Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PENGAJARAN FISIKA SEKOLAH

MOMEN INERSIA
Nama : Robihat Dara Yarusy
NIM : 06111281722017
PERCOBAAN I
KONSTANTA PEGAS SPIRAL PADA ALAT MOMEN INERSIA
Tujuan praktikum :
Setelah percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat menentukan
1. konstanta pegas spiral
2. dapat menentukan momen inersia diri pada lat momen inersia.
Alat percobaan :
1. Neraca 5. Benang nilon
2. Alat momen inersia 6. Perangkat beban
3. Gerbang cahaya 7. Pencacah waktu
4. Jangka sorong

Penyusunan alat percobaan


Pasanglah alat momen inersia pada dasar
statif. Ikatkan benang nilon pada slah satu
baut yang ada di tepi dudukan silinder
kemusian lilitkan benang tersebut beberapa
lilitan. Baringkan alat momen inersia
dibagian tepi meja. Seperti gambar
disamping:

Prosedur percobaan
I. Menentukan konstanta pegas
1. Timbanglah masa tiap-tiap beban
2. Pastikan jarum penunjuk simpangan pada keadaan nol
3. Gantungkan satu buah beban pada benang amati simpangan yang terjadi.
Catatlah sebagaiθ1 !bila perlu, ualngi langkah ini beberapa kali. Catat hasilnya
pada table 1.1.
4. Tambahkan 1 buah beban berikutnya dan catatlah simpangannya pada table
1.1 menjadi θ2
5. Lakukan langkah 4 untuk simpangan θ3 , θ4 dan seterusnya. Catat hasilnya
pada table 1.1.
II. Menentukan momen inersia
1. Tegakkan kembali alat momen inersia. Buka benang yang terpasang pada
dudukan silinder.
2. Pasang gerbang cahaya pada dasar statif bila belum terpasang. Atur posisinya
sehingga penunjuk pada alat momen inersia dapat melintasi gerbang cahaya
3. Hubungkan gerbang cahaya dengan alat pencacah waktu AT-01
4. Hubungakn alat pencacah pewaktu dengan tegangan 220V AC kemudian
nayalakan. Pilih fungsi cycle dengan menekan tombol FUNCTION. Tekan
tombol CH. OVER sebanyak 10 kali untuk memebatasi 10 getaran yang akan
teramati.
5. Simpangkan dudukan silinder sampai 180o kemudian lepaskan sehingga
terjadi gerakan bolak balik atau osilasi
6. Amati pencacah waktu. Pencacah waktu akan menghitung mundur jumlah
getaran. Setelah 10 getaran alat tersebut secara otomatis akan menampilkan
waktu untuk 10 getaran. Catat waktu tersebut pada tabel hasil pengamatan
sebagai t1
7. Tekan tombol FUNCTION satu kali untuk meng-nol-kan nilai yang tampil di
layar.
8. Ulangi langakh 5 s/d 7, catat waktunya sebagai t2.t3,…,t10
9. Hitung waktu rata-rata 10 getaran, kemudia hitung perioda osilasi tersebut dan
catat pada tabel 1.2
Hasil pengamatan
Tabel 1.1 Simpangan Alat Momen Inersia untuk tiap penambahan
bahan
Simpangan θ (°) θrat
M(kg)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0,05 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22
0,07 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0,09 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
0,11 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
0,13 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53 53
0,15 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
0,17 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
0,19 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
0,21 89 89 89 89 89 89 89 89 89 89 89
0,23 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97

Tabel 1.2 Perioda diri alat momen inersia (T0)


Waktu 10 getaran (s)
Rata-Rata T0
t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10
3,29 3,29 3,29 3,29 3,29 3,29 3,29 3,29 3,29 3,29 3,295 0,329
5 4 5 5 5 5 6 5 5 5 5

Analisis data
I. Menentukan konstanta pegas
1. Hitunglah gaya yang bekerja pada alat momen inersia yaitu dengan menalikan
massa setiap penambahan beban dengan percepatanngravitasi (g = 9,80 m/s2)
2. Hitung torka (τ =F x R ¿ untuk setiap gaya dengan R= 4,5 cm (jari-jari
dudukan silinder). Bila perlu ukur kembali jari-jari dudukan silinder.
3. Ubahlah besarnya simpangan θ ke dalam satuan radian
4. Buatlah grafik θ terhadap τ .
5. Dari kemiringan grafik yang diperoleh , hitunglah kosntanta spiral

