Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENGOLAHAN DAN PENGGUNAAN BAHAN-BAHAN, SERTA


PENGOPRASIAN PERALATAN LABORATORIUM IPA
Mata Kuliah :
Teknik dan Pengelolaan Laboratorium
Dosen Pengampu: Laila Khusnah, M.Pd

Disusun Oleh:

Dida Amaranggarana Haikal Ahmada (T201710015)


Elly Purwandari (T201710016)
Siti Murroh (T201710026)
Uswatun Khasanah (T201710033)
Fadlun Najjah (T201710038)
Zainuril Huda (T201710039)
Maulidiahtul Khasanah (T201710045)
Firdaus Ismlamiyah (T201710048)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
MARET 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhammdulilah kami ucapakan sebagai tandapuji syukur kepada Allah SWT. Makalah ini
kami buat untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah Tekni dan Pengelolaan Laboratorium
dengan judul “PENGOLAHAN DAN PENGGUNAAN BAHAN-BAHAN, SERTA
PENGOPRASIAN PERALATAN LABORATORIU IPA”. Kami ucapka terimakasih kepada Bu
Laila Khusnah selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah in, dan kepada teman-teman yang
sudahberpatisipasi dalam penyusunan makalah ini. Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat
memberi manfaat kepada setiap oang yang membacanya. Dan kami mmemohon apabila masih
ada kesalahan dalam makalah yang sudah kami susun ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jember, Maret 2020

Penulis

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.1 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
2.1 Penggunaan Bahan Operasi Alat Praktikum Fisika...................................................2
2.2 Cara Penggunaan Bahan Operasi Alat Praktikum Fisika.......................................................7
2.3 Penggunaan Bahan dan Operasi Alat Praktikum Biologi......................................................9
2.4 Cara Penggunaan Bahan Dan Operasi Alat Praktikum Biologi...........................................15
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................18

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium adalah sebuah tempat untuk melakukan suatu aktivitas ilmiah yang meliputi
sebuah riset, eksperimen maupun pengukuran. Laboratorium juga memiliki beberapa jenis, yaitu
fisika, biologi dan juga kimia. Setiap laboratorium ini memiliki beberapa alat yang sama namun
juga banyak alat yang berbeda, karena setiap jenis laboratorium ini meiliki riset dan eksperimen
yang berbeda, maka yang memerlukan alat dan bahan yang berbeda-beda pula. Semua
mempunya jenis peralatan khas yang sesuai dengan fungsi dan keperluannya masing-masing.

Paktikum biologi seringkali bersangkutan dengan bagaiamana pratikan mencaritahu dan


memahami keadaan alam sekitar dan makhluk hidup dengan cara yang tersusun rapid an
sistemais. Biasanya alat yang sering digunakan untuk mendudkung terlaksananya praktikum ini
adalah mikroskop, mikrotom, awetan, dansebagainya.

Sedangakan praktikum fisika cangkupannya cukup banyak. Karena fisika sebenarnya adalah
salah satu ilmu yang paling dasar pada sains. Tujuan utama pembelajaran fisika adalah mengerti
dan memahami bagaimana alamsemesta bekerja. Materi pembelajan ini salah satunya mencakup
tentang gerak, energy, gayadan masih banyak yang lainnya. Alat yang biasanya digunakan dalam
praktikum ini adalah alat-alat optika, mekanika, hidrostalika, listrik-magnet, kalor dan
sebagainya.

1.1 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara penggunaan bahan dan oprasi alat praktikum fisika?
2. Bagaimana cara penggunaan bahan dan oprasi alat praktikum biologi?

1.2 Tujuan
1. Mengetahui cara penggunaan bahan dan oprasi alat praktikum fisika
2. Mengetahui cara penggunaan bahan dan oprasi alat praktikum biologi

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Penggunaan Bahan Operasi Alat Praktikum Fisika


