Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSTANTA LAJU REAKSI DAN TEMPERATUR


Mata Kuliah: Kinetika Kimia dan Katalis
Dosen Pengampu: Nita Suleman, S.T, M.T

OLEH:
KELAS KIMIA B
ANGKATAN 2020

PROGRAM STUDI S-1 KIMIA


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, makalah dengan judul
“Konstanta Laju Reaksi dan Temperatur” ini dapat kami selesaikan. Sholawat
beriring salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada Ibu Nita Suleman, S.T, M.T, selaku dosen
mata kuliah Kinetika Kimia dan Katalis, yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk menyusun makalah ini.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kinetika Kimia dan Katalis. Besar harapan kami agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi penyusun maupun bagi pembaca pada umumnya.

Makalah ini tentunya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 10 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2
2.1 Teori Arrhenius .......................................................................................... 2
2.2 Teori Tumbukan (Kolisi) ............................................................................ 4
2.3 Teori Transisi ............................................................................................. 7
2.4 Thermodinamika Dari Reaksi Kimia ......................................................... 10
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 13
3.2 Saran ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kinetika reaksi adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari suatu reaksi
kimia. Kinetika reaksi menerangkan dua hal yaitu mekanisme reaksi dan laju
reaksi. Pengertian mekanisme reaksi adalah dipakai untuk menerangkan
langkahlangkah dimana suatu reaktan menjadi produk. Laju reaksi adalah
perubahan konsentrasi pereaksi ataupun suatu produk dalam suatu satuan
waktu. (Majid, 2012). Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat
suatu proses berlangsung. Laju menyatakan besarnya perubahan yang terjadi
dalam satu satuan waktu. Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi
menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat
pereaksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak.

Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju


terbentuknya produk. Kecepatan reaksi kimia ditentukan oleh orde reaksi, yaitu
jumlah dari eksponen konsentrasi pada persamaan kecepatan reaksi. Laju reaksi
juga dipengaruhi oleh nilai konstanta laju reaksi (k). Konstanta laju reaksi (k)
adalah perbandingan antara laju reaksi dengan konsentrasi reaktan. Beberapa
pendekatan yang sering digunakan untuk menentukan kaitan antara k dan
temperatur dengan beberapa teori, yaitu teori Arrhenius, teori tumbukan, teori
transisi, serta termodinamika dari reaksi kimia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan teori Arrhenius?
2. Apa yang dimaksud dengan teori tumbukan (kolisi)?
3. Apa yang dimaksud dengan teori transisi?
4. Bagaimana termodinamika dari reaksi kimia?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari teori Arrhenius.
2. Untuk mengetahui pengertian dari teori tumbukan (kolisi).
3. Untuk mengetahui pengertian dari teori transisi.
4. Untuk mengetahui bagaimana termodinamika dari suatu reaksi kimia.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Arrhenius
Pada tahun 1889 seorang ahli kimia asal Swedia bernama Svante Arrhenius
mengemukakan teorinya bahwa hanya molekul aktif yang dapat bereaksi (Nata et
al., 2008). Untuk menghubungkan antara energi aktivasi dengan konstanta laju
reaksi, Arrheneus menggunakan Van’t Hoff sebagai dasar penentuan, yaitu:

Dimana:

△E = Perubahan energi dalam ketika reaksi terjadi pada waktu tertentu

△Hr = Panas reaksi

R = Tetapan gas

T = Temperature

Adapun hubungan antara energi dalam produk dengan reaktan ditunjukkan seperti
pada gambar berikut.

Dimana:

△E = energi rata-rata seluruh molekul

△EA = energi rata-rata molekul aktif

2
Dengan:

E + EA = E* + EA

E* - E = EA - EA

Molekul aktif merupakan energi yang memungkinkan terjadinya reaksi, oleh karena
itu tetapan kesetimbangan kc dapat dituliskan:

Secara umum persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi:

𝑑 (log 𝑘) d log 𝑘 ′ 𝐸𝐴
− = + 𝑓(𝑇)
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑅𝑇2

Dan:

𝑑 (log 𝑘′) d log 𝑘 ′ 𝐸 ∗ 𝐴


− =
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑅𝑇𝑝2

Catatan: f(T) dibutuhkan untuk semua persamaan agar lebih memperjelas hubungan
termodinamika antara persamaan diatas.

