0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
100 tayangan12 halaman
1. Ilmu fisika memberikan pemahaman tentang mekanisme pengaturan perilaku tanah dan perannya dalam pertukaran energi dan siklus air serta material, yang dapat digunakan untuk manajemen sumber daya tanah dan air beserta kegiatan pertanian dan konservasi.
1. Ilmu fisika memberikan pemahaman tentang mekanisme pengaturan perilaku tanah dan perannya dalam pertukaran energi dan siklus air serta material, yang dapat digunakan untuk manajemen sumber daya tanah dan air beserta kegiatan pertanian dan konservasi.
1. Ilmu fisika memberikan pemahaman tentang mekanisme pengaturan perilaku tanah dan perannya dalam pertukaran energi dan siklus air serta material, yang dapat digunakan untuk manajemen sumber daya tanah dan air beserta kegiatan pertanian dan konservasi.
Latar Belakang Lahan kering adalah lahan yang digunakan untuk usaha petanian dengan menggunakan air secara terbatas dan biasanya mengharapkan dari curah hujan. Lahan ini memiliki kondisi agro-ekosistem yang beragam, umumnya berlereng dengan kondisi kemantapan lahan yang kurang atau peka terhadap erosi terutama bila pengolahannya tidak memperhatikan kaidah konservasi tanah. Lahan kering jika dimanfaatkan dengan baik akan membantu pemerintah untuk pembangunan daerah. Dalam rangka percepatan pembangunan daerah, salah satu sektor yang menjadi andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor wisata. Pariwisata daerah perlu mendapat perhatian lebih mendalam khususnya aset-aset wisata yang memiliki potensi wisata yang bukan saja bernilai historis melainkan aset wisata yang berpotensi ekonomis. Dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesempatan kerja, maka industri pariwisata dijadikan salah satu sektor andalan, dimana pariwisata dianggap sebagai salah satu industri yang menimbulkan efek ganda bagi sektor lainnya. Dalam pengembangan potensi pariwisata harus dilakukan sesuai dengan strategi pengembangan agar objek wisata tersebut dapat dimanfaatkan bagi peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Dalam pemanfaatan lahan kering, salah satu ilmu yang dapat kita gunakan untuk mempelajari lahan kering adalah Fisika. Ilmu fisika dapat mempelajari sifat-sifat fisik tanah, pengukuran dan prediksi serta kontrol (pengaturan) proses fisika yang terjadi dalam tanah. Karena pengertian fisika meliputi materi dan energi, maka fisika tanah membahas pula status dan pergerakan material serta aliran dan transformasi energi dalam tanah. Hubungan Fisika dengan Budaya Lahan Kering dan Pariwisata 1. Ilmu fisika dapat memberikan pemahaman dasar tentang mekanisme pengaturan perilaku (fisika dan kimiai) tanah, serta perannya dalam biosfer, termasuk proses saling hubungan dengan pertukaran energi di dalam tanah, serta siklus air dan material yang dapat diangkutnya. Pada sisi lainnya, pemahaman fisika tanah dapat digunakan sebagai asas untuk manajemen sumberdaya tanah dan air, termasuk kegiatan irigasi, drainasi, konservasi tanah dan air, pengolahan tanah dan konstruksi. 2. Pengairan lahan pertanian dan perkebunan Pengairan lahan atau irigasi membuat air dari sumber air seperti sungai, danau, bendungan atau sumur aquifer. Irigasi dapat menggunakan perbedaan tekanan air, percepatan gravitasi karena perbedaan ketinggian air atau secara mekanik. Salah satu pengairan dengan gravitasi adalah sistem perairan qanat yaitu dengan mengalirkan air di sumur aquifer ke lahan pertanian yang kering dengan menggunakan perbedaan ketinggian permukaan tanah. Contoh irigasi mekanik adalah dengan kincir air dan kincir angin yang menggunakan energi kibetik untuk mengangkut air. Pompa air juga bekerja dengan prinsip yang sama namun dengan menggunakan energi listrik. 3. Pengolahan lahan dan perkebunan Sebelum ditanam lahan harus diolah dengan dibajak dulu. Ini agar unsur hara dapat dirotasi dan agar udara dapat masuk ke tanah. Pembajakan ini dapat dilakukan secara mekanik dengan traktor. Pengolahan lahan menggunakan perlengkapan alat-alat berat bermotor. Motor pada dasarnya menerapkan konsep fisika yaitu siklus termodinamika berupa siklus otto dan siklus diesel 4. Prakiraan cuaca Dengan melihat perbedaan tekanan udara, sinar matahari dan kondisi angin, bisa dilakukan prakiraan cuaca, misalnya apakah akan hujan atau tidak. Prakiraan ini penting dalam menentukan tanaman apa yang akan ditanam, karena tanaman perlu curah hujan yang tepat. Misalkan padi memerlukan banyak air sementara sebaliknya tembakau memerlukan kondisi kering dan dapat gagal panen bila curah hujan terlalu tinggi. 5. Pengemasan dan pangawetan hasil pertanian dan perkebunan Hasil pertanian dan perkebunan dikemas dan diolah dengan menggunakan prinsip fisika seperti pengeringan atau kemasan yang terisolasi udara. Ini penting untuk menjaga agar bakteri tidak berkembang dan makanan awet. Mesin pengering bisa bermacam-macam, pengering yang menggunakan burner menerapkan prinsip fisika dengan kaidah pembakaran. Teknologi moderen menerapkan pengering tipe microwave, pemanfaatan gelombang mikro. Selanjutnya tipe pengering dengan heater listrik atau bisa juga menggunakan penggering tipe hybrid yang menerapkan asas siklus termodinamika dalam menghasilkan udara kering, contohnya seperti AC. 6. Pemberantas hama pertanian dan perkebunan Pemberantas hama secara fisika misalnya membuat lampu dengan kasa listrik untuk menarik serangga pemakan tanaman. Serangga akan tertarik sinar lampu dan kemudian mati karena terkena arus listrik di kasanya. 7. Pembuatan rumah kaca Rumah kaca menggunakan prinsip termodinamika dengan isolasi panas. Ini memungkinkan tanaman yang perlu udara panas untuk tumbuh di daerah beriklim dingin atau pada cuaca yang hujan dan lembab. Dengan keberadaan efek rumah kaca, maka kelembaman, temperatur dan parameter fisis lain dapat dikendalikan. Asas yang digunakan adalah konsep gelombang dan penerapan persamaan Wien’s Displacement Law. 8. Pemuliaan tanaman Ilmu fisika yang digunakan dalam pemuliaan tanaman adalah teknik mutasi dengan radioisotop. Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditanam berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. Radioisotop ini digunakan untuk memicu terjadinya mutasi pada tanaman. Dari proses mutasi ini diharapkan dapat diperoleh tanaman dengan sifat-sifat yang menguntungkan, misalnya tanaman padi yang lebih tahan hama dan memiliki tunas lebih banyak. Selain itu, radioisotop juga dapat digunakan untuk memperpanjang masa simpan produk-produk pertanian.