Laboratorium fisika adalah tempat untuk membuktikan atau menguji kebenaran suatu
teori fisika dengan data-data empiris (kuantitas maupun kualitas). Salah satu alasan dilakukan
suatu perlakuan pengujian (pembuktian) terhadap suatu model atau teori di laboratorium,
karena peristiwa dan fenomena alam dan sekitarnya yang sukar ditemukan dan tidak bisa
diamati dari dekat, dan sulit diamati karena terbatasnya waktu atau terlalu cepat bagi panca
indra. Agar percobaan dapat dilakukan dalam suatu laboratorium, maka laboratorium itu
harus dilengkapi dengan alat-alat yang memadai. Artinya alat-alat yang tersedia harus
memiliki fungsi yang mendukung terlaksananya laboratorium. Yang diperlukan adalah alat-
alat yang bekerja dengan baik, mengukur yang harus diukur dan penunjukan besaran yang
diukurnya harus dipercaya. Pengadaan alat-alat dalam suatu laboratorium harus disesuaikan
dengan tujuan pembangunan laboratorium itu sendiri.
Perlunya mengenal lebih dalam alat dan bahan pada praktikum fisika.  Pengklasifikasian
peralatan di laboratorium fisika sangat perlu dilakukan untuk memudahkan dalam pendataan
alat. Selain itu juga dapat memudahkan dalam pemanfaatan alat sebagai alat percobaan
maupun alat peraga.
Peralatan yang terkait dengan kebutuhan laboratorium Fisika terdiri dari dua kelompok
yaitu Kelompok Umum dan Kelompok Fisika. Kelompok Umum yaitu alat yang digunakan
secara umum baik untuk laboratorium fisika, laboratorium biologi, dan laboratorium kimia.
Penulisan kode atau nomor katalog terdiri dari tiga huruf alphabet dan dilanjutkan dengan
dua angka numerik, contohnya Basic Meter (KAL 41), Multimeter (KAL 45), Catu daya
(KAL 60), Stopwatch (KKW 71) dan lainnya. Peralatan yang termasuk Kelompok Fisika
seperti pada tabel berikut :

2
NO KODE KELOMPOK MATERI
1 FME Mekanika
2 FSP Zat Padat
3 FSC Zat Cair
4 FSG Zat Gas
5 FGE Gelombang
6 FPT Optik
7 FCA Cahaya
8 FPA Panas
9 FES Listrik Statis
10 FLS Istrik Mengalir
11 FMA Magnet
12 FEM Elektromagnet
13 FAL Alat Listrik
14 FET Elektronika

1. Jenis-jenis alat ukur


Jenis alat IPA yang terdaftar pada buku katalog alat IPA SMP dan SMA kurang
lebih terdiri dari 550 jenis. Sebagian besar dari alat-alat tersebut merupakan alat-alat mata
pelajaran fisika. Berikut ini akan dipahami bersama mengenai beberapa alat ukur, antara
lain alat ukur massa, waktu, panjang dan lainnya. Alat yang diperkenalkan merupakan
alat-alat yang umum berada di laboratorium fisika SMA yang diperkirakan memiliki
tingkat kesulitan dalam penggunaan, perawatan, perbaikan dan penyimpanannya.
a. Alat Ukur Massa
 Timbangan
Timbangan adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa dan berat suatu
benda. Timbangan dikategorikan kedalam sistem mekanik dan elektronik.
 Neraca Lengan
Neraca lengan merupakan alat yang dipakai untuk melakukan pengukuran massa
antara massa benda yang satu dengan massa benda yang lainnya.
 Spektrometer Massa
Cara kerja alat ini digunakan untuk mengetahui sebuah partikel sub atomik
muncul dari katoda dan menuju anoda yang ada karena adanya tegangan yang tinggi
menyebabkan medan listrik yang kuat sehingga partikel sub atomik tertarik kedalam
medannya sehingga ditangkap oleh detektor yang dapat menghitung massanya secara

