Anda di halaman 1dari 40

IMPULS DAN

MOMENTUM
Besaran yang merupakan ukuran mudah
atau sukarnya suatu benda mengubah
keadaan geraknya (mengubah
kecepatannya, diperlambat atau
dipercepat)  momentum

Definisi momentum :
Hasil kali massa dan kecepatan
 
p=m v
Momentum  besaran vektor , satuannya kg.m/s 2
Perubahan Momentum

Tidak selamanya sebuah benda bergerak dengan kecepatan


konstan, mobil yang mau berhenti memiliki kelajuan yang akan
berkurang secara perlahan-lahan. Perhatikan animasi 1 berikut ini!

Animasi 1
Play
Analisis animasi 1
m m
v1 v2
desain: bugishq blog

Animasi 1: Mobil dengan massa m bergerak dengan kecepatan


v1 ,dan memiliki momentum p1. Selanjutnya (posisi akan berhenti)
akibat gaya kecepatan mobil menjadi v2 dan memiliki momentum
p2. Animasi 1 memperlihatkan perubahan momentum (p).
Impuls sebagai Perubahan Momentum
Animasi 2 Perhatikan animasi 2!

Play
Analisis Animasi 2 Animasi 2: Stick memberikan
F v1 v2
gaya (F) pada bola bermassa
m m m
(m), kemudian bola mengalami
perubahan kecepatan (v =v1-v2)
pada selang waktu (t).

Konsep tentang impuls dan perubahan momentum


dapat dipandang sebagai konsep yang muncul dari
penerapan hukum II Newton, yaitu:

F ma (1.3)
Impuls sebagai Perubahan Momentum

Perubahan kecepatan pada benda akan memberikan


percepatan rata-rata sebesar:
v2  v1
a (1.4)
t
Subtitusi persamaan (1.4) ke persamaan (1.3), diperoleh
 v2  v1 
F  m 
 t 
F t  m  v2  v1  (1.5)
Besaran Ft disebut sebagai impuls, yang berarti bahwa impuls
merupakan perubahan momentum (persamaan (1.5)).
 Besar gaya yang bekerja pada benda selama terjadi
tumbukan dapat dilukiskan dengan grafik hubungan antara
F dengan t, dengan asumsi bahwa arah gaya adalah tetap.
F(t)

t1 t2 t
t

HUBUNGAN IMPULS DAN MOMENTUM


 Sebuah partikel bermassa m yang bergerak dengan
kecepatan v memiliki momentum linear p yang merupakan
perkalian antara kecepatan partikel itu dengan massanya
v
m p = mv.
Menurut hukum Newton II resultan gaya yang bekerja pada
sebuah benda berbanding lurus dengan percepatan

F = ma.

d (mv) dp
F 
dt dt
dp=Fdt
.

Jika masing-masing diintegralkan maka diperoleh:


p2 t2

p1  p 2   dp   F .dt
p1 t1

Kekekalan Momentum Linear

Jika gaya eksternal resultan yang bekerja pada sistem sama


dengan nol, maka vektor momentum total sistem tetap konstan

dp
 0
dt
Untuk sistem partikel
p1  p 2  ........  p n  p
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
Animasi 3: proses tumbukan
Animasi 3 memperlihatkan dua
buah bola yang masing-masing
massanya mA dan mB, bergerak
segaris dan searah dengan
kecepatan vA dan vB. Karena
Play
Kecepatan vA>vB suatu saat
bola A menumbuk bola B
A B
Analisis gerak Setelah itu, bola saling melepaskan
►Sebelum tumbukan
vA vB bola dengan kecepatan masing-masing
vA’ dan vB’
A B
►Saat tumbukan
vA vB
Saat bola saling menekan, hukum
A B ►Setelah tumbukan III Newton berlaku (hukum Aksi-
Reaksi), dimana bola A menekan
vA ’ vB ’
bola B dan bola membalas
A B menekan bola A (arah berlawanan).
 Dua buah balok A dan B yang bermassa mA dan
mB, yang dihubungkan oleh sebuah pegas dan
terletak di atas meja horisontal tanpa gesekan.
Pegas kita regangkan dengan menarik kedua
balok kesamping seperti pada gambar

BEBERAPA PENGGUNAN PRINSIP MOMENTUM


y

A
B
x
O
Balok yang satu bermomentum positif ( A bergerak dalam arah +x) dan balok
yang lain bemomentum negative (B bergerak dalam arah –x) dari hokum
kekekalan momentum kita peroleh:

Momentum awal = momentum akhir

0  mB v B  m A v A
Atau
m B v B  m A v A
mB
vA   vB
mA
TUMBUKAN
TUMBUKAN
Suatu tumbukan terjadi jika sebuah benda yang bergerak
mengenai benda lain yang diam atau juga bergerak. Misalnya,
tumbukan bola biliar atau tumbukan antara 2 buah mobil di
jalan raya.

Pembahasan pada bab ini, kita hanya membatasi pada tumbukan yang
paling sederhana yang disebut sebagai tumbukan sentral. Tumbukan
yang terjadi bila titik pusat massa benda yang satu menuju ke titik pusat
massa benda lain. Seperti yang diperlihatkan pada animasi 4 berikut ini.
Animasi 4

Play

A B
desain:bugishq blog

Pada animasi 4: tumbukan semacam ini, jumlah energi mekanik sistem (benda-
benda yang bertumbukan) tidak selalu tetap, kemungkinan setelah tumbukan
berubah menjadi energi panas. Akan tetapi, jumlah momentum sistem selalu
tetap.
sebelum selama setela
h
JENIS-JENIS TUMBUKAN
1. TUMBUKAN LENTING SEMPURNA

Tumbukan lenting sempurna adalah Animasi 5

tumbukan antara dua buah benda yang Play

jumlah energi mekaniknya tetap sama besar, ►Bola sebelum tumbukan


sesaat sebelum dan sesudah terjadi v1 v2
tumbukan. Dengan kata lain, tumbukan
lenting sempurna tidak ada energi yang
hilang. ►Bola saat tumbukan
Dengan demikian, pada lenting
sempurna berlaku:
1.hukum kekekalan ►Bola sesudah tumbukan
momentum v1 ’ v2 ’
2.hukum kekekalan energi
mekanik
►Perhatikan animasinya

Misalkan, dua buah bola dengan massa masing-


masing mA dan mB, mula-mula bergerak dengan
desain: bugishq blog
kecepatan v1 dan v2. setelah terjadi tumbukan,
kecepatan bola menjadi v1’ dan v2’. Perhatikan
animasi 5
m2 m1 m2
m1
v1 v2

v’1
v’2

sebelum sesudah

Tumbukan dua benda

momentum awal total : paw = m1v1 + m2v2

Ekaw = m1v12 + m2v22.


tenaga kinetik awal total :

momentum total kedua benda itu setelah tumbukan adalah

pak = m1v’1 + m2v’2

tenaga kinetik total setelah tumbukan adalah


Ekak = m1v’12 + m2v2’ 2.
paw = pak m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2 m1(v1 − v’1) = m2(v’2 − v2),

Ekaw = Ekak m1v12 + m2v22 = m1v’12 + m2v2’ 2 Atau

m1v12 − m1v’12 = m2v2’ 2 − m2v22 Atau

m1 (v1 − v’1)( v1 + v’1) = m2(v’2 − v2) (v’2 + v2)

Dari dua persamaan dalam kotak merah diperoleh

v'2 v'1
v1 + v’1 = v’2 + v2 atau  1
v2  v1

v'2 v'1
Secara umum perbandingan  e
v2  v1
2. Tumbukan Lenting sebagian

Setelah tumbukan ada sebagian energi mekanik yang


berubah menjadi energi panas, bunyi atau energi yang lain.
Sehingga setelah tumbukan ada energi yang dibebaskan.
Hukum kelestarian energi mekanik tidak berlaku. Pada
tumbukan ini dicirikan harga elastisitasnya adalah 0<e<1
2. TUMBUKAN LENTING SEBAGIAN
Animasi 6: Pada tumbukan lenting sebagian hanya
Play
berlaku Hukum Kekekalan Momentum,
sedangkan Hukum Kekekalan Energi
tidak berlaku, karena energi kinetik benda
sesudah tumbukan lebih kecil sebelum
tumbukan. Hal ini disebabkan saat terjadi
tumbukan ada energi yang menjadi kalor
atau energi bunyi.

Ciri tumbukan lenting sebagian:


lantai
desain: bugishq blog
1. Berlaku hukum kekekalan momentum
m1 v1  m2 v2  m1 v '1  m2 v '2
2. Tidak berlaku hukum kekekalan energi mekanik

3. Koefisien restitusi (e) bernilai di antara nol dan satu: 0e1


3. Tumbukan Tidak Lenting sama sekali

Setelah tumbukan kedua benda melekat menjadi


satu dan bergerak dengan kecepatan yang sama
setelah tumbukan kedua benda menyatu . Harga
e=0
Animasi 8:

Play

1 v1 v2 2

v'1 =v’2 =v’

1 2
desain: bugishq blog
3. TUMBUKAN TIDAK LENTING
Tumbukan antara dua benda dengan tidak lenting sama sekali, maka
setelah tumbukan kedua benda akan memiliki kecepatan yang sama
(v’1=v’2=v’), karena koefisien restitusi sama dengan nol (e=0)
Perhatikan animasi 8!

Secara umum pada tumbukan lenting tidak sama sekali berlaku


hukum kekekalan momentum

m1 v1  m2 v2  m1 v '1  m2 v '2
Karena kecepatan kedua benda setelah tumbukan sama, yaitu:

v v 2  v
'
1
' '
(1.12)
Maka persamaan hukum kekekalan momentum, menjadi:

m1 v1  m2 v2   m1  m2  v '
(1.13)
BANDUL-BALISTIK

h
V’

v
Gambar 6.5 Bandul-Balistik untuk menentukan kecepatan peluru
Jika massa peluru adalah m dan massa bandul adalah M,
dengan kelestarian momentum diperoleh

mv  (m  M )v'
energi sistem akan berubah menjadi energi potensial peluru
bersama bandul hingga sampai pada puncak ayunan peluru-
bandul

1
2
(m  M )v'  (m  M ) gh
2
Atau v'  2 gh

Jika persamaan dalam kotak kuning digabung diperoleh :

mM
v 2 gh
m
TUMBUKAN DALAM DUA DIMENSI

y y

m1

vo
q
x x
m1 m2 j

m2
Kekekalan momentum untuk masing-masing arah
Arah sumbu x : mm vo  m1v1 cos .  m2 v 2 cos .

Arah sumbu y : 0  m1v1 sin   m2 v 2 sin 

Jika tumbukan bersifat elastis 1 1 1


m1vo2  m1v12  m2 v 22
2 2 2

Tetapi jika tumbukan inelastis 1 1 1


m1vo  m1v1  m2 v22  Ei
2 2

2 2 2
25
26
27
Contoh 1: Sebuah bola 0.4 kg dilemparkan
kearah dinding dengan v = - 30 m/dt dan
memantul dengan v = 20 m/dt.
Berapa impuls gaya yang dilakukan oleh
dinding terhadap bola ?
Jawaban :
momentum awal bola p1 = 0.4 kg x - 30
m/dt = -12 kg m/dt.
momentum akhir bola p2 = 0.4 kg x 20
m/dt = 8 kg m/dt
Impuls = p2 - p1 = ∆ p = 20 kg m/dt
28
Contoh 2 : Sebuah bola golf m = 100 gr yang
berada di atas sebuah tongkat dipukul
secara horizontal dengan impuls sebesar
20 kg m/dt. Berapa kecepatan akhir bola?
Jawaban:
momentum awal bola p1 = 0 → p2 - p1 = ∆ p
Impuls = p2 - p1 = ∆ p = 20 kg m/dt
p2 = m v2 = 0.1 kg v2 = 20 kg m/dt
v2 = 200 m/dt

29
Contoh
Mencuci mobil: perubahan momentum dan
gaya.
Air keluar dari selang
dengan debit 1,5 kg/s
dan laju 20 m/s, dan
diarahkan pada sisi
mobil, yang
menghentikan gerak
majunya, (yaitu, kita
abaikan percikan ke
belakang.) Berapa
gaya yang diberikan
air pada mobil?
30
Penyelesaian
Kita ambil arah x positif ke kanan. Pada setiap
sekon, air dengan momentum px = mvx = (1,5
kg)(20 m/s) = 30 kg.m/s berhenti pada saat
mengenai mobil.
Besar gaya (dianggap konstan) yang harus
diberikan mobil untuk merubah momentum air
sejumlah ini adalah
p pakhir  pawal 0  30 kg.m/s
F    30 N
t t 1,0 s
Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pada air
berlawanan arah dengan kecepatan asal air. Mobil
memberikan gaya sebesar 30 N ke kiri untuk
menghentikan air, sehingga dari hukum Newton ketiga, air
memberikan gaya sebesar 30 N pada mobil.
31
Contoh
Sebuah gerbong kereta 10.000 kg yang
berjalan dengan laju 24,0 m/s menabrak
gerbong lain yang sejenis yang sedang
dalam keadaan diam. Jika kedua gerbong
tersebut tersambung sebagai akibat dari
tumbukan, berapa kecepatan bersama
mereka?
hitung berapa besar energi kinetik awal
yang diubah menjadi energi panas atau
bentuk energi lainnya !

32
Sebelum tumbukan

Sesudah tumbukan

33
Penyelesaian
Momentum total sistem sebelum tumbukan
p1  m1v1  m2v 2
 (10.000 kg)(24,0 m/s)+(10.000 kg)(0 m/s)
 2,40  105 kg  m/s
Kedua gerbong menyatu dan bergerak dengan
kecepatan yang sama, misal v.
Momentum total sistem setelah tumbukan
p2  (m1  m2 )  v  p1  2,40  105 kg  m/s
Selesaikan untuk v, ketemu V = 12 m/s
34
Energi kinetik awal :
1 1 2
EK1  m1v1  0  (10.000 kg)  24,0 m/s 
2
2 2
 2,88  106 J
Energi kinetik setelah tumbukan :
1 1 2
EK 2   m1  m2   v   20.000 kg 12,0 m/s 
2
2 2
 1,44  106 J
Energi yang diubah menjadi bentuk lain :

2,88  106 J  1,44  106 J  1,44  10 6 J


35
Contoh Soal:
 Sebuah balok bermassa mb = 0,95 kg semula dalam
keadaan diam tergantung pada tali secara vertikal di
posisi 1. Balok ini ditembak dengan peluru bermassa
mp = 0,05 kg dengan kecepatan vp. Setelah peluru
menumbuk balok, peluru tetap bersarang dalam balok.
Selanjutnya, balok bersama peluru berayun naik
hingga berhenti setelah naik setinggi y2 = 20 cm .
Tentukan kecepatan peluru saat menumbuk balok!
2

1
mp
mp + m b
mb
y2
vp
Penyelesaian
Hukum kekekalan momentum
mp.vp + mb.vb = mp.vp’ + mb.vb’

mp.vp + mb.(0) = (mp + mb)v’

...........................1)
Hukum kekekalan energi: EM1 = EM 2

Setelah tumbukan, balok dan peluru yang berada di dalamnya


bergerak mengayun dari 1 ke 2 dengan kecepatan v = v 1. Saat
mencapai di posisi 2, balok dan peluru mencapai tinggi maksimum di 1
sehingga kecepatannya adalah nol (v2 = 0)

0
0

...........................2)
Dari persamaan 1) dan 2)

Anda mungkin juga menyukai