Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN

Biokimia lingkungan

OLEH KELOMPOK 10:


1. Ali imbron pasaribu (1414422060)
2. Elsya amalia latif (441420032)
3. Astria endesei (442420019)
4. Fitria naim (442420030)
5. Murjiatunur amboy (442420022)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALI
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi tuhan yang Maha Kuasa yang telah memperkenakan kami
dan memudahkan kami untuk membuat makalah sehinnga penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “BIOKIMIA LINGKUNGAN” tepat pada
waktunya. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pembelajaran KIMIA LINGKUNGAN Semester V . Adapun isi dari
makalah yaitu Berbicara tentang bagamaina itu Biokimia yang ada pada lingkungan.
Dan tak lupa kami sampaikan kepada teman-teman yang sudah berkontribusi dan
memberikan sumbangsih berupa ide-ide dan meluangkan waktu untuk
mengerjakannya sampai selesai.
Namun sebagai manusia biasa kami sadar betul bahwa makalah ini masih
belum sempurna maka dari itu kami mengharapkan kritik kepada pembaca agar
makalah ini menjadi semakin baik. Terakhir semoga makalah ini dapat memberikan
menambah wawasan para pembaca dan memperluas khazanah pembaca tentang
materi Biokimia Lingkungan atas izin Allah SWT.

Gorontalo,31 November 2022

Kelompok 10

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar
Daftar isi
BAB I Pendahuluan ............................................................................................... 4

1. Latar belakang ............................................................................................ 4

2. Rumusan masalah ...................................................................................... 4

3. Tujuan ........................................................................................................ 4

BAB II Pembahasan ............................................................................................... 5

A. Pengertian biokimia ................................................................................... 5

B. Pengertian biodegradasi ............................................................................. 7

C. Pengertian biomolekul ............................................................................... 9

BAB III Penutup ................................................................................................... 14

A. Kesimpulan .............................................................................................. 14

B. Saran ......................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Biokimia berasal dari kata Yunani bios – “kehidupan” dan chemis “kimia”
yang sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar kimia kehidupan
atau dapat juga diartikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi
kimia atau interaksi molekul dalam sel hidup. Biokimia atau kimia biologis,
adalah ilmu yang mempelajari proses-proses kimia yang ada di dalam tubuh dan
yang berhubungan dengan organisme hidup. Biokimia dapat diartikan sebagai
ilmu yang membahas tentang dasar-dasar kimia dari kehidupan. Biokimia juga
dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang zat-zat kimia penyusun
tubuh makhluk hidup, serta reaksi-reaksi dan proses kimia, yang berlangsung di
dalam tubuh makhluk hidup. Biokimia lingkungan ilmu yang mempelajari
tentang reaksi-reaksi kimia dalam sel makhluk hidup yang ada di lingkungan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Biokimia?
2. Apa pengertian Biodegradasi?
3. Apa pengrtian dari biomolekul ?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun beberapa tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian biokimia
2. Untuk mengetahui pengertian biodegradasi
3. Untuk mengetahui pengertian biomolekul

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Biokmia
Biokimia berasal dari kata Yunani bios – “kehidupan” dan chemis “kimia” yang
sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar kimia kehidupan atau dapat juga
diartikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi kimia atau interaksi
molekul dalam sel hidup. Biokimia atau kimia biologis, adalah ilmu yang mempelajari
proses-proses kimia yang ada di dalam tubuh dan yang berhubungan dengan organisme
hidup. Biokimia dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang dasar-dasar
kimia dari kehidupan. Biokimia juga dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas
tentang zat-zat kimia penyusun tubuh makhluk hidup, serta reaksi-reaksi dan proses
kimia, yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup
Biokimia memperoleh bentuk yang nyata sebagai suatu bidang studi pada awal
Abad XIX, oleh Friedrich Wohler. Sebelum itu orang percaya bahwa organisme hidup
itu terdiri atas zat-zat yang mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan zat yang
terdapat pada benda-benda mati, misalnya logam atau batu-batuan. Pada tahun 1828
Wohler menunjukkan bahwa urea, suatu senyawa yang terdapat dalam urine, ternyata
dapat dibuat dalam laboratorium dengan jalan memanaskan alkali sianat dengan garam
amonium. Mula-mula ia memang mengharapkan akan terjadi garam amonium sianat,
tetapi akhirnya ia memperoleh urea.
Biokimia lingkungan ilmu yang mempelajari tentang reaksi-reaksi kimia
dalam sel makhluk hidup yang ada di lingkungan.
Sel
Kebanyakan reaksi kimia di dalam tubuh terjadi dalam sel. Sel merupakan
bagian terkecil dari mahluk hidup yang dapat melakukan aktivitas biologis. Sel
menyusun berbagai jaringan seperti epitel, jaringan ikat, otot, jaringan saraf, dan lain-
lain dengan fungsi yang berbeda-beda. Fungsi umum sel adalah mengambil bahan
makanan, mengoksidasi bahan bakar, mengeluarkan bahan-bahan yang tidak dapat
diolah lagi, dan sel mampu tumbuh dan berkembang biak. Sel juga secara terus menerus
membuat senyawa baru, melakukan transpor senyawa, dan menghasilkan panas.

Karakteristik sel
● Sel sangat kompleks dan terorganisasi
5
Kompleksitas sel sangat nyata tetapi sulit dijelaskan. Kompleksitas sel
dapat dianalogikan dengan keteraturan dan konsistensi keteraturan dan
konsistensi sel dapat dilihat dari organel-organel sel yang mempunyai
struktur sendiri-sendiri dan adanya interaksi antar bagian sel ataupun
antar organel yang berperan untuk memelihara ataupun operasional
sistem sel. Terorganisir merupakan karakteristik sel; dapat dilihat pada
proses sintesis protein, proses pembentukan energi kimia, pembentukan
membran sel. Pada proses tersebut terdapat kerja sama antar organel sel
dan semua proses sangat terorganisir.
● Sel mempunyai program genetik
Organisme dibangun berdasarkan informasi yang dikode dalam gen-
gen. Gen bukanlah sekedar tempat menyimpan informasi tetapi juga
mengandung blueprint (cetakan) untuk membentuk struktur sel dan
mengatur aktivitas sel
● Sel membentuk dan menggunakan energi
Perkembangan dan pemeliharaan sel membutuhkan masukan energi
yang konstan. Energi cahaya diserap oleh pigmen fotosintetik yang
terdapat pada sel, kemudian cahaya tersebut akan dikonversi menjadi
energi kimia. Pada hewan energi telah dikemas berupa glukosa, pada
manusia glukosa dilepaskan oleh hati ke aliran darah.
● Sel mampu menghasilkan berbagai macam reaksi kimia
Reaksi kimia yang terjadi di dalam sel sering disebut metabolisme.
Metabolisme adalah suatu proses pengubahan molekul- molekul
kompleks menjadi molekul-molekul kecil atau sebaliknya
● Sel mampu melakukan aktivitas mekanik
Sel adalah tempat aktivitas mekanik, di mana bahan atau molekul
diangkut dari satu tempat ke tempat lain, baik di dalam sel atau antar sel.
● Sel mampu mengatur diri
Kebutuhan akan energi, pemeliharaan dan keadaan sel yang stabil
membutuhkan pengaturan yang konstan. Dalam hal ini sel mempunyai
kemampuan yang sangat baik.
● Sel mampu membelah diri

6
Individu-individu baru dihasilkan melalui proses reproduksi. Sel
dihasilkan melalui proses pembelahan sel di mana satu sel induk akan
menghasilkan dua sel anak. Dari proses ini sifat-sifat yang dimiliki
induk akan diwariskan ke keturunannya.

