dp
F
dt
Berdasarkan Ilmu Fisika, Momentum (P) didefinisikan sebagai massa benda (m)
dikalikan dengan kecapatan benda (v). Momentum termasuk dalam kelompok besaran
vektor. Secara matermatis, dapat ditulis
dp mdv
P = mv F ma
dt dt
Untuk sistem partikel, momentum total sistem merupakan penjumlahan
momentum darei masing-masing partikel, yaitu
N N
P p i mi v i
i 1 i 1
Momentum total sistem partikel adalah massa total kali kecepatan pusat massa
sistem , Yaitu
P = MVCM
N
1
V CM
M
m v
i 1
i i
Hukum kekekalan Momentum
Berdasarkan hukum II Newton:
dP dVCM
M MACM mi a i Fi ,net
dt dt i i
Penyelesaian
Pada kondisi ini berlaku hukum kekekalan momentum, momentum benda
sebelum dan sesudah meledak adalah sama. Misalkan kecepatan benda 2 kg
adalah v. Sedangkan kecepatan benda 0,8 kg, 1,2 kg setelah ledakan masing-
masing, v1 dan v2, berlaku
Mv = m1v1 + m2v2’
2.100 = 0,8.v1 + 1,2. v2 (*)
Kecepatan benda 0.8 kg dua kali kecepatan benda 1,2 kg, berlaku v1=2 v2, nilai
ini dimasukkan ke pers.(*), diperoleh
200
200 0,8 2v 2 1,2 v 2 2,8v 2 v 2 71,4m / s
2,8
Kecepatan benda 0,8 kg adalah v1 2v2 142,8m / s
Contoh soal
Sebuah misil bermassa m ditembakan dengan kecepatan awal v0 dan pada titik tertentu misil
tersebut meledak menjadi tiga bagian dengan massa sama, yaitu 1/3m. Salah satu bagian
bergerak dengan kecepatan (v1 ) sebesar setengah kecepatan awal. Dua bagian bergerak
membentuk sudut 900 dengan kecepatan yang sama. Tentukanlah kecepatan akhir dua bagian
tersebut sebagai fungsi kecepatan awal!
Penyelesaian
Misalkan kecepatan dua bagian setelah meledak sama, yaitu v. Ketika misil meledak,
berlaku hukum kekekalan momentum, yaitu momentum sebelum meledak sama dengan
momentum sesudah meledak.
m m m
mv 0 v1 v 2 v3
3 3 3
m1 2m 5
mv 0 v0 v 6mv 0 mv 0 4mv v v0
3 2 3 4
1 1 1 1
m1v12 m 2 v 22 m1v1' 2 m 2 v 2' 2 Hukum kekeklan Energi kinetik
2 2 2 2
Penyelesaian
a) Ditinjau balok dan peluru sebagai sistem. Sesudah peluru ditembakan (shot),
tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem dalam arah-x. Hukum kekekalan
momentum dalam arah-x.
M m
mv = (M+m)V → v V
m
Energi kinetik sistem sebelum tumbukan:
2
1 M m 2 1 M m
M mV
1
Ek mv 2 m V
2
2 2 m 2 m
Energi kinetik sistem sesudah tumbukan :
E k' M m V 2
1 m Energi kinetik
E k' Ek
2 M m tidak kekal
Tumbukan elastis dua dimensi
Vsin
Dalam tumbukan elastis θ V
dua dimensi, setelah diam M
tumbukan, benda dapat
M θ v’cosΦ
bergerak ke arah m
v Φ Vcosθ
horisontal dan/atau
vertikal seperti yang V=0 m
v’
ditunjukkan pada Gambar
5 v’sinΦ
Gambar 5 Tumbukan elastis dua dimensi
Kekekalan Mometum pada arah-x:
mv x mv x' MVx mv mv ' cos MV cos
Kekekalan Mometum pada arah-x:
Vy m2 v 2 p
tan 2
Vx m1v1 p1
Contoh soal
Sebuah proyektil bermassa m bergerak
L L
secara horizontal dengan kelajuan v
L L
menabrak sebuah benda bermassa M yang V=0
digantung dengan tali yang panjangnya L v H
sehingga sistem bermasaa m + M naik M M+m
m
setinggi H seperti yang ditunjukkan pada V
gambar 5.4a. Berapakah kecepatan awal Gambar 7a
proyektil? L
Penyelesaian
L-H
Proyektil m bertumbukan dengan benda M. Tumbukan yang
terjadi adalah tumbukan tidak elastis. Kemudian benda M dan H d
proyektil m bergerak bersama-sama dengan kecepatan V dan
keduanya naik setinggi H. Gambar 7b
Hukum kekekalan Momentum pada arah-x, adalah
mv (m M )V M M
v 1 V v 1 2 gH
m m
Dalam sistem ini, energi kinetik sama dengan energi potensial, yaitu
1
2 (m M )V 2 (m M ) gH V 2 gH
Gambar 7b: L d L H
2 d2
H L L d L L 1 2
2 2 2 2
L
d2 d2
H L L1 2 d<<L
2L 2L
M M g
v 1 2 gH v 1 d
m m L
Contoh soal
Sebuah peluncur (glider) bermassa m1 = 0,2 kg meluncur pada sebuah permukaan tanpa
gesekan dengan kecepatan awal v1 = 1,5 m/s. Peluncur ini memukul peluncur yang sedang
diam dengan massa m2 = 0,8 kg. Sebuah pegas digunakan untuk menekan dan melepaskan
peluncur pertama selama tumbukan dan tidak ada gesekan. Berapakah kecepatan akhir kedua
peluncur jika tumbukan yang terjadi adalah tumbukan tidak elastis?
Penyelesaian
Misalkan kecepatan akhir kedua peluncur adalah v’. Kecepatan awal peluncur kedua adalah
v2 = 0.
m1 0,2
v
'
v1 1,5 0,3 m/s
m1 m2 0,2 0,8
Momentum Sudut dan momen gaya
Setiap benda yang bergerak rotasi memiliki momen gaya dan momentum sudut.
Momen gaya didefinisikan sebagai perkalian antara lengan gaya r
dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut. Secara matematis, momen gaya
dapat ditulis :
r F
Momentum sudut (L) didefinisikan sebagai perkalian silang antara perpindahan
dengan momentum benda. Secara matematis, momentum sudut dapat ditulis
L rP
dL d dr dP
rP Pr
dt dt dt dt
dL dP dP
v mv r 0r
dt dt dt
dL dP
r
dt dt
Kesimpulan:
a) Momen gaya merupakan perubahan momentum sudut terhadap waktu.
b) gaya merupakan perubahan momentum linear terhadap waktu.
Contoh soal
Sebuah partikel bergerak rotasi dengan momentum sudut L 3t 2 iˆ 2e t ˆj tkˆ
Hitunglah besar momentum sudut tersebut pada t = 1s! Hitung pula besar
momen gaya pada t = 1s!
Penyelesaian
Besar momentum sudut:
L 3t 2e
2 2 t 2
t 2 9t 4 4e 2t t 2
L 9 14 4e 21 12 9 4e 2 1 10 4e 2 satuan
t 1
Momen gaya:
dL
6tiˆ 2e t ˆj kˆ
dt
t 1
6 1iˆ 2e 1 ˆj kˆ 6iˆ 2e 1 ˆj kˆ
6 2e
1 2
2
12 37 4e 2 satuan
Impuls dan momentum linear
Impuls didefinsikan : besarnya gaya yang bekerja pada sebuah benda dikalikan
dengan lamanya benda bergerak. Secara matematis, dapat ditulis:
I= Ft Gaya konstan
Jika gaya yang bekerja tidak konstan, besarnya impuls merupakan integral gaya
terhadap waktu. Secara matematis, dapat ditulis
I Fdt
Berdasarkan konsep impuls dan hukum II Newton, diperoleh bahwa Impuls
merupakan perubahan momentum. Impuls tidak sama dengan moemntum
I P P2 P1
Analog dengan hubungan kerja dengan energi, yaitu
Kerja merupakan perubahan energi. Kerja tidak sama dengan energi
W E E2 E1
Impuls dan momentum sudut
Momen gaya merupakan perubahan momentum sudut terhadap waktu. Atau momentum
sudut merupkan perkalian antara waktu dengan momen gaya. Momen gaya merupakan
perkalian silang antara lengan gaya dengan gaya. Dengan demikian:
r Ft t rI L
Hubungan antara momentum sudut dengan impuls, adalah momentum sudut merupakan
perkalian silang antara lengan gaya dengan impuls.
Contoh soal
Seorang pemain bola kasti memukul bola dengan massa 0,8 kg dan
bergerak dengan kecepatan 40 m/s. Waktu kontak bola dengan alat
pemukul adalah 0,001 s menyebabkan bola bergerak dengan
kecepatan 60 m/s Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.
Hitunglah gaya rata-rata bola? Gaya gravitasi ditiadakan.
Penyelesaian
Perubahan momentum bola kasti, adalah
P2 – P1 = (0,8 kg)(60 m/s) - (0,8 kg)(-40 m/s)
= 80 kgm/s Gambar 8
Penyelesaian
v1 = 540 km/jam = 15 m/s, v2 = 1000 km/jam = 27,77 m/s
t = 3 menit = 180 sekon