kecuali jika 7 sudah melebihi daya
serap si penerima. Polutan ini tidak dapat dihancurkan, melainkan dikonversi menjadi
zat yang kurang berbahaya/tidak berbahaya.

c. Notable pollutant. Polutan ini sangat terkenal karena potensinya mengganggu


lingkungan hidup, misalnya logam berat, polutan organik persisten, polisiklik aromatik
hidrokarbon, volatil senyawa organik, dan xenobiotik lingkungan.

3. Macam-macam Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan berdasarkan macamnya menurut Sastrawijaya (2009) adalah


pencemaran tanah, pencemaran udara dan pencemaran air. Uraian tersebut, sebagai berikut :

a. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah ialah perubahan fisik atau kimiawi pada tanah sehingga mengganggu
kehidupan jasad yang hidup di dalam tanah maupun di permukaan. Sumber-sumber
pencemaran tanah adalah sebagai berikut :

 Pencemaran tanah oleh penggunaan pestisida atau insektisida secara berlebihan


 Pencemaran tanah oleh pembuangan limbah yang tidak dapat diolah seperti
plastik.

b. Pencemaran Udara

Pencemaran udara ialah jika udara diatmosfer dicampuri dengan zat atau
radiasi yang berpengaruh jelek terhadap organisme hidup. Jumlah pengotoran ini cukup
banyak sehingga tidak dapat diabsorpsi atau dihilangkan. Sumber-sumber pencemaran
udara dapat digolongkan menjadi 3 bagian, sebagai berikut :

 Pergesekan permukaan, yakni peng-gergajian, pengeboran atau pengasahan barang-


barang seperti kayu, minyak, aspel, dan baja yang memberikan banyak partikel ke
udara.
 Penguapan, yakni uap-uap dari industri yang berhubungan dengan cat, logam, bahan
kimia.
 Pembakaran, yakni pembakaran tidak sempurna misalnya jelaga dan karbon
monoksida.

c. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah kegiatan kontaminasi lingkungan dengan adanya aktivitas


manusia yang menghasilkan limbah dan masuk kedalam air. Sumber limbah ini dapat
berupa limbah bahan baku/mentah, bahan kimia, sampah atau pupuk (Suyono, 2014). PP
Nomor 82 Tahun 2001 Pasal 1 Ayat 11 mendefinisikan pencemaram air adalah masuk
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, dan atau komponen lain ke dalam air
oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya. Menurut Perdana (2010) air
tercemar bila salah satu atau lebih kondisi berikut ini terpenuhi yaitu :

a) Mengakibatkan naik turunnya keasaman air.


b) Akan terjadi perubahan sifat fisika air misalnya terjadi perubahan warna, air menjadi
keruh, berbau dan perubahan suhu air.

c) Permukaan air tertutup oleh lapisan terapung, berupa minyak, lemak dan bahan padat
lainnya.

d) Peningkatan kandungan bahan-bahan organik maupun dan anorganik dalam air.

e) Meningkatkan zat-zat tersuspensi dalam air. Menurut Sastrawijaya (2009) bahwa air
yang tercemar dapat dilihat dari beberapa aspek, sebagai berikut :

 Aspek Fisik, berikut beberapa indikator tercemar atau tidaknya air, sebagai berikut
:

o Tingkat kekeruhan (turbiditas)

o Warna

o Suhu

o Volume aliran

o Tingkat keasaman (pH) 2. Aspek Biokimia Polusi Air, hal ini dapat dilihat
dari kadar oksigennya dengan melakukan pengujian BOD, COD dan DO.
Parameter pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, sebagai berikut :

Sungai

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 Sungai adalah tempat-tempat


dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan
dibatasi kanan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan. Sungai sebagai
sumber air merupakan salah satu sumber daya alam yang mempunyai fungsi serbaguna bagi
kehidupan dan penghidupan manusia (Deazy, 2011). Sungai yang sebelumnya menjadi
tempat untuk kelangsungan hidup makhluk hidup, sekarang sudah berubah akibat aktivitas
manusia dan perindustrian yang membuang limbahnya ke dalam sungai sehingga menjadi
tercemar (Weda, 2016).

