Anda di halaman 1dari 12

NAMA :

KELAS :
Momentum dan Impuls dalam pembahasan fisika adalah sebagai satu kesatuan
karena momentum dan Impuls dua besaran yang setara. Dua besaran
dikatakan setara seperti momentum dan Impuls bila memiliki satuan Sistim
Internasional(SI) sama atau juga dimensi sama seperti yang sudah dibahas
dalam besaran dansatuan.  Posting kali ini akan sedikit membahas mengenai
pengertian momentum dan impuls.

 
Pengertian Momentum
Momentum adalah hasil kali antara massa dan kecepatan. Secara matematis
dapat dituliskan sebagai berikut
  P = m.v
Keterangan

 P = momentum(kg.m/s)
 M=massa(kg)
 V=kecepatan(m/s)

Jadi momentum adalah besaran yang dimiliki oleh sebuah benda atau partikel
yang bergerak.

Contoh
Sebuah bus bermassa 5 ton bergerak dengan kecepatan tetap 10 m/s. Berapa
momentum yang dimiliki bus tersebut?
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan diatas maka kita mendapatkan besar
momentum bus sebesar P = mv
P = 5000 kg x 20 m/s
P= 100000 kg m/s
(catatan 1 ton = 1000 kg)

Pengertian Impuls
Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda dalam waktu hanya
sesaat. Atau Impuls adalah peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang
sangat singkat. Contoh dari kejadian impuls adalah: peristiwa seperti bola
ditendang, bola tenis dipukul karena pada saat tendangan dan pukulan, gaya
yang bekerja sangat singkat.
  I=F.Δt
Keterangan

 I= impuls
 F=gaya(N)
 Δt=selang waktu(s)

Contoh:
Sebuah bola dipukul dengan gaya 50 Newton dengan waktu 0,01 sekon. Berapa
besar Impus pada bola tersebut?
Penyelesaian
Dengan menggunakan persamaan diatas maka
I=F.Δt
I=50 N. 0,01s
I=0,5 Ns

Impuls sama dengan perubahan momentum


Suatu partikel yang bermassa m bekerja gaya F yang konstan, maka setelah
waktu  Δt partikel tersebut bergerak dengan kecepatan
Vt=V0+ a Δt seperti yang sudah dibahas pada post glbb(gerak lurus berubah
beraturan)
Menurut hukum ke-2 Newton:
  F=m.a,
Dengan subtitusi kedua persamaan tersebut maka diperoleh
 I=F.Δt = mvt – mv0
Keterangan

 mvt = mementum benda pada saat kecepatan vt


 mv0 = mementum benda pada saat kecepatan v0

Contoh soal
Sebuah bola sepak massa 200 gram menggelinding ke arah timur dengan
kecepatan 2 m/s. Ditendang dalam waktu 0,1 sekon. Sehingga kecepatannya
menjadi 8 m/s pada arah yang sama. Tentukan gaya yang diberikan kaki
penendang terhadap bola!
 
Soal ini bisa diselesaikan dengan  konsep   Impuls=perubahan momentum

Hubungan antara impuls dan momentum


 

Dapat disimpulkan  Impuls (I) sama dengan perubahan


momentum (∆P). Ini menunjukkan bahwa gaya yang
bekerja pada sebuah benda sama dengan perubahan
momentum benda persatuan waktu.

P1 = momentum awal benda  dalam kg.m/s

P2 = momentum akhir benda  dalam kg.m/s

v1 = kecepatan awal benda dalam m/s

v2 = kecepatan akhir benda dalam m/s

Catatan:

Impuls adalah besaran vektor, jadi arah gaya yang bekerja


harus diperhatikan.

Contoh Konsep Hubungan Impuls dan Momentum

Sebuah bola bermassa 200 gram dilemparkan ke kanan


dengan kelajuan 10m/s. Sesaat setelah dipukul, bola
berbalik arah dengan kelajuan 20 m/s. Jika diketahui bola
bersentuhan dengan pemukul selama 1 ms. Tentukan :

a. Impuls yang diberikan pemukul pada bola.


b. Gaya rata-rata yang diberikan pemukul pada bola.

Pembahasan :

Diketahui : m = 200 gram = 0,2 kg


                v1 = 10 m/s (ke kanan)

                v2 = -20m/s (berbalik arah ke kiri )

                ∆t = 1 ms = 10-3 s.

Ditanya :  a. I
              b. F
Jawab :

1. I = P2 – P1

        I = mv2  - mv1

        I = (0,2kg)(-20m/s) – (0,2kg)(10m/s)

        I = -6 N.s

     2. I = F. ∆t

             -6 N.s = F. 10-3s

                   F  = -6.103 N

Tanda (-) menunjukkan bahwa gaya yang diberikan oleh


pemukul berlawanan arah dengan arah kecepatan bola
mula-mula.        

HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

Hukum Kekekalan Momentum


Tidak peduli berapapun massa dan kecepatan benda yang saling
bertumbukan, ternyata momentum total sebelum tumbukan = momentum
total setelah tumbukan. Hal ini berlaku apabila tidak ada gaya luar alias
gaya eksternal total yang bekerja pada benda yang bertumbukan. Jadi
analisis kita hanya terbatas pada dua benda yang bertumbukan, tanpa ada
pengaruh dari gaya luar.
Jika dua benda yang bertumbukan diilustrasikan dengan gambar di atas,
maka secara matematis, hukum kekekalan momentum dinyatakan dengan
persamaan :

m1 = massa benda 1,
m2 = massa benda 2,
v1 = kecepatan benda 1 sebelum tumbukan,
v2 = kecepatan benda 2 sebelum tumbukan,
v’1 = kecepatan benda 1 setelah tumbukan,
v’2 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan.
Jika dinyatakan dalam momentum, maka :
m1v1 = momentum benda 1 sebelum tumbukan, m2v2 = momentum benda 2
sebelum tumbukan, m1v‘1 = momentum benda 1 setelah tumbukan, m2v‘2 =
momentum benda 2 setelah tumbukan
Kita tulis kembali persamaan hukum II Newton :

Ketika bola 1 dan bola 2 bertumbukan, bola 1 memberikan gaya pada bola 2
sebesar F21, di mana arah gaya tersebut ke kanan (perhatikan gambar di
bawah)

Momentum bola 2 dinyatakan dengan persamaan :


Berdasarkan Hukum III Newton (Hukum aksi-reaksi), bola 2 memberikan
gaya reaksi pada bola 1, di mana besar F12 = – F21. (Ingat ya, besar gaya
reaksi = gaya aksi. Tanda negatif menunjukan bahwa arah gaya reaksi
berlawanan dengan arah gaya aksi)
Momentum bola 1 dinyatakan dengan persamaan :

Jenis- Jenis Tumbukan

Berdasarkan berlaku atau tidaknya hukum kekekalan energi mekanik


(khususnya energi mekanik), tumbukan terbagi atas dua jenis, yaitu
Tumbukan Lenting Sempurna dan Tumbukan tidak Lenting. Tumbukan
Lenting Sempurna jika pada peristiwa tumbukan itu energi kinetik system
adalah tetap. Tumbukan Tidak Lenting jika pada peristiwa tumbukan itu
terjadi pengurangan energi kinetik system. Tumbukan tidak lenting disebut
tidak lenting sama sekali jika sesaat sesudah tumbukan, kedua benda saling
menempel dan keduanya bergerak bersama dengan kecepatan yang sama.

1. Tumbukan Lenting Sempurna

Jenis tumbukan di mana berlaku kekekalan momentum dan kekekalan


energi kinetic disebut Tumbukan Lenting Sempurna. Hukum kekekalan
momentum memberikan.

m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’

Untuk tumbukan lenting sempurna berlaku hokum kekekalan energi kinetic,


yaitu energi kinetic system sasaat sebalum dan sesudah tumbukan sama
besar.
EK1 + EK2 = EK1’ +EK2’

½ m1v12 + ½ m2v22 = ½ m1(v1’)2 + ½ m2(v2’)2

Untuk tumbukan lenting sempurna, kecepatan relative sesaat sesudah


tumbukan sama dengan minus kecepatan relative sesaat sesudah tumbukan.

2. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali

Pada jenis tumbukan tidak lenting sama sekali, sesaat setelah tumbukan
kedua benda bersatu dan bergerak bersamadengan kecepatan yang sama.
Contohnya khas dari tumbukan tidak lentung sama sekali adalah pada
ayunan balistik di mana peluru tertanam dalam balok sasaran, dan keduanya
kemudian mengalamisuatu gerak ayunan.

Karena pada tumbukan tak lenting sama sekali kedua benda bersatu setelah
tumbukan, berlaku hubungan kecepatansesudah tumbukan sebagai berikut.
v2’ = v1’ = v

Demi mempersingkat penyelesaiannya, kita dapat menggabungkan


keduanya untuk mendapatkan persamaan sebagai berikut.
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’

m1v1 + m2v2 = (m1+m2)'


3.tumbukan lenting sebagian

v2 - v1 adalah kecepatan relatif benda pertama terhadap benda kedua


sebelum benda itu bertumbukan.
v2` - v1` adalah kecepatan relatif benda pertama terhadap benda kedua
setelah benda itu bertumbukan.

Pada kebanyakan tumbukan, besar kecepatan relatif itu tidak tetap,


melainkan berkurang dengan suatu faktor tertentu yang disebut
koefisien restitusi (e).

  
misalkan sebuah bola dijatuhkan ke lantai, bola = benda 1 dan lantai =
benda 2, maka sebelum dan sesudah tumbukan kecepatan lantai = 0
sehingga : e = - v2` / v2
 
Umpamanya tinggi benda ketika dijatuhkan adalah h1, dan benda
memantul setinggi h2 dari lantai.
Dengan menggunakan persamaan gerak jatuh bebas kecepatan benda
ketika mengenai lantai dan kecepatan memantulnya dapat dinyatakan
dengan h1, h2, maka :

dan

maka diperoleh nilai e:

h1 = tinggi benda saat dijatuhkan (m)


h2 = tinggi benda saat memantul kembali (m)

Penerapan Konsep Impuls dalam kehidupan sehari-hari

Pada penjelasan di atas sudah dijelaskan bahwa impuls merupakan gaya yang
bekerja pada benda dalam waktu yang sangat singkat. Konsep ini
sebenarnya sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Ketika pada
tubuh kita dikerjakan gaya impuls dalam waktu yang sangat singkat maka
akan timbul rasa sakit. Semakin cepat gaya impuls bekerja, bagian tubuh
kita yang dikenai gaya impuls dalam waktu sangat singkat tersebut akan
terasa lebih sakit. Karenanya, penerapan konsep impuls ditujukan untuk
memperlama selang waktu bekerjanya impuls, sehingga gaya impuls yang
bekerja menjadi lebih kecil. Apabila selang waktu bekerjanya gaya impuls
makin lama, maka rasa sakit menjadi berkurang, bahkan tidak dirasakan.
Beberapa contoh penerapan konsep impuls dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai berikut :
1. Sarung Tinju

Pernah nonton pertandingan Tinju di TV ? nah, sarung tinju yang dipakai


oleh para petinju itu berfungsi untuk memperlama bekerjanya gaya impuls.
ketika petinju memukul lawannya, pukulannya tersebut memiliki waktu
kontak yang lebih lama. Karena waktu kontak lebih lama, maka gaya impuls
yang bekerja juga makin kecil. Makin kecil gaya impuls yang bekerja maka
rasa sakit menjadi berkurang.
2. Palu atau pemukul
Mengapa palu tidak dibuat dari kayu saja,tetapi dibuat dari besi ? tujuannya
supaya selang waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya impuls
yang dihasilkan lebih besar. Kalau gaya impulsnya besar, maka paku,
misalnya, akan tertanam lebih dalam.
3. Matras

Matras sering dipakai ketika olahraga atau biasa dipakai para pejudo. Matras
dimanfaatkan untuk memperlama selang waktu bekerjanya gaya impuls,
sehingga tubuh kita tidak terasa sakit ketika dibanting. Bayangkanlah ketika
dirimu dibanting atau berbenturan dengan lantai? Ini disebabkan karena
waktu kontak antara tubuhmu dan lantai sangat singkat. Tapi ketika tubuh
dibanting di atas matras maka waktu kontaknya lebih lama, dengan
demikian gaya impuls yang bekerja juga menjadi lebih kecil.
4. Helm

Kalau anda perhatikan bagian dalam helm, pasti anda akan melihat lapisan
lunak. Seperti gabus atau spons, lapisan lunak tersebut bertujuan untuk
memperlama waktu kontak seandainya kepala anda terbentur ke aspal ketika
terjadi tabrakan. Jika tidak ada lapisan lunak tersebut, gaya impuls akan
bekerja lebih cepat sehingga walaupun memakai helm, anda akan pusing-
pusing ketika terbentur aspal.

5. Peluncuran Roket

Sebuah roket diluncurkan vertikal ke atas menuju atmosfer Bumi. Hal ini dapat
dilakukan karena adanya gaya dorong dari mesin roket yang bekerja
berdasarkan impuls yang diberikan oleh roket. Pada saat roket sedang
bergerak, akan berlaku hukum kekekalan momentum. Pada saat roket belum
dinyalakan, momentum roket adalah nol. Apabila bahan bakar di dalamnya
telah dinyalakan, pancaran gas mendapatkan momentum yang arahnya ke
bawah. Oleh karena momentum bersifat kekal, roket pun akan mendapatkan
momentum yang arahnya berlawanan dengan arah buang bersifat gas roket
tersebut dan besarnya sama. Secara matematis gaya dorong pada roket
dinyatakan dalam hubungan berikut.
Impuls = perubahan momentum

FΔt = Δ(mv)

F = v(Δm/ Δt)

dengan: F = gaya dorong roket (N),

(Δm/ Δt)= perubahan massa roket terhadap waktu (kg/s), dan

v = kecepatan roket (m/s).

6. Air Safety Bag (kantong udara)

Air Safety Bag (kantong udara) digunakan untuk memperkecil gaya akibat
tumbukan yang terjadi pada saat tabrakan. Kantong udara tersebut
dipasangkan pada mobil serta dirancang untuk keluar dan mengembang
secara otomatis saat tabrakan terjadi. Kantong udara ini mampu
meminimalkan efek gaya terhadap benda yang bertumbukan. Prinsip
kerjanya adalah memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk
menghentikan momentum pengemudi. Saat tabrakan terjadi, pengemudi
cenderung untuk tetap bergerak sesuai dengan kecepatan gerak mobil
(Hukum Pertama Newton). Gerakan ini akan membuatnya menabrak kaca
depan mobil yang mengeluarkan gaya sangat besar untuk menghentikan
momentum pengemudi dalam waktu sangat singkat. Apabila pengemudi
menumbuk kantong udara, waktu yang digunakan untuk menghentikan
momentum pengemudi akan lebih lama sehingga gaya yang ditimbulkan
pada pengemudi akan mengecil. Dengan demikian, keselamatan si
pengemudi akan lebih terjamin.

7. Desain Mobil

Desain mobil dirancang untuk mengurangi besarnya gaya yang timbul akibat
tabrakan. Caranya dengan membuat bagian-bagian pada badan mobil agar
dapat menggumpal sehingga mobil yang bertabrakan tidak saling terpental
satu dengan lainnya. Mengapa demikian? Apabila mobil yang bertabrakan
saling terpental, pada mobil tersebut terjadi perubahan momentum dan
impuls yang sangat besar sehingga membahayakan keselamatan jiwa
penumpangnya.

Daerah penggumpalan pada badan mobil atau bagian badan mobil yang dapat
penyok akan memperkecil pengaruh gaya akibat tumbukan yang dapat
dilakukan melalui dua cara, yaitu memperpanjang waktu yang dibutuhkan
untuk menghentikan momentum mobil dan menjaga agar mobil tidak saling
terpental. Rancangan badan mobil yang memiliki daerah penggumpalan atau
penyok tersebut akan mengurangi bahaya akibat tabrakan pada penumpang
mobil.

Beberapa aplikasi Hukum Kekekalan Momentum lainnya adalah bola baja yang
diayunkan dengan rantai untuk menghancurkan dinding tembok. Benturan
meteor terhadap Bumi dapat dilihat di kawah Barringer, Winlow, Arizona,
Amerika Serikat. Bola golf yang dipukul dengan stik golf juga
menggunakan Hukum Kekekalan Momentum.

Anda mungkin juga menyukai