Anda di halaman 1dari 14

Soal No.

1
Bola bermassa M = 1,90 kg digantung dengan seutas tali dalam posisi diam seperti gambar dibawah.
Sebuah peluru bermassa m = 0,10 kg ditembakkan hingga bersarang di dalam bola.

Jika posisi bola mengalami kenaikkan sebesar h = 20 cm dan percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s 2
tentukan kelajuan peluru saat mengenai bola!

Pembahasan
Hukum kekekalan momentum, dengan kondisi kecepatan bola sebelum tumbukan nol (v b = 0) dan
kecepatan bola dan peluru setelah tumbukan adalah sama (v b' = vp' = v')

Hukum kekekalan energi mekanik untuk mencari v' :

Sehingga :

Soal No. 2
Sebuah balok 2 kg yang diam di atas lantai di tembak dengan sebutir peluru bermassa 100 gram dengan
kecepatan 100 m/s.
Jika peluru menembus balok dan kecepatannya berubah menjadi 50 m/s, tentukan kecepatan gerak
balok!

Pembahasan
Hukum kekekalan momentum :

Soal No. 3
Peluru bermassa 100 gram dengan kelajuan 200 m/s menumbuk balok bermassa 1900 gram yang diam
dan bersarang di dalamnya.

Tentukan kelajuan balok dan peluru di dalamnya!

Pembahasan
Hukum kekekalan momentum dengan kondisi kecepatan balok sebelum tumbukan nol dan kecepatan
balok setelah tumbukan sama dengan kecepatan peluru setelah tumbukan, namakan v'

Soal No. 4
Dua orang anak masing-masing A bermassa 75 kg dan B bermassa 50 kg menaiki perahu yang bergerak
ke arah kanan dengan kelajuan 20 m/s.
Jika massa perahu adalah 225 kg tentukan kelajuan perahu saat :
a) anak A meloncat ke belakang dengan kelajuan 50 m/s
b) anak B meloncat ke arah depan dengan kelajuan 50 m/s

Pembahasan
a) anak A meloncat ke belakang dengan kelajuan 50 m/s
Saat anak A meloncat ke belakang maka dua kelompok yang terlibat adalah anak A dengan massa sebut
saja m1 = 75 kg dan anak B bergabung dengan perahu dengan total massa sebut saja m 2 = 225 + 50 = 275
kg. Kecepatan awal anak A dan B adalah sama dengan kecepatan perahu = 20 m/s

Dengan demikian kecepatan perahu setelah anak A melompat ke belakang sekaligus kecepatan anak B
yang masih naik perahu adalah 39,1 m/s

b) anak B meloncat ke arah depan dengan kelajuan 50 m/s


Saat anak B meloncat ke depan, maka dua kelompok yang terlibat adalah anak B dengan massa sebut
saja m1 = 50 kg dan anak A bersama perahu sebut saja m 2 = 225 + 75 = 300 kg.

Dengan demikian kecepatan perahu sekaligus kecepatan anak A yang masih naik perahu setelah anak B
meloncat ke depan adalah 15 m/s

Catatan : Tanda (+) untuk kecepatan jika anak melompat searah gerak perahu, tanda (−) jika anak
melompat berlawanan arah dengan gerak perahu.

Soal No. 5
Bola bertali m memiliki massa 0,1 kg dilepaskan dari kondisi diam hingga menumbuk balok M = 1,9 kg
seperti diperlihatkan gambar berikut!
Jika bola m dan balok M bergerak bersama setelah bertumbukan dan panjang tali pengikat bola m
adalah 80 cm, tentukan kelajuan keduanya!

Pembahasan
Cari terlebih dahulu kecepatan bola m saat menumbuk balok M

Hukum kekakalan momentum :

momentum, impuls, dan tumbukan


2010 June 24
Posted by ekamulyasari

A. Pengertian Momentum

Momentum suatu benda adalah hasil kali massa dan kecepatan.


Dirumuskan dengan persamaan:

p = m.v m = massa ( kg)


v = kecepatan ( m/s )
p = momentum ( kg.m/s )

Momentum juga disebut jumlah gerak.


Momentum adalah besaran vector. Momentum 45 kgm/s ke utara berbeda dengan momentum 45
kgm/s ke selatan, walaupun nilai keduanya sama. Penjumlahan momentum mengikuti aturan
penjumlahan vector. Misal momentum p1 dan p2 membentuk sudut α , maka resultan/ jumlah
kedua momentum tersebut dapayt dituliskan dengan persamaan :

p = √ p12 + p22 + 2 p1 p2 cos α

B. Pengetian Impuls

Impuls adalah hasil kali antara gaya yang bekerja dan selang waktu gaya itu bekerja. Impuls juga
sering disebut pukulan.
Dirumuskan dengan persamaan :

I = F. ∆t F = gaya ( N )
∆t = selang waktu ( s )
I = Impuls ( Ns )

Impuls merupakan besaran vector.

C. Hubungan antara imupls dan momentum

Sebuah benda massa m mula-mula bergerak dengan kecepatan v1, kemudian dipukul dengan
gaya F hingga kecepatannya menjadi v2, seperti gambar di bawah, maka besarnya impuls yang
bekerja pada benda tersebut adalah:
∆t
v1
v2
F
m

Sesuai dengan hukum II Newton:

I = F. ∆t , karena
v2 – v1
F = m.a dan a = –––––––––––, maka :
∆t
v2 – v1
I = m.–––––– . ∆t
∆t
I = m (v2 – v1 ) –––––> I = m v2 – m v1 atau I = p2 – p1

Dapat juga dituls I = ∆p ( Impuls merupakan perubahan momentum benda )


Contoh Soal
Sebuah benda massa 5 kg bergerak dengan kecepatan 10m/s. Hitunglah momentum yang dimiliki
benda!
Penyelesian : Diketahui : m = 5 kg; v = 10 m/s
Ditanya : p = …?
Jaab : p = m.v = 5.10 = 50 kgm/s

Sebuah benda mula-mula bergerak ke utara dengan kecepatan 6 m/s, kemudian berbelok ke barat
dengan kecepatan 8 m/s. Apabila massa benda 50 kg, berpakah momentum total yang dimiliki
benda ?
Penyelesaian : Diketahui : v1 = 6 m/s; v2 = 8 m/s; m = 5 kg
Ditanya : p = …?
Jawab : p1 = m. v1 = 50.6 = 300 kgm/s
p1
p
P2 P2 = m. v2 = 50.8 = 400 kgm/s

––––––– –––––––––
p = √ p12 + p22 = √ 3002 + 4002 = 500 kgm/s

Sebuah gaya 25 N bekerja pada sebuah benda dalam selang waktu 0,2 sekon. Hitunglah impuls
yang dikerjakan gaya tersebut pada benda
Penyelesaian : Diketahui : F = 25 N; ∆t = 0,2 s
Ditanya : I = …?
Jawab : I = F. ∆t = 25. 0,2 = 5 Ns

Sebuah bola massanya 50 gram dilempar dengan kecepatan 10 m/s, kemudian dipukul dengan
gaya F hingga kecepatannya 20 m/s berlawanan arah dengan kecepatan semula.
Hitunglah impuls yang dikerjakan oleh gaya tersebut!
Jika besarnya gaya F = 150 N, berapa lama pemukul menyentuh bola?
Penyelesaian : Diketahui : m = 50 gram = 50.10–3 kg; v1 = – 10 m/s;
v2 = 20 m/s
Ditanya : a. I = …?
b. Jika F = 150 N –––> ∆t = …?
Jawab : a. I = m.( v2 – v1 ) = 50.10–3 [20 – (-10)]
= 50.10–3. 30 = 1500.10–3 = 1,5 Ns
b. I = F. ∆t ––––> 1,5 = 150. ∆t –––> ∆t = 0,01 s

D. Hukum Kekekalan Momentum dan Tumbukan

“Jumlah momentum suatu sistem sebelum dan sesudah tumbukan akan selalu tetap”
Pernyataan di atas disebut hukum kekekalan momentum dan ditulis dengan persamaan:

m1.v1 + m2.v2 = m1.v1’ + m2.v2’ m1 = massa benda 1


m2 = massa benda 2
v1 = kecepatan benda 1 sebelum tumbukan
v2 = kecepatan benda 2 sebelum tumbukan
v1’ = kecepatan benda 1 sesudah tumbukan
v2’ = kecepatan benda 2 sesudah tumbukan
E. Jenis-Jenis Tumbukan

Tumbukan Lenting Sempurna


Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Kinetik berlaku pada peristiwa
tumbukan lenting sempurna karena total massa dan kecepatan kedua benda sama, baik sebelum
maupun setelah tumbukan. Hukum Kekekalan Energi Kinetik berlaku pada Tumbukan lenting
sempurna karena selama tumbukan tidak ada energi yang hilang.

Ketika dua bola billiard atau dua kelereng bertumbukan, apakah anda mendengar bunyi yang
diakibatkan oleh tumbukan itu ? atau ketika mobil atau sepeda motor bertabrakan, apakah ada
bunyi yang dihasilkan ? pasti ada bunyi dan juga panas yang muncul akibat benturan antara dua
benda. Bunyi dan panas ini termasuk energi. Jadi ketika dua benda bertumbukan dan
menghasilkan bunyi dan panas, maka ada energi yang hilang selama proses tumbukan tersebut.
Sebagian Energi Kinetik berubah menjadi energi panas dan energi bunyi. Dengan kata lain, total
energi kinetik sebelum tumbukan tidak sama dengan total energi kinetik setelah tumbukan.

Nah, benda-benda yang mengalami Tumbukan Lenting Sempurna tidak menghasilkan bunyi,
panas atau bentuk energi lain ketika terjadi tumbukan. Tidak ada Energi Kinetik yang hilang
selama proses tumbukan. Dengan demikian, kita bisa mengatakan bahwa pada peritiwa
Tumbukan Lenting Sempurna berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik.

Tumbukan Lenting Sebagian


Pada pembahasan sebelumnya, kita telah belajar bahwa pada Tumbukan Lenting Sempurna
berlaku Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekakalan Energi Kinetik. Nah,
bagaimana dengan tumbukan lenting sebagian ?

Pada tumbukan lenting sebagian, Hukum Kekekalan Energi Kinetik tidak berlaku karena ada
perubahan energi kinetik terjadi ketika pada saat tumbukan. Perubahan energi kinetik bisa berarti
terjadi pengurangan Energi Kinetik atau penambahan energi kinetik. Pengurangan energi kinetik
terjadi ketika sebagian energi kinetik awal diubah menjadi energi lain, seperti energi panas,
energi bunyi dan energi potensial. Hal ini yang membuat total energi kinetik akhir lebih kecil
dari total energi kinetik awal. Kebanyakan tumbukan yang kita temui dalam kehidupan sehari-
hari termasuk dalam jenis ini, di mana total energi kinetik akhir lebih kecil dari total energi
kinetik awal. Tumbukan antara kelereng, tabrakan antara dua kendaraan, bola yang dipantulkan
ke lantai dan lenting ke udara, dll.

Sebaliknya, energi kinetik akhir total juga bisa bertambah setelah terjadi tumbukan. Hal ini
terjadi ketika energi potensial (misalnya energi kimia atau nuklir) dilepaskan. Contoh untuk
kasus ini adalah peristiwa ledakan.

Suatu tumbukan lenting sebagian biasanya memiliki koofisien elastisitas (e) berkisar antara 0
sampai 1. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

Bagaimana dengan Hukum Kekekalan Momentum ? Hukum Kekekalan Momentum tetap


berlaku pada peristiwa tumbukan lenting sebagian, dengan anggapan bahwa tidak ada gaya luar
yang bekerja pada benda-benda yang bertumbukan.
Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali

Bagaimana dengan tumbukan tidak lenting sama sekali ? suatu tumbukan dikatakan Tumbukan
Tidak Lenting sama sekali apabila dua benda yang bertumbukan bersatu alias saling menempel
setelah tumbukan. Salah satu contoh populer dari tumbukan tidak lenting sama sekali adalah
pendulum balistik. Pendulum balistik merupakan sebuah alat yang sering digunakan untuk
mengukur laju proyektil, seperti peluru. Sebuah balok besar yang terbuat dari kayu atau bahan
lainnya digantung seperti pendulum. Setelah itu, sebutir peluru ditembakkan pada balok tersebut
dan biasanya peluru tertanam dalam balok. Sebagai akibat dari tumbukan tersebut, peluru dan
balok bersama-sama terayun ke atas sampai ketinggian tertentu (ketinggian maksimum). Lihat
gambar di bawah…

Apakah pada Tumbukan Tidak Lenting Sama sekali berlaku hukum Kekekalan Momentum dan
Hukum Kekekalan Energi Kinetik ?

Perhatikan gambar di atas. Hukum kekekalan momentum hanya berlaku pada waktu yang sangat
singkat ketika peluru dan balok bertumbukan, karena pada saat itu belum ada gaya luar yang
bekerja. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :

m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2

m1v1 + m2(0) = (m1 + m2) v’

m1v1 = (m1 + m2) v’—- persamaan 1

Apakah setelah balok mulai bergerak masih berlaku hukum Kekekalan Momentum ? Tidak….
Mengapa tidak ? ketika balok (dan peluru yang tertanam di dalamnya) mulai bergerak, akan ada
gaya luar yang bekerja pada balok dan peluru, yakni gaya gravitasi. Gaya gravitasi cenderung
menarik balok kembali ke posisi setimbang. Karena ada gaya luar total yang bekerja, maka
hukum Kekekalan Momentum tidak berlaku setelah balok bergerak.

Lalu bagaimana kita menganalisis gerakan balok dan peluru setelah tumbukan ?

Nah, masih ingatkah dirimu pada Hukum Kekekalan Energi Mekanik ? kita dapat menganalisis
gerakan balok dan peluru setelah tumbukan menggunakan hukum Kekekalan Energi Mekanik.
Ketika balok mulai bergerak setelah tumbukan, sedikit demi sedikit energi kinetik berubah
menjadi energi potensial gravitasi. Ketika balok dan peluru mencapai ketinggian maksimum (h),
seluruh Energi Kinetik berubah menjadi Energi Potensial gravitasi. Dengan kata lain, pada
ketinggian maksimum (h), Energi Potensial gravitasi bernilai maksimum, sedangkan EK = 0.

Kita turunkan persamaannya ya

Catatan :

Ketika balok dan peluru tepat mulai bergerak dengan kecepatan v’, h1 = 0. Pada saat balok dan
peluru berada pada ketinggian maksimum, h2 = h dan v2 = 0.
Persamaan Hukum Kekekalan Energi Mekanik untuk kasus tumbukan tidak lenting sama sekali.

EM1 = EM2

EP1 + EK1 = EP2 + EK2

0 + EK1 = EP2 + 0

½ (m1 + m2)v’2 = (m1 + m2) g h — persamaan 2

F. Hukum Kekekalan Momentum

momentum total sebelum tumbukan = momentum total setelah tumbukan. Hal ini berlaku apabila
tidak ada gaya luar alias gaya eksternal total yang bekerja pada benda yang bertumbukan. Jadi
analisis kita hanya terbatas pada dua benda yang bertumbukan, tanpa ada pengaruh dari gaya
luar. Sekarang perhatikan gambar di bawah ini.

Jika dua benda yang bertumbukan diilustrasikan dengan gambar di atas, maka secara matematis,
hukum kekekalan momentum dinyatakan dengan persamaan :

Contoh Soal

Sebuah bola massa 0.2 kg dipukul pada waktu sedang bergerak dengan kecepatan 30
m/det. Setelah meninggalkan pemukul, bola bergerak dengan kecepatan 40 m/det
berlawanan arah semula. Hitung impuls pada tumbukan tersebut !

Jawab:
Impuls = F . t = m (v2 - v1)
= 0.2 (-40 - 30)
= -14 N .s
Tanda berarti negatif arah datangnya berlawanan dengan arah datangnya bola.

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Sebuah mobil bermassa 2.000 kg sedang bergerak dengan kecepatan 72 km/jam. Momentum
mobil tersebut adalah .…
a. 20.000 kgm/s
b. 35.000 kgm/s
c. 40.000 kgm/s
d. 92.000 kgm/s
e. 144.000 kgm/s

2. Sebuah benda bergerak dengan momentum sebesar p. Tiba-tiba, benda itu pecah menjadi dua
bagian yang besar momentumnya masing-masing p1 dan p2 dalam arah yang saling tegak lurus.
Momentum benda tersebut dapat dinyatakan sebagai ….
a. p = p1 + p2 d. p = (p12 + p22) ½
b. p = p1 – p2 e. p = (p12 + p22)
c. p = p2 – p1

3. Sebuah benda bermassa 2,5 kg digerakkan mendatar di atas sebuah meja licin dari keadaan
diam oleh sebuah gaya mendatar F. Gaya F tersebut berubah terhadap waktu menurut F = 80 +
5t, dengan t dalam s dan F dalam N. Pada saat t = 2 s, momentum benda tersebut adalah ….
a. 85 kgm/s
b. 125 m/s
c. 150 m/s
d. 170 kgm/s
e. 340 m/s

4. Sebuah truk bermassa 2.000 kg melaju dengan kecepatan 36 km/jam, kemudian menabrak
sebuah pohon dan berhenti dalam waktu 0,1 sekon. Gaya rata-rata pada truk tersebut selama
berlangsungnya tabrakan adalah ….
a. 200 N
b. 2.000 N
c. 20.000 N
d. 200.000 N
e. 2.000.000 N

5. Sebuah benda bergerak lurus di bawah pengaruh resultan gaya tetap. Selama 4 s, momentum
linear benda berubah dari 4 kgm/s menjadi 12 kgm/s dengan arah gerak akhir berlawanan dengan
arah gerak mula-mula. Resultan gaya pada benda itu besarnya ….
a. 2 N
b. 4 N
c. 8 N
d. 10 N
e. 12 N

6.

Sebuah gaya F yang bervariasi terhadap waktu, bekerja pada sebuah benda bermassa 5 kg hingga
menghasilkan momentum sebesar 80 kg m/s dalam waktu 5 sekon. Nilai x adalah ….
a. 10 N
b. 20 N
c. 30 N
d. 40 N
e. 50 N

7. Peluru dengan massa 10 g dan kecepatan 1.000 m/s menumbuk dan menembus balok
bermassa 100 kg yang diam di atas suatu bidang datar tanpa gesekan. Apabila kecepatan peluru
setelah menembus balok adalah 100 m/s, kecepatan balok karena tertembus peluru adalah ….
a. 900 m/s
b. 90 m/s
c. 9 m/s
d. 0,9 m/s
e. 0,09 m/s

8. Dua balok bermassa m1 = 2kg dan m2 = 4kg bergerak saling mendekati di atas bidang
horizontal yang licin. Laju awal masing-masing balok tersebut adalah v1 = 5 m/s dan v2 = 10 m/s.
Jika kedua balok saling bertumbukan, momentum linear ….
1) sistem adalah 30 kgm/s
2) balok kedua 30 kgm/s jika laju balok pertama menjadi nol
3) balok kedua 20 kgm/s jika kecepatan balok pertama 5 m/s ke kiri
4) balok pertama 30 kgm/s ketika laju balok kedua nol
Pernyataan yang benar adalah ….
a. 1, 2, dan 3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 4
e. 1, 2, 3, dan 4

9.

Sebutir peluru bermassa 10 g ditembakkan ke suatu ayunan balistik bermassa 1,49 kg. Pada saat
ayunan mencapai tinggi maksimum, kawat membentuk sudut 60° dengan sumbu vertikal (lihat
gambar). Panjang kawat ayunan adalah 0,2 m. Jika percepatan gravitasi g = 9,8 m/s2, kecepatan
peluru yang ditembakkan adalah ….
a. 88 m/s
b. 162 m/s
c. 210 m/s
d. 344 m/s
e. 426 m/s

10.
Sebuah balok yang massanya 990 gram terikat pada pegas, seperti terlihat pada gambar. Peluru
yang massanya 10 gram mengenai balok tersebut dengan kecepatan 150 m/s sehingga peluru ada
di dalam balok, dan pegas tertekan sampai 10 cm. Nilai konstanta pegas k jika lantai licin adalah
….
a. 2,25 N/m
b. 225 N/m
c. 22,5 N/m
d. 0,15 N/m
e. 15 N/m

11.

Balok bermassa 1 kg yang digantung pada seutas tali sepanjang 50 m, ditembak oleh peluru
bermassa 10 g. Ternyata, peluru bersarang di dalam balok dan terjadi putaran satu kali lingkaran
penuh. Kecepatan minimal peluru adalah ….
a. 305 m/s
b. 355 m/s
c. 405 m/s
d. 455 m/s
e. 505 m/s

12. Benda A bermassa mA dan benda B bermassa mB = k mAdengan k = tetapan positif.


Selanjutnya, A dan B berbenturan pada arah yang berlawanan. Sebelum benturan, kecepatan B
adalah vB dan kecepatan A adalah vA = -k vB. Apabila benturan bersifat lenting sempurna,
sesaat setelah benturan kelajuan A dan B berturut-turut besarnya adalah ….
a. v, k
b. vB, vA
c. vA, vA
d. vA, vB
e. vB, vB
13. Sebuah roket berdiri di atas pelataran. Setelah mesinnya dihidupkan, gas yang disemburkan
oleh roket sebanyak 1.500 kg/s. Kecepatan molekul gas diketahui 50 km/s. Jika semburan gas itu
ternyata cukup untuk mengangkatnya perlahan-lahan meninggalkan landasannya, massa roket
mula-mula adalah ….(g = 10 m/s2)
a. 7,5 × 106 kg
b. 7,0 × 106 kg
c. 6,5 × 106 kg
d. 6,0 × 106 kg
e. 5,5 × 106 kg

14. Sebuah roket bermassa 200 ton diarahkan tegak lurus ke atas. Jika mesin roket
mengeluarkan/membakar bahan bakar sebanyak 20 kg setiap sekon, berapakah kecepatan
molekul gas yang terbakar itu adalah …. (pengurangan massa roket karena pembakaran bahan
bakar sedikit sehingga boleh diabaikan)
a. 60 km/s
b. 70 km/s
c. 80 km/s
d. 90 km/s
e. 100 km/s

15. Pasir dijatuhkan sebanyak 2.000 kg/menit pada ban yang berjalan datar dengan kecepatan
250 m/menit. Gaya yang diperlukan untuk menggerakkan ban berjalan itu adalah …. (pengaruh
gesekan diabaikan)
a. 125 N
b. 139 N
c. 148 N
d. 154 N
e. 166 N

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Dua benda titik masing-masing bermassa m1 = 3 kg dan m2 = 2 kg terletak berdekatan di


bidang datar licin. Sistem ini mendapatkan gaya impuls sehingga kedua benda bergerak dengan
kelajuan masing-masing v1 = 2 m/s dan v2 = 4 m/s dan memiliki arah yang saling tegak lurus.
Berapakah besarnya implus gaya yang bekerja pada sistem tersebut?

2. Sebuah bola dijatuhkan dari atas lantai. Setelah tumbukan pertama, bola terpental setinggi 144
cm. Setelah tumbukan kedua, bola itu terpental setinggi 81 cm. Tentukanlah:

a. koefisien restitusi antara bola dan lantai,

b. tinggi bola mula-mula, dan

c. ketinggian maksimum bola setelah pantulan ketiga.

3. Dua buah bola bertumbukan seperti gambar berikut.


Tentukan:

a. kecepatan bola B jika sesudah tumbukan, kecepatan bola A menjadi 15 cm/s,

b. besarnya sudut, dan

c. perubahan energi kinetik totalnya.

Kunci Jawaban

A. Pilihan ganda

2. d 10. b

4. c 12. e

6. b 14. e

8. c

B. Esai

2. a. 0,75

b. 2,56 m

c. 45,56 cm

Anda mungkin juga menyukai