Integrasi dari persamaan 4 akan diperoleh bentuk persamaan:

𝐸𝐴
log 𝑘 = + 𝑓 (𝑇) + log 𝐴
𝑅𝑇

Dimana A merupakan konstanta integrase.

Pada beberapa keadaan, dari hasil percobaan diketahui bahwa f(T) = 0, sehingga
persamaan 5 diatas dapat disederhanakan menjadi:

𝐸𝐴
log 𝑘 = + log 𝐴
𝑅𝑇

Atau:
k = A e-F/RT

3
Dimana:
A = faktor frekuensi atau konstanta Arrhenius
E = energi aktivasi
R = tetapan gas
T = temperatur operasi reaksi

Persamaan diatas dapat dievaluasi menjadi:

𝐸𝐴 1 1
log 𝑘 = − ( − ) + log 𝐴
𝑅 𝑇 𝑇𝑜

Dimana T0 adalah mid-temperatur untuk temperature yang ditentukan dan

k = A e-EA/RT0

EA/R merupakan slope dari kurva log k terhadap (1/T -1/T0), sedangkan log ko
merupakan intercept dan A dihitung dari definisi k o-.
2.2 Teori Tumbukan (Kolisi)
Teori yang tertua dan paling sederhana adalah teori tumbukan dari reaksi
biomolekuler. Teori in pertama kali dikenalkan oleh Max Trautz pada tahun 1916
dan kemudian dilanjutkan oleh William Lewis pada tahun 1918. Teori tumbukan
secara kualitatif menjelaskan bagaimana reaksi kimia terjadi dan bagaimana laju
reaksi berbeda bagi reaksi yang berbeda pula. Reaksi terjadi karena adanya
molekul-molekul yang saling bertumbukan secara efektif, yaitu tumbukan antar
molekul yang orientasinya sesuai dan memungkinkan untuk menghasilkan produk
(Kristianingrum, 2003). Menurut teori ini suatu reaksi kimia hanya dapat
berlangsung jika molekul reaktan saling bertumbukan. Menurut teori ini laju reaksi
adalah hasil kali dari frekuensi tumbukan yang mempunyai cukup energi untuk
bereaksi (Mon et al., 2012). Ada dua kondisi tumbukan yang menghasilkan reaksi,
yaitu sebagai berikut.

1. Molekul-molekul harus bertumbukan dengan energi kinetik yang cukup.


A-A + B-B → 2A-B
Suatu reaksi kimia terjadi dengan memutuskan ikatan antara atom molekul-
molekul yang bereaksi dan membentuk ikatan baru dalam molekul produk.

4
Energi untuk memutus ikatan berasal dari energi kinetik yang dimiliki
molekul reaktan sebelum terjadi tumbukan. Hanya molekul yang
bertumbukan dengan energi kinetik yang lebih besar dari energi aktivasi
yang dapat bereaksi.
2. Molekul-molekul harus bertumbukkan dengan orientasi yang tepat.
Orientasi yang tepat lebih menjamin atau memungkinkan kontak langsung
antara atom-atom yang terlibat dalam pemutusan dan pembentukan ikatan.

Menurut teori tumbukan (kolisi), suatu reaksi hanya dapat terjadi kalau dua
molekul bertumbukan dan laju reaksi dari produk yang terbentuk perdetik/cm3
sama dengan jumlah dari tumbukan dikalikan dengan faktor f (Nata et al., 2008).
Faktor ini diambil berdasarkan fraksi dari resultan seluruh tumbukan dalam reaksi
ini: laju tumbukan = ZAB.f. Dimana Z adalah jumlah dari tumbukan antara molekul
A dengan molekul B perdetik cm3 campuran untuk reaksi A+B  C+D.

Dari teori kimia fisika, jumlah dari tumbukan tersebut adalah:

Dimana:

σA dan Σb = diameter molekul A dan B (cm)

M = berat molekul (no, g)

K = tetapan Boltzman (1,3.10-16, erg/⸰k)

nA = jumlah molekul A per cm3 = No.CA/103

CA = konsentrasi dari A (mol/L)

Dengan memasukan tetapan-tetapan diatas, persamaan dapat dituliskan dalam


bentuk:

5
Laju peruraian A dari reaksi diatas adalah:

-rA = k. CA. CB = ZAB. f ………… (2.12)

Faktor f merupakan fraksi dari molekul yang memiliki kelebihan energi yang
dibutuhkan untuk energi, yaitu:

F = (103/N) (e-E/RT) ………… (2.13)

Sehingga bila dibandingkan antara persamaan (2.11) dan (2.12) dapat diperoleh laju
reaksi peruraian A sebagai:

Atau tetapan laju reaksi k sebanding dengan:

Dari persamaan laju reaksi di atas tetapan laju reaksi k dipengaruhi oleh temperatur
T dalam bentuk k T1/2. e-E/RT. Bila dibandingkan dengan teori Arrhenius dimana
k = A0. e-E/RT maka besaran tetapan Arrhenius tersebut sebanding dengan:

Dari teori diatas, maka dapat disimpukan bahwa:

a. Konsentrasi mempengaruhi laju reaksi, karena banyaknya tumbukan


dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi dari reaktan.
b. Laju reaksi bergantung dari jenis reaktan karena tenaga aktivasi E akan
berbeda untuk setiap jenis reaksi.
c. Katalis mempengaruhi laju reaksi, karena katalis akan memperkecil tenaga
aktivasi E.

6
2.3 Teori Transisi
Teori transisi digunakan juga dalam mempelajari kaitan antara temperature
dengan konstanta laju reaksi selain teori tumbukan (Nata et al., 2008). Teori ini
pertama kali dikenalkan oleh Eyring, sehingga dikenal juga sebagai teori Eyring,
yaitu molekul-molekul yang bereaksi sebelum membentuk produk akhir terlebih
dulu membentuk komplek teraktifkan yang berada dalam kesetimbangan
thermodinamika dengan molekul pereaksi. Bila terjadi tumbukan antar molekul
reaktan akan diperoleh suatu keadaan transisi/antara (intermediat) yang mempunyai
energi sangat tinggi, sehingga menyebabkan molekul yang menghasilkan kompleks
teraktivasi. Kompleks ini tidak stabil dan dengan segera berubah menjadi produk
(Kristianingrum, 2003). Reaksi keseluruhan dapat dianggap mengikuti 2 tahap
dimana peruraian komplek teraktifkan sebagai tahap yang mengontrol laju reaksi.

Reaksi dapat dituliskan sebagai:

A+B → C+D …………… (2.17)

Laju reaksi:

……………. (2.18)

Keterangan:

K = tetapan Boltzman

H = tetapan Plank

CX* = konsentrasi kompleks teraktifan, mole / unit volume, N*/(‫ט‬m)

(‫ ט‬/ m) = rata-rata molal volume dari sistem.

Karena kompleks teraktifan dalam keadaan kesetimbangan dengan molekul


reaktan, maka:

yX* = k1 [CA. CB – (1/k*. ax*] = 0 ……………. (2.19)

…………… (2.20)

7
Dimana: ax *, CA dan CB = aktivita dari komplek teraktifkan, reaktan A dan B. Bila
sistem merupakan larutan ideal, maka:

ax * = y N* = y*. {Cx* (‫ט‬m)}

……………. (2.21)

Dimana y* adalah koefisien aktivasi koefisien aktivasi dari komplek teraktifkan.


