Anda di halaman 1dari 2

Wajah Negeriku

Setelah 69 tahun kemerdekaan Indonesia yang kita cintai ini sepertinya negeri ini masih
belum pada posisi yang dicita-citakan para pejuang kemerdekaan.  selama 69 tahun tersebut
Negeri ini mengalami berbagai peristiwa pasang surutnya perjalanan sebagai sebuah proses
untuk menuju Bangsa yang besar dan peristiwa-peristiwa tersebut menjadi sejarah mengisi
lembaran-lembaran yang tidak akan penuh oleh coretan tinta layaknya sebuah buku cerita
berepisode.

Setiap cerita selalu dihiasi dengan warna yang mana warna tersebut ada terang, kelam,
putih, hitam dan berjuta-juta warna yang tak mampu tuk kutulis..jika saja boleh negara
diilustrasikan kedalam cerita yang memiliki banyak warna pastilah bangsa ini telah melewati
masa kelam dan hitamnya sebuah proses berdirinya negara ini, lantas warna apakah yang
menghiasi indonesia saat ini? tidak ada warna yang tepat untuk menggambarkan keadaan saat
ini.

Indonesia yang selalu kita dengar sebagai negara yang  melimpah sumber daya alamnya,
kaya akan keanekaragaman budayanya, santun dalam etika masyarakatnya dan masih banyak
lagi kata-kata indah sebagai gambaran dari bangsa ini. Pertanyaan terbesarnya adalah, sudah
adakah keserasian dengan apa yang terjadi saat ini???

Dimana - mana terjadi banjir dan bencana alam sebagai hasil dari buah tangan kita
sendiri, kemiskinan masih sebagai selimut berjuta-juta rakyat indonesia, pendidikan masih
menjadi sesuatu yang bernilai mahal harganya, krisis moral dan kepercayaan merebak bak jamur
yang tumbuh dimusim penghujan, tindakan anarkis kerap menjadi pilihan dalam mengatasi
masalah yang sebenarnya semuanya memiliki payung hukum, pelaku korupsi tumbuh pesat
seolah-seolah menjadi trend yang sangat sayang jika tidak diikuti, pengangguran masih menjadi
permasalahan klasik yang belum terselesaikan sebagai efek dari tidak berimbangnya antara
jumlah penduduk dengan tersedianya lahan kerja dan menjadi TKI ilegal MUNGKIN adalah
pilihan "cerdas" yang tidak berkualitas ditengah-tengah rumitnya sebuah birokrasi dan
minimnya pilihan untuk dapat hidup dengan layak, sekalipun berita-berita menyesakkan tentang
nasib TKI masih menghiasi di berbagai media.
Layaknya wajah kelam dari seorang bidadari yang terkungkung dalam istana yang megah
yang tertulis di dalam sebuah cerita-cerita dongeng, mungkin seperti itulah wajah negeri ini.
kapan pena ini memihak kita untuk  kau tuliskan keindahan dan mengakhiri penderitaan sang
bidadari? sayangnya kita tidak hidup di negeri dongeng yang dengan mudah mengubah alur
cerita, namun kita hidup di dunia nyata dimana proses panjang adalah sebuah keharusan, untuk
mengubah paragrap demi paragrap cerita kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai