Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

MANAJEMEN LABORATORIUM FISIKA


“ PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT YANG
TERDAPAT DALAM KIT GELOMBANG DAN OPTIK ”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4

KETUA : ANGGUN ARI ADITIA UTAMI ( 4119005 )

NAMA ANGGOTA : INKA PUTRI ANJELINA ( 4119006 )

TOBING SUSANTEO SANJAYA ( 4119007 )

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

DOSEN PENGAMPUH : ENDANG LOVISIA, M.Pd, Si

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

( STKIP-PGRI ) LUBUKLINGGAU

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT. karena berkat rahmat, hidayah,dan
inayah-Nya, laporan makalah Manajemen Laboratorium fisika mengenai “ Pengunaan
dan pemeliharaan alat-alat yang terdapat dalam kit gelombang dan optik ’’ dapat
penyusun selesaikan dengan benar. Laporan makalah Manajemen Laboratorium fisika ini
dibuat dengan maksud dan tujuan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen
, Ibu. Endang Lovisia, M.Pd, Si Dengan harapan dapat memahami proses penulisan
makalah yang benar dan menambah wawasan mahasiswa.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah banyak mengalami


kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penyusun menerima dengan senang hati kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan untuk masa yang akan datang.

Penyusun

DAFTAR ISI

2
Halaman Judul

Kata Pengantar .............................................................................................................. 2

Daftar Isi ........................................................................................................................ 3

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 4


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 5

Bab II Pembahasan

2.1.Pengertian Kit............................................................................................... 6

2.2. Kit Gelombang ............................................................................................ 7

2.3 Kit Optika .......................................................................................................15

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 31

3.2 Saran ................................................................................................................... 32

Daftar Pustaka ................................................................................................................ 33

BAB I
PENDAHULUAN

3
A. Latar Belakang
Laboratorium merupakan salah satu sarana yang mendukung proses belajar
mengajar, baik itu pada tingkat SD, SMP, maupun SMA. Laboratorium merupakan
tempat proses belajar mengajar dengan aktivitas praktikum yang melibatkan interaksi
antara siswa, peralatan, dan bahan. Melalui kegiatan praktikum di laboratorium,
diharapkan siswa dapat mempelajari, memperoleh pemahaman, serta pengalaman
langsung mengenai konsep-konsep yang tidak dapat dijelaskan secara verbal. Dengan
adanya laboratorium, proses belajar mengajar dapat berjalan lebih efektif dan efisien
demi tercapainya tujuan pendidikan.
Salah satu laboratorium yang digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu
laboratorium fisika. Laboratorium fisika wajib dimanfaatkan untuk memahami konsep-
konsep fisika. Pada laboratorium fisika terdapat berbagai macam alat yang dapat
membantu para siswa dalam melakukan berbagai macam percobaan fisika, salah satu
diantaranya yaitu Kotak Instrumen Terpadu (KIT).
Pada saat melakukan percobaan fisika, siswa akan mempelajari salah satu konsep
fisika yaitu gelombang dan optik. Keberadaan KIT gelombang dan optik tentunya sangat
dibutuhkan untuk dapat melakukan percobaan tersebut. Penggunaan KIT gelombang dan
optik sudah tidak asing lagi bagi tingkat SMP dan SMA. Namun kebanyakan siswa
belum mengetahui dengan baik penggunaan serta pemeliharaan KIT gelombang dan
optik tersebut. Sebagian besar dari mereka hanya terfokus dalam melakukan percobaan,
dibandingkan mengetahui pengetahuan dasar penggunaan dan pemeliharaan KIT
gelombang dan optik .
Akibat dari kurangnya pengetahuan dasar tersebut, KIT gelombang dan optik
tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang lama. Apabila terjadi kerusakan berat pada
KIT gelombang dan optik, maka KIT gelombang dan optik tersebut tidak akan dapat
digunakan lagi, sehingga proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan efektif dan
efisien.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut
yaitu dengan memberikan pengetahuan dasar penggunaan dan pemeliharaan gelombang
dan optik. Dengan makalah “Penggunaan dan Pemeliharaan gelombang dan optik” ini,
diharapkan para siswa dapat mengetahui penggunaan komponen KIT gelombang dan
optik dengan baik , serta cara pemeliharaan KIT gelombang dan optik.
B. Rumusan Masalah

4
Perumusan masalah dari makalah Penggunaan dan Pemeliharaan KIT Listrik dan
Magnet adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan KIT ?
2. Apa yang dimaksud dengan KIT Gelombang dan Optik ?
3. Bagaimana penggunaan KIT Gelombang dan Optik untuk kegiatan pembelajaran ?
4. Bagaimana pemeliharaan KIT Gelombang dan Optik dalam percobaan fisika di
laboratorium?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan makalah Penggunaan dan Pemeliharaan Kit Listrik dan
Magnet adalah :
1. Mengetahui pengertian KIT
2. Mengenal KIT Gelombang dan Optik
3. Mengetahui penggunaan KIT Gelombang dan Optik untuk kegiatan pembelajaran
4. Mengetahui pemeliharaan KIT Gelombang dan Optik dalam percobaan fisika di
laboratorium.

BAB II
PEMBAHASAN

5
A. Pengertian KIT
Macam-macam alat fisika diklasifikasikan atas beberapa dasar. Salah satu
pengklasifikasiannya yaitu berdasarkan keterpaduan seting kelengkapan. KIT merupakan
salah satu peralatan dalam laboratorium. KIT adalah kepanjangan dari Kotak Instrumen
Terpadu. KIT merupakan sistem pengemasan alat peraga pendidikan dimana seluruh
komponen atau instrumen disusun secara terpadu, sehingga dapat dilakukan berbagai
percobaan oleh praktikan.
KIT dibedakan berdasarkan tingkatannya, yaitu KIT Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah, KIT Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, dan KIT Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Pada SD/MI terdapat KIT IPA. Pada SMP/MTs
terdapat KIT Fisika, dan KIT Biologi. Dan pada SMA/MA terdapat KIT Fisika, KIT
Kimia, dan KIT Biologi.
Percobaan-percobaan yang menggunakan alat-alat dalam KIT adalah percobaan
yang berasal dari materi konsep pembelajaranyang serumpun. Seperti pada KIT Fisika
SMP/MTs terdapat empat konsep pembelajaran yaitu KIT Mekanika, KIT Hidrostatika
dan Panas, KIT Optika, dan KIT Listrik dan Magnet. Sedangkan pada KIT SMA/MA
juga terdapat empat konsep pembelajaran yaitu, KIT Mekanika, KIT Gelombang dan
Termodinamika, KIT Optika, dan KIT Listrik dan Magnet.

B. Kit Gelombang
1. Pengertian KIT Gelombang

6
Alat peraga Gelombang adalah peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan
percobaan dalam pembelajaran tentang gelombang dan termodinamika. Alat peraga ini
berisi alat - alat yang dibuat secara presisi untuk kemudahan perakitannya dalam
melakukan percobaan dan untuk mendapatkan hasil percobaan. Dirancang untuk
membantu siswa-siswa sekolah menengah atas dalam memahami gelombang dan
termodinamika melalui percobaan-percobaan yang menarik. Alat didesain secara presisi
untuk memudahkan merangkai percobaan dan keberhasilan mendapatkan hasil
percobaan. Terdiri dari 15 Komponen yg dikemas dalam Kotak Plastik Korugasi dan
Wadah Prabentuk Dimensi: 66 × 38 × 32 cm | Berat: 13.4 Kg.

Topik percobaan:

1. Pemantulan Gelombang pada Bidang Datar


2. Pemantulan Gelombang pada Bidang Lengkung
3. Pembiasan Gelombang
4. Difraksi Gelombang I
5. Difraksi Gelombang II
6. Interfensi Gelombang
7. Gelombang pada Tali I
8. Gelombang pada Tali I
9. Kapasitas Kalor
10. Kalor Jenis
11. Kalor Lebur Es
2. Bagian-Bagian KIT Gelombang
Berikut ini adalah bagian-bagian Komponen Insrumen Terpadu Gelombang :

7
NAMA GAMBAR FUNGSI
Digunakan pada
demonstrasi/percobaan
mengenai sifat-sifat dasar
gelombang seperti
pemantulan, pembiasan,
difraksi dan interferensi,
dengan mensimulasinya
Tangki Riak
menggunakan gelombang
permukaan air. Set Tangki
Riak dengan rangka pipa
baja dan komponen-
komponen yang dapat
dibongkar pasang untuk
kemudahan penyimpanan.

untuk mengukur dan


mendeteksi kalor pada
kalorimeter suatu perubahan reaksi
kimia.

Sebagai pengikat
Tali

Sebagai pengikat
Benang

Termometer Alat untuk mengukur suhu

8
Berfungsi untuk
Mistar
mengukur panjang benda.

Untuk mengangkat beban


Katrol meja
yang akan diukur

untuk mengukur volume


Gelas Ukur larutan dgn cara melihat
secara tepat

3. PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN KIT Gelombang


a . Penggunaan KIT Gelombang
Komponen Instrumen Terpadu (KIT) Optik biasa nya digunakan pada
praktikum materi Fisika siswa SMP dan SMA. Pada penggunaan nya masing-masing
komponen memiliki cara penggunaan berdasarkan buku panduan yang terdapat dalam
satu set KIT Gelombang tersebut.
b . Pemeliharaan KIT Gelombang
Agar efektifitas pemanfaatan alat peraga laboratorium dapat dicapai, maka
diperlukan syarat pengetahuan dan keterampilan penggunaan peralatan yang
meliputi :

a. Pengetahuan tentang spesifikasi peralatan.

9
b. Pengetahuan tentang pengoperasian peralatan.

c. Pengetahuan tentang kondisi peralatan.

d. Pengetahuan tentang target dan sasaran pengamatan dan atau pengukuran


dengan peralatan tersebut.

e. Pengetahuan metoda, waktu dan teknik pengamatan dan atau pengukuran


dengan peralatan tersebut.

Pengetahuan dan keterampilan penggunaan peralatan ternyata memegang


peranan penting dalam perawatan peralatan agar peralatan berfungsi dengan baik dan
kerusakan dapat dihindarkan sejauh mungkin.