3
pasti dengan bantuan robot maupun perangkat komputer yang telah disetting secara
pasti dan akurat.
b. Alat Ukur Waktu
 Jam
Jam telah digunakan sejak abad ke-14 sekitar 700 tahun yang lalu. Nama itu
berasal dari bahasa latin yang namanya “clocca”
 Kalender
Kalender adalah sebuah sistem untuk memberi nama pada sebuah periode waktu.
Tanggal pada kalender didasarkan dari gerakan-gerakan benda angkasa seperti
matahari dan bulan, sebagai contoh kalender dinding.
 Kronometer
Sejak tahun 1700-an, seorang ahli mesin yang bernama John Harrison
mengembangkan suatu rangkaian jam yang akurat, yang diberi nama kronometer.
Kronometer adalah alat pencatat waktu yang cukup tepat untuk dapat digunakan
sebagai standar waktu portabel, biasanya digunakan untuk menentukan garis bujur
(letak suatu tempat) dengan cara navigasi selestial (yaitu suatu teknik yang umumnya
digunakan para pelaut tanpa bergantung pada perhitungan untuk memperkirakan
posisi/keberadaan mereka di laut). Umumnya alat ini digunakan dalam pelayaran
sebagai penentu meridian di laut.
c.  Alat Ukur Panjang
 Penggaris
Penggaris adalah sebuah alat ukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis
lurus. Ada penggaris yang berbentuk lurus sampai yang berbentuk segitiga. Penggaris
dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat
penggaris yang dapat dilipat.
 Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda dengan
tingkat ketelitian 0.01 mm.
 Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur panjang
benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk

4
mengukur diameter sebuah benda contohnya diameter kelereng, diameter dalam dan
diameter luar cincin, serta kedalam sebuah tabung.
 Altimeter
Alat untuk mengukur ketinggian suatu titik dari permukaan laut. Biasanya
digunakan sebagai navigasi dalam penerbangan, pendakian, dan kegiatan yang
berhubungan dengan ketinggian.
d. Alat ukur Luas
 Planimeter
Planimeter adalah instrumen mekanis digunakan untuk menghitung luas daerah
planar. Pada dasarnya planimeter hanya memiliki tiga bagian yang bergerak.
Planimeter terdiri atas 3 jenis yaitu planimeter linear, planimeter polar dan planimeter
Hatchet. Jenis yang paling banyak digunakan adalah planimeter polar. Alat ini dapat
digunakan untuk mengukur skala peta dan menentukan luasan suatu wilayah pada
peta dengan berbagai skala. Saat ini planimeter juga sudah dibuat dalam bentuk
digitak, misalnya Planimeter Platcom yang bekerja dengan sistem digital sehingga
sangat memudahkan pekerjaan.
e. Alat Ukur Suhu
 Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu atau temperatur
benda. Termometer terbuat dari bahan yang bersifat termometrik, artinya sangat peka
terhadap perubahan suhu, seperti air raksa dan alkohol. Satuan pengukuran
termometer menggunakan beberapa sistem skala suhu yaitu derajat Celcius (℃),
Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin (K).
 Termistor
Termistor (thermistor) adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang
dipakai untuk mengukur suhu.
 Pyrometer
Pyrometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur suhu tinggi permukaan
suatu objek tanpa adanya kontak langsung. Dengan adanya mekanisme optik dan
inframerah pengukuran untuk kasus-kasus ketika objek bergerak, sangat panas, di

5
tempat yang sulit untuk mengakses atau karena kontaminasi atau pengaruh negatif
lainnya dapat diukur suhunya dengan akurat dengan menggunakan Pyrometer.
f. Alat Ukur Kelembaban
 Hygrometer
Hygrometer adalah sejenis alat untuk mengukur kelembaban suatu tempat.
Biasanya ditempatkan di dalam box (container) penyimpanan barang yang
memerlukan tahap kelembaban yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera.
g. Alat Ukur Tekanan
 Barometer
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Barometer
biasanya digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang tinggi
menandakan cuaca yang “bersahabat”, sedangkan tekanan udara rendah menandakan
kemungkinan badai.
 Manometer
Manometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan di
dua titik yang berlawanan. Salah satu jenis manometer adalah manometer kolom
cairan.
 Anemometer
Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan
angin. Satuan meteorologi dari kecepatan angin adalah knots ( Skala Beaufort ).
Sedangkan satuan meteorologi dari arah angin adalah dari 0o – 360o dan dapat juga
digunakan arah mata angin. Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka.
h. Alat Ukur Cahaya
 Photometer
Photometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan penerangan
atau cahaya untuk pemotretan.
i. Alat Ukur Untuk Menentukan Besaran Listrik
 Voltmeter
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik.
Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran
alat voltmeter berkali-kali lipat.