B. Biodegradasi
Biodegradasi atau penguraian hayati adalah proses di mana bahan organik
diuraikan oleh enzim yang dihasilkan oleh organisme hidup. Istilah yang sering
digunakan dalam kaitannya dengan ekologi, pengelolaan sampah dan lingkungan
proses pengobatan (bioremediation). Istilah yang digunakan dalam ekologi untuk
menggambarkan proses biokimia yang cenderung membawakan zat organik, yang
dihasilkan secara alami lainnya ataupun tidak langsung dari fotosintesis dalam zat
anorganik. Biodegradasi adalah terjadinya perubahan senyawa kimia menjadi
komponen yang lebih sederhana melalui bantuan mikroorganisme.
Secara umum biodegradasi atau penguraian bahan (senyawa) organik oleh
mikroorganisme dapat terjadi bila terjadi transformasi struktur sehingga terjadi
perubahan integritas malekuler. Proses ini berupa rangkaian reaksi kimia enzimatik atau
biokimia yang mutlak memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme.Biodegradasi merupakan suatu
proses untuk merehabilitasi lingkungan yang telah tercemar oleh bahan kimia yang
membahayakan dengan menggunakan mikroba menjadi bentuk yang lebih sederhana
Biodegradasi merupakan suatu proses untuk merehabilitasi lingkungan yang telah
tercemar oleh bahan kimia yang membahayakan dengan menggunakan mikroba
menjadi bentuk yang lebih sederhana. Proses biodegradasi senyawa hidrokarbon hingga
sempurna melibatkan suatu kumpulan mikroba yang saling berinteraksi secara sinergik
dalam bentuk konsorsium
Mekanisme biodegradasi diawali dengan degradasi secara biotik yaitu
fotodegradasi yang mengubah gugus rantai utama dengan adanya gugus karbonil
(C=O), sehingga terjadi oksidasi karbon pada rantai polimer polietilen.
Bioremediasi Bioremediasi adalah strategi atau proses detoksifikasi
(menurunkan tingkat racun) dalam tanah atau lingkungan lainnya dengan menggunakan
mikroorganisme, tanaman, atau enzim mikroba atau enzim tanaman. Saat bioremediasi
terjadi, enzim-enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan
beracun dengan mengubah struktur kimia polutan tersebut, sebuah peristiwa yang
7
disebut biotransformasi. Pada banyak kasus, biotransformasi berujung pada
biodegradasi, dimana polutan beracun terdegradasi, strukturnya menjadi tidak
kompleks, dan akhirnya menjadi bahan yang mempunyai tingkat toksisitas rendah.
Ada beberapa Proses biodegradasi antara lain:

1. Jenis Limbah Sampah Plastik


Sebenarnya ada dua jenis plastik, non biodegradasi dan biodegradasi. Plastik jenis non
biodegradasi tidak dapat diurai oleh mikrob. Jika plastik ini ternaman di tanah, mikrob
tak mampu memutuskan ikatan rantai atom C-nya. Sedang plastik biodegrasi dapat
diurai oleh mikrob. Plastik ini bukan pencemar/polutan bagi tanah, dikatakan plastik ini
aman lingkungan. Smart plastic Cleaner planet. Plastik tergolong senyawa polimer,
strukturnya terdiri atas rantai atom karbon, C yang panjang, masing-masing atom C
mengikat atom hidrogen, H. Selain itu, rantai atom C mengandung atom oksigen, O.
Ketika sebuah kantong plastik kita isi dengan air, air tak dapat menerobos pori-pori
plastik yang sangat kecil, jauh lebih kecil dibanding selaput semipermeabel. Bahkan
udarapun tak dapat menembus plastik. Polimer plastik ini ikatan kimianya sangat kuat,
serat polimer ini menempel ketat satu dengan lainnya.

2. Proses Biodegredasi Pada Plastik Biodegredasi


Plastik aman lingkungan, yaitu plastik biodegradasi, dalam proses pembuatannya
menggunakan suatu bahan yang dinamakan “Ecopure additive.” Bahan ini ditambahkan
selama proses. Ecopure adalah suatu matrik plastik, berada diantara serat plastik. Bahan
ini tidak mengubah molekul plastik. Bahan ini diperlukan agar plastik dapat diurai oleh
mikrob. Plastik yang mengandung ecopure, ramah dan aman lingkungan, tidak
berbahaya, tidak beracun. Ecopure exposed plastik ke mikrob. Ecopure bersifat
higroskopis, yaitu dapat menyerap air sehingga terjadi akumulasi air di sekitar serat
plastik. Air agresif masuk ke matrik plastik, sehingga plastik mengembang,
memberikan peluang kepada mikrob untuk memasuki matrik plastik. Enzim mikrob
memutuskan rantai atom C, sehingga secara beruntun plastik terurai, membentuk gas
CO2 dan gas metana, yang berupa biogas.