Macam-macam Peralatan laboratorium

Secara garis besar peralatan laboratorium dapat dikategorikan menjadi 4 (empat)


bagian, yaitu :

1. Peralatan elektronika. Peralatan elektronika adalah peralatan yang


mempergunakan sumber daya listrik, misalnya : Kit Listrik (catu daya, meter
dasar, multi meter, audio generator, osiloskop, pembangkit getaran)

2. Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam. Bahan baku logam yang biasa
dipakai untuk membuat peralatan, di antaranya nikel, tembaga, besi, seng dan
logam campuran lainnya. Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam
misalnya : Kit Mekanik (micrometer sekrup, jangka sorong, pegas spiral, neraca
pegas), Kit Listrik dan Magnet (papan rangkaian), Mikroskop.

3. Peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas. Bahan gelas yang biasa dipakai
untuk membuat peralatan, di antaranya : pyrex dan fiber glass. Peralatan yang
terbuat dari bahan baku gelas, di antaranya : Kit Optika (lensa, balok kaca,
prisma, cermin), Kit Kimia (tabung reaksi, pipet, buret), Kit Gelombang dan
temodinamika (gelas kimia, thermometer, batang gelas), cermin pada mikroskop.

10
4. Peralatan yang terbuat dari bahan baku karet/plastik. Peralatan yang terbuat dari
bahan baku karet/plastik, di antaranya : pemukul garpu tala, sarung tangan dan
mistar.

Perawatan peralatan elektronika

Peralatan elektronika memiliki sifat-sifat : Sensitif terhadap goncangan, Sensitif


terhadap medan magnet, Tidak tahan terhadap suhu di atas 250 C, Tidak tahan
terhadap terhadap udara lembab., Tidak tahan terhadap kotoran dan debu.

Berdasarkan sifat-sifatnya itu, maka peralatan elektronika perlu dihindari dari


guncangan dan medan magnetik agar sensitifitas peralatan dapat terjaga. Selain itu,
hendaknya penggunaan peralatan elektronika berada dalam ruangan yang
bertemperatur antara 180 C – 250 C. Setelah penggunaan peralatan elektronika,
peralatan hendaknya dibersihkan dari kotoran dan debu kemudian disimpan di
ruangan yang kering.

Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku logam.

Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam mudah mengalami karatan.
Untuk menghindari terjadinya karatan itu maka peralatan harus disimpan di tempat
yang bertemperatur tinggi (± 370 C) dan lingkungan kering. Jika perlu gunakan bahan
silicon sebagai penyerap air. Sebelum disimpan peralatan harus bebas dari kotoran,
debu ataupun air yang melekat kemudian diolesi dengan minyak olie, minyak rem
atau paraffin cair.

Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas.

Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium kimia dan biologi. Ada
beberapa keunggulan maupun kelemahan peralatan yang terbuat dari bahan baku
gelas, yaitu :

A.. Keunggulannya :

1. Bahan baku gelas tahan terhadap reaksi kimia.

2. Bahan baku gelas tahan terhadap perubahan temperatur yang mendadak.

11
3. Bahan baku gelas memiliki koefisien muai yang kecil.

4. Bahan baku gelas memiliki daya tembus cahaya yang besar.

B. Kelemahannya :

1. Bahan baku gelas mudah pecah terhadap tekanan mekanik.

2. Bahan baku gelas mudah tumbuh jamur sehingga mengganggu daya tembus
cahaya.

3. Bahan baku gelas mudah tergores.

Untuk perawatan terhadap peralatan yang terbuat dari gelas bukanlah perkara
yang sulit akan tetapi menuntut ketekunan laboran. Dengan memperhatikan
keunggulan dan kelemahan dari bahan baku gelas, maka untuk perawatan peralatan
berbahan baku gelas harus memperhatikan :

1. Ruang penyimpanan peralatan harus bertemperatur antara 270 C – 370 C


dan diberi tambahan lampu 25 watt.

2. Ruang penyimpanan diberi bahan silicon sebagai zat higroskopis.

3. Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan di atas


kawat kasa. Boleh menggunakan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas
terbuat dari pyrex.

4. Gelas yang akan direbus hendaknya tidak dimasukkan langsung ke


dalam air yang sedang mendidih melainkan gelas direndam dengan air bersih dan
dingin kemudian tambahkan detergent, larutan kalium dichromat 10 gr, asam belerang
25 ml dan aquadest 75 ml. Penggunaan detergent dapat menghilangkan lemak dan
tidak membawa efek perubahan fisik. Kadang-kadang memerlukan waktu
perendaman sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan air bersih. Keringkan
dengan udara panas lalu simpan di tempat yang kering.

5. Debu, keringat, minyak dari telapak tangan mudah menempel


pada peralatan berbahan baku gelas. Oleh karena itu setelah digunakan luangkan
waktu sejenak untuk membersihkan permukaan peralatan dengan kain lembut atau
dengan kertas tissue khusus. Gunakan alcohol, acetone, kapas, sikat halus dan pompa

12
angina untuk membersihkan lensa jangan sampai merusak lapisan lensa. Saat ini
terdapat cairan pembersih khusus kaca/lensa yang dapat diperoleh di optic untuk
membersihkan kaca/lensa dengan lebih sempurna. Hindarkan membersihkan
kaca/lensa dalam keadaan kering apalagi dengan menggunakan kain yang berseray
kasar karena hal itu dapat menimbulkan goresan pada kaca/lensa.

6. Letakkan peralatan berbahan baku gelas di tempat ketika tidak


digunakan. Meletakkan peralatan tidak di tempatnya beresiko merusak kondisi alat
karena mungkin saja peralatan tersebut tertindih atau tertekan yang mengakibatkan
terjadinya perubahan fisik permanent.

Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku karet/plastik.

Peralatan berbahan baku karet bersifat elastis dan tidak tahan terhadap panas karena
dapat menggangu elastisitas karet. Sarung tangan dari karet mudah sekali meleleh
atau lengket apabila disimpan terlalu lama. Untuk menghindari kerusakan pada
peralatan berbahan baku karet/plastik, hendaknya peralatan dibersihkan dari berbagai
kotoran dengan menggunakan detergent kemudian dikeringkan (sangat baik jika
menggunakan hembusan udara panas). Setelah itu ditaburi talk (bedak) pada seluruh
permukaan karet dan disimpan dengan menggunakan tablet formalin.

13
C. KIT OPTIKA

1. Pengertian KIT Optika

KIT optik fisika merupakan alat peraga yang membantu pemahaman


mengenai cahaya, pembesaran cahaya penguraian cahaya,efek pembesaran cahaya
dari kaca pembesar dan lain-lain. Sebagai contoh dari boks KIT dapat dibuat
percobaan penguraian cahaya, efek pembesaran cahaya dari kaca pembesar, dan lain-
lain .
Komponen Instrumen Terpadu (KIT) Optik terdiri dari 27 item alat dan
dilengkapi dengan buku penuntun percobaan. Peralatan disimpan dalam wadah alat
yang sesuai dengan alatnya dan dimasukkan kedalam boks.

2. Bagian-Bagian KIT Optika


Berikut ini adalah bagian-bagian Komponen Insrumen Terpadu (KIT) Optik:
NAMA GAMBAR KETERANGAN
Meja Optik Meja miring dengan ukuran sekitar
200x120x(100 dan 110) mm (p x l x t),
berungsi untuk mengamati lintasan cahaya,
compatible dengan rel presisi.

14
Rel Presisi Bahan:Aluminium,pengecoranbubukatauanod
ization warna hitam. Ukuran:   Panjang
500mm, dilengkapi dengan skala cm di kedua
sisi. Hal ini digunakan untuk optik dan
percobaanmekanik. Rel dapat dihubungkan
kerellain dan sambungan harus mulus.
Penyambung Bahan:ABSPlastik. Ukuran:195mmx70mmx2
Rel 0,5mm. Hal ini digunakan untuk
menghubungkan relpresisi. Hal ini dilengkapi
dengan bantalan karetpada kakinya.

Tumpakan Bahan: Polycarbonate plastik. Hal ini


Berpenjepit dilengkapi dengan sudut regulator untuk
memperbaiki posisi lensa direl presisi.Ada
sebuah tuas yang menyebabkan berpenjepit
tumpakan untuk bergerak dengan lancar. Jika
tidak ditekan tidak dapat dipindahkan.
Lubang diholder tersebut kompatibel dengan
system pendukung tiangsistem dengan
diameter 8mm.
Kaki Rel

Bahan : Plastik ( ABS), warna hitam Ukuran :


50 x 70 x 20,5 mm. Digunakan sebagai
dudukan Rel Presisi. Dilengkapi bantalan
karet pada kaki-kakinya.

Lampu Pak isi 4 Model kapsul dengan panjang sesuai


Cadangan, untuk rumah lampu.Tempat Lampu
12 V/18 W Bertangkai Bahan : Plastik (ABS) warna
hitam, tempat memasang lampu 12 V, 18 W.
Di dalam tempat lampu tidak ada bahan
bersifat reflector. Ukuran Bingkai : 129 x
100 mm, dengan tiang penyangga dia. 8 mm.
Lengkap dengan lampu 12 V; 18 W. Dapat

15
dipasang dengan baik pada tumpakan
berpenjepit; rumah dapat diputar untuk
mendudukan posisi filament lampu menjadi
vertikal.
Pemegang Bahan : Plastik ( ABS) dengan tiang
Slide penyangga 8 mm, warna hitam. Ukuran
Diafragma Bingkai : 129 x 100 mm. Digunakan untuk
memegang diafragma pada dua sisi.
Kompatibel dengan tumpukan berpenjepit.
Jepitan diafragma  kuat dan akurat.
Dilengkapi sepasang penutup celah.

Diafragma
Bahan : Plastik ABS (tahan terhadap panas
5 celah
dan kaku), warna hitam.Ukuran : 50 x 50 x
1,5 mm (pxlxt), lebar celah 1 mm, celah rapi
dan lurus, kompatibel dengan pemegang slaid
diafragma.

Diafragma
Bahan : Plastik ABS (tahan terhadap panas
1 celah
dan kaku), warna hitam.Ukuran : 50 x 50 x
1,5 mm (pxlxt), lebar celah 1 mm, celah rapi
dan lurus, kompatibel dengan pemegang slaid
diafragma.

Diafragma Bahan : Plastik ABS (tahan terhadap panas


Anak Panah dan kaku), warna hitam.Ukuran : 50 x 50 x
1,5 mm (p x l x t),  celah rapi dan lurus. Anak
panah tinggi 10 mm terletak ditengah,
kompatibel dengan pemegang slaid
diafragma.