Zat Pencemar Sungai

Zat-zat pencemar pada sungai dapat berasal dari berbagai sumber salah satunya adalah
limbah. Dilihat dari segi substansi limbah sebagai satu kesatuan (as a whole), menurut
Sastrawijaya (2009) berdasarkan asalnya sumber limbah yang mencemari air dapat
digolongkan menjadi 2, sebagai berikut :

 Limbah Domestik, masayarakat secara langsung atau tidak langsung membuang


limbahnya ke sungai.
 Limbah nondomestik, sangat bervariasi terlebih-lebih untuk limbah industry. Limbah
pertanian biasanya terdiri atas bahan padat bekas tanaman yang bersifat organis, bahan
pemberantas hama dan penyakit (pestisida), bahan pupuk yang mengandung nitrogen,
fosfor, sulfur, mineral dan sebagainya.
C. METODE

Metodologi Pengumpulan Data


 metode pengumpulan data yang penulis gunakan sebagai rujukan dalam penyusunan karya tulis
ini adalah :
1.Metode Pustaka. Metode pustaka yaitu cara pengumpulan dan dengan cara membaca buku
ataupun jurnal yang ada kaitanya terhadap obyek penelitian.
2. Metode Langsung. Metode langsung yaitu metode mencari data melalui internet dan mencari
informasi tentang pencemaran lingkungan.
3. Metode Diskriptif Analitik. Metode diskriptif analitik yaitu metode mendiskripsikan dan
menganalisa literature atau buku sebagai tambahan dalam kajian terhadap obyek yang ditulis.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis penelitian hukum yuridis
empiris, karena mendekati masalah dari peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan
kenyataan yang ada dalam masyarakat. Dalam penelitian hukum yuridis-empiris data yang
utama digunakan adalah data primer yaitu, data yang diperoleh secara langsung dari sumber
utama dilapangan yang berasal dari pengamatan secara langsung dan melalui wawancara
langsung dengan informan.4 Sifat penelitian ini adalah deskriptif yaitu yang berupaya untuk
menggambarkan secara lengkap mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti. Analisis yang digunakan adalah dengan cara kualitatif, kemudian data akan disajikan
secara deskriptif kualitatif.

D. PEMBAHASAN PENELITIAN
1. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Menurut Undang  –  Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang pokok pengelolaan
lingkungan, yang dimaksut pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat energy, dan atau komponen lain kedalam lingkungan
atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
kualitas lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya. Zat penyebab polusi atau pencemaran lingkungan disebut polutan. Syarat –   
syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap
makhluk hidup. Contohnya karbondioksida dengan kadar 0.033% di udara berfaedah bagi
tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0.033% dapat member efek merusak. Suatu zat dapat
disebut polutan apabila :
a. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
b. Berada di tempat yang tidak tepat / tidak semestinya.
c. Berada pada waktu yang tidak tepat / tidak pada saatnya.

Sifat polutan dikelompokkan menjadi dua, yaitu :


a. Merusak untuk sementara, tetapi setelah bereaksi dengan zat yang berada di sekelilingnya
akan bersifat tidak merusak lagi, contoh : gas CO2.
b. Merusak untuk jangka panjang, contoh : logam berat merkuri.

2.Macam  –  macam Pencemaran Lingkungan


1) Berdasarkan Sifat Zat Pencemaran
a. Pencemaran Biologis. Pencemaran fisik adalah pencemaran yang disebabkan oleh
benda cair, benda padat, maupun gas, seperti : kaleng, plastic, kaca, karet
b. Pencemaran fisik. Pencemaran biologis adalah pencemaran yang disebabkan oleh
adanya mikroorganisme, seperti : salmonella typhosa.
c. Pencemaran Kimiawi. Pencemaran kimiawi adalah pencemaran yang disebabkan oleh
zat kimia, seperti : adanya senyawa logam, detergent, nitrat, asam sulfat, DDT.