6
 Galvanometer
Galvanometer adalah alat untuk menunjukkan ada tidaknya kuat arus dengan
melihat adanya penyimpangan jarum galvanometer. Cara kerjanya sama dengan
amperemeter, voltmeter, dan ohmeter. Semua alat itu cara kerjanya sama dengan
motor listrik.
 Osiloskop
Osiloskop adalah peralatan elektronik yang menghasilkan tampilan grafik pada
layar untuk mencitrakan gelombang maupun signal elektronik yang diterimanya.
Misalnya, tidak pernah bisa melihat sinyal yang dipancarkan oleh handphone. Dengan
bantuan Osiloskop, sinyal tersebut dapat dicitrakan dalam layar, sehingga dapat
dilihat bentuk gelombang, panjang gelombang, frekuensi gelombang, maupun cacat
gelombang.
j.  Alat Ukur Kecepatan
 Speedometer
Speedometer adalah alat untuk mengukur kecepatan kendaraan darat, yang
merupakan perlengkapan standar setiap kendaraan yang beroperasi di jalan.
Speedometer berfungsi agar pengemudi mengetahui kecepatan kendaraan yang
dijalankannya dan dijadikan informasi utama untuk mengendalikan kecepatan di jalan
agar tidak terlalu lambat atau terlalu cepat.

2.2 Cara Penggunaan Bahan Operasi Alat Praktikum Fisika


Percobaan prkatikum merupakan salah satu kegiatan laboratorium yang sangat berperan
penting dalam penting dalam menunjang keberhasilan proses nbelajar mengajar, sebelyum
melakukan praktikum terlebih dahulu mengenal cara penggunaan alat dalam melakukan
praktikum.

Proses pembelajaran fisika dialam ruang praktikum (Laboratorium ) dapat berupa


peragaan atau demonstrasi , dalam melakukan praktikum terlebih dahu mengerti kegunaan dan
cara menggunakannya salah satu Contoh penggunaan alat praktikum fisika (Sutrisno,2010)

A. Jangka sorong

7
 Putar mur pengunci berlawanan arah dengan jarum jam
 Geser rahang kanan
 Masukkan benda yang akan diukur pada rahang bawah/ rahang dibvawah
diameter luar
 Geser rahang hingga tepi benda, benda tersebut terjepit pada rahang diameter luar
 Kunci rahang dengan memutar mur pengunci searah dengan jarum
 Lihat skala utama dan skala noniusnya (skala geser). Pastikan dulu posisi garis
nol pada skala geser. Lalu lihat pada skala geser yang sejajar dengan skala utama.
Hasil pengukuran yang didapata dalah skala utama+ skala geser.
B. Mistar( penggaris )

 Impitkan skala nol pada mistar dengan salah satu ujung benda yang akan
diukur
 Lihat posisi ujung lain benda tersebut

8
 Baca skala mistar yang berimpit dengan ujung lain benda
 Secara umum akan teramati ujung benda tidak tepat berimpit dengan salah
satu skala milimetern pada mistar. Oleh kerana itu laporan pengukuran adalah
nilai terbaca ± ketidakpastian pengukuran

2.3 Penggunaan Bahan dan Operasi Alat Praktikum Biologi


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang alam
yang berisi proses penemuan, konsep-konsep, fenomena alam, fakta-fakta, dan lainnya. Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) mencakup pengetahuan fisika, kimia, dan biologi. Jika merujuk pada
pembelajaran biologi, pembelajaran biologi merupakan pembelajaran yang berkaitan mengenai
makhluk hidup.1 Makhluk hidup merupakan organisme yang mempunyai ciri khusus yaitu
memiliki sel dan ciri umum.seperti bernafas. Makhluk hidup memiliki keanekaragaman dari
manusia yang berukuran kecil hingga besar. Dalam mempelajari makhluk hidup dengan ukuran
yang kecil tentunya mata manusia tak dapat menjangkau maka dibutuhkan suatu alat untuk
mepelajarinya misalnya dengan bantuan mikroskop. Pada pembelajaran biologi, salah satu
kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu praktikum. Dalam rangka melaksanakan kegiatan
praktikum diperlukan sarana penunjang. Sarana penunjang itu berupa Laboratorium dan
peralatan yang diperlukan dalam kegiatan praktikum.