16
Layar Bahan : Plastik translusen dengan tiang
Translusen penyangga dia. 8 mmUkuran sekitar: 110 x
100 mm, tebal 1,5 mm, membentuk bidang
datar. Dapat terpasang / dilepas secara mudah
pada tumpakan berpenjepit.

Lensa Lensa : Optical Glass, panjang fokus lensa +


Bertangkai 50 mm. Bahan bingkai dari plastik ABS
+50 mm warna hitam dengan tiang penyangga
diameter 8 mm. Ukuran Bingkai sekitar: 110
x 100 mm. Kompatibel dengan tumpakan
berpenjepit. Lensa terpasang dengan kokoh
tidak mudah lepas.
Lensa
Lensa : Optical Glass, panjang fokus lensa +
Bertangkai
100 mm. Bahan bingkai dari plastik ABS
+100 mm
warna hitam dengan tiang penyangga dia. 8
mm. Ukuran Bingkai sekitar : 110 x 100 mm.
Kompatibel dengan tumpakan berpenjepit.
Lensa terpasang dengan kokoh tidak mudah
lepas.
Lensa Lensa : Optical Glass, panjang fokus lensa +
Bertangkai 200 mm. Bahan bingkai dari plastik ABS
+200 mm warna hitam dengan tiang penyangga dia. 8
mm. Ukuran Bingkai sekitar: 110 x 100 mm.
Kompatibel dengan tumpakan berpenjepit.
Lensa terpasang dengan kokoh tidak mudah
lepas.

17
Lensa Lensa : Optical Glass, panjang fokus lensa
Bertangkai -100 mm. Bahan bingkai dari plastik ABS
-100 mm warna hitam dengan tiang penyangga dia. 8
mm. Ukuran Bingkai sekitar: 110 x 100 mm.
Kompatibel dengan tumpakan berpenjepit.
Lensa terpasang dengan kokoh tidak mudah
lepas.

Tumpakan Pak isi 4 Bahan : Plastik polycarbonate,


Berpenjepit warna hitam.Dilengkapi  pengatur sudut
untuk mendudukan posisi lensa pada rel
presisi.Terdapat tuas yang bila ditekan maka
tumpakan berpenjepit dapat bergerak lancar,
bila tidak ditekan maka tumpakan berpenjepit
tak dapat digerakan.Lubang pada
tumpakankompatibel dengan batang
penyangga sistem dia. 8 mm.
Kaca
½ Lingkaran
Bahan : Gelas Optik, semua permukaan
dipoles (bening) atau buram salah satu
sisi.Ukuran : R 30 x 30 (tebal) mm.

Prisma
Bahan : Gelas Optik, semua permukaan
Siku-siku
dipoles (bening) atau buram salah satu
sisi.Ukuran : 43, 5 x 30 mm, 90° x  45° x 45°.

18
Model Lensa
Bahan : Gelas Optik, semua permukaan
Bikonvak
dipoles (bening) atau hanya satu bagian dasar
buram (tidak dipoles), dapat dikombinasikan
dengan lensa Bikonkaf.  Ukuran : 60 x 15
mm, R60.

Cermin
Bahan : Plastik ABS diverkrom.Panjang
Kombinasi
fokus ± 60 mm, panjang setiap sisi ± 60 mm
tebal ± 15 mm. Berfungsi sebagai cermin
cekung, cembung dan datar, permukaan
cermin mengkilap rata.

Lensa
Bikonkaf Bahan : Gelas Optik, semua permukaan
dipoles (bening) atau buram salah satu
sisi.  Ukuran : 60 x 19 x 15 mm, R60. Radius
bikonkaf dan radius bikonvex  sesuai, tidak
ada celah bila digabungkan.

Balok Kaca
Bahan : Gelas Optik, semua permukaan
dipoles (bening) atau buram salah satu
sisi.Ukuran : 60 x 40 x 20 mm.

Pemegang
lilin Bahan : Plastik ABSUkuran : Dia. 55 mm,
tinggi 19 mm.

Bak Persegi Bak pastik bening ukuran 60x30x30 mm


Panjang (pxlxt) tebal 1,2 mm, digunakan untuk
menentukan indeks bias zat cair. Bahan
PMMA.

19
Bak Bujur
Bak pastik bening ukuran 60x60x30 mm
Sangkar
(pxlxt) tebal 1,2 mm, digunakan untuk
menentukan indeks bias zat cair. Bahan
PMMA.

Buku Dalam Bahasa Indonesia, dicetak dan dijilid


Panduan rapi, terdiri dari 21 (dua puluh satu)
Penggunaan eksperimen/percobaan berbasis KTSP dan
Alat menggunakan seluruh alat yang tersedia atau
ditambah dari luar kit, terdapat pengenalan
alat, cara merakit, serta ada langkah-langkah
percobaan, secara rinci dan mudah difahami.
Kertas ukuran A4, gramatur min 70
gr/m2.Sampul artpaper 120 mg, warna hijau.
Terdapat nama, alamat, nomor telepon,
alamat e-mail pada sampul belakang.
Boks Kit Boks kit merupakan boks injection moulding
bahan plastic atau bahan lain yang lebih
kokoh ukuran 60 x 26 x 16 cm, warna hijau.
Bentuk kotak kokoh, penutup boks
dilengkapi dengan engsel dan pengunci yang
kuat di dua tempat. Penutup bok pada posisi
terbuka membentuk sudut 120 sampai 130
derajat, dilengkapi pegangan (bukan tali)
pada kedua sisi samping untuk memudahkan
mobilitas. Nama kit dan nama/logo
perusahaan (ukuran proporsional, nama/logo
perusahaan tidak menonjol) disablon
permanen pada 4 sisi boks (atas, samping
kanan, samping kiri dan depan). Pada sisi
tutup bagian dalam disablon gambar tata letak
dan nama setiap komponen.

3. JENIS-JENIS KIT OPTIK

20
a. KIT Optik SMP

Gambar KIT Optika SSN SMP Nasional Seri

Dirancang untuk membantu siswa SMP dalam memahami prinsip-


prinsip optika melalui pengamatan yang menarik sesuai dengan Sekolah
Standar Nasional. Komponen dirancang secara presisi untuk memudahkan
perakitannya dalam suatu percobaan, dan mendapatkan hasil percobaan yang
sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi. Berisi 36 jenis komponen dikemas
dalam wadah plastik bergelombang berukuran 61 x 26 x 17 cm, dengan wadah
prabentuk. Berat kemasan 3.2 kg. Set KIT ini dapat digunakan untuk
melakukan percobaan dan pengamatan topik umum seperti: Perambatan
cahaya, Pemantulan, Pembiasan, Warna, Alat-alat optik, dan lain-lainnya.
Buku panduan percobaan Kit Optika SSN tersedia dalam Bahasa Indonesia
(LPO 105) dan Bahasa Inggris (LPO 105E).
b. KIT Optik SMA
1. KIT Optika Internasional Seri SMA Internasional

Gambar KIT Optika Internasional Seri SMA Internasional

21
KIT Optika Internasional POK 500 adalah kumpulan peralatan optik
yangdapat dipakai untuk melakukan percobaan dan demonstrasi yang
menarik dalam pembelajaran tentang optika bagi siswa sekolah setingkat
SMU, topik percobaan disesuaikan dengan kurikulum internasional.
KIT ini berisi alat-alat yang dibuat secara presisi untuk kemudahan
perakitannya dalam melakukan percobaan dan untuk mendapatkan hasil
percobaan sesuai harapan. Semua bagian disimpan dalam koper plastik
dengan nampan plastik penyimpan komponen di dalamnya, memastikan
kerapian dan keamanan penyimpanan. Dilengkapi dengan buku panduan
percobaan.

Topik percobaan:
 Perambatan Cahaya
 Bayangan
 Umbra dan Penumbra
 Fase Bulan
 Gerhana Bulan dan Matahari
 Lubang Kamera
 Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
 Pemantulan Cahaya pada Cermin Lengkung
 Benda dan Bayangan pada Cermin Datar
 Pemantulan Sinar Sejajar pada Cermin Cekung
 Bayangan Benda Titik yang Dibentuk Cermin Cekung
 Tiga Sinar “Istimewa” pada Pembentukan Bayangan Cermin Cekung
 Penempatan Bayangan Benda yang Dibentuk oleh Cermin Cekung
 Pemantulan Sinar Sejajar oleh Cermin Cembung
 Bayangan Benda Titik yang Dibentuk Cermin Cembung
 Tiga Sinar Utama dalam Pembentukan Bayangan pada Cermin
Cembung
 Bayangan yang Dibentuk Cermin Cembung
 Pembiasan Cahaya
 Pembiasan dari Lensa ke Udara dan Pemantulan Sempurna

22
 Pembiasan Cahaya pada Benda Planparalel
 Pembiasan pada Bidang Batas Udara ke Air
 Pembiasan pada Prisma
 Pembiasan Cahaya pada Lensa Cembung
 Pembentukan Bayangan oleh Lensa Cembung
 Aberasi Sferis
 Bayangan pada Lensa Cembung
 Jarak Benda, Jarak Bayangan dan Jarak Fokus
 Pembiasan pada Lensa Cekung
 Pembentukan Bayangan oleh Lensa Cembung
 Bayangan pada Lensa Cekung
 Penguraian Cahaya
 Pencampuran Warna
 Warna Benda
 Warna Benda ketika Dilihat dari Filter Warna
 Mata
 Rabun Dekat (Hipermetropi) dan Cara Menanggulanginya
 Rabun Jauh (Miopi) dan Cara Menanggulanginya
 Ilusi Optik
 Kaca Pembesar
 Slaid Proyektor
 Mikroskop
 Teleskop
 Kamera
 Difraksi dengan Kisi
 Mengukur Panjang Gelombang Cahaya
 Polarisasi Cahaya
 Perputaran Bidang Polarisasi oleh Benda Padat
 Model Sakarimeter
 Fotoelastisitas
Beberapa percobaan membutuhkan beberapa alat pendukung
lainnya atau komponen lain yang bisa dipinjam dari KIT lain.