Simpangan alat momen inersia untuk setiap gaya


M (kg) g (m/s2) F (N) R (m) τ = F x R (Nm)
0,05 9,8 0,49 0,045 0,02205
0,07 9,8 0,686 0,045 0,03087
0,09 9,8 0,882 0,045 0,03969
0,11 9,8 1,078 0,045 0,04851
0,13 9,8 1,274 0,045 0,05733
0,15 9,8 1,47 0,045 0,06615
0,17 9,8 1,666 0,045 0,07497
0,19 9,8 1,862 0,045 0,08379
0,21 9,8 2,058 0,045 0,09261
0,23 9,8 2,254 0,045 0,10143

Konversi derajat ke radian


θderajat π/180 Radian
0,0174
22 4 0,38368
0,0174
30 4 0,5232
0,0174
37 4 0,64528
0,0174
45 4 0,7848
0,0174
53 4 0,92432
0,0174
60 4 1,0464
0,0174
69 4 1,20336
0,0174
80 4 1,3952
0,0174
89 4 1,55216
97 0,0174 1,69168
4
Dari grafik diatas persamaan garis
lurusnya adalah
y = mx +c
y = 0,0602x + 0,0006
dari persamaan diatas kita ketahui
bahwa m=k
k = 0,0602 Nm/rad
II. Menentukan momen inersia diri alat momen inersia
1. Hitung waktu 10 getaran rata-rata, kemudian hitung periodenya
2. Hitung momen inersia dari alat momen inersia, I0 dengaan menggunakan
persaamaan
k
I 0= 2 T 20

Dimana T0 adalah perioda diri alat momen inersia

Mencari I Nol
k 4π2 T02 I0
0,060 0,329
2 39,4384 5 0,00016573

Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan untuk menentukan besar konstanta spiral alat momen inersia
dan besar momen inersia diri pada alat momen inersia. Seperti yang kita ketahui apabila
sebuah gaya bekerja pada benda tegak lurus terhadap R, dengan R adalah jari-jari benda
maka benda tersebut memiliki momen gaya atau torka dan apabila torka tersebut bekerja pada
suatu system benda yang putarannya ditahan oleh pegas spiral (dalam hal ini alat-alat momen
inersia), besarnya torka tersebut sebanding dengan dengan simpangan θ. Sehingga untuk
menentukan kosntanta spiral perlu diukur simpangan yang terjadi pada alat momen inersia
jika diberikan benda yang massa nya berbeda. Pada percobaan ini dilakukan pengulangan
sebanyak 10 kali dengan 10 massa beban yang berbeda. Dari simpangan alat momen inersia
percobaan dengan massa bebanyang berbeda nanti akan dicari simpangan rata-rata pada
setiap beban. Selain simpangan alat momen inersia kita juga perlu mencari torka, torka dapat
dihitung dengan persamaan berikut:
τ =F x R

Dimana :
F = m.g
m = massa beban
g = percepatang gravitasi (9,8 m/s2)
R = jari-jari alat momen inersia (0,045 m)
Karena torka sebanding dengan simpangan alat momen inersia, maka konstanta spiral alat
momen inersia dapat kita tentukan dengan membandingkan antara simpangan dengan torka
setiap massa beban yang digunakan. Maka akan didapatkan grafik seperti yang tertera pada
bagian analisis data dan didapatkan grafik persamaan garis lurus. Sehingga untuk menetukan
besar konstanta bias kita dpatkan dengan mencari gradient atau kemiringan grafik tersebut.
Maka didapatkan besar konstanta spiral alat momen inersia adalah 0,0602 Nm/rad.
Sedangkan percobaan untuk menentukan momen inersia diri alat momen inersia, dilakukan
dengan memberikan simpangan sebesar 1800 kemudian membiarkan alat momen inersia
melakukan gerak bolak- balik, dimana waktu yang dibutuhkan alat momen inersia untuk
melakukan 10 kali gerkan bolak balik akan dibaca oleh pencacah waktu. Pemberian
simpangan ini dilakukan sebanyak 10 kali. Dari hasil pengamatan gerak bolak-balik atau
gerak periodic alat momen inersai didapatkan periode alat momen inersia yaitu 39,25 sekon.
Setelah didapatkan periode alat momen inersia maka kita besan momen inersia diri alat
momen inersia dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
k 2
I 0= T0
4 π2
Dimana :
k = konstanta spiral (0,0602 Nm/rad)
π = 3,14

T0 = periode alat momen inersia (39,25 sekon)


Berdasarkan hasil hitung pada analisis data didapatkan besar momen inersia diri adalah
0,00016573

Kesimpulan
1. Besarnya konstanta spiral dipengaruhi oleh simpangan alat momen inersia dan
besarnya torka pada setiap massa beban yang digunakan. Dikarenakan simpangan
berbanding lurus dengan torka
2. Momen inersia diri alat dapat dihitng dengan mengukur periode osilasi alat momen
inersia
Percobaan II
MOMEN INERSIA
Tujuan percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan :
1. Memahami konsep momen inersia benda
2. Dapat menentukan momen inersia benda
Alat-alat percobaan
1. Bola pejal 6. kerucut pejal
2. Silinder pejal 7. jangka sorong/ penggaris
3. Silinder berongga 8. neraca
4. silinder 213 9. gerbang cahaya
5. silinder 174 10. pencacah waktu
Penyusunan Alat

Prosedur Percobaan
1. Timbanglah semua benda yang akan ditentukan momen inersianya! Catat
hasilnya pada tabel 2.2
2. Ukurlah tinggi dan diameter masing-masing benda! Catat hasilnya pada
tabel 2.2
3. Pasanglah bola pejal pada alt momen inersia
4. Hubungkan gerbang cahaya dengan pencacah waktu AT-01
5. Hubungkan alat pencacah waktu dengan tegangan 220 V AC kemudian
nyalakan. Pilih fungsi cycle dengan menekan tombol FUNCTION. Tekan
tombol CH OVER sebanayk sepuluh kali untuk membatasi sepuluh
getaran yang akan teramati
6. Simpangkan bola tersebut sbesar 180o kemudian lepaskan hingga
berosilasi. Catta waktu 10 getaran yang ditunjukkan alat pencacah waktu
pada tabel 2.3 sebagai t1
7. Tekan tombol funcy=tion satu kali untuk menolakna nilai yang tampil di
layar
8. Ulangi langkah 6 dan 7 sebanayak 10 kali. Catat hasil tersebut pada tabel
2.3
9. Hitung waktu 10 getaran rata-rata,kemudian hitung perioda getarannya.
Catat hasilnya pada tabel 2.3
10. Ganti bola pejal dengan benda sesuai urutan pada tabel 2.3 lakukan
langkah 6 sampai 9 untuk tiap benda! Catat hasil pada tabel 2.3
Perhitungan
1. Hitung Momen Inersia Secara Teori
2. Hitung momen inersia masing-masing benda (I percobaan)
3. Bandingkan hasil no 1 dan 2, Hitung kesalahan relatifnya
Hasil pengamatan
Tabel 2.3 Perioda untuk tiap benda
Perioda untuk tiap benda
N Nama waktu 10 getaran (s)   T(s)
o Benda t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 t rata
Bola 7,63 7,63 7,63 7,63 7,63 7,63 7,63 7,63 7,63 7,638 0,7638
1 pejal 7,638 8 8 8 8 9 8 8 8 8 1 1
silinder 6,17 6,17 6,17 6,17
2 pejal 6,166 6,17 6,17 1 6,17 1 1 6,17 1 6,17 6,17 0,617
silinder
berongg 6,87 6,87 6,87 6,87 6,87 6,870 0,6870
3 a 6,871 6,87 1 6,87 1 1 6,87 1 6,87 1 6 6
silinder
pejal 15,8 15,8 15,8 15,8 15,8 15,8 15,8 15,8 15,8 15,82
4 213 15,82 3 3 3 2 2 3 3 3 2 6 1,5826
silinder
pejal 12,1 12,1 12,1 12,1 12,1 12,1 12,1 12,1 12,1
5 174 12,19 9 9 9 9 9 9 9 9 9 12,19 1,219
kerucut 8,02 8,02 8,02 8,02 8,02 8,02 8,02 8,02 8,02 8,022 0,8022
6 pejal 8,022 2 3 2 3 2 2 3 2 3 4 4

Tabel momen inersia benda berdasarkan teori:

I Teori
Jari Jari
N Massa Panjang
Nama Rumus Lua Dala I
o (Kg) (L)
r m
0,0007200
1 Bola pejal (2/5)mr2 0,5 0,06 0 0
0,0004000
2 silinder pejal (1/2)mr2 0,5 0,04 0,143 0
m/2(r2 0,03 0,0005642
3 silinder berongga +R2) 0,5 1 0,036 0,061 5
0,0036905
4 silinder pejal 213 (1/2)mr2 0,5 0,1215 0,02 6
0,0021160
5 silinder pejal 174 (1/2)mr2 0,5 0,092 0,03 0
0,0008664
6 kerucut pejal (3/10)mR2 0,5 0,076 0,13 0

Tabel momen inersia benda berdasarkan eksperimen:

