Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN FISIKA TENTANG GLB DAN GLBB

BAB I
PENDAHULUAN
1.1           Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita sering menemui GLB dan GLBB seperti contoh
mobil yang meluncur pada bidang miring  dan mobil yang meluncur di bidang  terjal. Tentu
gerakan mobil-mobil tersebut memiliki gerak yang berbeda bukan? Nah kebanyakan orang
salah pengertian tentang gerak-gerak mobil tersebut.  Melalui laporan inilah kami akan
menjelaskan mengenai GLB dan GLBB agar pembaca dapat membedakan dan menentukan
GLB dan GLBB dalam kehidupan sehari-hari.

1.2           Rumusan Masalah
         Gerak apakah yang dialami mobil yang meluncur pada bidang miring?
         Gerak apakah yang dialami mobil yang meluncur di bidang terjal?

1.3           Tujuan
         Siswa mampu mengamati besar percepatan akibat pergerakan mobil menggunakan ticker
time.
         Siswa mampu menganalisis perlambatan mobil menggunakan ticker timer.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Pengertian Gerak Lurus Beraturan
Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan konstan pada suatu lintasan garis lurus, maka
dikatakan bahwa benda tersebut bergerak lurus beraturan. Jarak yang ditempuh s selama
waktu t dengan kelajuan v adalah
s = v.t
dengan:
s = jarak tempuh (m)
v = kecepatan (m/s)
t  = waktu tempuh (s)

Pada gerak lurus beraturan, kecepatan benda setiap saat selalu konstan, artinya kecepatan
awal sama dengan kecepatan akhir. Oleh karena itu, jarak yang ditempuh benda berbanding
lurus dengan waktu

2.1.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


GLBB didefinisikan sebagai gerak suatu benda pada lintasan garis lurus dengan percepatan
tetap. Maksud dari percepatan tetap yaitu percepatan percepatan yang besar dan arahnya
tetap. Grafik pada GLBB yang memiliki kecepatan awal (Vo), maka ;

 
dimana :
S   = jarak (m)
t   = selang waktu (s)
Vo = kecepatan awal (m/s)
Vt = kecepatan akhir (m/s)
a  = percepatan (m/s2)

Pada selang waktu t, terjadi perubahan kecepatan (∆v) dari V o menjadi Vt , sehingga
kecepatan rata-rata dapat dituliskan,
GLBB dibagi menjadi dua yaitu :
  Grafik Kecepatan Terhadap Waktu pada GLBB yang dipercepat
Pada GLBB yang dipercepat kecepatan benda semakin lama semakin bertambah besar.
Sehingga grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) pada GLBB yang dipercepat berbentuk
garis lurus condong ke atas dengan gradien yang tetap. Jika benda melakukan GLBB
yang dipercepat dari keadaaan diam (kecepatan awal =Vo = 0), maka grafik v-t condong
ke atas melalui O  (0,0), seperti gambar di bawah ini :

  Jika anda melempar batu vertikal ke atas, maka batu itu akan mengalami pengurangan
kecepatan yang sama dalam selang waktu sama. Jadi batu itu dikatakan mengalami
perlambatan atau percepatan negatif. Jadi pada GLBB diperlambat, benda mengawali
gerakan dengan kecepatan tertentu dan selanjutnya selalu mengalami pengurangan
kecepatan. Grafik kecepatan terhadap waktu untuk GLBB diperlambat akan berbentuk
garis lurus condong ke bawah, seperti gambar di bawah ini.

Kecepatan pada suatu saat dari benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan
dirumuskan sebagai berikut :
sedangkan untuk menghitung besar perpindahan yang dialami benda yang bergerak
lurus berubah beraturan

2.2  Alat dan Bahan


         Sebuah mobil mainan
         Ticker timer
         Landasan dengan panjang  2.5 meter
         Beberapa buah buku sebagai pijakan agar lintasan menjadi miring
         Power supply
         Pita ketik
         Penjepit kertas karbon
2.3 Langkah-langkah
2.3.1 Langkah-langkah percobaan I :
2.3.1.1 memasang landasan di atas meja
2.3.1.2 memiringkan landasan dengan menambahkan beberapa buah buku pada salah satu ujung
landasan tempat mobil mainan yang telah dihubungkan dengan tiker timer sehingga mobil
mainan dapat bergerak meluncur ke bawah.
2.3.1.3 melepaskan mobil mainan dan amati hasil rekaman tiker timer
2.3.1.4 mencatat hasil pada table pengamatan.
2.3.2 Langkah-langkah percobaan II :
2.3.2.1 memasang landasan di atas meja
2.3.2.2 memiringkan landasan dengan menambahkan beberapa buah buku pada salah satu ujung
landasan
2.3.2.3 menggerakkan mobil mainan yang telah dihubungkan dengan tiker timer sehingga mobil
mainan dapat bergerak ke atas
2.3.2.4 mengamati rekaman tiker timer dan mencatat hasil pada table pengamatan.
2.4 Data Hasil Percobaan
n I                   

Panjang potongan kertas ticker timer dengan interval 10 ketikan


No Interval Waktu ke- Panjang Potongan (cm)
1 1 (titik ke 1-10) 1,4 cm
2 2 (titik ke 11-20) 1,9 cm
3 3 (titik ke 21-30) 2,5 cm
4 4 (titik ke 31-40) 3 cm
5 5 (titik ke 41-50) 3,3 cm
6 6 (titik ke 51-60) 3,6 cm
7 7 (titik ke 61-70) 3,9 cm

aan II
ongan kertas ticker timer dengan interval 10 ketikan
No Interval Waktu ke- Panjang Potongan (cm)
1 1 (titik ke 1-10) 17,5 cm
2 2 (titik ke 11-20) 3,8 cm
3 3 (titik ke 21-30) 2,3 cm
4 4 (titik ke 31-40) 2 cm

2.5 Teknik Analisis Data


Jika kita mengendarai mobil pada saat awal mesin mobil di hidupkan tetapi mobil belum
bergerak maka kecepatan mobil tersebut nol dan setelah itu jika mobil mulai bergerak maka
kecepatan mobil tersebut semakin lama semakin besar. Nah dari peristiwa diatas dapat
diketahui bahwa mobil tersebut mengalami perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu
dengan kata lain mobil tersebut mengalami percepatan. Percepatan adalah perubahan
kecepatan dalam satuan waktu tertentu. Dari peristiwa diatas dapat diketahui rumus dari
percepatan merupakan :

2.6 Analisis Data


2.6.1 Hasil :
2.6.1.1 Grafik Hasil Percobaan I
2.6.1.2 Grafik Hasil Percobaan II

2.6.2 Pembahasan :
2.6.2.1 Membandingkan Grafik Dengan Dasar Teori
2.6.2.1.1 Praktikum I

2.6.2.1.2        Praktikum II

Jadi grafik diatas sesuai karena tiker timer yang dihasilkan sesuai dengan syarat dan
ketentuan GLBB dipercepat dan diperlambat. Yaitu pada GLBB dipercepat ketentuannya
adalah jarak ketikan pada tiker timer semakin lama akan semakin menjauh karena dipercepat
dan ketentuan GLBB diperlambat adalah jarak ketikan pada tiker timer semakin lama
semakin dekat/berimpit karena diperlambat.
2.6.3 Kendala-Kendala Saat Percobaan
         Hasil rekaman ketikan dari ticker timer terlihat buram/ kurang jelas
         Landasannya tidak mau seimbang

Anda mungkin juga menyukai