Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Pencemaran dan Lingkungan

Lingkungan memiliki daya dukung dan daya lenting. Daya dukung berarti kemampuan
lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup agar dapat tumbuh dan
berkembang secara wajar didalamnya. Sedangkan daya lenting berarti kemampuan untuk pulih
kembali dalam keadaan keseimbangan. Kegiatan manusia akan berpengaruh pada peningkatan
atau penurunan daya dukung dan daya lenting lingkungan. Daya dukung suatu lingkungan dapat
ditingkatkan sampai batas tertentu saja, dan tidak mungkin terus tanpa batas, lewat dari itu akan
menyebabkan ketidaksetimbangan dan kerusakan lingkungan.
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran.
Pencemaran dapat terjadi secara alami dan hasil aktivitas manusia. Lingkungan dapat dikatakan
tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan
pada mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan
ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat
aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.
Peningkatan populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia
semakin bertambah pula, sehingga eksploitasi sumber daya alam semakin meningkat.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga memacu proses industrialisasi disegala
bidang, untuk memenuhi kebutuhan manusia yang terus meningkat. Akibatnya adalah tatanan
lingkungan mengalami kerusakan dan pencemaran. Di Indonesia, kerusakan lingkungan akibat
pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat kritis.
Pencemaran lingkungan menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No
2/MENKLH/1988, menteri lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk
hidup, zat energi dan atau komponen lain ke dalam air/udara dan atau berubahnya tatanan
(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air atau
udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukkannya (Pasal 1 Butir 12 UU. Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup No. 23 Tahun 1997).
Pengertian pencemaran lingkungan ditinjau segi ilmu kimia lingkungan adalah peristiwa
penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan

1
lingkungan pada daur materi baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu
keseimbangan.
Pencemaran lingkungan sudah tidak dapat dihindari, yang dapat dilakukan adalah
mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan
kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkngan.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat
suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap mahluk
hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara bermanfaat bagi tumbuhan,
tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan jika jumlahnya melebihi jumlah normal, berada pada
waktu yang tidak tepat, dan berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :
 Merusak sementara, dan bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
 Merusak dalam waktu lama : contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah, tetapi
dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang
merusak.

B. Sumber, Jenis Bahan dan Tingkat Pencemaran Lingkungan


Pencemaran lingkungan dapat terjadi di perairan, udara dan tanah, dan secara umum
sumber bahan pencemar di kelompokkan atas 2 yaitu :
 Alamiah : longsor, letusan gunung berapi, banjir dll
 Antropogenik : hasil aktivitas manusia dalam mememuhi kebutuhan hidupnya.
Pencemaran lingkungan berdasarkan atas jenis bahan pencemarnya, dapat dibedakan atas
:
 Pencemaran bahan kimiawi : CO2 logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni,) bahan radioaktif,
pestisida, detergen, minyak, dan pupuk anorganik dll.
 Pencemaran bahan biologi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, dan
Salmonella thyposa dll
 Pencemaran bahan fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet, kertas termasuk masalah
kebisingan dll.

2
Pencemaran lingkungan berdasarkan tingkat pengaruh pencemarannya dapat dibedakan
menjadi :
 Pencemaran ringan : yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem lain.
Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.
 Pencemaran kronis : yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis.
Contohnya pencemaran Minamata, Jepang.
 Pencemaran akut : yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika, contohnya pencemaran
gas CO dari knalpot yang dapat mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran
radioaktif.

C. Tahapan Pencemaran
Menurut WHO pencemaran lingkungan meliputi 4 tahapan utama yaitu :
 Pencemaran tingkat 1: pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian pada manusia, baik
dilihat dari kadar zat pencemarannya maupun waktu kontaknya dengan lingkungan.
 Pencemaran Tingkat 2 : pencemaran yang mulai menimbulkan iritasi ringan pada
pancaindera dan alat vegetatif lainnya serta menimbulkan gangguan pada komponen
ekosistem lainnya.
 Pencemaran tingkat 3 : pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan sakit yang kronis.
 Pencemaran Tingkat 4 : pencemaran yang telah menimbulkan dan mengakibatkan kematian
dalam lingkungan karena kadar zat pencemar terlalu tinggi Untuk mencegah terjadinya
pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia,
maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku
mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat
atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap
makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.

D. Macam Pencemaran Lingkungan


a. Pencemaran Udara : pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO 2
hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :

3
 Terganggunya kesehatan manusia.
 Rusaknya bangunan (pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat)
 Terganggunya pertumbuhan tumbuhan ( menguningnya daun atau kerdilnya )
 Efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global
serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub.
 Hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
b. Pencemaran Air : disebabkan peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya
kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu
ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna. Asal polutan dan sumber pencemarannya,
pencemaran air misalnya : limbah pertanian, limbah rumah tangga, limbah industri,
penangkapan ikan menggunakan racun dll.
Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain
 Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.
 Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi, dan pendangkalan
perairan.
 Punahnya biota air, keracunan, wabah penyakit, kematian wabah organisme ▪ Munculnya
banjir akibat got tersumbat sampah.
c. Pencemaran tanah : pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh bahan organic dan
anorganik yang berasal dari sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan
pertanian, dan peternakan.
 Sampah yang terurai : dan dapat dibuang ke tempat pembuangan sampah atau dapat
dijadikan kompos.
 Sampah yang tak terurai : dapat dimanfaatkan ulang (penggunaulangan = reuse).
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :
 Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah).
 Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan
tanaman, dan mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.

E. Faktor Yang Mempengaruhi Pencemaran


Berdasarkan pengertian pencemaran lingkungan maka faktor-faktor yang penyebab
terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut :

4
 Pertambahan penduduk yang tak terkendali (over population);
 Pesatnya perkembangan dan penyebaran teknologi;
 Adanya polutan dalam jumlah besar dan alam tidak bisa lagi menetralisir. Suatu zat dapat
dikatakan sebagai polutan jika kadarnya melebihi batas kadar normal atau ambang batas,
berada pada waktu yang tidak tepat, dan berada pada tempat yang tidak semestinya.

F. Parameter Pencemaran Lingkungan


Untuk mengukur tingkat pencemaran disuatu tempat digunakan parameter pencemaran.
Parameter tersebut digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran dan tingkat pencemaran
yang telah terjadi. Parameter pencemaran meliputi :
 Parameter Fisik : parameter fisik meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu,
kekeruhan, dan radioaktivitas.
 Parameter Kimia : parameter kimia dilakukan untuk mengetahui kadar CO 2, pH, keasaman,
kadar logam, dan logam berat.
 Parameter Biologi : disebabkan oleh hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme

Penggunaan indikator biologis terkadang lebih dapat dipercaya daripada indikator kimia.
Pengukuran secara kimia pada suatu limbah terkadang tidak memperlihatkan adanya zat yang
yang melebihi ambang batas sehingga menunjukkan tidak adanya pencemaran. Tetapi tidak
demikian dengan makluk hidup yang menghuni ekosistem air secara terus menerus.

G. Dampak dan Usaha Pencegahan Pencemaran Lingkungan


Beberapa dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran lingkungan adalah sebagai
berikut :
 Punahnya Spesies : setiap individu atau jenis memiliki tingkat kerentanan dan kekebalan
yang berbeda terhadap polutan. Ada hewan yang peka, rentang, ada hewan yang dapat
beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar. Meskipun ada hewan mampu
beradaptasi, namun tingkat adaptasi hewan ada batasnya.
 Peledakan Hama : penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator, karena predator
punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.

5
 Gangguan Keseimbangan Lingkungan : punahnya spasies tertentu dapat mengubah pola
interaksi di dalam suatu ekosistem, melalui rantai dan jaring-jaring makanan.
 Kesuburan Tanah Berkurang : penggunaan insektisida mematikan fauna tanah, penggunaan
pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam, sehingga dapat menurunkan
kesuburan tanah.
 Keracunan dan Penyakit : orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan
tercemar dapat mengalami keracunan, penyakit, kerusakan jaringan dan organ, dan bahkan
ada yang menyebabkan cacat pada keturunan keturunannya.
 Pemekatan Hayati : proses peningkatan kadar bahan pencemar dalam tubuh tubuh mahluk
melalui proses rantai makanan (pemekatan hayati = biomagnificition)
 Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca : terbentuknya lubang ozon dan
terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat
manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan
dampak di tempat lain.

Usaha menganggulangi pencemaran lingkungan dapat dilakukan dengan langkah


pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar
dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan terdekat,
misalnya dengan mengurangi jumlah sampah (reduce), menggunakan kembali (reuse) dan daur
ulang (recycle).
 Menempatkan daerah industri/pabrik jauh dari daerah pemukiman penduduk.
 Pembuangan limbah industri diatur dan diolah sebelum dibuang ke lingkungan sehingga
tidak mencemari ekosistem.
 Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan.
 Tindakan tegas terhadap pelaku pencemar dan membangkitkan kesadaran masyarakat
tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan.
 Memperluas gerakan penghijauan, reboisasi, restorasi, dan rehabilitasi lahan dan hutan.

6
H. Pencemaran Suara (kebisingan)
Dikota atau di daerah dekat industri / pabrik sering terjadi kebisingan. Pencemaran suara
disebabkan oleh masuknya bunyi gaduh diatas 50 desibel (dB) merupakan ukuran tingkat
kebisingan. Bunyi tersebut dapat mengganggu kesehatan dan ketenangan manusia. Kebisingan
menyebabkan penduduk menjadi sulit tidur, bahkan dapat mengakibatkan tuli, gangguan
kejiwaan, dan dapat pula menimbulkan penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan
stress. Saat ini telah diusahakan agar mesin-mesin yang digunakan manusia tidak terlalu bising,
jika bising harus diusahakan adanya isolator. Menanam tanaman berdaun rimbun di halaman
rumah meredam kebisingan. Bagi mereka yang suka mendengarkan musik yang hingar bingar,
hendaknya mendengarkan di tempat khusus (misal di dalam kamar) agar tidak mengganggu
orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

 Abu Sudia, Wasilah. , dkk. , 2002. Kimia Lingkungan, Jakarta: Pusat Penerbitan Uniersitas
Terbuka.
 Manik, K. E. S. 2003. Pengelolaan Lingkungan, Jakarta: Djambatan
 Sastrawijaya, A. T. 1991. Pencemaran Lingkungan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
 Fardiaz, S. 1992. Polusi Air Dan Udara. Kerjasama Antar Universitas Pangan Dan Gizi Ipb.
Penerbit Kanisius, Yogyakarta
 Jenie, B, S, L., Winarti Puji Rahayu. 1993. Penanganan Limbah Industri Pangan. Kerjasama
Antar Universitas Pangan Dan Gizi Ipb. Penerbit Kanisius, Yogyakarta
 Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air, Bagi Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan
Perairan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta
 Wardhana. W. A. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta
 Wild, A. 1995. Soils and The Environtment : An Introductions. Cambridge University
Press. Cambridge, Great Britain.

 Setiawan, H. 2001, Pengertian Pencemaran Air Dari Perspektif Hukum, http://www.menlh.


go. id/airnet/Artikel01.htm, Akses 7/3/2004.

7
8

Anda mungkin juga menyukai