23
2. KIT Optika SMA Standar Seri

Gambar KIT Optik SMA Standar Seri


KIT Optika FU-03 adalah kumpulan peralatan optik yang dapat
dipakai untuk melakukan percobaan dan demonstrasi yang menarik dalam
pembelajaran tentang optika bagi siswa sekolah setingkat SMU.
KIT ini berisi alat-alat yang dibuat secara presisi untuk kemudahan
perakitannya dalam melakukan percobaan dan untuk mendapatkan hasil
percobaan sesuai harapan. Semua bagian disimpan dalam koper plastik dengan
nampan plastik penyimpan komponen di dalamnya, memastikan kerapian dan
keamanan penyimpanan. Dilengkapi dengan buku panduan percobaan.

Topik percobaan:
 Pemantulan Cahaya pada Permukaan Datar
 Pemantulan Cahaya pada Permukaan Lengkung
 Pembiasan Cahaya pada Permukaan Paralel Datar
 Pembiasan Cahaya Melalui Prisma
 Pembiasan Cahaya Melalui Lensa
 Bayangan dari Lensa Cembung
 Jarak Benda, Jarak Bayangan dan Panjang Fokus
 Dispersi Cahaya
 Teleskop Astronomi
Beberapa percobaan membutuhkan beberapa alat pendukung lainnya
atau komponen lain yang bisa dipinjam dari KIT lain.
c. Perbedaan Antara KIT SMP Dan SMA
Perbedaan antara Komponen Instrumen Terpadu (KIT) Optik untuk siswa
SMP danSMA memiliki perbedaan diantaranya :

24
1. Dari segi tampilan terlihat sekilas sama, namun ketika dibuka satu
persatu terlihat perbedaan KIT SMP lebih sederhana dan KIT SMA
lebih kompleks.
2. KIT SMA di bagi berdasarkan seri nya yaitu ada yang nasional dan ada
yang Internasional.
4.PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN KIT OPTIK
a . Penggunaan KIT Optik
Komponen Instrumen Terpadu (KIT) Optik biasa nya digunakan pada
praktikum materi Fisika siswa SMP dan SMA. Pada penggunaan nya masing-
masing komponen memiliki cara penggunaan berdasarkan buku panduan yang
terdapat dalam satu set KIT Optik tersebut.
b . Pemeliharaan KIT Optik
Pemeliharaan dapat dibedakan antara perawatan terencana dan
perawatan tidak terencana:
a. Perawatan terencana
Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang
diprogramkan, diorganisir, dijadwal, dianggarkan, dan dilaksanakan
sesuai dengan rencana, serta dilakukan monitoring dan evaluasi.
Perawatan terencana dibedakan menjadi dua, yakni: perawatan
terencana yang bersifat pencegahan atau perawatan preventif, dan
perawatan terencana yang bersifat korektif.
1. Perawatan preventif
Perawatan preventif merupakan perawatan yang bersifat
pencegahan, adalah sistem perawatan peralatan laboratorium yang
secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan peralatan laboratorium.
2. Perawatan korektif
Perawatan korektif merupakan perawatan yang bersifat koreksi,
yakni sistem perawatan peralatan laboratorium yang secara sadar
dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mengembalikan
peralatan laboratorium pada kondisi standar, sehingga dapat berfungsi
normal.

25
b. Perawatan tidak terencana
Perawatan tidak terencana adalah jenis perawatan yang bersifat
perbaikan terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan
perawatan ini tidak direncanakan, dan tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat
kerusakan yang terjadi adalah pada tingkat kerusakan berat. Karena tidak
direncanakan sebelumnya, maka juga disebut perawatan darurat.
Beberapa perawatan peralatan yang dilihat dari bahan atau material
pembentuknya :
 Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku logam.
Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam mudah mengalami
karatan. Untuk menghindari terjadinya karatan itu maka peralatan harus
disimpan di tempat yang bertemperatur tinggi (± 370 C) dan lingkungan
kering. Jika perlu gunakan bahan silicon sebagai penyerap air.Sebelum
disimpan peralatan harus bebas dari kotoran, debu ataupun air yang
melekat kemudian diolesi dengan minyak olie, minyak rem atau paraffin
cair.

 Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas.


Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium kimia dan biologi.
Ada beberapa keunggulan maupun kelemahan peralatan yang terbuat dari
bahan baku gelas, yaitu :
a. Keunggulannya :
1. Bahan baku gelas tahan terhadap reaksi kimia.
2. Bahan baku gelas tahan terhadap perubahan temperatur yang
mendadak.
3. Bahan baku gelas memiliki koefisien muai yang kecil.
4. Bahan baku gelas memiliki daya tembus cahaya yang besar.
b.Kelemahannya :
1. mudah pecah terhadap tekanan mekanik.
2. bahan baku gelas mudah tumbuh jamur sehingga mengganggu daya
tembus cahaya.
3. Bahan baku gelas mudah tergores.