Dalam (Tri, 2018) bahan praktikum biologi diantaranya asam sulfat, asam klorida,
asetokarmin, eosin, etanol, glukosa, indikator universal, kalium hidroksida, mangan sulfat,
iodium, natrium hidroksida, vaseline, dan kertas saring. Berikut merupakan deskripsi bahan dan
penggunaan :

1. Asam Sulfat (H2SO4)


Asam sulfat memiliki sifat fisika yaitu berwujud cair, tidak berwarna, tidak
berbau, dan mudah larut dalam air. Sifat kimia asam sulfat yaitu mudah bereaksi
dengan air. Asam sulfat dalam praktikum digunakan untuk menguji kandungan
karbohidrat dalam makanan.
2. Asam Klorida (HCl)

1
Indriastut, Lina Herlina dkk., Kesiapan Laboratorium Biologi dalam Menunjang Kegiatan Praktikum SMA Negeri di
Kabupaten Brebes, (Jurnal Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang, 2013).

9
Asam klorida dengan kadar 36% memiliki sifat fisika antara lain densitas 1,179
kg/L, molaritas 11,64 mol/dm3, pH -1,1, tekanan uap 14,5 kPa, titik didih 61°C, dan
titik leleh 30°C. Pada suhu kamar berbentuk gas tidak berwarna dan berbau tajam.
Sifat kimianya yaitu gas berwarna kuning kehijauan dan berbau merangsang, dapat
larut dalam alkali hidroksida, kloroform, dan eter. Asam klorida dalam praktikum
digunakan untuk mengidentifikasi zat penyusun tulang.
3. Asetokarmin
Asetokarmin berwujud serbuk. Asetokarmin merupakan salah satu teknik
pewarnaan dalam bidang sitogenetika untuk penelaahan kromosom. Asetokarmin
dalam praktikum digunakan untuk mengidentifikasi pembelahan mitosis.
4. Eosin
Eosin berwujud serbuk berwarna merah, larut dalam air dan alkohol, larutannya
memberikan fluoresensi hijau, dan berfungsi sebagai pewarna jaringan hijau. Eosin
juga dapat digunakan untuk mewarnai sitoplasma, kolagen, dan serat otot. Eosin
dalam praktikum digunakan untuk mengukur volume udara pernapasan pada
belalang.
5. Etanol
Etanol berupa cairan jernih tak berwarna yang mudah menguap dengan aroma
khas. Etanol larut dalam air dan pelarut organik lainnya, seperti asam asetat, dan
gliserol. Selain itu, etanol juga dapat larut pada hidrokarbon. Etanol sering disebut
alkohol. Etanol mempunyai sifat mudah terbakar dan digunakan sebagai pelarut.
Selain itu, dapat digunakan sebagai disinfektan untuk mensterilkan alat-alat
Laboratorium. Etanol dalam praktikum digunakan untuk menguji kandungan lemak
dalam bahan makanan.
6. Glukosa
Glukosa berwujud padat (kristal) berwarna putih. Bentuk alami glukosa berupa D-
glukosa disenut juga dekstrosa.Glukosa memiliki berat molekul 180, 16 g/mol dan
kelarutan dalam air 909 g/1 (25°C). Glukosa dalam praktikum digunakan untuk
respirasi sel.
7. Indikator Universal

10
Indikator Universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator asam
dan basa yang dapat berubah warna setiap satuan pH. Indikator Universal berbentuk
rol kertas yang berfungsi untuk mengetahui asam, basa, dan garam suatu larutan.
Indikator Universal dalam praktikum digunakan untuk melihat komposisi kandungan
urine.
8. Kalium Hidroksida (KOH)
Sifat fisika kalium hidroksida (KOH) yaitu berwujud kristal padat berwarna putih,
mudah larut dalam alkohol, gliserol, tidak berbau, dan mudah terbakar. Kalium
Hidroksida (KOH) dalam praktikum digunakan untuk mengetahui peranan enzim
katalase.
9. Mangan Sulfat
Mangan Sulfat berwujud kristal padat, berwarna merah, dan berbau. Memiliki
berat molekul 169, 01 g/mol, titik didih 850°C, titik lebur 710 °C, dan mudah larut
dalam air. Bahan ini termasuk bahan kimia beracun dan berbahaya. Mangan Sulfat
dalam praktikum digunakan untuk menghitung kadar oksigen (O) terlarut dalam air.
10. Iodium
Iodium (I2) berwujud padat (kristal) berwarna abu tua dengan uap ungu. Iodium
menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iodium mudah larut dalam kloroform,
karbon tetraklorida, atau karbon silfida yang akan membentuk larutan berwarna ungu
indah. Iodium hanya sedikit larut dalam air. Iodium dalam praktikum digunakan
untuk menguji kandungan karbohidrat dalam makanan.
11. Natrium Hidroksida (NaOH)
Sifat fisika Natrium Hidroksida (NaOH) yaitu berwujud putih, massa molar
39,997’1 g/mol, titik lebur 318°C, titik didik 1.390 °C dan NaOH larut dalam etanol
dan metanol. NaOH mudah menyerap uap air, udara, bersifat racun, dan korosif.
NaOH dalam praktikum digunakan untuk mengukur volume udara pernapasan pada
belalang.

