Anda di halaman 1dari 26

BAB VI

MOMENTUM DAN IMPULS

Zakarias Seba Ngara, S.Si, M.Si, Ph.D


Konsep Momentum
Berdasarkan Hukum II Newton, Perubahan momentum terhadap waktu merupakan
besarnya gaya yang bekerja pada sebuah benda. Secara matematis, dapat ditulis:

 dp
F
dt
Berdasarkan Ilmu Fisika, Momentum (P) didefinisikan sebagai massa benda (m)
dikalikan dengan kecapatan benda (v). Momentum termasuk dalam kelompok besaran
vektor. Secara matermatis, dapat ditulis
 dp mdv 
P = mv F   ma
dt dt
Untuk sistem partikel, momentum total sistem merupakan penjumlahan
momentum darei masing-masing partikel, yaitu
N N
P   p i   mi v i
i 1 i 1

Momentum total sistem partikel adalah massa total kali kecepatan pusat massa
sistem , Yaitu
P = MVCM
N
1
V CM 
M
m v
i 1
i i
Hukum kekekalan Momentum
Berdasarkan hukum II Newton:

dP dVCM
M  MACM   mi a i  Fi ,net
dt dt i i

Hukum kekekalan momentum: Momentum sebelum dan sesudah tumbukan


selalu konstan apabila gaya resultan yang bekerja pada system sama
dengan nol.
Kekekalan momentum terjadi jika gaya luar yang bekerja pada benda sama
dengan nol yang berarti perubahan momentum terhadap waktu sama dengan
nol. Secara matematis: Sebelum tumbukan
dP
0 m1 v1 v2 m2
dt
Perumusan Hukum kekekalan momentum v1' v2'
m1 m2
(gambar 1:
sesudah tumbukan
m1v1  m2 v2  m1v1'  m2 v2' Gambar 1
'
' v
dengan v1 dan v2 adalah kecepatan benda pertama dan kedua sebelum tumbukan, v dan 2
1
adalah kecepatan benda sesudah tumbukan
Contoh soal
• Sebuah senapan yang mempunyai massa 1 kg
menembakan sebuah peluru dengan massa 0,02 kg
dengan kecepatan 700 m/s. Berapakah kecepatan
mundur senapan (gun’s recoil)?
• Penyelesaian
• Awalnya senapan dan peluru diam sehingga momentum
awalnya sama dengan nol.
• vp’ = 700 m/s, mp = 0,02 kg, ms = 1 kg. vs’ adalah
• Mpvp + msvs = Mpvp’ + msvs’
• 0 = 0,02.700 + 1. vs
• Vs’ =-14 m/s
• Tanda negative berarti senapan bergerak mundur.
Contoh soal
Sebuah benda bermassa 2kg bergerak dengan kecepatan 100 m/s. Kemudian
benda tersebut meledak menjadi dua bagian, masing-masing 0,8 kg dan 1,2 kg.
Tentukanlah kecepatan masing-masing benda setelah meledak jika kecepatan
benda 0,8 kg dua kali kecepatan benda 1,2 kg!

Penyelesaian
Pada kondisi ini berlaku hukum kekekalan momentum, momentum benda
sebelum dan sesudah meledak adalah sama. Misalkan kecepatan benda 2 kg
adalah v. Sedangkan kecepatan benda 0,8 kg, 1,2 kg setelah ledakan masing-
masing, v1 dan v2, berlaku

Mv = m1v1 + m2v2’
2.100 = 0,8.v1 + 1,2. v2 (*)
Kecepatan benda 0.8 kg dua kali kecepatan benda 1,2 kg, berlaku v1=2 v2, nilai
ini dimasukkan ke pers.(*), diperoleh
200
200  0,8  2v 2  1,2  v 2  2,8v 2  v 2   71,4m / s
2,8
Kecepatan benda 0,8 kg adalah v1  2v2  142,8m / s
Contoh soal
Sebuah misil bermassa m ditembakan dengan kecepatan awal v0 dan pada titik tertentu misil
tersebut meledak menjadi tiga bagian dengan massa sama, yaitu 1/3m. Salah satu bagian
bergerak dengan kecepatan (v1 ) sebesar setengah kecepatan awal. Dua bagian bergerak
membentuk sudut 900 dengan kecepatan yang sama. Tentukanlah kecepatan akhir dua bagian
tersebut sebagai fungsi kecepatan awal!

