Anda di halaman 1dari 23

Bab

10
Momentum dan Impuls

A. Pengertian Impuls dan Momentum

B. Hukum Kekekalan Momentum


Diskusi
Untuk menggerakkan sebuah benda, Anda tidak selalu harus langsung
menyentuh benda tersebut. Anda dapat melakukannya dengan menggunakan
benda lain. Misalnya, pada permainan bola biliar. Mengapa demikian? Coba
Anda jelaskan dengan menggunakan konsep momentum dan impuls. Sebelum
Anda mempelajari bab ini, diskusikan bersama teman kelompok Anda
mengenai impuls dan momentum. Kemudian, kemukakan hasilnya kepada guru
Anda.
Mobil dan sepeda bergerak dengan
kecepatan vm dan vs, kemudian menabrak
tembok. Manakah yang memiliki kerusakan
yang cukup berat, jika mobil dan sepeda
tersebut menabrak tembok? Jelaskan.

Momentum sebuah benda didefinisikan sebagai


hasil kali massa benda dengan kecepatannya.

P = mv
Contoh Soal
Tentukan momentum setiap benda yang bergerak pada sumbu-x.
a. Peluru bermassa 100 gram, bergerak dengan kecepatan 400
ms–1.
b. Tono yang bermassa 50 kg, naik sepeda dengan kecepatan
sebesar 36 kmjam–1.
c. Bus berpenumpang, memiliki massa 4 ton dan kecepatan 72
kmjam–1.
Penyelesaian:
a. Massa peluru (m) = 100 gram = 0,1 kg, kecepatan (v) = 400 ms–1
momentum (p) = mv = (0,1 kg) (400 ms–1) = 40 kgms–1
b. Massa Tono (m) = 50 kg, kecepatan (v) = 36 kmjam–1 = 10 ms–1
momentum (p) = mv = (50 kg) (10 ms–1) = 500 kgms–1
c. Massa bus + massa penumpang (m) = 4 ton = 4.000 kg kecepatan
(v) = 72 kmjam–1 = 20 ms–1 momentum (p) = mv = (4.000 kg) (20
ms–1) = 80.000 kgms–1
2. Hubungan Impuls dan Perubahan Momentum
Konsep tentang impuls dan perubahan momentum dapat dipandang
sebagai konsep yang muncul dari penerapan Hukum II Newton, yaitu

Gaya F bekerja selama Δt pada


benda sehingga kecepatannya
berubah dari v1 menjadi v2.

Besaran F Δt disebut sebagai impuls dan dapat dilambangkan dengan I menjadi


I = F Δt.
Besaran mv2 – mv1 disebut sebagai perubahan momentum benda dan dapat
dituliskan sebagai Δ(mv)= Δp.
Contoh Soal
Perhatikan gambar di samping.
Gaya yang bekerja pada sebuah benda
memenuhi persamaan F(t) = (8t + 2) N, dengan
selang waktu t1 = 0 s dan t2 = 0,25 s.
Untuk t1 = 0 s F1 = (8(0) + 2) N = 2 N,
t2 = 0,25 s F2 = (8(0,25) + 2) N = 4 N.
Impuls (I ) = luas daerah yang diarsir
= luas trapesium
= = Ns

Penggunaan grafik dapat dilakukan jika besar gaya F merupakan fungsi


linear terhadap waktu t, namun jika besar gaya F bukan merupakan fungsi
linear terhadap waktu sebaiknya digunakan metode hitung integral.
Memperlihatkan sebuah bola bermassa m bergerak
ke kanan dengan kecepatan v sehingga momentum
bola adalah p = mv

Bola menumbuk dinding secara tegak lurus dan


berbalik arah dengan besar kecepatan yang sama.

Oleh karena arahnya berlawanan, maka v' = –v


dan momentumnya p' = –mv.

Perubahan momentum bola adalah


p = p(akhir) – p(awal)= p'– p
= –mv – mv
= –2 mv
Contoh Soal

Sebuah benda bermassa m menumbuk


lantai dengan kecepatan v pada sudut .
Benda terpantul dengan sudut dan
besar kecepatan yang sama. Tentukan
perubahan momentumnya.
Penyelesaian:
Latihan Soal
1. Sebuah bola bermassa 0,2 kg dalam keadaan diam, kemudian
dipukul sehingga bola meluncur dengan laju 100 ms-1 dan pemukul
menyentuh bola selama 0,1 detik. Besar gaya pemukul adalah ....
2. Sebuah benda bermassa 4 kg dijatuhkan tanpa kecepatan awal dari
ketinggian 62,5 m. Jika percepatan gravitasi bumi g = 9,8 ms-2,
ketika menumbuk permukaan tanah, momentum benda sama
dengan ….
3. Dalam suatu permainan sepak bola, seorang pemain melakukan
tendangan penalti. Tepat setelah ditendang, bols melambung
dengan kecepatan 50 ms-1. Jika gaya tendang 250 N dan sepatu
pemain yang menyentuh bola selama 0,3 sekon, maka massa bola
tersebut adalah ....
B. Hukum Kekekalan Momentum

Hubungan antara impuls dan perubahan momentum sebagai


berikut.

Jika maka Δp = 0 atau p = konstan. Secara fisis dapat diartikan bahwa jika
suatu sistem tidak mendapat gaya dari luar, maka momentum sistem selalu
tetap. Hal itulah yang disebut sebagai Hukum Kekekalan Momentum.
1. Tumbukan

Dua benda m1 dan m2,


(a) sebelum tumbukan,
(b) saat tumbukan, dan
(c) sesudah tumbukan.
Semuanya berlangsung dalam
waktu Δt yang sangat singkat.

Hukum Kekekalan Momentum :


Ditinjau dari energi kinetik yang dimiliki oleh kedua benda sebelum dan
sesudah tumbukan maka tumbukan dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu sebagai berikut.
1) Tumbukan lenting sempurna atau elastis sempurna, jika jumlah
energi kinetik kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah
sama.
2) Tumbukan tidak lenting sempurna tidak berlaku hukum kekekalan
energi kinetik, sebab pada tumbukan ini terjadi kehilangan energi
kinetik ketika tumbukan. Berkurangnya jumlah energi kinetik pada
saat tumbukan disebabkan oleh adanya energi kinetik yang berubah
menjadi bentuk energi lain.

a. Tumbukan Lenting Sempurna


Pada tumbukan tidak lenting sempurna atau elastis sempurna, berlaku
Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Kinetik.
Persamaan energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan adalah
Persamaan hukum kekekalan momentum sebelum dan sesudah tumbukan
adalah:

Dengan menggabungkan persamaan hukum kekekalan energi kinetik


dengan hukum kekekalan momentum, buktikan bahwa

Perbandingan kecepatan relatif kedua benda sesudah tumbukan dan


sebelum tumbukan adalah dinyatakan sebagai koefisien restitusi (e),
yaitu derajat berkurangnya kecepatan benda setelah terjadi tumbukan.

Untuk tumbukan lenting sempurna e = 1. Dengan demikian,


persamaan tersebut hanya berlaku jika tumbukannya lenting
sempurna.
b. Tumbukan Tidak Lenting Sempurna

Tumbukan tidak lenting sempurna terdiri atas tumbukan


sama sekali tidak lenting dan tumbukan lenting sebagian.
1) Tumbukan Sama Sekali Tidak Lenting
Perhatikan di samping. Jika setelah tumbukan kedua
benda m1 dan m2 menempel atau menjadi satu,
artinya keduanya memiliki kecepatan yang sama, yaitu
v', maka

Menjalankan Pada tumbukan ini hanya berlaku Hukum Kekekalan


Perilaku Ilmiah Momentum dan kecepatan kedua benda setelah
tumbukan selalu sama karena,
Ketelitian digunakan agar tidak
merugikan diri sendiri atau pun
orang lain. Oleh karena itu Anda
harus teliti dalamv membedakan
dan menjelaskan ketika terjadi maka diperoleh hasil e = 0. Berarti koefisien restitusi
tumbukan tidak lenting sama tumbukan tidak lenting sama sekali adalah 0.
sekali.
2) Tumbukan Lenting Sebagian

Pada tumbukan lenting sebagian hanya berlaku Hukum Kekekalan Momentum,


Hukum Kekekalan Energi Kinetik tidak berlaku.

Besarnya energi kinetik yang berubah menjadi kalor adalah


ΔEk = Ek(awal) – Ek(akhir). Akibatnya, besar koefisien restitusi
pada tumbukan lenting sebagian adalah 0 < e < 1.

Walaupun pada jenis tumbukan ini tidak berlaku Hukum Kekekalan Energi
Kinetik, namun Hukum Kekekalan Momentum tetap berlaku, yaitu:

Konsep tumbukan lenting sebagian ini dapat diterapkan pada pemantulan


sebuah bola yang jatuh bebas di lantai
Bola jatuh bebas dari ketinggian h1. Sesaat
sebelum bertumbukan dengan lantai,
kecepatan bola v1. Sesudah bertumbukan
dengan lantai, kecepatan bola menjadi v1’
sehingga bola mampu mencapai ketinggian h1’.
Dalam hal ini berlaku
persamaan

Dalam kasus ini, benda pertama adalah bola dan lantai bertindak sebagai benda
kedua. Sebelum dan sesudah tumbukan, lantai tetap diam sehingga v2 dan v2'
bernilai nol. Jika dihubungkan antara ketinggian benda dan kecepatannya, akan
didapatkan

a. kecepatan saat tepat sebelum bertumbukan, v1  2 gh1

b. kecepatan saat tepat sesudah bertumbukan, v1 ` 2 gh1 `


2. Prinsip Kerja Roket

Prinsip kerja pada roket berdasarkan Hukum Kekekalan


Momentum Linear pada sembarang selang waktu selama
gerakan roket menyembur gas. Momentum linear awal
sistem terdiri atas roket dan bahan bakar menjadi (M +
Δm)v. Kemudian, setelah beberapa saat roket mengeluarkan
massa bahan bakar Δm dan
kecepatan roket menjadi v + Δv
Jika kecepatan bahan bakar terhadap roket adalah vb , maka
persamaannya menjadi v – vb terhadap pengamat yang
berada di luar sistem. Samakan total momentum sistem
sebelum dan sesudah bahan bakar dikeluarkan
Contoh Soal
Jika roket dengan massa 4 x 104 kg yang awalnya diam kemudian
bergerak menyemburkan dengan kecepatan 103 ms-1 dari
pembakaran 2.000 kg bahan bakar. Tentukan kelajuan roket.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan berikut, perubahan
kecepatan roket adalah

Karena kecepatan awal roket sama dengan


nol, maka perubahan kecepatan roket adalah
sebesar 50 ms-1.
3. Prinsip Kerja Mesin Jet

Prinsip kerja mesin jet mirip dengan roket, yaitu keduanya menggunakan
Hukum Kekekalan Momentum yang diturunkan dari Hukum III Newton.
Bedanya, bahan bakar oksigen yang digunakan roket tersedia dalam tangki
roket, sedangkan pada mesin jet, oksigen untuk membakar bahan bakar
diambil dari udara. Oleh karena itu, mesin jet tidak dapat terbang di luar
angkasa yang tidak ada oksigennya.
Latihan Soal

1. Dua buah benda massanya 2 kg bergerak saling mendekati dengan


laju masing-masing 10 ms-1 dan 5 ms-1. Setelah tumbukan kedua
benda menjadi satu. Tentukan kecepatan kedua benda itu sesaat
setelah tumbukan.
2. Bola A yang massanya 2 kg bergerak ke kanan dengan kecepatan 20
ms-1 menumbuk bola B yang sedang bergerak ke kiri dengan
kecepatan 10 ms-1. Jika massa B 2 kg dan tumbukan lenting
sempurna, maka kecepatan A setelah tumbukan adalah ....
Kesimpulan

Temukan informasi lebih


lanjut mengenai impuls
dan momentum di:
http://fisikazone.com/mo
mentum-impuls-dan-hubu
ngannya/
Kuis
1. Dua benda A dan B massanya sama. Benda A bergerak dengan kecepatan
v menumbuk benda B yang diam. Jika terjadi tumbukan lenting
sempurna, maka kecepatan benda B setelah tumbukan adalah ....
2. Sebuah peluru massanya 5 gram ditembakkan pada sebuah pohon besar
dan tembus ke dalamnya . Jika kecepatan peluru pada saat menembus
pohon 25 ms-1 dan gaya gesekan peluru saat menembus pohon dianggap
tetap, yaitu 10 N, maka peluru akan menembus pohon sedalam ....
Terima Kasih

“Anda tidak membutuhkan waktu lebih banyak, tetapi Anda butuh


menggunakan lebih banyak dari waktu Anda.”

Julie-Ann Amos

Anda mungkin juga menyukai