12. Vaseline
Vaseline berbentuk pasta. Fungsinya untuk menutup sambungan peralatan
Laboratorium supaya udara yang berada di dalam tabung tidak dapat keluar dan udara

11
yang berada di luar tabung tidak dapat masuk melalui celah. Vaseline dalam
praktikum digunakan untuk pengukuran transpirasi pada daun.
13. Kertas Saring
Kertas saring terbuat dari bahan kertas selulosa murni yang berbentuk lingkaran
dengan diameter 90 mm. Kertas saring berfungsi untuk menyaring larutan yang
bersifat heterogen. Kertas saring dapat dipasang pada corong untuk menyaring
larutan. Kertas saring dalam praktikum digunakan untuk menguji kandungan urine.

Sesuai Muhammad dalam (Munandar, 2016) berikut merupakan contoh alat yang
digunakan dalam rangka praktikum biologi di Laboratorium menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana:

No. Gambar Nama Alat Deskripsi atau Fungsi


1.

Untuk melihat benda atau makhluk


hidup dengan ukuran terkecil atau
Mikroskop mikro

2.

Gelas preparat berfungsi sebagai


Gelas preparat dan cover tempat objek yang akan diamati.
gelas Cover gelas tempat penutup objek
yang akan diamati

3.

Adanya preparat awetan bertujuan


Preparat awetan (Makro untuk bahan praktikum tersedia
dan Mikro) dalam waktu lama yang digunakan
untuk pembelajaran

12
4.

Membantu murid dalam memahami


Alat peraga tubuh
keabstrakan suatu materi menjadi
lengkap dan organ-
konkrit sehingga lebih mudah
organya
dipahami

5.

Berfungsi sebagai wadah untuk


Alat-alat gelas (seperti
mencapur, mengaduk, dan
gelas beker)
memanaskan cairan.

6.

Memperjelas atau memperbesar


Kaca pembesar
objek

7.

Buku identifikasi atau


Sebagai pedoman murid
klasifikasi

Pada hakikatnya, menurut Muhammad dalam (Munandar, 2016) peralatan praktikum di


Laboratorium biologi dibagi menjadi 5:

1. Peralatan Optik (Alat Bantu Perbesaran), yaitu peralatan yang digunakan untuk melihat
sesuatu denga ukuran kecil atau sangat kecil, seperti mikroskop, kaca pembesar (Lup).

13
2. Peralatan Gelas (Glassware), yaitu peralatan yang terbuat dari gelas/bahan kaca, seperti:
erlemenyer, tabung reaksi, cawan petri, gelas beker, dan sebagainya.
3. Peralatan Elektrik, yaitu peralatan yang penggunaannya memerlukan listrik, seperti:
neraca digital dan oven.
4. Peralatan Logam, yaitu peralatan yang terbuat dari logam, seperti spatula, alat bedah.
5. Peralatan Modern, yaitu peralatan yang pengoperasionalnya memerlukan keterampilan
tingkat tinggi, misalnya: mikroskop elektron.