2) Berdasarkan Tempat Terjadinya


a. Pencemaran Air

Air yang bersih adalah air yang tidak berbau dan juga tidak berwarna.
Sehingga jika diemui air yang berbau, berwarna dan juga terdapat biota yang mati di
dalamnya, air tersebut terindikasi sudah tercemar. Pencemaran pada air bisa
dikarenakan oleh hal-hal berikut:

a) Limbah pabrik, nuklir dan industry


Limbah pabrik, nuklir dan juga industri mengandung zat-zat kimia yang
berbahaya. Salah satunya adalah radioaktif. Pembuangan limbah dengan
sembarangan ke sungai sangat membahayakan. Sebab zat berbahaya akan
tercampur dengan air sungai. Hal tersebut mengancam keberadaan biota sungai
dan juga lingkungan di sekitarnya.

b) Bahan peledak untuk menangkap ikan

Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak memang telah


dilarang. Akan tetapi, tetap saja ada oknum-oknum nakal yang masih
menggunakan cara tersebut. Penangkapan dengan bahan peledak memang dinilai
efektif. Tidak akan memakan waktu yang lama dan juga akan memperoleh hasil
tangkapan yang melimpah. Namun, hal tersebut merupakan salah satu penyebab
dari pencemaran air.

c) Pestisida

Limbah pertanian sesungguhnya tidak membahayakan. Akan tetapi,


penggunaan pestisida yang berlebih dan juga pupuk kimia itulah yang akan
menyebabkan pencemaran air. Limbah pertanian yang di dalamnya terdapat
pestisida yang berlebih dan juga pupuk kimia tersebut akan mengalir. Yang
selanjutnya hal tersebut akan menimbulkan pencemaran pada air.

d) Sampah

Sampah menjadi masalah yang paling utama di zaman sekarang. Kesadaran


manusia akan lingkungan sepertinya sudah sangat rendah. Sampah-sampah rumah
tangga yang dibuang di sembarang tempat. Mulai dari lorong air kecil atau
selokan sampai ke sungai telah dipenuhi sampah. Padahal, sampah menjadi salah
satu penyebab utama dari pencemaran air.

b. Pencemaran Tanah. Pencemaran tanah disebabkan oleh adanya :


 Limbah rumah tangga, seperti : kaleng, kantong plastic, baterai bekas, karet, kaca,
detergent, dan sebagainya.
 Limbah industry, seperti asam sulfat.
 Hujan asam berupa sulfur oksida (SOx) dan nitrogen oksida (NOx).
Berdasarkan sifatnya polutan pencemaran tanah dibedakan menjadi dua macam,
yaitu :
 Biogradable, yaitu polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam misalnya : kayu,
kertas, sisa makanan, dedaunan.
 Nonbiodegradable, yaitu polutan yang aktif dapat diuraikan oleh proses alam,
misalnya :  plastic, gelas, pestisida, radioaktif, logam toksit. Akibat yang
ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :
o Gas Belerang (SO2) dan Nitrogen Oksida (NO2). Gas ini bersama air hujan
menyebabkan hujam asam. Dalam jangka waktu lama tanah, sungai, dan
danau menjadi asam, sehingga akan merusak tumbuhan, mikro organism
tanah dan hewan air tawar. Pada manusia menimbulkan iritasi paru  –  paru,
mata, dan hidung. Selain itu, akan merusak benda berharga karena
mempercepat proses pelapukan dan korosi pada logam, cat menjadi pudar,
kertas menjadi pudar dan rapuh. Sumber polutan ini berasal dari pembakaran
minyak bumi, batu bara, dan letusan gunung berapi. 2.d.

c. Pencemaran Suara.
Pencemaran suara disebabkan oleh suara bising secara terus  – menerus.
Sumber pencemaran suara disebabkan oleh : suara mesin pabrik, suara kereta api,
bus, motor, pesawat terbang, dan suara gaduh lainnya. Sumber kekuatan suara :
• Percakapan normal : 40 dB
• Keributan : 80 dB
• Kereta api : 95 dB
 •Mesin motor 5 PK : 105 dB
•Pesawat jet lepas landas : 150 d

d. Pencemaran Udara

Pencemaran udara tidak selalu dikarenakan oleh ulah manusia. Pencemaran


udara bisa juga disebabkan oleh kejadian alam misalnya gunung meletus. Hasil dari
letusan gunung berapi tersebut membawa partikel-partikel logam yang berbahaya.
Akan tetapi, penyebab utama pencemaran udara di Indonesia biasanya terjadi akibat
polusi kendaraan bermotor roda dua, tiga dan juga empat. Pencemaran udara
disebabkan beberapa hal berikut, yaitu:

a) Asap Rokok,

Seperti yang sudah diketahui bersama, sebagian besar orang-orang terkaya


yang berada di Indonesia adalah bos besar dari perusahaan rokok. Oleh karena
itu, tidak heran jika asap rokok menjadi penyumbang pencemaran udara yang
paling besar. Kandungan-kandungan yang berbahaya yang ada di dalam rokok
seperti tar dan juga nikotin. Maka asap yang ditimbulkan juga berbahaya.