26
Untuk perawatan terhadap peralatan yang terbuat dari gelas bukanlah
perkara yang sulit akan tetapi menuntut ketekunan laboran. Dengan
memperhatikan keunggulan dan kelemahan dari bahan baku gelas, maka untuk
perawatan peralatan berbahan baku gelas harus memperhatikan :
1. Ruang penyimpanan peralatan harus bertemperatur antara 27 0 C – 370 C
dan diberi tambahan lampu 25 watt.
2. Ruang penyimpanan diberi bahan silicon sebagai zat higroskopis.
3. Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan di atas
kawat kasa. Boleh menggunakan pemanasan secara langsung asalkan
bahan gelas terbuat dari pyrex.
4. Gelas yang akan direbus hendaknya tidak dimasukkan langsung ke dalam
air yang sedang mendidih melainkan gelas direndam dengan air bersih dan
dingin kemudian tambahkan detergent, larutan kalium dichromat 10 gr,
asam belerang 25 ml dan aquadest 75 ml. Penggunaan detergent dapat
menghilangkan lemak dan tidak membawa efek perubahan fisik. Kadang-
kadang memerlukan waktu perendaman sampai beberapa jam, kemudian
dibilas dengan air bersih. Keringkan dengan udara panas lalu simpan di
tempat yang kering.
5. Debu, keringat, minyak dari telapak tangan mudah menempel pada
peralatan berbahan baku gelas. Oleh karena itu setelah digunakan luangkan
waktu sejenak untuk membersihkan permukaan peralatan dengan kain
lembut atau dengan kertas tissue khusus. Gunakan alcohol, acetone, kapas,
sikat halus dan pompa angina untuk membersihkan lensa jangan sampai
merusak lapisan lensa. Saat ini terdapat cairan pembersih khusus kaca/lensa
yang dapat diperoleh di optic untuk membersihkan kaca/lensa dengan lebih
sempurna. Hindarkan membersihkan kaca/lensa dalam keadaan kering
apalagi dengan menggunakan kain yang berseray kasar karena hal itu dapat
menimbulkan goresan pada kaca/lensa.
5.Letakkan peralatan berbahan baku gelas di tempat ketika tidak
digunakan. Meletakkan peralatan tidak di tempatnya beresiko merusak
kondisi alat karena mungkin saja peralatan tersebut tertindih atau tertekan
yang mengakibatkan terjadinya perubahan fisik permanent.
 Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku karet/plastik.

27
Peralatan berbahan baku karet bersifat elastis dan tidak tahan terhadap
panas karena dapat menggangu elastisitas karet.
Sarung tangan dari karet mudah sekali meleleh atau lengket apabila
disimpan terlalu lama. Untuk menghindari kerusakan pada peralatan
berbahan baku karet/plastik, hendaknya peralatan dibersihkan dari
berbagai kotoran dengan menggunakan detergent kemudian dikeringkan.

BAB III
PENUTUP
A . KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari pembahasan tentang
Penggunaan dan Pemeliharaan Komponen Instrumen Terpadu (KIT) Optik
yaitu:
1. Komponen Instrumen Terpadu (KIT) adalah satu set alat peraga yang siap
untuk di rakit. Untuk membantu pembelajaran IPA disebut seqip (science
education quality improvement project).
2. KIT optik fisika merupakan alat peraga yang membantu pemahaman
mengenai cahaya, pembesaran cahaya penguraian cahaya,efek pembesaran
cahaya dari kaca pembesar dan lain-lain.
3. Bagian-Bagian KIT Optik : Meja Optik, Rel presisi, Penyambung rel
Tumpakan berpenjepit, Kaki Rel, Lampu Cadangan, 12 V/18 W, Pemegang
Slaid Diafragma,     Diafragma 5 celah, Diafragma 1 celah, Diafragma

28
Anak Panah, Layar Translusen, Lensa, +50 mm, Lensa, +100 mm, Lensa,
+200 mm, Lensa, -100 mm, Tumpakan Berpenjepit, Kaca ½ Lingkaran,
Prisma Siku-siku, Cermin Kombinasi, Lensa Bikonkaf, Balok Kaca,
Pemegang lilin, Bak Persegi Panjang, Bak Bujur Sangkar , Buku Panduan
Penggunaan Alat, Tray (Dudukan) Alat,dan Boks Kit.
4.kit gelombang adalah Alat peraga Gelombang adalah peralatan yang dapat
digunakan untuk melakukan percobaan dalam pembelajaran tentang
gelombang dan termodinamika.
5.Bagian-bagian dari Kit Gelombang yaitu Tangki Riak, Kalorimeter, Tali,
Benang, Termometer, Mistar, Katrol meja, Gelas ukur

B . SARAN
Dengan adanya perkembangan dibidang teknologi terutama adanya
alat peraga dalam materi fisika diharapkan dapat membuat peserta didik lebih
cepat tanggap, aktif, kreatif dan bersemangat dalam melakukan pengamatan
dilaboratorium dengan memperhatikan penggunaan dan pemeliharaan Komponen
Instrumen Terpadu (KIT) Optik dengan baik dan benar sesuai aturan tata tertib
yang berlaku.

29
DAFTAR PUSTAKA

Hendro.(2012).Cara MemeliharaAlatLaboratorium.Retrieved from


http://analisbantul.blogspot.co.id/2012/09/cara-memelihara-alat-laboratorium.html

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2011). Panduan Teknis Perawatan


PeralatanLaboratorium Fisika.Retrieved from
http://psma.kemdikbud.go.id/file/buku_perawatan_alat_lab_fisika.pdf
http://analisbantul.blogspot.co.id/2012/09/cara-memelihara-alat-laboratorium.html
http://martaasridewi.blogspot.co.id/2013/12/laporan-praktikum-teknik-dan-
manajemen_3.html http://Buku_Perawatan_Alat_Lab_Fisika.pdf.
http://Petunjuk_ Penggunaan_Alat_Lab.pdf.

30
31

Anda mungkin juga menyukai