8
3. Proses Biodegradasi Limbah Cair Senyawa Organik
Limbah yang mengandung senyawa organik dapat dirombak oleh mikrob dan dapat
dikendalikan secara biologis. Pengendalian secara biologis dapat dilakukan dengan
proses aerob dan anaerob

Jenis-jenis bioremediasi adalah sebagai berikut (Anonim, 2006):


1. Biostimulasi Biostimulasi adalah proses penambahan suatu nutrisi dan oksigen ke
dalam suatu situs atau tempat yang tercemar yang bertujuan untuk mendukung
pertumbuhan dan aktifitas bakteri yang ada di dalam tempat tercemar itu.
2. Bioaugmentasi Prinsip bioaugmentasi adalah penambahan bakteri tertentu pada suatu
tempat tercemar yang berfungsi sebagai pembersih kontaminan yang ada di daerah
tersebut.

C. Biomolekul
Biomolekul merupakan senyawa organik yang dapat ditemukan pada tubuh
makhluk hayati. pada umumnya biomolekul adalah senyawa yg berukuran relatif besar.
Biomolekul tersebut berupa karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat. Senyawa
makromelokul yang ada pada mahluk hidup terdiri dari karbohidrat, protein, lipid, dan
asam nukleat. Senyawa ini dijumpai dalam bentuk terstruktur seperti fosfolipid, protein,
glikolipid dan lain lain, serta bentuk tidak berstruktur sebagai makanan cadangan,
senyawa antara dalam metabolisme. Berikut komposisi kimia molekul dalam sel
mahluk hidup
Mahluk hidup mempunyai komposisi kimia berlainan dengan benda mati. Tidak
semua unsur yang terdapat di alam (lingkungan) merupakan unsur penting bagi mahluk
hidup. Penyususn dasar molekul mahluk hidup adalah unsur-unsur sederhana yang
terdiri unsur utama : C, H, O, dan N yang ada sekitar 99.4%. Sisanya merupakan
mineral dalam bentuk kation dan anion.

1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa karbonil alami dengan beberapa gugus hidroksil.
Senyawa-senyawa ini menyusun sebagian besar bahan organik didunia karena peran
multipelnya pada semua bentuk kehidupan. Pertama, karbohidrat bertindak sebagai
sumber energi, bahan bakar, dan zat antara metabolisme. Contohnya pati pada tumbuh-
tumbuhan dan glikogen pada hewan adalah polisakarida yang dapat dimobilisasi untuk
menghasilkan glukosa, bahan bakar utama untuk pembentukan energi. ATP, sebagai

9
alat tukar energi bebas yang universal adalah merupakan derivat gula terfosforilasi.
Kedua gula ribosa dan deoksiribosa pembentuk sebagian kerangka struktur RNA dan
DNA. Fleksibilitas cincin kedua gula ini penting pada penyimpanan dan ekspresi
informasi genetik. Ketiga, polisakarida adalah elemen struktur dinding sel bakteri dan
tumbuh-tumbuhan. Contohnya adalah selulosa suatu komponen utama dinding sel
tumbuhtumbuhan yang merupakan satu senyawa organik yang melimpah ruah pada
biosfer. Keempat, karbohidrat berikatan dengan banyak senyawa protein dan lipida.
Misalnya, unit-unit gula glikofirin, suatu protein tunggal integral membran, memberi
sel-sel darah merah satu lapisan anion yang sangat polar. Beberapa penelitian
mengungkapkan bahwa unit-unit karbohidrat pada permukaan sel memainkan peranan
kunci pada proses pengenalan antarsel.
Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan
atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain adalah glukosa yang
terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati
dan digunakan oleh selsel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Contoh karbohidrat
yang terdapat pada bahan makanan adalah amilum atau pati dan sukrosa (gula tebu).
Energi yang terkandung dalam karbohidrat pada dasarnya berasal dari energi
matahari. Karbohidrat dalam hal ini glukosa dibentuk dari karbon dioksida dan air
dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang
terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain seperti pada buah atau
umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan air disebut reaksi atau
proses fotosintesis:

Sebagai suatu molekul polimer, karbohidrat digolongkan berdasarkan jumlah


monomer penyusunnya. Ada tiga jenis karbohidrat berdasarkan penggolongan ini yaitu:
 Monosakarida
Monosakarida, adalah senyawa karbohidrat yang paling sederhana yang tidak dapat
dihidrolisis lagi.
 disakarida (oligosakarida)
Karbohidrat yang terbentuk dari dua sampai sepuluh monosakarida digolongkan dalam
kelompok oligosakarida. Termasuk kelompok ini adalah disakarida, trisakarida dan

10
seterusnya sesuai dengan jumlah satuan monosakaridanya. Tiga senyawa disakarida
utama yang penting dan melimpah ruah dialam adalah sukrosa, laktosa dan maltosa.
 polisakarida.
Polisakarida merupakan karbohidrat bentuk polimer dari satuan monosakarida yang
sangat panjang. Polisakarida terdapat dimana-mana di dalam alam. Polisakarida
berfungsi sebagai : struktural (bahan bangunan), bahan makanan (polisakarida
cadangan), dan sebagai zat spesifik. Contoh polisakarida adalah selulosa, pati (amilum),
asam hialuronik, glikogen dan lain sebagainya.

2. Protein
Protein berasal dari bahasa Yunani proteios yang berarti barisan pertama atau
utama (Jons J. Berzelius 1938). Merupakan makromolekul terbanyak yang dapat
ditemui dalam sel hidup. Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam
amino yang tersusun dari atom nitrogen, karbon, dan oksigen, beberapa jenis asam
amino yang mengandung sulfur (metionin, sistin dan sistein) yang dihubungkan oleh
ikatan peptida. Dalam makhluk hidup, protein berperan sebagai pembentuk struktur sel
dan beberapa jenis protein memiliki peran fisiologis (Bintang, 2010).
Protein adalah zat pembangun yang penting dalam siklus kehidupan manusia.
Protein digunakan sebagai zat pembangun tubuh untuk mengganti dan memelihara sel
tubuh yang rusak, reproduksi, mencerna makanan dan kelangsungan proses normal
dalam tubuh. Sumber protein adalah kacangkacangan dan hasil olahannya, telur, teri,
ikan segar, daging, udang, susu dan sebagainya perlu ditambahkan dalam menu
makanan sebagai zat tambahan darah untuk mencegah dan mengatasi anemia (Adriani
dan Wirjatma, 2012). Disamping itu protein mempunyai peranan biologi yang sangat
beragam, sebagai zat pembentuk, transpor, katalisator reaksi biokimia, hormon, racun,
dan masih banyak yang lainnya.
Pada proses katabolisme protein, bakteri heterotrof dapat menghancurkan
protein di luar tubuhnya dan menggunakan produk-produk hasil proses tersebut sebagai
sumber tenaga karbon dan nitrogen. Dalam proses tersebut bakteri mengekskresikan
eksozim protease yang menghidrolisis protein menjadi peptida-peptida. Kemudian
bakteri menghasilkan peptidase untuk menguraikan peptida menjadi asam amino
individu yang selanjutnya dikatabolisme.

11
3. Lemak

Metabolisme (modul biokimia tanaman)


Metabolisme merupakan keseluruhan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.
Pada metabolisme terjadi proses pembentukan atau pengurain zat di dalam sel hidup yang di
sertai dengan adanya perubahan energi (Wahjuni, 2013).
Dalam metabolisme ada dua proses yaitu proses pembentukan dan penguraian. Proses
pembentukan dalam metabolisme di sebut juga proses anabolisme. Sedangkan proses
penguraian disebut dengan proses katabolisme.
Anabolisme merupakan proses penyusunan senyawa kompleks dari senyawasenyawa yang
lebih sederhana. Proses ini membutuhkan energi bebas dari lingkungannya. Energi yang
digunakan dalam reaksi ini berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut
selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa
yang lebih kompleks sehingga dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang,
tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
misalnya asam amino menjadi protein(Wahjuni, 2013).
Reaksi yang termasuk dalam reaksi anabolisme yaitu fotosintesis dan kemosintesis.
Fotosintesis ialah reaksi anabolisme yang menggunakan energi cahaya. Sedangkan
kemosintesis ialah reaksi anabolisme yang menggunakan energi kimia.
1. Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pengubahan zat-zat anorganik yaitu H2O dan CO2
oleh klorofil menjadi zat organik yaitu karbohidrat dengan bantuan cahaya. Tumbuhan
menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang
memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut
kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis.
Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas,
namun sebagian besar energi dihasilkan di daun.
6H2O + 6CO2  C6H12O6 + 6O2
Tanaman memiliki kemampuan untuk berfotosintesis, proses fotosintesis
tumbuhan memerlukan gas CO2 dan H2O sebagai bahan bakunya dan hasil fotosintesis
tersebut berupa oksigen dan zat-zat makanan yang diperlukan oleh tumbuhan dan
makhluk hidup yang lain. Kemampuan tanaman dalam menyerap karbon dioksida
membutuhkan stomata yang memungkinkan masuknya CO2.