Penyelesaian
Misalkan kecepatan dua bagian setelah meledak sama, yaitu v. Ketika misil meledak,
berlaku hukum kekekalan momentum, yaitu momentum sebelum meledak sama dengan
momentum sesudah meledak.
m m m
mv 0  v1  v 2  v3
3 3 3
m1 2m 5
mv 0  v0  v  6mv 0  mv 0  4mv  v  v0
3 2 3 4

Jadi : kecepatan dua bagian setelah meledak, adalah 5 v 0


4
Tumbukan (collision)
• Jenis –jenis tumbuhkan
– Tumbukan elastis
• Hukum kekekalan momentum berlaku
• Hukum kekakalan energi kinetik berlaku
• Koefisien tumbukan sama dengan 1
– Tumbukan semi elastis
• Hukum kekekalan momentum berlaku
• Hukum kekakalan energi kinetik tidak berlaku
• Koefisien tumbukan sama dengan antara 0 dan 1
– Tumbukan tidak elastis
• Hukum kekekalan momentum berlaku
• Hukum kekakalan energi kinetik tidak berlaku
• Koefisien tumbukan sama dengan 0
Tumbukan elastis dan koefisien tumbukan
m1 v2 m2
v1
awal awal
m1 m2
akhir
m
m1 m2
v1’ v2’
Gambar 2 Tumbukan elastis
Perhatikan Gambar 2. Dalam tumbukan elestis, hukum kekekalan momentum dan
hukum kekekalan energi kinetik berlaku.

m1v1  m2 v 2  m1v1'  m2 v 2' Hukum kekeklan momentum

1 1 1 1
m1v12  m 2 v 22  m1v1' 2  m 2 v 2' 2 Hukum kekeklan Energi kinetik
2 2 2 2

Dalam tumbukan elastis, hasil-hasil eksperimen menunjukkan bahwa perbedaan


kecepatan relatif benda sesudah tumbukan sebanding dengan perbedaan
kecepatan relatif benda sebelum tumbukan.

v2'  v1'   v2  v1 
Koefisien tumbukan (e) didefinisikan sebagai perbandingan v 2'  v1'
antara perbedaan kecepatan relatif benda sesudah tumbukan e
v 2  v1
dengan perbedaan kecepatan relatif benda sebelum tumbukan.
Tumbukan tidak elastis
Perhatikan Gambar 3. Dalam
tumbukan tidak elestis, hanya hukum m1 m2
kekekalan momentum berlaku. v1 v2
Awal
Dalam tumbukan tidak elestis, setelah
tumbukan, kedua benda akan menyatu Akhir v
dan bergerak bersama-sama dengan
kecepatan v. Gambar 3 Tumbukan tidak elastis
Hukum kekekalan momentum untuk tumbukan tidak elastis dapat ditulis

m1v1  m2 v2  m1v1'  m2 v2'  m1  m2 v


Kecepatan kedua benda setelah tumbukan sama: v1'  v 2'  v
Dalam tumbukan tidak elastis, perbedaan
kecepatan relatif benda sesudah tumbukan
E k' m1  m2  2 m1
bernilai nol sehingga nilai koefisien  v  1
tumbukannya bernilai nol. Dalam tumbukan Ek m1v12 m1  m2
tidak elastis, energi kinetik sesudah
tumbukan lebih kecil daripada energi kinetik
sebelum tumbukan.
Contoh soal
Sebuah balok bermassa M awalnya diam pada
permukaan horizontal tanpa gesekan (Gambar 4).
Sebauh peluru ditembakan pada balok tersebut v V
dengan kecepatan v. peluru melekat pada balok
dan balok bergerak dengan kecepatan V (gambar
Gambar 4
5.2b). berapakah a) kecepatan awal peluru?, b)
energi kinetik awal sistem?, c) energi kinetik akhir
sistem?, d) apakah energi kinetik kekal?

