Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA
MOMENTUM, IMPULS DAN TUMBUKAN

Di Susun Oleh :
Trian Iswanty
C1061101048

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2019
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berhubungan dengan fisika.
Misalnya, pada saat kita menendang bola yang diam, maka kita memberikan gaya
pada bola tersebut sehingga bola tersebut memiliki kecepatan. Kemudian bola
tersebut bergerak dalam selang waktu tertentu hingga akhirnya berhenti kembali.
Pada saat bola bergerak, terjadi perubahan kecepatan yang menunjukkan bahwa
momentum bola juga berubah. Ketika bola yang ditendang mengenai dinding,
maka bola akan dipantulkan kembali ke arah yang berlawanan dengan arah
datangnya bola tersebut. Pada kejadian tersebut, kita dapat menganalisis
pergerakan bola dengan ilmu fisika. Ilmu fisika yang menganalisis pergerakan
suatu benda adalah momentum, impuls dan tumbukan, dimana ketiganya saling
berhubungan antara satu sama lain.

1.2. Tujuan Praktikum


Praktikum dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perubahan
momentum yang terjadi saat bola yang diam, ditendang kemudian mengenai
dinding dan terpantul kembali serta menghitung kecepatan setelah kedua bola
mengalami tumbukan.

1.3. Manfaat Praktikum


Praktikum memberikan manfaat bagi praktikan yaitu dapat mengetahui
sistem kerja suatu objek yang akan diteliti dan meningkatkan hubungan kerja
sama dalam kelompok.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Setiap benda yang bergerak pasti memiliki momentum. Momentum


merupakan hasil kali antara massa dengan kecepatan benda. Karena kecepatan
merupakan besaran vektor maka momentum juga termasuk besaran vektor yang
arahnya sama dengan arah kecepatan benda secara matematis persamaan
momentum dapat ditulis sebagai berikut [ CITATION Nur094 \l 1057 ]:
p=m× v
Keterangan :
p = momentum benda (kgm/s)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)

Penggunaan istilah momentum dalam penggunaan sehari-hari sesuai


dengan definisi momentum yaitu sebuah benda yang didefinisikan sebagai hasil
kali massa dan kecepatan benda tersebut, dan kecepatannya adalah sebuah besaran
vektor di mana besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah.
Sebuah mobil yang bergerak cepat memiliki momentum yang lebih besar daripada
sebuah mobil lain yang bermassa sama namun bergerak lambat, sebuah truk yang
beratnya memiliki momentum yang lebih besar daripada sebuah mobil kecil yang
bergerak dengan kecepatan yang sama. Semakin besar momentum yang dimiliki
sebuah benda semakin sulit untuk menghentikan geraknya dan semakin besar
dampak yang ditimbulkannya bila benda itu berhenti akibat bertumbukan dengan
benda lain [ CITATION Gia14 \l 1057 ].
Untuk membuat suatu benda yang diam menjadi bergerak diperlukan
sebuah gaya yang bekerja pada benda tersebut selama interval waktu tertentu,
Gaya yang diperlukan untuk membuat sebuah benda tersebut bergerak dalam
interval waktu tertentu disebut impuls. Impuls digunakan untuk menambah
mengurangi dan mengubah arah momentum dalam satuan waktu impuls dapat
dirumuskan sebagai hasil perkalian gaya dengan interval waktu secara matematis
dituliskan
I =F × ∆ t
dengan:
F = gaya (N)
∆ t = waktu (s)
I = impuls (N.s)
Impuls pada umumnya digunakan dalam peristiwa apabila gaya yang bekerja
besar dan dalam waktu yang sangat singkat. Berdasarkan Hukum II Newton:
F=m× a
∆ v v 2−v 1
Karena a= = , maka
∆t ∆t
∆v
F=m×
∆t
F × ∆ t=m× ∆ v=m×(v 2−v 1 )
I =∆ p=p 2− p1
Dari persamaan tersebut, dapat dikatakan bahwa impuls yang dikerjakan pada
suatu benda sama dengan perubahan momentumnya [ CITATION Har091 \l
1057 ].
Dalam peristiwa tumbukan seperti tumbukan bola dengan kaki pemain
sepakbola momentum dari masing-masing benda dapat mengalami perubahan.
Bola yang semula diam dapat berubah kecepatannya sedangkan kaki yang semula
bergerak dengan cepat setelah menendang bola kecepatannya akan menurun.
Akan tetapi, momentum total seluruh sistem adalah tetap peristiwa ini dikenal
dengan hukum kekekalan momentum. Hukum kekekalan momentum menyatakan
bahwa jika gaya luar yang bekerja pada suatu sistem adalah nol maka momentum
linier total sistem tersebut akan tetap konstan dengan kata lain momentum benda
sebelum sama dengan momentum benda setelah tumbukan [ CITATION Sis091 \l
1057 ].
Tumbukan terjadi bila dua buah benda saling mendekati dan berinteraksi
dengan kuat kemudian saling menjauh. Sebelum melakukan tumbukan kedua
benda bergerak dengan kecepatan konstan setelah tumbukan kedua benda tadi
juga bergerak dengan kecepatan konstan tetapi kecepatannya berbeda dengan
kecepatan semula. Pada peristiwa tumbukan gaya interaksi sangat kuat dan
bekerja sangat cepat sedangkan gaya luar sangat kecil dibandingkan gaya interaksi
sehingga dapat diabaikan. Karena gaya yang ada hanya gaya interaksi saja dan
gaya interaksi totalnya adalah nol maka pada tumbukan berlaku hukum kekekalan
momentum [ CITATION Pal093 \l 1057 ].
Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan lenting sempurna jika
pada tumbuhan itu tidak terjadi kehilangan energi kinetik. jadi energi kinetik total
kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap pada tumbukan lenting
sempurna berlaku Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Energi
Kinetik [ CITATION Sar093 \l 1057 ].
Tumbukan antara dua benda dikatakan lenting (elastis) sempurna apabila
jumlah energi mekanik benda sebelum dan sesudah tumbukan tetap. Untuk benda
yang bertumbukan pada bidang datar,energi potensial benda tidak berubah
sehingga yang ditinjau hanya energi kinetiknya saja. Jadi, akan berlaku
pernyataan bahwa jumlah energi kinetik benda sebelum dan sesudah bertumbukan
adalah tetap. Hukum Kekekalan Energi Kinetik untuk tumbukan lenting sempurna
dapat dituliskan seagai berikut
EK 1+ EK 2=EK '1+ EK '2
1 1 1 1
m v 21+ mv 22 = mv ' 21 + m v ' 22
2 2 2 2
Hukum kekekalan momentumnya dapat dituliskan menjadi
−(v ' 2−v ' 1 )
=1
v 2−v 1
Walaupun pada tumbukan tidak lenting sama sekali dan tumbukan lenting
sebagian tidak berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik, namun pada tumbukan
ini Hukum Kekekalan Momentum, yaitu m1 v 1+ m2 v 2=m1 v ' 1 +m2 v ' 2 tetap berlaku
[ CITATION Sar094 \l 1057 ].
BAB III. METODE KERJA

3.1. Waktu dan Tempat


Kegiatan Praktikum “Momentum, Impuls dan Tumbukan” dilakukan
pada hari Kamis, 28 Mei 2020 di rumah Fadiyah.

3.2. Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam kegiatan praktikum adalah
timbangan, stopwatch, kamera HP, laptop dan penggaris. Bahan yang digunakan
dalam kegiatan praktikum adalah dua buah bola plastik.

3.3. Prosedur Kerja


Prosedur kerja dalam praktikum ini adalah membuat video praktikum
yang berhubungan dengan Momentum,Impuls dan Tumbukan yang didasarkan
pada contoh soal. Langkah-langkah yang dilakukan untuk praktikum yang akan
divideokan adalah:
Percobaan Momentum
1. Timbanglah bola plastik yang akan digunakan.
2. Tendanglah bola plastik ke arah dinding dengan kecepatan awal 50m/s
(anggap kecepatan bola yang terpantul adalah sama)
3. Hitung besar momentum yang dialami bola tersebut.

Percobaan Tumbukan
1. Timbanglah masing-masing kedua bola plastik.
2. Letakkan kedua bola secara sejajar dengan jarak antar bola sebesar 150 cm
(0,15 km).
3. Tendanglah salah satu bola ke arah bola satunya dengan kecepatan 10 m/s
sehingga kedua bola mengalami tumbukan.
4. Hitung kecepatan yang dialami masing-masing bola setelah terjadi
tumbukan.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Pada percobaan momentum, massa bola plastik yang digunakan adalah
200 g atau 0,2 kg. Besar momentum yang dialami bola hingga terpantul kembali
dengan kecepatan yang sama, 50 m/s adalah 20 Ns. Pada percobaan tumbukan,
massa masing-masing kedua bola adalah sama, 200 gram. Kecepatan bola A
setelah tumbukan adalah 0 m/s dan kecepatan bola B setelah tumbukan adalah 10
m/s.

4.2. Pembahasan
Pada percobaan momentum, besar momentum yang dialami bola tersebut
adalah :
∆ p=m× ∆ v
∆ p=m×( v t−v 0)
∆ p=0,2× (−50−50 )=0,2 ×−100=−20 Ns
Dikarenakan bola yang terpantul memiliki kecepatan yang sama dengan kecepatan
bola saat ditendang, maka kecepatan bola pantul adalah 50 m/s. Namun, arah bola
saat dipantulkan berlawanan dengan arah bola saat ditendang, oleh karena itu
kecepatan bola saat terpantul bernilai negatif (-50 m/s). Besarnya impuls pada
percobaan tersebut adalah sama dengan besar perubahan momentumnya. Hal ini
sesuai dengan hukum Newton II.
Pada percobaan tumbukan, besar kecepatan masing-masing bola setelah
terjadi tumbukan adalah pada bola yang ditendang, kecepatan nya menjadi 0 m/s
dan bola yang awalnya diam, kecepatannya menjadi 10 m/s. Hal ini dikarenakan,
pada percobaan tersebut terjadi tumbukan lenting sempurna, sehingga bola yang
awalnya diam, jika dikenai bola yang memiliki kecepatan, maka bola yang diam
tersebut akan memiliki kecepatan yang sama dengan bola yang memiliki
kecepatan.
BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Pada hasil dan pembahasan praktikum, dapat disimpulkan bahwa dalam
menganalisis gerak suatu benda dapat menggunakan momentum dan impuls.
Momentum adalah kecenderungan suatu benda yang bergerak untuk melanjutkan
pergerakannya dengan kelajuan yang sama. Semakin besar kecepatan suatu benda
bergerak, maka semakin besar juga nilai momentumnya. Impuls adalah benda
yang awalnya diam, kemudian bergerak dengan adanya gaya yang diberikan
sehingga benda bergerak selama selang waktu tertentu. Besarnya impuls akan
sama dengan besarnya perubahan momentum suatu benda. Hal ini didasarkan
pada hukum Newton II. Semakin besar gaya yang diberikan, maka nilai impuls
akan semakin besar. Pada tumbukan lenting sempurna, jika benda yang diam
dikenai benda yang memiliki kecepatan, maka setelah terjadi tumbukan benda
yang diam akan memiliki kecepatan yang sama dengan benda yang memiliki
kecepatan.

5.2. Saran
Sebaiknya dalam kegiatan praktikum ini, dilakukan oleh masing-masing
kelompok agar setiap kelompok dapat memahami praktikum yang dilaksanakan
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, D. C. (2014). Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi ke 7 Jilid 1. Jakarta:


Erlangga.

Haryadi, B. (2009). Fisika untuk SMA/Ma Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Nurachmandani, S. (2009). Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat


Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Palupi, D. S., Suharyanto, & Karyono. (2009). Fisika untuk SMA dan MA Kelas
XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Saripudin, A., K., D. R., & Suganda, A. (2009). Praktis Belajar Fisika untuk
Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.

Sarwono, Sunarroso, & Suyatman. (2009). Fisika 2 Mudah dan Sederhana.


Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Siswanto, & Sukaryadi. (2009). Kompetensi Fisika Kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
LAMPIRAN

Percobaan Praktikum
Momentum dan Tumbukan
Alat dan Bahan
Percobaan Momentum
dan Tumbukan

Anda mungkin juga menyukai