Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEKNIK LABORATORIUM

“TEKNIK DASAR BIO MOLEKULER”

Dosen Pengampu : Abdul Ashari., M.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh:
1. Dewi Saulistiyani (A22122005)
2. Givani Sapan Tandiayu (A22122105)
3. I Ketut Didiana ( A22122053)
4. Dwi Wiranti ( A22122103)
5. Putri Sesilia (A22122141)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
yang berjudul TEKNIK DASAR BIO MOLEKULER.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Ashari., M.Pd.,M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah biologi umum yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas
makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu
setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam hal pembuatan makalah ini.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik,dan dapat digunakan
dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami sususn ini belumlah
sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk
pembuatan makalah selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya kami ucapkan terima kasih.

Palu, 30 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN 1

BAB II PEMBAHASAN 2

A. BIOLOGI MOLEKULER 2
B. SEJARAH PERKEMBANGAN BIOLOGI MOLEKULER 2
C. METODE YANG DIGUNAKAN DALAM STUDI
BIOLOGI MOLEKULER 4
D. GEN, GENOM, GENOTIP, DOGMA GENETIK 5
E. ORGANISASI GENOM PADA PROKARIYOT
DAN EUKARIOT 6

BAB III PENUTUP 10

A. KESIMPULAN 10
B. SARAN 10

DAFTAR PUSTAKA 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mendapatkan DNA berkualitas tinggi dan utuh sering kali merupakan langkah pertama dan
paling penting dalam banyak aplikasi biologi molekuler, seperti kloning DNA, sekuensing, PCR, dan
elektroforesis. Mengisolasi keseluruhan DNA utuh dari berbagai macam sampel jaringan memiliki
kesulitan yang berbeda karena tergantung dari sifat fisik dan biokimia jaringan yang dituju. Sebagai
contoh, banyak metode ekstraksi DNA akan bekerja dengan baik untuk jaringan seperti hati, namun
pada jaringan lain seperti jantung, lemak,otak, dan limpa, isolasi DNA hingga saat ini masih
merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Isolasi yang paling umum dan mudah,khususnya isolasi
genom pada hewan adalah dengan menggunakansampel darah atau cairan tubuh dari organisme
tersebut.Beberapa metode telah banyak dikembangkan dengan tingkat kesukaran, kemurnian hasil
dan konsentrasi hasil yang berbeda-beda.Namun demikian, teknik konvensional masih merupakan
teknik yangterbaik. Permasalahannya adalah teknik konvensional ini menghasilkan produk buangan
atau limbah yang berbahaya. Teknik konvensional biasa menggunakan fenol-kloroform sebagai
proses menghilangkan materi lain selain nukleotida, misal protein.Sebagai mana diketahui fenol
merupakan bahan yang sangat korosif sehingga pembuangan limbah yang tidak tepat, akan
mencemari lingkungan sekitarnya.
Biologi molekular sebenarnya merupakan disiplin ilmu yang perkembangannya tidak dapat
dilepaskan dari perkembangan ilmu-ilmu lain. Bidang-bidang ilmu seperti biologi sel, genetika,
biokimia, kimia organik, dan biofisika merupakan ilmu-ilmu yang secara langsung mempengaruhi
perumusan biologi molekular sebagai sebuah disiplin ilmu yang akhirnya berkembang secara
mandiri.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan biologi molekular?
2. Bagaimana sejarah perkembangan biologi molekular?
3. Apa metode yang digunakan dalam studi biologi molekular?
4. Apa yang dimaksud dengan gen, kromosom, genom, genotip, dogma genetika?
5. Bagaimana organisasi genom pada prokariyot dan eukariot?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan biologi molekular
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan biologi molekular
3. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam studi biologi molekular
4. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan gen, kromosom, genom, genotip, dogma genetika
5. Untuk mengetahui organisasi genom pada prokariyot dan eukariot

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BIOLOGI MOLEKULAR

Istilah biologi molekular pertama kali dikemukakan oleh William Astbury pada tahun 1945.
Pengertian biologi molekular pada saat ini merupakan ilmu yang mempelajari fungsi dan organisasi
jasad hidup (organisme) ditinjau dari struktur dan regulasi molekular unsur atau komponen
penyusunnya (Yuwono, 2007).

Biologi Molekular juga merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan
antara struktur dan fungsi molekul-molekul hayati serta kontribusi hubungan tersebut terhadap
pelaksanaan dan pengendalian berbagai proses biokimia. Secara lebih ringkas dapat dikatakan bahwa
Biologi Molekuler mempelajari dasar-dasar molekuler setiap fenomena hayati. Oleh karena itu,
materi kajian utama di dalam ilmu ini adalah makromolekul hayati, khususnya asam nukleat, serta
proses pemeliharaan, transmisi, dan ekspresi informasi hayati yang meliputi replikasi, transkripsi, dan
translasi.

Perkembangan ilmu biologi molekular tidak dapat dipisahkan dengan berbagai macam
disiplin ilmu-ilmu yang lain, sperti biologi sel, genetika, biokimia, kimia organik, dan biofisika. Pada
dasarnya ilmu-ilmu tersebut mempelajarai satu subjek yang sama yaitu mahlik hidup, namun dengan
pendekatan dan sudut pandang yang berbeda.

Mahluk hidup yang menjadi objek dalam biologi molekular meliputi dua kelompok besar
yaitu: organisme selular, dan organisme nonselular. Organisme selular tersusun atas satuan atau unit
yang disebut sel. Sel mempunyai komponen subselular dan organel yang terorganisasi dalam satu-
kesastuanyang holistik. Contoh dari organisme seluler meliputi bakteri, jamur, tumbuhan, hewan, dan
manusia. Sementara organisme nonselular meliputi prion, viroid, dan virus.Dalam mempelajari
biologi molekular, pada hakikatnya akan berkaitan dengan analisis makromolekul. Analisis
makromolekul tersebut dapat dilakukan denagn berdasarkan atas reaksi atau dengan mempelajari
struktur fisiknya.

B. PERKEMBANGAN SEJARAH BIOLOGI MOLEKULAR

Biologi Molekuler merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara
struktur dan fungsi molekul-molekul hayati serta kontribusi hubungan tersebut terhadap pelaksanaan
dan pengendalian berbagai proses biokimia. Secara lebih ringkas dapat dikatakan bahwa Biologi
Molekuler mempelajari dasar-dasar molekuler setiap fenomena hayati.

Meskipun sebagai cabang ilmu pengetahuan tergolong relatif masih baru, Biologi Molekuler
telah mengalami perkembangan yang sangat pesat semenjak tiga dasawarsa yang lalu. Kebanyakan
dari kemajuan-kemajuan itu pada awalnya adalah berkat kerja yang baik para peneliti yang memberi
perhatian pada jasad renik. Menurut Francois Jacob dan James D. Watson penemuan sukses di tahun
1950-an dan 960-an yang dapat digunakan dalam mempelajari sel dan organ pada organisme tingkat
tinggi adalah berupa :

2
1.Penemuan struktur DNA

2.Peranan RNA (sintesis protein)

3.Kode genetic

4.Cara pengaturan gen pada bakteri

Telah diadakan pendekatan molekuler dalam biologi dan akan sangat mempengaruhi tiap
disiplin ilmu dalam biologi seperti :Histologi, Sitologi,Anatomi,Embriologi, Genetika, fisiologi,
evolusi.Perbedaannya adalah, pada saat itu para ahli biologi dalam studinya menggunakan sel-sel
prokariotik, terutama suatu tipe bakteriEschericia coli.Berbeda dengan waktu ini yang menggunakan
sel eukariotik. Tetapi kebanyakan sifat-sifat yang menyebabkan organisme tingkat tinggi berbeda
dengan bakteri sekarang sudah dapat ditunjukkan pada tingkat molekuler.

Pada akhir abad ke-19 timbul 2 teori, yaitu teori evolusi dan teori sel, yang mendorong
adanya konversi dalam biologi dari masa lalu yang observasional menjadi ilmu eksperimental yang
aktif.dalam teori evolusinya, Darwin dan Wallace melihat ketidaktetapan dunia hayati. Mereka
mengajukan hipotesa bahwa perubahan-perubahan massa tanah, fluktuasi suhu dan hujan lokal, dan
perubahaniklim jangka lama, merupakan penyebab ‘seleksi alam’. Di lingkungan selektif itudapat
muncul jenis-jenis baru, sedang jenis–jenis lama yang tidak bisa menyesuaikan diri akan mati.

Pada akhir abad ke-17 ahli berkebangsaan Belanda, Anton Van Leeuwenhoek, membuat
mikroskop yang pertama. Alat ini menunjukkan padanya adanya partikel-partikel kecil yang tidak
dapat dilihat dengan mata biasa. Pada waktu yang hampir bersamaan, Robert Hooke mengamati
unitunit mikroskopik yang menyusun gabus, suatu jaringan mati. Ia menamakan unit-unit tersebutsel.
Setelah mikroskop yang modern, teknik-teknik pengawetan jaringan, serta alat-alat untuk membuat
irisan tipis telah ada pada awal abad ke-19 para penyelidik tidak hanya melihat bahwa jaringan
disusun oleh unit-unit sel, tetapi juga bahwa sel-sel dapat membelah. Mulailah diketahui bahwa tiap
sel menunjukkan kehidupan. Hingga dapat dinyatakan bahwa ada satu prinsip universal mengenai
perkembangan untuk bagian-bagian dasar pada organisme, walaupun berbeda, dan prinsip ini adalah
pembentukan sel-sel.

Menurut kepercayaan orang dahulu tidak ada suatu bagianpun dari organisme yang dulunya
hidup. Selain itu, dulu diduga bahwa suatu bentuk primitif protoplasma, suatu “blastema primitif”,
merupakan bahan asalkebanyakan organisme. Namun, teori sel sangat melemahkan pendapat ini
dengan dalil organisme dapat timbul dari organisme-organisme penyusunnya.suatu kesimpulan dari
teori sel adalah paling penting jika sel-sel masing-masing dapat tumbuh dan membelah, maka sel-sel
itu adalah subyek yang cocok untuk studi organisme hidup. Sbelum jaman Louis Pasteur, organisme
bersel satu yangdiamati Leeuwenhoek dianggap timbul sebagai “generatio spontanea”.
Tetapipercobaan Pasteur memunyai bobot untuk melawan konsep tersebut. Menjelang akhir abad ke-
19 teori sel diterima secara luas dan dasar biologi modern telah ada.

Pada awal abad ke-19 ditemukan bahwa suatu bagian utama ekstrak yang berasal dari sel-sel
tumbuhan dan hewan adalah bahan yang sangat kompleks yangmenghasilkan endapan “fibrous” jika
ekstrak tersebut dipanasi atau dicampur dengan asam.G.J. Mulder berkesimpulan di tahun 1838

3
bahwa bahan “fibrous”tersebut adalah protein. Pada tahun 1900, 16 dari 20 asam amino standard
yang menjadi penyusun protein telah diketahui.Pada tahun 1865 hukum-hukum dasar pewarisan
ditemukan oleh Gregor Mendel. Namun kesimpulan-kesimpulannya ini jauh lebih awal dari ilmu
yang bersangkutan sehingga diabaikan begitu saja. Baru pada tahun 1900 kesimpulan-kesimpulan
tersebut diterima dalam dunia ilmu pengetahuan. Adalah suatu hal yang wajar jika teori sel mengakar
lebih kuat dahulu sebelum para ahli biologi memahami hubungan antara genetika Mendel dengan
pembelahan sel. Setelah itu orang memalingkan perhatiannya kepada sperma dan sel telur yang
persatuannya merupakan langkah pertama dalam semua pembelahan sel pada organisme tingkat
tinggi.

Berkat penemuan ini selanjutnya berkembang dan diketahui proses-proses pembelahan


mitosis dan meiosis. Tidak hanya berhenti disitu, para ahli biologi semakin gencar melakukan
penelitian dan mendapatkan penemuan yang berguna bagi dunia ilmu pengetahuan, mulai dari inti sel
dan kromosom, enzim, DNA (menetapkannya sebagai bahan genetik), struktur DNA, virus, basa
nitrogen, dan banyak lagi. Sejak tahun 1975 teknik-teknik baru telah memungkinkan manusia untuk
mengisolasi segmen DNA dan memurnikannya dalam jumlah besar. Pada umumnya pendekatan
molekuler diterapkan pada sel-sel euakariotik

C. METODE YANG DIGUNAKAN DALAM STUDI BIOLOGI MOLEKULAR

Beberapa metode yang digunakan dalam studi biologi molekular anatara lain penggunaan
radioisotop, sentrifugasi, dan elektroforesis.

1. Radioisotop
Isotop adalah elemen-elemen kimia yang mempunyaijumlah proton yang sama di dalam
inti atomnya, tetapi massa atomnya (jumlah prton dan neutron) berbeda. Beberapa isotop
bersifat labil dan mengalami peluruhan secara spontan yang kadang-kadang diikuti oleh oleh
penyebaran radiasi elektromagnetik. Atom-atom yang memiliki sifat demikaian dinamakan
sebagai radioisotop. Penggunaan radioisotop untuk mendeteksi hasil suatu reaksi kimia terdiri
dari autoradiografi dan penggunaan alat seperti Geiger-Muller counter atau scintillation counter.
2. Sentrifugasi
Sentrifugasi digunakan untuk fraksionasi sel atau pemisahan bagian- bagian sel atau
organel dan juga pemisahan molekuler. Prinsip sentrifugasi berdasarkan atas fenomena bahwa
partikel yang tersuspensi di dalam suatu wadah (tabung) akan mengendap ke dasar wadah karena
pengaruh gravitasi. Laju pengendapan akan dipercepat dengan alat sentrifuge dengan cara
diputar dengan kecepatan tinggi.
3. Elektroforesis
Elektroforesis merupakan suatu metode pemisahan molekular selular berdasarkan
ukurannya dengan menggunakan medan listrik yamg dialirkan pada suatu medium yang
mengandung sampel yang akan dipisahkan. Teknik ini dapat digunakan untuk menganalisis
DNA, RNA, maupun protein

4
.

D. GEN, KROMOSOM, GENOM, GENOTIP, DOGMA GENETIK


1. GEN
Gen adalah unit molekul DNA atau RNA dengan panjang minimumtertentu yang
membawa informasi mengenai urutan asam amino yang lengkapsuatu protein, atau yang
menentukan struktur lengkap suatu molekul rRNA (RNAribosom) atau tRNA (transfer RNA)Gen
diwariskan oleh satu individu kepadaketurunannya melalui suatu proses reproduksi. Dengan
demikian, informasi yangmenjaga keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu organisme dapat
terjaga.Gen terdapat berpasangan dalam satu lokus pada kromosom homolog. masing-masing gen
dalam pasangan itu disebut alel. Kedua alel dapat membawa ciri sifatyang sama atau berbeda,
misalnya sifat tangkai panjang da tangkai pendek.
2. KROMOSOM
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di
manainformasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata
khromayang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua
bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan
lengan kromosom yang mengandung kromonema dan gen berjumlahdua buah (sepasang).

3. GENOM
Genom adalah satu kesatuan gen yang secara alam dimiliki oleh satu selatau
virus, atau satu kesatuan gen yang secara alami dimiliki oleh satu sel atauvirus, atau satu
kesatuan kromosom jasad eukaryot dalam fase haploid.

5
4. GENOTIP
Genotip adalah sifat makhluk hidup yang tidak tanpak sehingga tidak bisadiamati
dengan indra.
5. DOGMA GENETIK
Dogma genetik adalah suatu konsep dasar hereditas yang mampumenentukan ciri
spesifik suatu jenis makhluk hidup menunjukan adanya aliraninformasi bahan genetic
dari DNA ke Asam Amino.

E. ORGANISME GENOM PADA PROKARYOT DAN AUKARIOT


1. ORGANISME GENOM PADA PROKARYOT
Secara umum struktur lengkap gen pada bakteri terdiri atas tiga bagianutama yaitu
: (1) promoter, (2) bagian structural (coding region), dan (3)terminator. Promoter adalah
bagian gen yang berfungsi sebagai pengatur prosesekspresi genetic (transkripsi) bagian

6
structural. Bagian ini adalah bagian yangdikenali pertama kali oleh RNA polymerase dan
protein regulator sebelum prosestranskripsi dimulai. Bagian structural adalah bagian gen
yang membawa kode-kode genetic yang akan ditranskripsi dan kemudian ditranslasi atau
hanyaditranskripsi saja. Bagian terminator adalah bagian gen yang berperanan dalam
proses penghentian transkripsi.

Salah satu perbedaan utama antara organisasi gen pada prokaryot


denganeukaryote adalah bahwa bagian structural gen prokaryot tidak mengandungintron.
Intron adalah sekuens nukleotida yang tidak ditemukan “terjemahannya” di dalam
rangkaian asam amino protein yang dikode oleh suatu gen. Intron akanditranskripsi tetapi
kemudian mengalami pemotongan sehingga tidak akanmenhgalami translasi. Sekuens
nukleotida yang diterjemahkan disebutekson (exon, berasal dari expressed)