Penyelesaian
a) Ditinjau balok dan peluru sebagai sistem. Sesudah peluru ditembakan (shot),
tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem dalam arah-x. Hukum kekekalan
momentum dalam arah-x.
M m
mv = (M+m)V → v   V
 m 
Energi kinetik sistem sebelum tumbukan:
2
1  M  m 2 1 M  m
M  mV
1
Ek  mv 2  m  V  
2

2 2  m  2 m 
Energi kinetik sistem sesudah tumbukan :
 
E k'  M  m V 2
1 m Energi kinetik
E k'   Ek
2  M  m  tidak kekal
Tumbukan elastis dua dimensi
Vsin
Dalam tumbukan elastis θ V
dua dimensi, setelah diam M
tumbukan, benda dapat
M θ v’cosΦ
bergerak ke arah m
v Φ Vcosθ
horisontal dan/atau
vertikal seperti yang V=0 m
v’
ditunjukkan pada Gambar
5 v’sinΦ
Gambar 5 Tumbukan elastis dua dimensi
Kekekalan Mometum pada arah-x:
mv x  mv x'  MVx mv  mv ' cos   MV cos
Kekekalan Mometum pada arah-x:

0  mv 'y  MV y 0  mv ' sin   MV sin 


Contoh soal
Sebuah partikel bermassa 0,5 kg bergerak dengan kecepatan 0,5 m/s sepanjang sumbu-X
kemudian bertumbukan dengan partikel yang sedang diam dengan massa 0,2 kg. Sesudah
tumbukan, partikel pertama bergerak dengan kecepatan 0,2 m/s dalam arah 300 terhadap
sumbu-X+. Tentukanlah a) Besar kecepatan dan arah partikel kedua sesudah tumbukan, b)
perubahan kecepatan dan momentum masing-masing partikel!.
Penyelesaian
Problem ini dapat divisualisasi dengan Gambar 7
y Keadaan akhir
Keadaan awal v1’=1m/s
v1=2m/s
300
θ x
M1 = 5kg M2 = 2kg
v2’=…?
Gambar 7
Momentum pada arah-x: 5  2  2  0  5  2 cos 300  2v 2' x
m1v1x  mv2 x  m1v1' x  m1v2' x 10  5 3 10  8,65
10  5 3  2v 2' x  v 2' x    0,675m / s
2 2
Momentum pada arah-y: 0  m1v1' y  m1v2' y
m1v1' sin  5  2 sin 300
0  m v sin   m v
'
1 1
'
2 2y v '
2y    2,5
m2 2

v2'  v2'2x  v2'2y  0,6752   2,5  0,46  6,25  6,71 m/s


2

Kecepatan benda kedua setelah tumbukan adalah v2'  6,71 m/s


v 2' y  2,5
Arah benda kedua setelah tumbukan :  inv tan  inv tan
v 2' x 0,675
Tumbukan tidak elastis dua dimensi
Dalam tubukan tidak elastis, setelah
bertumbukan, kedua benda menyatu dan V
bergerak bersama-sama sehingga kecepatan
v1
kedua sama. Pwerhaikan gambar 6: Misalkan
m1 + m2
Sebuah mobil menabrak sebua kereta dorong
pada perempatan jalan tanpa ada gesekan m1
m2 v2
Dalam kasus ini dianggap tidak ada gaya luar
yang bekerja sehingga hukum kekekalan
momentum tetap berlaku. Gambar 6
Hukum kekekalan momentum pada arah-x, adalah
m1
m1v1  m1  m2 V x Vx  v1
m1  m2 
Hukum kekekalan momentum pada arah-y, adalah
m 2 v 2  m1  m 2 V y
m2
Vy  v
m1  m2  2

Vy m2 v 2 p
tan     2
Vx m1v1 p1
Contoh soal
Sebuah proyektil bermassa m bergerak
L L
secara horizontal dengan kelajuan v
L L
menabrak sebuah benda bermassa M yang V=0
digantung dengan tali yang panjangnya L v H
sehingga sistem bermasaa m + M naik M M+m
m
setinggi H seperti yang ditunjukkan pada V
gambar 5.4a. Berapakah kecepatan awal Gambar 7a
proyektil? L
Penyelesaian
L-H
Proyektil m bertumbukan dengan benda M. Tumbukan yang
terjadi adalah tumbukan tidak elastis. Kemudian benda M dan H d
proyektil m bergerak bersama-sama dengan kecepatan V dan
keduanya naik setinggi H. Gambar 7b
Hukum kekekalan Momentum pada arah-x, adalah
mv  (m  M )V  M  M
v  1  V v  1   2 gH
 m  m
Dalam sistem ini, energi kinetik sama dengan energi potensial, yaitu
1
2 (m  M )V 2  (m  M ) gH V  2 gH

