Anda di halaman 1dari 26

RPS

6.1. Menjelaskan konsep impuls

6.2. Menjelaskan konsep momentum

6.3. Menjelaskan konsep tumbukan

6.4. Menjelaskan konsep kekekalan momentum


MOMENTUM DAN IMPULS
Pendahuluan
 Pada kinematika gerak dinyatakan dengan kecepatan (v) dan
percepatan (a)
 Ada besaran lain untuk menyatakan gerak yaitu Momentum
Momentum Linier
Definisi momentum secara fisis :
Besaran yang merupakan ukuran mudah atau sukarnya suatu benda mengubah
keadaan geraknya (mengubah kecepatannya, diperlambat atau dipercepat) 
momentum

 Momentum Linier
Hasil kali antara massa (m) dan kecepatan (v)
p = momentum linier
p  m.v m = massa benda
v = kecepatan benda
 Satuan Momentum
p  m.v  kg m
det
Ukuran Besar, Ukuran Kecil,
Kecepatan Rendah = Kecepatan Tinggi =
Momentum Kecil Momentum Besar
4
 
Contoh Soal : p=m v

 Berapa besar momentum burung 22 g yang terbang


dengan laju 8,1 m/s? (0,1782 kg.m/s)
 Gerbong kereta api 12.500 kg berjalan sendiri di atas rel
yang tidak mempunyai gesekan dengan laju konstan 18,0
m/s. Berapa momentumnya? (225000 kg.m/s)
 Jika suatu peluru memiliki massa 21,0 g ditembakkan
dan memiliki laju 210 m/s, berapa momentumnya? (4,41
kg.m/s)

5
 Momentum  vektor
 Arah p searah dengan arah vektor kecepatan
p x  m.v x
 Jika ditulis dalam komponen vektor p y  m.v y
p z  m.v z

Hubungan Momentum (p) dan Gaya (F)


 Perubahan momentum benda tiap satuan waktu sebanding
dengan gaya resultan yang bekerja pada benda dan berarah sama
dengan gaya tersebut
 Hukum Newton II dalam bahasa momentum
dp d mv mdv
F    m.a
dt dt dt
 dp  Fdt  Perubahan momentum dp suatu benda dalam waktu dt
selama gaya F bekerja
 Gaya Impuls
p2 t2

p  p2  p1   dp   Fdt  I
p1 t1
Kesimpulan :
 p  p2  p1  mv2  mv1
 Perubahan momentum ( p) = Gaya Impuls (I)

 Teorema ini digunakan untuk gaya-gaya yang bekerja dalam waktu


singkat (sesaat)
contoh : peristiwa tumbukan
 Gaya impuls  gaya yang bekerja dalam waktu singkat
F t2

 Fdt
t1

t1
t
t2
 Untuk gaya yang bekerja dalam waktu yang lama
F
p
F  p  F .t
t
t1
t
t2
Contoh
Air keluar dari selang
dengan debit 1,5 kg/s
dan laju 20 m/s, dan
diarahkan pada sisi mobil,
yang menghentikan gerak
majunya, (yaitu, kita
abaikan percikan ke
belakang.) Berapa gaya
yang diberikan air pada
mobil?

8
Penyelesaian
Kita ambil arah x positif ke kanan. Pada setiap sekon, air dengan momentum
px = mvx = (1,5 kg)(20 m/s) = 30 kg.m/s berhenti pada saat mengenai mobil.
Besar gaya (dianggap konstan) yang harus diberikan mobil untuk merubah
momentum air sejumlah ini adalah

p pakhir  pawal 0  30 kg.m/s


F    30 N
t t 1,0 s

Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pada air berlawanan arah


dengan kecepatan asal air. Mobil memberikan gaya sebesar 30 N
ke kiri untuk menghentikan air, sehingga dari hukum Newton
ketiga, air memberikan gaya sebesar 30 N pada mobil.

9
Hukum Kekekalan Momentum
Bila Resultan gaya luar yang bekerja pada benda sama dengan nol,
momentumnya tetap atau kekal

 Fdt  0  mv 2  mv1 mv2 = mv1


Catatan :
 Hubungan momentum dengan energi kinetik

Energi kinetik Ek  1
2 mv 2

Momentum p  mv

Ek  1
2 mv 2
 1
2 pv

m p2
Ek  1
2 pv   1
2
m m
11
12
13
Tumbukan
Pada peristiwa tumbukan bekerja gaya impuls

mAvA mBvB
 Sebelum tumbukan A B

 Saat tumbukan A B

mAvAI mBvBI
 Setelah tumbukan A B

 Momentum sebelum tumbukan

p  m A v A  mB v B
 Momentum setelah tumbukan
' '
p  m A v A  mB v B
'
 Hukum kekekalan momentum saat benda bertumbukan
Jumlah momentum sebelum tumbukan sama dengan jumlah
momentum setelah tumbukan

p  p'
m Av A  mB vB  m Av A ' mB vB '

atau m A (v A  v A ' )  mB (v B  v B ' )

VA = kecepatan bola A sebelum tumbukan


VB = kecepatan bola B sebelum tumbukan
VA’ = kecepatan bola A setelah tumbukan
VB’ = kecepatan bola B setelah tumbukan
 Jenis-jenis tumbukan
 Tumbukan Lenting Sempurna
 Tumbukan Lenting sebagian
 Tumbukan Tidak Lenting

1. Tumbukan Lenting Sempurna


a. Berlaku hukum kekekalan momentum (Psebelum = Psetelah)

m Av A  mB vB  m Av A ' mB vB '
m A (v A  v A ' )  mB (v B  v B ' ) (*)

b. Berlaku hukum kekekalan energi (EKsebelum = EKsetelah)


2 2
2 m A v A  2 mB v B  
2 1 m v '2
1 1 1
2 m v
A A ' 2 B B

2 2
m A v A  mB v B  m A v A '2  mB v B ' 2
2 2
m A (v A  v A ' )   mB (v B  v B ' 2 )
2
(**)
Jika VA  VA’ dan VB  VB’, persamaan (**) dibagi persamaan (*) didapat :

v A  v A '  vB ' vB atau vB  v A   vB 'v A '

Artinya :
Kecepatan relatif kedua benda sebelum tumbukan sama dengan kecepatan
relatif kedua benda setelah tumbukan dengan arah yang berlawanan.

Catatan :
e
vB 'v A '
Koefisien restitusi
vB  v A 
Untuk tumbukan elastis sempurna e 1

7.8
Contoh
Bola bilyar dengan massa m yang bergerak dengan laju 2 m/s
bertumbukan dari depan dengan bola kedua yang massanya sama dan
sedang dalam keadaan diam (v2 = 0). Berapa laju kedua bola setelah
tumbukan, dengan menganggap tumbukan tersebut lenting?

Penyelesaian
Hk Kekekalan Momentum : mv1  0  mv '1 mv '2
 v1  v '1 v '2
 v1  v '1  v '2 (1)
Hk Kekekalan Energi Kinetik:
1 1 2 1
mv1  0  mv '1  mv '22  v 2  v '12  v '22
2
2 2 2
 v12  v '12  v '22 18
(2)
Persamaan (2) dapat ditulis :  1 1  1 1 2
v  v '  v  v '  v ' 2

Gunakan Persamaan (1) : v '2  v1  v '1   v '22

Diperoleh : v1  v '1  v '2 (3)

Persamaan (1) = Persamaan (3) v1  v '1  v  v '1


 2  v '1  0
 v '1  0

Kemudian dari persamaan (1) (atau (3) diperoleh v ' 2  v1  2 m / s

Bola 1 diberhentikan oleh tumbukan, sementara bola 2 mendapat


kecepatan awal bola 1. 19
2 m/s 2 m/s

20
2. Tumbukan Lenting Sebagian
a. Berlaku hukum kekekalan momentum
m Av A  mB vB  m Av A ' mB vB '
0  e 1
b. Tidak Berlaku hukum kekekalan energi

Ek   1 2 1 2
2 m A v A  2 mB v B   1
2 m v
A A ' 2
 1 m v '2
2 B B 
3. Tumbukan Tidak Lenting
a. Berlaku hukum kekekalan momentum, tapi tidak berlaku hukum kekekalan
energi
Kecepatan akhir kedua

vB 'v A '  benda sama dan searah.
0

vB  v A A  Bv ' v ' Kedua benda bergabung
(menempel)

m A v A  mB v B  ( m A  mB )v '
V’ = Kecepatan gabungan kedua benda

Besar energi kinetik yang hilang :


1 2 1 1 2
2 m A v A  2 mB v B  2 m A v A '  2 mB v B '
2 1 2
dimana v A '  vB '
Contoh
Sebuah gerbong kereta 10.000 kg yang berjalan dengan laju 24,0
m/s menabrak gerbong lain yang sejenis yang sedang dalam
keadaan diam. Jika kedua gerbong tersebut tersambung sebagai
akibat dari tumbukan, berapa kecepatan bersama mereka?

hitung berapa besar energi kinetik awal yang diubah


menjadi energi panas atau bentuk energi lainnya !

22
Sebelum tumbukan

Sesudah tumbukan

23
Penyelesaian
Momentum total sistem sebelum tumbukan

p  m1v1  m2v 2
 (10.000 kg)(24,0 m/s)+(10.000 kg)(0 m/s)
 2,40  105 kg  m/s
Kedua gerbong menyatu dan bergerak dengan kecepatan yang
sama, misal v’.
Momentum total sistem setelah tumbukan v1’=v2’=v’

p'  (m1  m2 )  v '  p  2,40  105 kg  m/s


Selesaikan untuk v’, diperoleh v‘= 12 m/s
24
Energi kinetik awal :
1 1 2
EK  m1v1  0  (10.000 kg)  24,0 m/s 
2
2 2
 2,88  106 J
Energi kinetik setelah tumbukan :
1 1 2
EK   m1  m2   v '   20.000 kg 12,0 m/s 
' 2
2 2
 1,44  106 J
Energi yang diubah menjadi bentuk lain :

2,88  106 J  1,44  106 J  1,44  106 J


25
Sumber:

 https://
bahan-ajar.esaunggul.ac.id/tkt104/wp-content/uploads/sites/951/2019/11/F
isika-1-Pertemuan-6.ppt
 https://
repository.unikom.ac.id/40403/1/Momentum%20dan%20Impuls%20%28revisi%29.ppt
 https://yulianamargareta.files.wordpress.com/2013/05/bab7-momentum-dan-impuls.ppt

Anda mungkin juga menyukai