12
Pada umumnya, air dan zat-zat hara tanah diserap melalui akar. Sebagian zat yang lain
terutama gas O2 dan CO2, diserap melalui daun. Selanjutnya, zat-zat tersebut akan
dibawa ke daun karena daun merupakan pusat aktivitas penyusunan zat-zat yang
dibutuhkan tumbuhan.

2. Kemosintetis
Kemosintesis adalah anabolisme yang menggunakan energi kimia. Energi kimia
yang digunakan pada reaksi ini adalah energi yang dihasilkan dari suatu reaksi kimia,
yaitu reaksi oksidasi. Kemosisntesis terjadi pada berbagai kelompok bakteri. Pelakunya
disebut sebagai organisme kemosintetik atau kemoautotrof, misalnya bakteri nitrifikasi,
bakteri belerang, bakteri besi, bakteri hidrogen, dan bakteri metana (Wahjuni, 2013).

Proses ini biasanya dilakukan oleh mikroorganisme seperti archaebacteria dan


bakteri yang tinggal di dasar laut, contohnya yaitu bakteri belerang Thiobacillus.
Namun bagaimana mekanisme bakteri belerang Thiobacillus ini melakukan
kemosintesis? Di kawah dasar laut tersedia banyak mineral-mineral hasil muntahan
magma, seperti hidrogen sulfida (H2S). Bakteri belerang ini akan bereaksi dengan
mengikat oksigen (O2) atau mengoksidasi hidrogen sulfida (H2S) menjadi sulfur (S),
lalu sulfur akan dioksidasi lagi menjadi asam sulfat (H2SO4) dengan diikuti
pembebasan energi kimia. reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

2H2S + O2  2S + 2H2O + energi

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpilan

- Biokimia atau kimia biologis, adalah ilmu yang mempelajari proses


proses kimia yang ada di dalam tubuh dan yang berhubungan dengan
organisme hidup.
- Biodegradasi adalah terjadinya perubahan senyawa kimia menjadi komponen
yang lebih sederhana melalui bantuan mikroorganisme.
- Biomolekul merupakan senyawa organik yang dapat ditemukan pada
tubuh makhluk hayati.

B. Saran
Demikian pokok bahasan makala ini yang dapat kami paparkan. Besar harapan
kami makala ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak.karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi penulis menyadari masih jauh dari sempurna.oleh
karena itu saran dan kritikan yang membangun sangat diharapkan agar makala
dapat disusun menjadi baik

14
DAFTAR PUSTAKA

Alshehrei, Fatimah. 2017.Biodegradation of Synthetic and Natural Plastic by

Microorganisms.Journal of Applied & Environmental Microbiology.5(1):8-19

Esmaeili A, Pourbabaee AA, Alikhani HA, Shabani F, Esmaeili E .2013. Biodegradation

of Low-Density Polyethylene (LDPE) by Mixed Culture of Lysinibacillus xylanilyticus and

Aspergillus niger in Soil. PLoS ONE 8(9)

Drs. Suyitno Al. MS. 2006. PENYERAPAN ZAT & TRANSPORTASI PADA

TUMBUHAN

Netty, I. N, Deasy, N. B., Yusdza, K. S. 2017. Buku Ajar Biokimia Dasar 1. Gorontalo :

UNG Press.

Prof. Dr. Hj. Yani Suryani., M.Si GUNUNG DJATI.2022 FISIOLOGI

MIKROORGANISME

Sukmawati, Herlina Fitrihidajati, Novita Kartika Indah. Sukmawati dkk.: Penyerapan

karbon dioksida pada tanaman hutan kota di Surabaya. 4 halaman.

Yoon, M. G., Jeon, H. J. and Kim, M. N. 2012. Biodegradation of Polyethylene by a Soil Bacterium

and AlkB Cloned Recombinant Cell. J Bioremed Biodegrad.3(4): 1-8.

15

Anda mungkin juga menyukai