Gambar 7b: L  d  L  H 
2 d2
H  L  L  d  L  L 1 2
2 2 2 2

L
 d2  d2
H  L  L1  2   d<<L
 2L  2L
 M  M g
v  1   2 gH v  1  d
 m  m L
Contoh soal
Sebuah peluncur (glider) bermassa m1 = 0,2 kg meluncur pada sebuah permukaan tanpa
gesekan dengan kecepatan awal v1 = 1,5 m/s. Peluncur ini memukul peluncur yang sedang
diam dengan massa m2 = 0,8 kg. Sebuah pegas digunakan untuk menekan dan melepaskan
peluncur pertama selama tumbukan dan tidak ada gesekan. Berapakah kecepatan akhir kedua
peluncur jika tumbukan yang terjadi adalah tumbukan tidak elastis?

Penyelesaian
Misalkan kecepatan akhir kedua peluncur adalah v’. Kecepatan awal peluncur kedua adalah
v2 = 0.

m1v1  m2 v2  m1v '  m2 v '  m1  m2 v '


m1v1  m1  m2 v '

 m1   0,2 
v  
'
v1     1,5  0,3 m/s
 m1  m2   0,2  0,8 
Momentum Sudut dan momen gaya
Setiap benda yang bergerak rotasi memiliki momen gaya dan momentum sudut.

Momen gaya didefinisikan sebagai perkalian antara lengan gaya r 
dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut. Secara matematis, momen gaya
dapat ditulis :
  
  r F
Momentum sudut (L) didefinisikan sebagai perkalian silang antara perpindahan
dengan momentum benda. Secara matematis, momentum sudut dapat ditulis
  
L  rP
   
 
dL d   dr  dP
 rP  Pr
dt dt dt dt
  
dL    dP  dP
 v  mv  r   0r 
dt dt dt
 
dL  dP 
r 
dt dt

Kesimpulan:
a) Momen gaya merupakan perubahan momentum sudut terhadap waktu.
b) gaya merupakan perubahan momentum linear terhadap waktu.
Contoh soal

Sebuah partikel bergerak rotasi dengan momentum sudut L  3t 2 iˆ  2e t ˆj  tkˆ
Hitunglah besar momentum sudut tersebut pada t = 1s! Hitung pula besar
momen gaya pada t = 1s!

Penyelesaian
Besar momentum sudut:

L  3t    2e 
2 2 t 2
 t 2  9t 4  4e 2t  t 2

L  9  14  4e 21  12  9  4e 2  1  10  4e 2 satuan
t 1

Momen gaya:

 dL
   6tiˆ  2e t ˆj  kˆ
dt

 t 1
 6  1iˆ  2e 1 ˆj  kˆ  6iˆ  2e 1 ˆj  kˆ

  6  2e 
 1 2
2
 12  37  4e 2 satuan
Impuls dan momentum linear
Impuls didefinsikan : besarnya gaya yang bekerja pada sebuah benda dikalikan
dengan lamanya benda bergerak. Secara matematis, dapat ditulis:
I= Ft Gaya konstan
Jika gaya yang bekerja tidak konstan, besarnya impuls merupakan integral gaya
terhadap waktu. Secara matematis, dapat ditulis
I   Fdt
Berdasarkan konsep impuls dan hukum II Newton, diperoleh bahwa Impuls
merupakan perubahan momentum. Impuls tidak sama dengan moemntum

I  P  P2  P1
Analog dengan hubungan kerja dengan energi, yaitu
Kerja merupakan perubahan energi. Kerja tidak sama dengan energi

W  E  E2  E1
Impuls dan momentum sudut
Momen gaya merupakan perubahan momentum sudut terhadap waktu. Atau momentum
sudut merupkan perkalian antara waktu dengan momen gaya. Momen gaya merupakan
perkalian silang antara lengan gaya dengan gaya. Dengan demikian:
    
r  Ft  t rI  L

Hubungan antara momentum sudut dengan impuls, adalah momentum sudut merupakan
perkalian silang antara lengan gaya dengan impuls.
Contoh soal
Seorang pemain bola kasti memukul bola dengan massa 0,8 kg dan
bergerak dengan kecepatan 40 m/s. Waktu kontak bola dengan alat
pemukul adalah 0,001 s menyebabkan bola bergerak dengan
kecepatan 60 m/s Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.
Hitunglah gaya rata-rata bola? Gaya gravitasi ditiadakan.

Penyelesaian
Perubahan momentum bola kasti, adalah
P2 – P1 = (0,8 kg)(60 m/s) - (0,8 kg)(-40 m/s)
= 80 kgm/s Gambar 8

Gaya rata-rata yang bekerja:


p 80Ns
Fav    80000N
t 0,001s
Contoh soal
Sebuah benda bermassa 1000 kg bergerak pada lintasan garis lurus dari kecepatan 540
km/jam ke 1000 km/jam dalam waktu 3 menit. Berapakah impuls yang dihasil selama
waktu tersebut?

Penyelesaian
v1 = 540 km/jam = 15 m/s, v2 = 1000 km/jam = 27,77 m/s
t = 3 menit = 180 sekon

Impuls yang dihasilkan selama 3 menit adalah


I  P  mv2  v1   100027,77  15  12770 kgm/s
Soal latihan
1) Jelaskan jenis-jenis tumbukan dan berikan dua contoh dari masing-masing jenis
tumbukan!.
2) Jelaskan hubungan antara momentum linear dan impuls!.
3) Dua benda A dan B mempunyai massa masing-masing 100 gram dan 300 gram.
Kedua benda bergerak saling mendekat dengan kecepatan masing-masing 100 m/s dan
20 m/s. Sesudah tumbukan kedua benda menyatu. a) kearah manakah kedua benda
bergerak?, b) berapakah jarak yang ditempuh kedua benda selama 5 sekon?.
4) Sebuah bola bermassa 3 gram bergerak dengan kecepatan 25 cm pada sebuah garis
lurus dan menumbuk sebuah bola yang bermassa 4 kg yang bergerak dengan
kecepatan 15 m/s. Tentukanlah kecepatan masing-masing bola jika tumbukan mereka
adalah a) elastis, b) tidak elastis!.
5) Sebuah partikel bermassa 3,2 kg bergerak ke barat dengan kecepatan 6 m/s. Partikel
kedua bermassa 1,6 kg bergerak ke utara dengan kecepatan 5 m/s. kedua partikel
berinteraksi. Setelah 2 sekon, partikel pertama bergerak dari utara ke timur 300 dengan
kecepatan 3 m/s. Tentukanlah a) Besar dan arah kecepatan partikel kedua!, b)
Momentum total kedua partikel!, c) Perubahan momentum masing-masing partikel!,
d) perubahan kecepatan masing-masing partikel!,
6) Gaya yang bekerja pada sebuah benda bermassa 15 kg adalah F = (4t + 15) N, dengan
t dalam sekon. Tentukanlah a) perubahan momentum dan kecepatan benda selama 5
sekon, b) impuls benda, c) Berapa lama gaya bekerja sehingga impuls benda 200 N?.
7. Berapakah gaya yang diperlukan untuk meningkatkan momentum benda dari
2500 kgm/s menjadi 2600 kgm/s dalam waktu 20 sekon?.
8. Sebuah partikel bermassa 0,01kg dilempar ke atas dari titik R di atas permukaan
tanah pada t = 0 dengan kecepatan awal 50 m/s. Sudut pelemparan 300 terhadap
horisontal. Tentukanlah besar momentum sudut partikel di sekitar titik P pada t =
3s!
9. Sebuah partikel bergerak dengan momentum linear pada setiap saat

. P  3te 2t iˆ  5t costˆj  4t 2 sin tkˆTentukanlah impuls partikel antara t = 1 sekon
dan t = 2 sekon!.
10. Sebuah
 partikel bergerak rotasi dengan momentum sudut
 
L  2t 2 i  3 sin tˆj  t 2 kˆ . Hitunglah besar momentum sudut tersebut pada
t = 1s! Hitung pula besar momen gaya pada t = 1s!
Thank you on your attention

Don’t forget your responsibility, “study hard”

While one of the happiness doors closed, the


other doors will be opened. But most of the
time we stay too long for the closed door till
we do not realize that another door has been
opened for us

Anda mungkin juga menyukai