Pada Jasad prokaryot diketahui ada tiga kelompok utama organisasi genyaitu : (1)
gen independen, (2) unit transkripsi, (3) kelompok gen (gene cluster),dan (4) operon. Gen
independen adalah gen yang ekspresinya tidak tergantung pada ekspresi gen lain,
sehingga gen tersebut akan diekspresikan terus-menerus(disebut sebagai ekspresi
konstitutif) selama selnya masih tumbuh. Unit transkripsi adalah kelompok gen yang
secara fisik terletak berdekatan dandiekspresikan bersama-sama karena produk ekspresi
gen-gen tersebut diperlukandalam suatu rangkaian proses fisiologi yang sama. Kelompok
gen adalah beberapagen yang secara fisik terletak pada lokus yang berdekatan dan produk
ekspresigen-gen tersebut diperlukan dalam rangkaian proses fisiologi yang
sama,meskipun masing-masing gen tersebut dikendalikan secara independen,
misalnyakelompok gen yang berperanan dalam proses penambatan nitrogen pada
bakteriRhizobium sp. Operon adalah sekelompok gen structural yang terletak
berdekatandan ekspresinya dikendalikan oleh satu promoter yang sama. Masing-
masingstructural tersebut mengkode protein yang berbeda.

7
Prokaryot dinamai seperti itu dikarenakan prokaryot tidak memiliki intisejati yang
terbungkus dalam membrane. Sel prokaryot tidak memiliki pembagianruang oleh
membrane internal yang menjadi ciri khas eukaryot. Akan tetapi, berbagai prokaryot
memiliki berbagai membran terspesialisasi yang melakukan banyak fungsi metaboliknya.
Membran-membran itu umumnya merupakan daerahmembrane plasma yang terlipat

2. ORGANISASI GENOM PADA EUKARIOT


Genom eukaryot mempunyai organisasi yang lebih kompleksdibangdingkan
dengan genom prokaryot. Molekul DNA utama pada eukaryot berupa molekul untai
ganda dengan struktur linear. Ukuran genom eukaryot,khususnya eukaryot tingkat tinggi,
jauh lebih besar dibandingkan dengan ukurangenom prokaryot. Bahan genetik utama
jasad eukaryot terletak di dalam inti sel(nucleus) dan dikemas sedemikian rupa
membentuk struktur yang disebutkromosom. Jumlah kromosom pada kelompok jasad
eukaryot sangat bervariasi,mulai dari dua buah pada khamir Schizosaccharomyces
pombe, sampai mencapai250 buah pada sejenis kepiting (hermit crab). Selain kromosom,
beberapa seleukaryot juga mempunyai DNA di luar kromosom yaitu DNA pada
mitokondriadan pada kloroplas (pada sel tumbuhan hijau). Beberapa sel eukaryot
jugamempunyai plasmid alami yang disebut plasmid 2 µm. DNA mitokondria dan pada
kloroplas berupa molekul DNA lingkar dan replikasinya berlangsung secaraindeenden,
tidak tergantung pada replikasi kromosom. Organisasi gen padamitokondria lebih mirip
organisasi gen pada bakteri sehingga diduga mitokondriamerupakan jasad prokaryot
endosimbion yang dalam proses evolusi berkembangmenjadi bagian struktur sel
eukaryote seperti yang dikenal sekarang

8
Informasi genetik pada eukaryot dapat terletak pada kedua untaian
gandaDNA, artinya masing-masing untaian DNA dapat berfungsi sebagai bagian
yang mengkode sesuatu (coding region) maupun yang tidak membawa informasi
(non-coding region)

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Biologi molekuler adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan sifat fenomena biologis
pada tingkat molekuler melalui studi DNA dan RNA, protein, dan makromolekul lain yang terlibat
dalam informasi genetik dan fungsi sel. Ini tumpang tindih dengan daerah lain bidang biologi dan
kimia, terutama genetika dan biokimia. Biologi molekular terutama kekhawatiran sendiri dengan
pemahaman dan interaksi antara berbagai sistem sel, termasuk interaksi antara berbagai jenis DNA,
RNA dan biosintesis protein serta belajar bagaimana interaksi tersebut diatur.

B. SARAN

Kami menyadari akan kekurangan dalam makalah ini, maka pembaca dapat menggali kembali
sumber-sumber lainnya, untuk menyempurnakannya. Jadi kami harapkan kritik yang membangun dari
anda sekalian, untuk kami lebih bisa baik dan sempurna lagi dalam pembuatan makalah ini
selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Yuwono, T. 2007. Bologi Molekuler. Yogyakarta: PT Gelora Aksara Pratama

Yuwono, Tribowo. 2010. Biologi Molekuler. Jakarta:Erlangga.

11

Anda mungkin juga menyukai