Selain yang disebutkan diatas, alat peraga merupakan media untuk menjelaskan konsep-
konsep materi dengan konkrit tanpa menalar. Alat Peraga meliputi model kerangka manusia,
model tubuh manusia, preparat mitosis, preparat meiosis, preparat anatomi tumbuhan, preparat
anatomi hewan, gambar kromosom, gambar DNA, gambar RNA, gambar hewan dari filum
Lepidotera, gambar dan model sistem pencernaan manusia, gambar dan model sistem peredaran
manusia, model sistem endoktrin (pengeluaran) manusia,dan lainnya.2

Berdasarkan cara pemakaiannya, Muhammad menjelaskan dalam (Munandar, 2016) yaitu


peralatan ada yang digunakan sekali pakai dan berkali pakai. Peralatan yang digunakan sekali
pakai misalnya alat gelas, pipa gelas, pipa karet, kertas saring, kertas kromatografi, dan lain-
lain.Peralatan yang digunakan berkali pakai misalnya pembakar gas, pompa vakum, mikroskop,
peralatan elektronik, dan lain-lain.

2.4 Cara Penggunaan Bahan Dan Operasi Alat Praktikum Biologi


Percobaan praktikum merupakan salah satu kegiatan laboratorium yang sangat berperan
penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar biologi. Praktikum
memungkinkan peserta didik mempelajari biologi melalui pengamatan langsung terhadap
gejala-gejala maupun proses-proses, melatih keterampilan berfikir ilmiah, menanamkan dan
mengembangkan sikap ilmiah, serta menemukan dan memecahkan berbagai macam masalah
baru melalui metode ilmiah (Anggraeni, 2013).

Peralatan laboratorium ada yang disebut peralatan mesin, perkakas, perlengkapan, dan
alat-alat kerja lain yang secara khusus dipergunakan untuk pengujian, kalibrasi, atau produksi
dalam waktu terbatas(Permenpan RB No. 03, 2010).

2
Putri Agustina dkk., Kesesuaian Laboratorium Biologi sebagai Penunjang Pembelajaran Biologi di SMA
Muhammadiyah se-Surakarta dengan Standar Laboratorium Biologi, Jurnal Biologi FKIP Sebelas Maret, 2017.

14
Peralatan laboratorium dibagi 3 kategori:

a. Peralatan kategori 3 adalah alat yang cara pengoperasian/ pendayagunaan dan


konservasinya sulit, risiko penggunaan tinggi, akurasi/ kecermatan penilaiannya tinggi,
serta sistem kerja rumit yang pengoperasiannya memerlukan pelatihan khusus/tertentu
dan berlisensi.
b. Peralatan kategori 2 adalah peralatan yang cara pengoperasian/ pendayagunaan dan
konservasinya sedang, risiko penggunaan sedang, akurasi atau kecermatan penilaiannya
sedang, serta sistem kerja yang tidak begitu rumit dan pengoperasiannya memerlukan
pelatihan khusus/tertentu.
c. Peralatan kategori 1 adalah peralatan yang cara pengoperasian/ pendayagunaan dan
konservasinya mudah, risiko penggunaan rendah, akurasi/ kecermatan penilaiannya
rendah, serta sistem kerja sederhana, pengoperasiannya cukup dengan menggunakan
panduan. (Vendamawan, 2015:43)

Alat-alat laboratorium yang kita gunakan memiliki skala yang berbeda- beda, dan tentu
saja mempunyai tingkat ketelitian yang berbeda pula. Semakin kecil skala alat tersebut maka
akan semakin besar tingkat keakuratannya. Hal kedua yang harus diperhatikan adalah bagaimana
menggunakan dan cara agar dapat membaca skala itu itu sendiri. (Khoirul, 2009)

Sebelum melakukan percobaan di laboratorium, peserta praktik harus mengenal dan


memahami cara menggunakan semua peralatan dasar yang sering digunakan di laboratorium
kimia. Hal hal yang perlu diperhatikan adalah kebersihan dari alat alat yang digunakan.
Kebersihan alat dapat mempengaruhi hasil percobaan. Apabila alat yang digunakan tersebut
tidak bersih, maka akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan. contohnya jika alat-alat tersebut
masih tersisa zat-zat kimia , maka zat tersebut bisa saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan
sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam percobaan. (Risma, 2012)

Cara menggunakan beberapa alat praktikum biologi sebagai berikut:

1. Beaker glass
beaker glass terbuat dari bahan kaca jenis boroksilikat. beaker glass memiliki ukuran
antara lain: 10ml, 25ml, 50ml,100ml. beaker glass berfungsi untuk meneteskan sejumlah
larutan dalam eksperimen yang memerlukan ketelitian tinggi, biasanya digunakan untuk