b) Ozon (O3)

Sudah menjadi rahasia publik jika lapisan ozon sudah mulai menipis.
Lapisan penghalang buruknya sinar matahari tersebut justru menjadi boomerang
bagi bumi. Polutan ozon adalah polutan yang paling berbahaya. Penangannya
juga sangat sulit sebab tidak dapat dideteksi. Perlu untuk diketahui, polutan ozon
akan menyebabkan kerusakan pada paru-paru.

c) Karbonmonoksida (CO)

Gas CO juga adalah salah satu polutan yang sangat berbahaya. Gas tersebut
bisa menimbulkan kematian apabila seseorang menghirupnya dalam jangka
waktu yang lama. Contoh dari polutan gas CO adalah ketika tidur di dalam mobil
dengan menggunakan AC. Gas-gas CO yang dihasilkan dari kendaraan bermotor
di luar bisa masuk ke dalam tubuh. Gas itulah yang menyebabkan kematian.

3. Akibat Pencemaran Lingkungan


1) Pemekatan hayati.
2) Keracunan dan penyakit.
3) Punahnya species.
4) Peledakan hama.
5) Terganggunya keseimbangan lingkungan.
6) Kesuburan tanah berkurang.
7) Terjadinya hujan asam. Hujan asam dapat disebabkan oleh adanya senyawa nitrogen
oksigen (NOx) dan sulfur oksida (Sox). Kedua senyawa tersebut mudah larut dalam air
membentuk senyawa asam. Bila senyawa asam terbentuk di atmosfer, maka
menyebabkan pH air hujan terlalu tinggi. Akibat hujan asam :
 Pepohonan akan mati, rusaknya jaringan tumbuhan.
 Mengakibatkan iritasi saluran pernapasan
 . Mengganggu kehidupan ekosistem air.
 Tanah menjadi tandus, pertumbuhan tanaman terganggu.
8) Penipisan lapisan ozon,
Penipisan lapisan ozon diakibatkan oleh adanya CFC di udara. Partikel ozon akan terikat
oleh senyawa klor dari CFC, sehingga terjadi lubang ozon. Akibat menipisnya lapisan
ozon : Intensitas sinar ultraviolet ke bumi meningkat.

 Meningkatkan suhu bumi.

 Naiknya permukaan laut.

 Mengancam kesehatan mahluk hidup di bumi.

9) Efek rumah kaca. Efek rumah kaca disebabkan oleh adanya gas yang mampu
memberikan efek rumah kaca. Gas rumah kaca terdiri dari CO2, nitrogen oksida, uap air,
maupun CFC. Efek rumah kaca mampu

4. Cara Mencegah / Menanggulangi Pencemaran Lingkungan


1) Limbah Industri.
a. Membangun industri jauh dari pemukiman / perkotaan.  
b. Setiap pabrik harus mempunyai. c. Limbah organic dari makanan dapat diproses
menjadi bahan yang berguna. Contoh :
 Limbah industry tahu, diolah menjadi makanan ternak.
 Limbah industri gula, diolah menjadi bahan bakal.
2) Limbah Rumah Tangga.
a. Limbah cair dialirkan ke bak penampungan, dengan tujuan :
 Mencegah terjadinya pencemaran air untuk rumah
 Mencegah terjadinya pencemaran tanah.
 Menghindari baud an pemandangan yang tidak sedap.
b. Sampah plastic, kaleng, dan karet dapat didaur ulang menjadi peralatan yang berguna.
c. Sampah organic diolah menjadi pupuk kompos.
d. Sampah dibuang di tempat yang lebih rendah dan ditimbun dengan tanah.
3) Limbah Pertanian.
a. Tidak menggunakan pupuk pertanian secara berlebihan.  
b. Pengawasan terhadap penggunaan jenis  –  jenis pestisida.
c. Membuat pupuk kompos dengan bahan sisa panen.

