Anda di halaman 1dari 3

TUGAS EVOLUSI B

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah EVOLUSI B

Dengan Pengampu A.Arfan Sabran, S.Si, M.Kes

RESUME EVOLUSI DAN GENETIKA MOLEKULER

Disusun Oleh :

NAMA : RISKA

NIM : H041201020

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM
STUDI BIOLOGI
2021/2022
Evolusi molekuler secara umum membahas tentang RNA, DNA, analisis
filogenetik, dan evolusi organisme. Evolusi molekuler merupakan ilmu pengetahuan yang
muncul pada tahun 1960-an ketika peneliti dari bidang biologi molekuler, biologi evolusi,
dan genetika populasi berusaha memahami struktur dan fungsi asam nukleat, serta protein
yang baru ditemukan. Menurut Amin dan Lestari (2012), genetika populasi menyediakan
data landasan teori untuk studi mekanisme evolusi, sementara biologi molekuler
menyediakan data empiris. Biologi molekuler merupakan bidang ilmu yang berkembang
dari genetika molekuler. Bahasan biologi molekuler meliputi semua aspek proses hidup
yang meliputi sifat yang diturunkan, ekspresi fenotip, fisiologi, perkembangan,
reproduksi, taksonomi, serta adaptasi dan interaksi makhluk hidup dengan spesies lain.
Dengan demikian, biologi molekuler merupakan bidang kajian yang mengandung unsur
biokimia dan biofisika; berusaha memahami sifat/karakter protein yang berperan dalam
ekspresi suatu sifat. Telaah asal usul manusia, hewan, dan tumbuhan tingkat tinggi
banyak dilakukan dengan teknik analisis DNA mitokondria dengan pendekatan
molekuler (Amin dan Lestari, 2012).
Evolusi molekuler meliputi empat bahasan utama, yaitu sebagai berikut:
A. Evolusi fisika, menjelaskan tentang peristiwa pembentukan bumi.
B. Evolusi kimia, menjelaskan tentang perkembangan dan pembentukan atmosfer
bumi, sintesis mikromolekul, makromolekul, serta penyebab dan efek perubahan pada
molekul.
C. Evolusi biologi, menjelaskan peristiwa terbentuknya sel pertama (progenot) di
bumi, dan akhirnya sel tersebut menjadi sel prokariot purba seperti Archaebacteria dan
Eubacteria, lalu akan berkembang menjadi organismo eukariot, dari organisme bersel
tunggal (uniseluler) hingga organisme bersel banyak (multiseluler).
D. Molecular phylogeny, merupakan rekonstruksi sejarah evolusi gen dan
organisme. Molecular phylogeny menjelaskan sejarah evolusi organisme dan
makromolekul, seperti adanya keterlibatan data molekuler.
Evolusi Makromolekuler Pembentukan molekul pada organisme diawali dengan
pembentukan makromolekul. Peristiwa pembentukan makromolekul dimulai dari
polimerisasi monomer menjadi makromolekul, hingga terbentuk materi genetik pertama
pada organisme.
Pembentukan Materi Genetik Informasi genetik dari suatu organisme akan
diwariskan pada keturunannya melalui suatu untaian nukleotida. Campuran polifosfat,
purin, dan pirimidin dapat menghasilkan rantai asam nukleat; dengan adanya tambahan
ribosa atau deoksiribosa. Jika suatu RNA template diinkubasikan dalam campuran
nukleotida dan suatu agen kondensasi, maka dapat terbentuk untai RNA komplementer.
Jika campuran nukleotida dan polifosfat diinkubasikan dalam kondisi seperti bumi di
masa lampau, dan menggunakan Zn sebagai katalis, maka dapat terbentuk satu untai
RNA. Jika reaksi tersebut dikatalisis oleh ion Pb, maka tingkat kesalahannya 1:10,
sedangkan penggunaan ion Zn dapat menghasilkan 40 pasang basa nukleotida dengan
tingkat kesalahan 1:200 (Clark, 2005). Proses polimerisasi asam nukleatpada awalnya
berjalan sangat lambat sampai terbentukpolimer RNA pertama. Namun, bila polimer
RNA pertama telah terbentuk, maka RNA dapat berperan sebagai template untuk
pembuatan RNA komplementer selanjutnya, sehingga dapat terjadi perbanyakan RNA
dengan lebih cepat. Hingga saat ini, diperkirakan bahwa RNA merupakan molekul
genetik pertama bukan DNA. Setelah adanya RNA awal, kemudian terjadi pembentukan
DNA purba yang lebih stabil dan akurat dalam me-nyimpan materi genetik. Materi
genetik terdiri atas RNA dan DNA.

Anda mungkin juga menyukai