Substitusi pada persamaan (2.18), laju reaksi menjadi :

Dan

Telah diketahui bahwa

Karena

Jadi

Sehingga:

8
Dimana E*, H*, S* adalah perubahan energi bebas, entalpi dan perubahan entropi.
Untuk sistem dalam larutan gas ideal dari gas, maka:

Dimana:

Y* = koefisien fugasiti dari kompleks teraktifkan

Zm = faktor kompresibilitas rata-rata untuk campuran

π = tekanan total

R = tetapan gas

Dari persamaan laju reaksi diperoleh bentuk persamaan:

Atau

Laju reaksi pada persamaan di atas dapat dituliskan dalam bentuk:

9
Untuk gas E = ΔH* - (molecularity – 1) RT dan besaran E dengan ΔH* relatif
tidak ada bedanya, sehingga dari teori transisi dapat disimpulkan:

2.4 Thermodinamika Dari Reaksi Kimia


Termodinamika berasal dari bahasa Yunani thermos yang artinya
kalor/panas dan dynamic yang artinya perubahan. Termodinamika adalah ilmu
yang berurusan dengan panas dan kerja dan sifat-sifat zat yang berhubungan dengan
panas dan kerja. Seperti semua sains, dasar termodinamika adalah observasi
eksperimental.

Dalam termodinamika, penemuan ini telah diformalkan menjadi hukum


dasar tertentu, yang dikenal sebagai hukum termodinamika pertama, kedua, dan
ketiga.

Selain hukum-hukum ini, hukum nol termodinamika, yang dalam


pengembangan logis dari termodinamika mendahului hukum pertama, telah
ditetapkan. Termodinamika adalah suatu ilmu yang menggambarkan usaha untuk
mengubah kalor (perpindahan energi yang disebabkan perbedaan temperatur)
menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya. Termodinamika berhubungan erat
dengan fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika
juga berhubungan dengan mekanika statik, suatu cabang ilmu fisika yang
mempelajari pertukaran energi internal bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas dan
lingkungan.(Maisaroh & Purwanto, 2019)

Dalam termodinamika dikenal sistem termodinamik, yaitu sistem dalam


keadaan sembarang (ada perbedaan suhu, ada perbedaan tekanan, ada reaksi kimia)
antar bagian-bagian sistem. Bila tidak terjadi perbedaan suhu disebut sistem dalam
keadaan kesetimbangan termal. Bila tidak terjadi perbedaan tekanan disebut sistem
dalam kesetimbangan mekanik. Bila tidak terjadi reaksi kimia, maka sistem dalam
kesetimbangan kimia. Dengan demikian, bila ketiga kesetimbangan telah tercapai
dikatakan bahwa sistem dalam kesetimbangan termodinamika.(Nadia, n.d.)

Prinsip termodinamika terangkum dalam ketiga hukumnya, yaitu:

10
1. Hukum Termodinamika ke-0: berhubungan dengan kesetimbangan termal atau
konsep temperatur.
2. Hukum termodinamika ke-1: Berhubungan dengan konsep internal energy dan
prinsip kekekalan energi, bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
tapi hanya dapat diubah bentuknya. Di hukum I ini pula ditegaskan tentang
perpindahan kalor dan perpindahan kerja dari sebuah sistem.
3. Hukum termodinamika ke-2: memperlihatkan arah perubahan alami distribusi
energi dan memperkenalkan prinsip peningkatan entropi. Hukum ke-2 ini
menjadi dasar dari analisa rekayasa untuk menentukan jumlah daya guna
maksimum yang dapat diperoleh dari sumber energi tertentu. (Warokka &
Boedi, 2021)

Reaksi kimia merupakan proses yang selalu melibatkan energi, baik


membutuhkan atau melepaskan energi. Bidang ilmu kimia yang mempelajari konsep
ini secara teoritikal dan eksperimental disebut termodinamika kimia.(Sudarlin,
2011)

Thermodinamika kimia adalah kajian Matematika tentang keterkaitan antara


kalor dan kerja dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisik dalam
batas-batas hokum-hukum termodinamika. Thermodinamika kimia dapat dipahami
sebagai terapan metode matemataka untuk mengkaji permasalahan kimia dan
khususnya memiliki perhatian pada kespontanan proses.

Untuk Reaksi-reaksi fase gas, seperti contoh berikut:

aA + bB <-> cC + dD

Maka Konstanta kesetimbangan dalam unit konsentrasi dan tekanan adalah:

11
Untuk gas ideal PA = CA. RT, sehingga persamaan di atas menjadi:

Dari prinsip Le Chartier telah diketahui untuk reaksi eksotermis


kesetimbangan akan bergeser ke kiri (k dan Xc akan menurun) dengan menurunnya
temperature. Gambar berikut menunjukan bagaimana konstanta kesetimbangan
bervariasi dengan perubahan temperature untuk reaksi eksotermis dan endotermis.

Konstanta kesetimbangan pada T tertentu dapat di hitung dengan menggunakan


perubahan energy bebas Gibbs, yaitu:

Hubungan antara energy bebas Gibbs (G), entalphy (H), dan entropi (S) dapat
dinyatakan:

Untuk beberapa jenis reaksi model, Modelt dan reid menunjukan hubungan
hubungan thermodinamika dengan konstanta kesetmbangan (Nata et al., 2008).

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses
berlangsung. Laju menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satuan
waktu. Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Laju
reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya
produk. Konstanta laju reaksi dipengaruhi oleh salah satunya adalah temperatur
reaksi. Beberapa pendekatan yang sering digunakan untuk menentukan kaitan
antara k dan temperatur dengan beberapa teori, yaitu teori Arrhenius, teori
tumbukan, teori transisi, serta termodinamika dari reaksi kimia.

3.2 Saran
Makalah yang kami susun tentunya belum sempurna sesuai yang
diharapkan. Masih terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan. Karena kami
hanya manusia biasa yang tidak luput dari khilaf atau kesalahan dan kesempurnaan
itu hanya milik Allah SWT semata. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak dan pembaca demi perbaikan di masa mendatang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kristianingrum, S. (2003). Kinetika kimia. Laju Reaksi, 1–10.


Maisaroh, & Purwanto, W. (2019). Tinjauan Termodinamika dan Kesetimbangan
Kimia dalam Hubungan Perubahan Suhu Terhadap Konversi Reaksi
Epoksidasi Asam Oleat Berbasis Sawit. Prosiding Seminar Nasional
Pengabdian Masyarakat, September 2019, 1–11.
Mon, I., Yerimadesi, & Hardeli. (2012). Kimia Fisika (Kinetika Kimia) (p. 32).
http://repository.unp.ac.id/26756/1/2012-Buku kinetika kimia
%28Yerimadesi%2C dkk%29 1.pdf
Nadia, L. (n.d.). Termodinamika Daftar Isi. 1–46.
Nata, I. F., Elma, M., & Syauqiah, I. (2008). Bahan Ajar Kinetika & Katalisis.
Universitas Lambung Mnagkurat.
Sudarlin. (2011). Thermodinamika kimia. Kimia, https://news.ge/anakliis-porti-
aris-qveynis-momava.
Warokka, A., & Boedi, S. (2021). Termodinamika Teknik. Polimdo Press, 2013–
2015.

14
DAFTAR NAMA KELAS KIMIA B

Kelompok 1
Materi: Teori Arrhenius dan Teori Tumbukan
Anggota:
1. Vera Yustika (442420020)
2. Maryam Padi (442420032)
3. Febriyanti Andimala (442420036)
4. Murjiatunur Amboy (442420022)
5. Nur Riska Apriana (442420014)

Kelompok 2
Materi: Teori Transisi
Anggota:
1. Windi Bukani (442420002)
2. Merlin Darise (442420012)
3. Pratiwi One (442420006)
4. Moh. Ikhwal F. Lamusu (442420026)
5. Syakina Marilan Da’aliwa (442420016)

Kelompok 3
Materi: Thermodinamika Dari Reaksi Kimia
Anggota:
1. Fitria Naim (442420030)
2. Yuyan Ali Usman (442420031)
3. Nurfadilah M. Kasim (442420018)
4. Indah Badriawaty Dali (442420034)
5. Miftahul Fattaah Mohamad (442420008)

Anda mungkin juga menyukai