15
titrasi. untuk menambahkan larutan pereaksi dimana volume harus diketahui/ dicatat. cara
penggunaan: mata tegak lurus dengan permukaan larutan. bagian bawah meniskus larutan
harus menyentuh bagian atas garis dan jika menyentuh bagian ba1ah garis maka
ketentuannya ditambah larutan 0.02. (Hidayanti, 2011)
2. Tabung Reaksi
Bahan pembuatan tabung reaksi adalah kaca jenis borosilikat. Ukuran-ukuran tabung
reaksi adalah: 13x100 mm dan 25x100 mm, 5 ml, 10 ml, 14 ml, 16 ml, 19 ml, 31 ml, 55
ml, 5 ml. tabung reaksi berfungsi mereaksikan larutan. Cara menggunakan tabung reaksi:
tabung reaksi harus digoyangkan dengan menjepitkannya pada penjepit tabung reaksi.
Agar pada pemanasan api tidak terfokus pada satu titik. (Hidayanti, 2011)

16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Laboratorium merupakan sebuah tempat untuk melakukan suatu aktivitas ilmiah yang
meliputi sebuah riset, eksperimen maupun pengukuran. Peralatan laboratorium ada yang
disebut peralatan mesin, perkakas, perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara
khusus dipergunakan untuk pengujian, kalibrasi, atau produksi dalam waktu terbatas.
Dalam laboratorium di gunakan untuk praktikum yang terdapat dua macam praktikum
yaitu fisika dan biologi. Pada laboratorium fisika yang meliputi beberapa jenis alat yaitu
alat Ukur Masa, waktu, kelembapan, panjang, luas, dan suhu. Pada pembelajaran biologi,
salah satu kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu praktikum karena pembelajaran
biologi mengenai makhluk hidup.

17
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Aprilianingtyas.dkk. Pengelolaan Laboratorium Biologi Untuk Menunjang Kinerja


Pengguna Dan Pengelola Laboratorium Biologi SMA 2 Wonogiri. Unnes Journal Of
Biology Education, 2013.Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Hidayanti, Risma. 2011. Kimia Dasar Jilid I Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Indriastut, Lina Herlina dkk.. 2013. Kesiapan Laboratorium Biologi dalam Menunjang Kegiatan
Praktikum SMA Negeri di Kabupaten Brebes. Jurnal Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang.

Khasanah, Nur. 2013. Studi Kelengkapan dan Pemanfaatan Alat Praktikum Fisika Kelas X SMA
sebagai Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Kota Yogyakarta.
Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Khoirul, Utari. 2010. Konsep Dasar Kimia Analittik. Jakarta: Erlangga.

Muhammad Miftahul Huda. 2018. Pengembangan Ensiklopedia Peralatan Laboratorium


Biologi Sma/Ma sebagai Sumber Belajar Biologi Siswa Kelas X di Sma Negeri 16
Semarang Berdasarkan Kurikulum 2013. Skripsi, Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang.

Putri Agustina dkk.. 2017. Kesesuaian Laboratorium Biologi sebagai Penunjang Pembelajaran
Biologi di SMA Muhammadiyah se-Surakarta dengan Standar Laboratorium Biologi.
Jurnal Biologi FKIP Sebelas Maret.

Risma. 2013. Modul Praktikum Kimia Dasar I. Universitas Sriwijaya: Inderalaya.

Sutrisno. 2010.Modul Laboratorium Fisika Sekolah I. universitas pendidikan Indonesia. Diakses


22 maret 2020
Tri Rohmadi.2018. Paduan Teknis Penggunaan Alat dan Bahan Praktikum Biologi. Jakarta :
Sunda Kelapa Pustaka

18
Vendamawan, R. 2015. Pengelolaan Laboratorium KIMIA. METANA, vol. 11/ no. 02,
Desember 2015, hal. 41-46.

Wahyunidar. 2017. Analisis Pemanfaatan Laboratorium Fisika Sebagai Sarana Kegiatan


Praktikum Di Sma Negeri Se-Kabupaten Luwu Timur. Makassar: UIN Alauiddin Makassar.

19

Anda mungkin juga menyukai