4) Pencemaran Udara.
a. Mengurangi bahan bakar minyak, batu bara.  
b. Menggunakan penyaring pada cerobong asap.
c. Menggunakan bahan bakar alternatif.
d. Mencegah penebangan / pembakaran hutan.
e. Membangun taman kota dengan tanaman anti polutan.
f. Pengendalian pembangunan rumah kaca.
g. Mengadakan uji emisi asap kendaraan bermotor.

5) Pencemaran Air.
a. Memelihara Daerah Aliran Sungai (DAS).  
b. Netralisasi zat kimia.
6) Adanya tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
7) Meningkatkan kesadaran terhadap masyarakat akan arti pentingnya lingkungan hidup.

5. Peran Manusia Dalam Menjaga Lingkungan Hidup


Manusia merupakan bagian dari komponen lingkungan hidup yang senantiasa saling
mempengaruhi. Pengaruh manusia terhadap lingkungannya sangat besar. Hal ini dapat
diketahui dari eksploitasi manusia terhadap alam melalui Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Dengan  pengetahuan dan teknologi, manusia mampu mempertahankan diri atau
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Eksploitasi terhadap lingkungan hidup harus
berdasarkan aspek pelestarian lingkungan, sehingga masih dapat digunakan oleh generasi
yang akan datang sesuai dengan prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan.

E. PENUTUP

1. Kesimpulan

Simpulan Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya


makhluk hidup, zat energy, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan
turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran dapat timbul sebagai akibat
kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (missal gunung meletus, gas beracun).
Polutan adalah zat penyebab polusi atau pencemaran lingkungan dan keberadaannya dapat
menimbulkan kerugian terhadap makhluk hidup.

Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga yaitu pencemaran air, tanah dan juga udara.
Setiap pencemaran mempunyai ciri tertentu. Setiap pencemaran juga mempunyai penyebab
tertentu. Penyebab pencemaran satu dengan yang lainnya tidak jauh berbeda. Contohnya
penggunaan pestisida yang berlebih. Untuk itu, manusia sebagai makhluk yang berakal di
bumi wajib hukumnya untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat
menyebabkan pencemaran dan turut menjaga lingkungan.

2. Saran

Manusia harus senantiasa menjaga lingkungan agar tetap lestari dan tidak tercemar.
Selain itu kita harus menggunakan sumber daya alam yang ada secara bijak serta menjaga dan
merawatnya agar tidak punah. Seharusnya manusia memikirkan dampak yang ditimbulkan
terlebih dahulu sebelum melaksanakan sesuatu. Kita sebagi manusia harus segera sadar diri
setelah mengetahui kejadian-kejadian yang sudah terjadi agar tidak terulang lagi. Pemerintah
juga harus membuat peraturan dan sanksi sacara tegas bagi pihak  –  pihak yang telah merusak
lingkungan, serta mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya lingkungan yang
tidak tercemar
F. DAFTAR PUSTAKA

(http://repository.um-surabaya.ac.id/526/3/BAB_II.pdf) Sumber

Universitas Atma Jaya Yogyakarta, didirikan 27 September 1965 oleh kaum awam Katolik
dan dikelola oleh Yayasan Slamet Rijadi Yogyakarta. Lima orang pendiri Universitas Atma
Jaya Yogyakarta adalah: Prof. R.A. Soehardi, S.H. Drs. A.J. Liem Sioe Siet A., Sutijoso, S.H.
Prof. Drs. Oey Liang Lee Dr. Leo Sukoto, S.J.Wikipedia
http://e-journal.uajy.ac.id/5382/3/2BL01105.pdf

https://sevima.com/10-contoh-karya-tulis-ilmiah-kti-yang-baik-benar/

file:///C:/Users/Administrator/Downloads/4210-10109-1-PB.pdf (M.Rofik1 , Ali Mokhtar2)


(Seminar Keinsinyuran 2021 eISSN (Online) 2797-1775) (hal 11-105)

G. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai