Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

PRAKTIKUM KE-2

GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS


BERUBAH BERATURAN

Disusun Oleh

Nama: VIOLA YASINTA

NIM: 06091381924052

Kelompok: 5

Program Studi: Pendidikan Biologi 2019 Palembang

Dosen Pembimbing: Saparini S.Pd., M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN AJARAN

2019/2020
Percobaan Ke-2

I. Judul percobaan :Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah


Beraturan
II. Tanggal percobaan :7 September 2019
III. Tujuan percobaan :
1.Mampu menentukan kecepatan kereta dinamika pada gerak lurus
beraturan
2.Mampu menjelaskan karakteristik gerak lurus beraturan berdasarkan
besar besaran
3.Mampu memahami gerak lurus berubah beraturan
4.Mampu menentukan percepatan gerak benda

IV. Dasar teori

Gerak adalah perubahan kedudukan atau posisi sebuah benda terhadap


suatu titik acuan tertentu.Jika ditinjau dari besar kecepatan gerak setiap saat, gerak
lurus dibagi menjadi dua, yaitu Gerak Lurus Leraturan (GLB), dan Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB).

a. GERAK LURUS BERATURAN


Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak dengan kecepatan
konstan.Kecepatan yang konstan membawa konsekuensi kelajuannya konstan dan
arah geraknya tidak berubah,sehingga lintasan gerak lurus beraturan berupa garis
lurus.bentuk lintasan yang lurus sehingga besaran jarak dan perpindahan tidak
dapat dibedakan sehigga jarak dan perpindahan sama besar.
Kecepatan yang konstan yang artinya jarak atau perpindahan yang
ditempuh setiap detik adalah konstan sebagai contoh sebuah mobil bergerak
dengan kecepatan konstan 20m/s artinya setiap detik mobil menempuh jarak
sebesar 20 m. Hubungan antara posisi dengan kecepatan pada gerak lurus
beraturan adalah sebgaai berikut .
𝒅𝒔
V=𝒅𝒕 (1)

Dengan v=kecepatan (m/s), s= jarak (m) dan t= waktu tempuh (s). Karena
v adalah sebuah nilai yang konstan maka dengan metode integral dari persamaan
(1) diperoleh
S= vt+So (2)
Dengan So adalah posisi mula-mula.Persamaan (2) juga menunjukkan
bahwa besar perpindahan dari benda yang bergerak lurus beraturan adalah ∆𝑠 =
𝑠 − 𝑠𝑜 = 𝑣𝑡. Terkadang persamaan (2) juga dituliskan sebagai x=vt+xo dengan
xo adalah posisi awal terhadap titik acuan dan x adalah possisi akhir.
Gerak lurus beraturan adalah gerak dengan kecepatan konstan,sehingga
percepatannya nol. Hal ini merupakan fakta yang diperoleh dari hubungan
percepatan sebagai turunan pertama dari ffungsi kecapatan.karena v adalah nilai
yang konstan maka a= 0
𝑑𝑣
𝑎= =0 (3)
𝑑𝑡

b. Gerak Lurus Beraturan Beraturan


Setiap benda yang bergerak dengan perubahan kecepatan, baik bertambah
atau berkurang, dapat mengalami percepatan.Percepatan dapat didefinisikan
sebagai perubahan kecepatan dalam satu satuan waktu. Ketika sebuah benda
bergerak dengan percepatan tetap, perubahan kecepatan sebagai fungsi waktu
dirumuskan sebagai berikut :
vt = vօ + α.t² (1)
Keterangan:
Vo : kecepatan awal benda saat t = 0
Vt : kecepatan gerak benda saat waktu t.
α : kecepatan tetap.
Perubahan kecepatan sebagai fungsi jarak dengan percepatan tetap
dirumuskan dengan:
vt² = v𝑜² + 2.α. ∆s (2)
Keterangan:
Vo : kecepatan awal benda saat t = 0
Vt : kecepatan gerak benda pada jarak s.
∆s : jarak yang ditempuh benda.
α : percepatan tetap.
Sedangkan perubahan jarak sebagai fungsi waktu dengan pertetapan tetap
dirumuskan dengan :
1
𝑠𝑡 = 𝑠օ + vօ.t +2α.t²

Keterangan:
So: jarak benda saat t = 0
St: jarak yang ditempuh benda saat waktu t.
Vo: kecepaan awal benda saat t = 0
a: percepatan tetap

V. Alat dan bahan

a. Gerak Lurus Beraturan

ALAT BAHAN

NO NAMA ALAT JUMLAH NO NAMA ALAT JUMLAH

1 Mistar 1 1 Pipet Ketik secukupya


Beban bercelah
2 Rel presisi 2 2 dan penggantung 1
beban
3 Penyambung rel 1 3 Lem kertas secukupnya
Kertas grafik
4 Kaki rel 1 4 secukupnya
(mm)
Tumpukan Kabel
5 2 5 secukupnya
berpenjepit penghubung
6 Balok bertingkat 1
7 Kereta dinamika 1
Kereta dinamika
8 1
bermotor
9 Catu daya 1
10 Pewaktu ketik 1
11 Pasak peumpu 1

b. Gerak Lurus Berubah Beraturan

ALAT BAHAN

NO NAMA ALAT JUMLAH NO NAMA ALAT JUMLAH

1 Mistar 1 1 Beban 50gr 1

2 Rel presisi 2 2 pita secukupnya

3 Penyambung rel 1 3 Lem kertas secukupnya


Kertas grafik
4 Kaki rel 1 4 secukupnya
(mm)
5 Kereta dinamika 2 5 Kabel secukupnya
6 Balok bertingkat 1
7 Tumukan berpenjepit 2
8 Pewaktu ketik 1
9 Stiker perangkai 1
10 Catu daya 1
VI. Langkah kerja

1. Gerak Lurus Beraturan


PersiapanPercobaan

1. Rangkaian alat,untuk mengimbangi gesekan yang terjadi anatara kereta


dinamika dan permukaan rel presisi,pasang salah satu ujung rel pada
tingkat pertama pada balok bertingkat.
2. Tahan kereta dinamika didekat pewaktu detik.
3. Pada saat catu daya masih dalam keadaan mati (OFF),hubungkan pewaktu
ketik ke catu daya,dan catu daya kesoket jala-jala listrik.
4. Potong pita ketik lebih kurang sepanjang 1 M dan pasang pada pewaktu
ketik .Jepit salah satu ujung pita ke penjepit yang ada pada kereta
dinamika .Yakinkan bahwa pita ketik lewat dibawah kertas karbon pada
kereta dinamika.

Langkah Kerja

1. Hidupkan catu daya dan dorong kereta dinamika sedemikian rupa sehingga
bergerak di sepanjang rel presisi.
2. Kereta dinamika mendekati atau hampir mendekati ujung rel presisi,tahan
kereta dinamika menggunakan tangan (atau gunakan tumpakan
berpenjepit).Perhatikan, kereta dinamika jangan sampai jatuh keluar rel
presisi.
3. Ambil pita ketik dari kereta dinamika,periksa titik ketikan yang diperoleh
pada pita ketik dan coba ambil kesimpulan mengenai gerak yang
dilakukan kereta dinamika.
4. Periksa titik ketikan pada pemulaan gerak kereta dinamika.Jika terdapat
titik – titik yang bertindihan,abaikan titik-titiktersebut dan potong bagian
tersebut .
5. Gunakan 5 ketik sebagai satuan waktu.Potong pita ketik secara berurutan
dimulai dari awal gerak kereta dinamika.
6. Tempel potongan pita ketik secara berurutan dari permulaan gerak sampai
akhir gerak kereta dinamika pada kertas manila untuk membuat kurva laju-
waktu

2. Gerak lurus berubah beraturan


PersiapanPercobaan

1. Rangkaian alat
2. Pada catu daya masih dalam keadaan mati (OFF),hubungkan pewaktu
ketik ke catu daya,dan catu daya ke soket jala-jala listrik
3. Potong pita ketik lebih kurang sepanjang 1 m dan pasang pada pewaktu
ketik. Jepit salah satu ujung pita ke penjepit yang ada pada kereta
dinamika. Yakinkan bahwa pita ketik lewat di bawah kertas karbon pada
kertas dinamika.

Langkah-langkahPercobaan

1. Hidupkan catu daya


2. Ketika kereta dinamika mendekati atau hampir mendekati ujung rel
presisi,tahan kereta dinamika menggunakan tangan (atau gunakan
tumpakan berpenjepit). Perhatikan, kereta dinamika jangan sampai jatuh
keluar rel presisi.
3. Ambil pita ketik dari kereta dinamika,periksa titik ketikan yang diperoleh
pada pita ketik dan coba ambil kesimpulan mengenai gerak yang
dilakukan oleh kereta dinamika
4. Periksa titik ketikan pada permulaan gerak trolley.jika terdapat titik-titik
yang bertindihan,abaikan titik-titik tersebut dan potong bagian tersebut.
5. Gunakan 5 ketik sebagai satuan waktu. Potong pita ketik secara berurutan
dimulai dari awal gerak kereta dinamika.
6. Tempel potongan pita ketik secara berurutan dari permulaan gerak sampai
akhir gerak kereta dinamika pada kertas manila untuk membuat kurva laju-
waktu .
VII. Hasil pengamatan
1. Gerak Lurus Beraturan

No. Hasil No. Hasil No. Hasil


1 5 mm 21 8 mm 41 9 mm
2 5 mm 22 7 mm 42 9 mm
3 5 mm 23 6 mm 43 9 mm
4 5 mm 24 6 mm 44 9 mm
5 6 mm 25 6 mm 45 9 mm
6 6 mm 26 6 mm 46 1 cm
7 6 mm 27 6 mm 47 9 mm
8 6 mm 28 6 mm 48 1 cm
9 6 mm 29 6 mm 49 9 mm
10 7 mm 30 7 mm 50 9 mm
11 7 mm 31 8 mm 51 9 mm
12 7 mm 32 8 mm 52 9 mm
13 7 mm 33 8 mm 53 9 mm
14 6 mm 34 8 mm 54 9 mm
15 7 mm 35 9 mm 55 9 mm
16 7 mm 36 9 mm 56 1 cm
17 7 mm 37 9 mm 57 8 mm
18 8 mm 38 9 mm 58 8 mm
19 8 mm 39 9 mm 59 9 mm
20 8 mm 40 9 mm 60 9 mm

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan

No. Hasil No. Hasil


1 0,6 mm 16 2,2 mm
2 0,7 mm 17 2,5 mm
3 0,8 mm 18 2,5 mm
4 0,9 mm 19 2,7 mm
5 1 mm 20 3 mm
6 1,1 mm 21 2,9 mm
7 1,2 mm 22 3,3 mm
8 1,3 mm 23 3,5 mm
9 1,4 mm 24 3,8 mm
10 1,7 mm 25 3,8 mm
11 1,6 mm 26 4 mm
12 1,8 mm 27 4,4 mm
13 1,9 mm 28 4,5 mm
14 2 mm 29 5,1 mm
15 2,1 mm 30 4,7 mm

VIII. Analisis data

A. Gerak Lurus Beraturan

1. Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, gerak lurus beraturan


memiliki karakteristik yaitu memiliki kecepatan benda yang konstan, dan
tidak memiliki percepatan.
2. a. Waktu t(5-ketik)= 5 ×0,02 = 0,1 s

Jarak tempuh s (dalam 5 ketik) = 0,005 m =5 × 10−3

𝑠 5 × 10−3
𝑣= = = 5 × 10−2
𝑡 10−1

b. Tabel hasil perhitungan

No. s (m) t (s) V (m/s)


1 1 0,1 1
5x10-3 ±  x10-3 5x10 2 ±  x10-3
2 2
2 1 0,1 1
5x10-3 ±  x10-3 5x10 2 ±  x10-3
2 2

3 1 0,1 1
5x10-3 ±  x10-3 5x10 2 ±  x10-3
2 2

4 1 0,1 1
5x10-3 ±  x10-3 5x10 2 ±  x10-3
2 2

5 1 0,1 1
6x10-3 ±  x10-3 6x10 2 ±  x10-3
2 2

6 1 0,1 1
6x10-3 ±  x10-3 6x10 2 ±  x10-3
2 2

7 1 0,1 1
6x10-3 ±  x10-3 6x10 2 ±  x10-3
2 2

8 1 0,1 1
6x10-3 ±  x10-3 6x10 2 ±  x10-3
2 2

9 1 0,1 1
6x10-3 ±  x10-3 6x10 2 ±  x10-3
2 2

10 1 0,1 1
7x10-3 ±  x10-3 7x10 2 ±  x10-3
2 2

11 1 0,1 1
7x10-3 ±  x10-3 7x10 2 ±  x10-3
2 2

12 1 0,1 1
7x10-3 ±  x10-3 7x10 2 ±  x10-3
2 2

13 1 0,1 1
7x10-3 ±  x10-3 7x10 2 ±  x10-3
2 2

14 1 0,1 1
6x10-3 ±  x10-3 6x10 2 ±  x10-3
2 2

15 1 0,1 1
7x10-3 ±  x10-3 7x10 2 ±  x10-3
2 2

16 1 0,1 1
7x10-3 ±  x10-3 7x10 2 ±  x10-3
2 2

17 1 0,1 1
7x10-3 ±  x10-3 7x10 2 ±  x10-3
2 2

18 1 0,1 1
8x10-3 ±  x10-3 8x10 2 ±  x10-3
2 2

19 1 0,1 1
8x10-3 ±  x10-3 8x10 2 ±  x10-3
2 2
20 1 0,1 1
8x10-3 ±  x10-3 8x10 2 ±  x10-3
2 2

21 1 0,1 1
8x10-3 ±  x10-3 8x10 2 ±  x10-3
2 2

22 1 0,1 1
7x10-3 ±  x10-3 7x10 2 ±  x10-3
2 2

23 1 0,1 1
6x10-3 ±  x10-3 6x10 2 ±  x10-3
2 2

24 1 0,1 1
6x10-3 ±  x10-3 6x10 2 ±  x10-3
2 2

25 1 0,1 1
6x10-3 ±  x10-3 6x10 2 ±  x10-3
2 2

26 1 0,1 1
6x10-3 ±  x10-3 6x10 2 ±  x10-3
2 2

27 1 0,1 1
6x10-3 ±  x10-3 6x10 2 ±  x10-3
2 2

28 1 0,1 1
6x10-3 ±  x10-3 6x10 2 ±  x10-3
2 2

29 1 0,1 1
6x10-3 ±  x10-3 6x10 2 ±  x10-3
2 2

30 1 0,1 1
7x10-3 ±  x10-3 7x10 2 ±  x10-3
2 2

31 1 0,1 1
8x10-3 ±  x10-3 8x10 2 ±  x10-3
2 2

32 1 0,1 1
8x10-3 ±  x10-3 8x10 2 ±  x10-3
2 2

33 1 0,1 1
8x10-3 ±  x10-3 8x10 2 ±  x10-3
2 2

34 1 0,1 1
8x10-3 ±  x10-3 8x10 2 ±  x10-3
2 2

35 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

36 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

37 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2
38 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

39 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

40 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

41 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

42 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

43 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

44 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

45 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

46 1 0,1 1
1x10 2 ±  x10-3 1x10-1 ±  x10-3
2 2

47 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

48 1 0,1 1
1x10 2 ±  x10-3 1x10-1 ±  x10-3
2 2

49 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

50 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

51 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

52 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

53 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

54 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

55 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2
56 1 0,1 1
1x10 2 ±  x10-3 1x10-1 ±  x10-3
2 2

57 1 0,1 1
8x10-3 ±  x10-3 8x10 2 ±  x10-3
2 2

58 1 0,1 1
8x10-3 ±  x10-3 8x10 2 ±  x10-3
2 2

59 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

60 1 0,1 1
9x10-3 ±  x10-3 9x10 2 ±  x10-3
2 2

c. Rata – Rata Kecepatan

Vn
∑ 𝑉𝑛 =
n

2 2 2 2 2
4(9x10 )+ 13( 9x10 )+ 9 (9x10 )+ 10 (9x10 )+21 (9x10 )+3(1x10−1 )
= 60

4.6
= = 0,0766666667
60

= 766666667 x 10-10 m/s

d. Ketidakpastian Pengukuran

1
Δv = 2 𝑥𝑁𝑆𝑇

1
= 2 𝑥10-3 m/s

e. Perhitungan Kecepatan

(v± ∆v)

1
(766 666 667 × 10−10 ± 2 × 10−3 )m/s
f. Kesalahan Relatif

∆𝑣
𝐾𝑅 = × 100%
𝑣

5 × 10−4
= 𝟕𝟔𝟔 𝟔𝟔𝟔 𝟔𝟔𝟕 ×𝟏𝟎−𝟏𝟎 × 𝟏𝟎𝟎%

= 0,0065217391= 0.6521739128 %

TP = 100 % - 0,6521739128 %

= 99,34782609 %

g. Makna fisis pengamatan

Perhitungan kecepatan yang didapatkan dengan menjumlahkan setiap


∑𝑣𝑛
kecepatan benda per 0,1 s yang bisa di aplikasikan dalam rumus ∑𝑣𝑛= .Dapat
𝑛

kita ketahui rata-rata dari kecepatan benda yang praktikan amati.Hasil


pengamatan dari kecepatan tersebut dapat kita lihat nilainya dengan Himpunan
1
Penyelesaian (766 666 667 × 10−10 ± × 10−3 ) m/s dengan kesalahan relative
2

sebesar 0.6521739128 % dan tingkat kepercayaan sebesar 99,34782609 %

B. Gerak Lurus Berubah Beraturan

1. Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa karateristik dari

glbb adalah sebagai berikut :

1. Kecepatan benda berubah beraturan (naik atau turun).

2. Percepatan benda mengalami percepatan yang konstan.

2. a. Waktu t(5-ketik)= 5 ×0,02 = 0,1 s

Jarak tempuh s (dalam 5 ketik) = 6 mm = 0,0006 m=6x10-4m

𝑠 6x10−4
𝑣1 = 𝑡
= 10−1
= 6x10-3m/s
7x10−4
𝑣2=𝑠 = = 7x10 − 3 m/s
𝑡 10−1

𝑣2− 𝑣1 7x10 − 3 − 6x10 − 3


𝑎= = = 1x10 − 1𝑚/𝑠 2
𝑡 0,1

b. Tabel hasil perhitungan

No. S (m) T(s) V(m/s) A (m/s)

1 1 0,1 1 0
6x10-4±  x10-3 6x10-3±  x10-3
2 2

2 1 0,1 1 1
7x10-4±  x10-3 7x10-3±  x10-3 1x10-1±  x10-3
2 2 2

3 1 0,1 1 1
8x10-4±  x10-3 8x10-3±  x10-3 1x10-1±  x10-3
2 2 2

4 1 0,1 1 1
9x10-4±  x10-3 9x10-3±  x10-3 1x10-1±  x10-3
2 2 2

5 1 0,1 1 1
1x10-3 ±  x10-3 1x10 2 ±  x10-3 -8x10-1±  x10-3
2 2 2

6 1 0,1 1 1
11x10-3 ±  x10-3 11x10 2 ±  x10-3 10x10-1±  x10-3
2 2 2

7 1 0,1 1 1
12x10-3 ±  x10-3 12x10 2 ±  x10-3 1x10-1±  x10-3
2 2 2

8 1 0,1 1 1
13x10-3 ±  x10-3 13x10 2 ±  x10-3 1x10-1±  x10-3
2 2 2

9 1 0,1 1 1
14x10-3 ±  x10-3 14x10 2 ±  x10-3 1x10-1±  x10-3
2 2 2

10 1 0,1 1 1
17x10-3 ±  x10-3 17x10 2 ±  x10-3 3x10-1±  x10-3
2 2 2

11 1 0,1 1 1
16x10-3 ±  x10-3 16x10 2 ±  x10-3 -1x10-1±  x10-3
2 2 2

12 1 0,1 1 1
18x10-3 ±  x10-3 18x10 2 ±  x10-3 2x10-1±  x10-3
2 2 2
13 1 0,1 1 1
19x10-3 ±  x10-3 19x10 2 ±  x10-3 1x10-1±  x10-3
2 2 2

14 1 0,1 1 1
2x10-3 ±  x10-3 2x10 2 ±  x10-3 -17x10-1±  x10-3
2 2 2

15 1 0,1 1 0
2x10-3 ±  x10-3 2x10 2 ±  x10-3
2 2

16 1 0,1 1 1
22x10-3 ±  x10-3 22x10 2 ±  x10-3 20x10-1±  x10-3
2 2 2

17 1 0,1 1 1
25x10-3 ±  x10-3 25x10 2 ±  x10-3 3x10-1±  x10-3
2 2 2

18 1 0,1 1 0
25x10-3 ±  x10-3 25x10 2 ±  x10-3
2 2

19 1 0,1 1 1
27x10-3 ±  x10-3 27x10 2 ±  x10-3 2x10-1±  x10-3
2 2 2

20 1 0,1 1 1
3x10-3 ±  x10-3 3x10 2 ±  x10-3 24x10-1±  x10-3
2 2 2

21 1 0,1 1 1
29x10-3 ±  x10-3 29x10 2 ±  x10-3 26x10-1±  x10-3
2 2 2

22 1 0,1 1 1
33x10-3 ±  x10-3 33x10 2 ±  x10-3 4x10-1±  x10-3
2 2 2

23 1 0,1 1 1
35x10-3 ±  x10-3 35x10 2 ±  x10-3 2x10-1±  x10-3
2 2 2

24 1 0,1 1 1
38x10-3 ±  x10-3 38x10 2 ±  x10-3 3x10-1±  x10-3
2 2 2

25 1 0,1 1 0
38x10-3 ±  x10-3 38x10 2 ±  x10-3
2 2

26 1 0,1 1 1
4x10-3 ±  x10-3 4x10 2 ±  x10-3 -34x10-1±  x10-3
2 2 2

27 1 0,1 1 1
44x10-3 ±  x10-3 44x10 2 ±  x10-3 40x10-1±  x10-3
2 2 2
28 1 0,1 1 1
45x10-3 ±  x10-3 45x10 2 ±  x10-3 1x10-1±  x10-3
2 2 2

29 1 0,1 1 1
51x10-3 ±  x10-3 51x10 2 ±  x10-3 6x10-1±  x10-3
2 2 2

30 1 0,1 1 1
47x10-3 ±  x10-3 47x10 2 ±  x10-3 -4x10-1±  x10-
2 2 2

∑𝑎𝑛
c.∑𝑎𝑛= .
𝑛
0,1+0,1+0,1−0,8+1+0,1+0,1+0,1+0,3−0,1+0,2+0,1−1,7+2+0,3+0,2+2,4+2,6+0,4+0,2+0,3−3,4+4+0,1+0,6−0,4
30
8,9
= 30 =0,2966666667 =296 666 666 × 10−10 m/s

d. Ketidakpastian pengukuran

1
∆𝑎 = 2 × NST
1
=2 × 10−3 m

e. Perhitungan kecepatan

(a± ∆a)
1
(296 666 666 × 10−10 ± 2 × 10−3 ) m/s

f. Kesalahan relatifnya

∆𝑎
𝐾𝑅 = × 100%
𝑎
5 × 10−4
= × 100%
296 666 666 × 10−10

=0,0168539326
= 1,68539326 %
TP=100 % - 1,6853932622% = 98.3146067378%

g. Makna Fisis Pengamatan


Perhitungan kecepatan yang didapatkan dengan menjumlahkan setiap
kecepatan benda per 0,1 s yang bisa di aplikasikan dalam rumus
∑𝑣𝑛
∑𝑣𝑛= Dapat kita ketahui rata-rata dari kecepatan benda yang praktikan
𝑛

amati.Hasil pengamatan dari kecepatan tersebut dapat kita lihat nilainya


1
dengan Himpunan Penyelesaian (296 666 666 × 10−10 ± × 10−3 ) m/s
2

dengan kesalahan relative sebesar 1,68539326 % dan tingkat kepercayaan


sebesar 98.3146067378%.

IX. Pembahasan

Hubungan antara Jarak tempuh dan waktu tem puh adalah


b e r b a n d i n g lurus dalam gerak GLBB yaitu semakin besar jarak tempuh suatu
benda,m a k a s e m a k i n b e s a r p u l a w a k t u ya n g d i b u t h k a n u n t u k
m e n e m p u h jarak tersebut. Sehingga keduannya menghasilkan kelajuan
maupun besar kecepatan dengan pembagian jarak tempuh terhadap
waktutempuh.0 . S u a t u gerak partikel dikat akan bergerak lurus
beraturan GLBB jika m e l a l u i s u a t u l i n t a s a n y a n g l u r u s ,
k e c e p a t a n k o n s t a n , t i d a k a d a perubahan kecepatan terhadap waktu,
sehingga perpatan sama dengannol. karena jika suatu partikel memiliki percepatan
baik itu dipercepatm a u p u n diperlambat maka partikel ters ebut
d i n a m a k a n g e r a k l u r u s berubah beraturan GLBB.

X. Kesimpulan
1. Mengetahui kecepatan kereta dinamika pada proses gerak lurus beraturan yaitu
1 1
konstan. (5x10 2 ±  x10-3 sampai 9x10 2 ±  x10-3 )
2 2

2. Mengetahui karakteristik gerak lurus beraturan berdasarkan besar besaran


kinematisnya yaitu jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu adalah tetap.

3. Untuk mengetahui bagaimana gerak lurus berubah beraturan yaitu gerak suatu
benda pada lintasan lurus yang mempunyai percepatan tetap. Ciri dari GLBB
adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah,semakin lama semakin
cepat/lambat.

4. Mengetahui percepatan gerak benda yaitu gerak benda yang mengalami


percepatan yaitu GLBB dipercepat sedangkan gerak yang mengalami
perlambatam disebut GLBB diperlambat.

Daftar Pustaka

Giancolli, Dauglas C. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai