BAB – 1
Pengertian Dasar Kinetika Kimia
2 H2 + O2 ļ 2 H2O......................................................... (1.1)
1
KINETIKA KIMIA: Reaksi Elementer
A + B ĺ C + D.............................................................. (1.5)
Sebagai contoh,
Br. + H2 ĺ HBr + H.
Br
Br. Br
H
H t
H H
H H
Etotal
E Ekin
EpotA+Epot
EkinC+Ekin
Epot≠
EpotA+Epot
EpotC+Epot
t
Gambar 1.1. Perubahan Energi pada Tabrakan Molekul
2
KINETIKA KIMIA: Reaksi Elementer
Pada saat yang sama mulai terbentuk suatu ikatan antara atom Br
yang tertumbuk dengan atom H yang terputus, terikatnya ikatan baru
ini dimenangkan oleh energi potensial yang lebih tinggi. Kedua
keadaan ini, kenaikan energi potensial dan kemudian energi ini
menurun membentuk kurva parabolik, dimana penurunan energi
potensial ini diikuti dengan terbentuknya ikatan baru dari molekul
produk. Kurva ini mempunyai harga energi potenasial maksimum
yang labil dari konfigurasi Br...H....H, keadaan ini disebut kompleks
tumbukan atau kompleks teraktivasi. Baik keadaan transisi Br...H
maupun H...H ada energi kosong, dimana kompleks teraktivasi
terletak antara partikel reaktan atau diproduk akhir HBr dan H.
3
KINETIKA KIMIA: Reaksi Elementer
ţG # = ţH # - T ţS # ..................................................... (1.5)
Kompleks teraktivasi
¨BGΫ
¨G
Energi molar bebas
¨BGAΫ + ¨BGBΫ
¨RGԧ
¨BGCΫ + ¨BGDΫ
reaktan produk
Dalam hal laju reaksi; semakin kecil laju reaksi, semakin besar ţG*.
Berdasarkan persamaan (1.6), maka semakin besar pula entalpi bebas
aktivasinya atau semakin kecil entropi bebas aktivasinya.
4
KINETIKA KIMIA: Reaksi Elementer
d [C 2 H 6 ]
= k2 [ • CH3]2 ................................................... (1.7b)
dt
aA + bB + → pP + qQ + ..................................... (1.8)
1 d [ A] 1 d [ B] 1 d [ P] 1 [d [Q]]
= - = = = k [A]a [B]b
a dt b dt p dt q dt
............................................................................................ (1.9)
5
KINETIKA KIMIA: Reaksi Elementer
d [ BrO3 ]
r=- = k [BrO3-] [Br-] [H+]2 ............................. (1.11)
dt
Menurut definisi diatas, maka orde reaksi ini adalah orde dua (3/2 +
1/2). Jelasnya, reaksi ini bukan reaksi bimolekuler, ilustrasi diatas
menyatakan bahwa ada perbedaan antara orde reaksi dan
molekularitas. Pernyataan sebelumnya menerangkan eksponen dalam
persamaan kecepatan reaksi, sedangkan berikutnya menyatakan
jumlah spesi terlarut dalam reaksi elementer. Orde reaksi ditentukan
dari percobaan kinetik, yang akan dijelaskan dalam bab berikutnya.
Term molekularitas berhubungan dengan langkah reaksi kimia dan
tidak diikuti penyederhanaan dan tidak meragukan orde reaksi.
⎛ ∂ log r ⎞
Orde spesi i = ⎜⎜ ⎟⎟ ........................................... (1.14)
⎝ ∂ log C i ⎠ C j
6
KINETIKA KIMIA: Reaksi Elementer
10-3
d [( H 2 O) 5 CrCl 2+ ] ⎛ k ⎞
- = ⎜⎜ k1 + 2+ ⎟⎟ [(H2O)5CrCl2+]. (1.16)
dt ⎝ [H ] ⎠
7
KINETIKA KIMIA: Reaksi Elementer
Reaksi antara OCl-1 dan I-1 dalam larutan alkali menunjukkan hukum
laju reaksi sebagai berikut:
− d [OCl −1 ] [OCl − ][ I −1 ]
= k ...................................... (1.19)
dt [OH −1 ]
10-4
-d ln[CrCl2+]/dt
10-5
8
KINETIKA KIMIA: Reaksi Elementer
− −1 + − k [OCl-1][H+]
− d [OCl −1 ] = k [OCl ][ I ] x [ H ][OH } =
−1
dt [OH ] Kw Kw
.......................................................................................... (1.20)
− d [ A]
= α + 2ȕt + 3Ȗt2 + .......................................... (1.22)
dt
9
KINETIKA KIMIA: Reaksi Elementer
Dari pada menggunakan laju awal, yang lebih biasa digunakan dalam
kinetika kimia adalah dengan mengukur konsentrasi untuk selang
waktu yang dilalui oleh suatu reaksi. Data konsentrasi-waktu sesuai
untuk bentuk differensial dari suatu laju reaksi. Metoda ini
merupakan pokok bahasan pada Bab 2, 3, dan 4.
10
KINETIKA KIMIA: Reaksi Elementer
Sifat-Sifat Pelarut.
Laju reaksi tergantung dari kepolaran pelarut, viskositas, jumlah
donor elektron, dan sebagainya. Penambahan suatu elektrolit dapat
memperkecil atau menaikkan suatu laju reaksi (pengaruh garam),
dan demikian pula adanya buffer.
11
KINETIKA KIMIA: Reaksi Elementer
12
KINETIKA KIMIA: Reaksi Elementer
k = Ae − Ea / RT .................................................................. (1.23)
δk Ea δT
= x .............................................................. (1.24)
k RT T
13
KINETIKA KIMIA: Reaksi Elementer
1.7. Kesulitan
14
KINETIKA KIMIA: Reaksi Elementer
r = k[Co(NH3)5Br2+][OH-]................................................ (1.27)
15