Momen Inersia Percobaan


N
Nama T0 I nol T(s) T2 T02 T2/T02 I
o
0,329
1 Bola pejal 5 0,00016573 0,76381 0,583406 0,10857 5,373532 0,0007248036
0,329
2 silinder pejal 5 0,00016573 0,617 0,380689 0,10857 3,506384 0,0004153705
0,329
3 silinder berongga 5 0,00016573 0,68706 0,472051 0,10857 4,347889 0,0005548290
0,329
4 silinder pejal 213 5 0,00016573 1,5826 2,504623 0,10857 23,06914 0,0036574091
0,329
5 silinder pejal 174 5 0,00016573 1,219 1,485961 0,10857 13,68663 0,0021024921
0,329
6 kerucut pejal 5 0,00016573 0,80224 0,643589 0,10857 5,927858 0,0008166693

Kesalahan relative momen inersia benda


KESALAHAN
No Nama ITEORI IPRAKTIKUM
RELATIF
0,000720000
1 Bola pejal 0 0,0007248036 0,66717%
0,000400000
2 silinder pejal 0 0,0004153705 3,84263%
0,000564250
3 silinder berongga 0 0,0005548290 1,66965%
0,003690562
4 silinder pejal 213 5 0,0036574091 0,89833%
0,002116000
5 silinder pejal 174 0 0,0021024921 0,63837%
0,000866400
5 Kerucut pejal 0 0,0008166693 5,73993%

Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan untuk menentukan momen inersia benda dalam percobaan
kemudian pada percobaan kali ini menggunakan benda-benda yang massa nya sama namun
bentuknya berbeda hal tersebut umtuk melihat apakah besar momen inersianya sama atau
berbeda dan untuk membandingkan apakah terdapat perbedaan antara momen inersia benda
percobaan dengan momen inersia benda teori.
Berdasarkan hasil percobaan meskipun benda-benda yang digunakan memilki massa yang
sama, namun setelah dilakukan perhitungan momen inersia teori benda menggunakan
masaing-masing rumus momen inersia benda didapatkan hasil yang berbeda. Untuk mencari
besar momen inersia selain dipengaruhi oleh massa juga dipengaruhi jari-jari benda dan juga
bentuk benda juga mempengaruhi besar momen inersia benda. Sehingga meskipun keenam
beda tersebut memiliki massa yang sama namun tidak memiliki momen inersia yang sama.
Sedangkan untuk melihat apakah terdapat perbedaan momen inersi teori benda dengan
momen inersia percobaan benda maka dilakuakn percobaan menggunakan alat momen
inersia, dimana dari percobaan tersebut akan didapatkan waktu yang diperlukan benda untuk
melakukan 10 kali gerak bolak balik atau osilasi, kemudian dari waktu yang didapatkan bias
dihitung peiode setiap benda. Setelah didapatkan periode benda maka besar momen inersia
percobaan benda dapat dihitung dengan persamaan berikut :

T2
I=
( )2
T0
−1 I 0

Dimana :
T = perioda benda (sekon)
T0 = periode lat momen inersia (sekon)
I0 = momen inersia diri alat (kg m2)
Berdasarkan hasil hitung kesalahan relative antara momen inersia teori benda dengan momen
inersia percobaan benda didapatkan persentase kesalahan relative pada setiap benda sebesar
0,66717%; 3,84263%; 1,66965%; 0,89833%; 0,63837% dan 5,73993%. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara momen inersia teori benda dengan
momen inersia percobaan benda dimana besar kesalahan relative tidak lebih dari 10%.

Kesimpulan

1. Inersia adalah kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaanya (tetap diam


atau bergerak). Inersia disebut juga dengan kelembaman suatu benda. Oleh karena itu
hukum Newton 1 disebut juga dengan hukum Inersia atau hukum kelembaman
2. Besar momen inersia dipengaruhi oleh massa benda, jari-jari benda dan bentuk benda
Percobaan III
TEOREMA STEINER
Tujuan percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan :
1. Memahami konsep inersia benda dan teorema steiner
2. Dapat menentukan momen inersia piringan untuk setiap pergeseran sumbu putar

Alat Percobaan
1. Alat momen inersia 4. Jangka sorong atau penggaris
2. Piringan aluminium berlubang 5. Gerbang cahaya
3. Neraca 6. Timer Counter AT-01

Penyusunan Alat Percobaan

Prosedur Percobaan
1. Timbanglah piringan!
2. Ukurlah jarak setiap lubang dari pusat piringan! Catatlah hasilnya pada tabel 3.1
kolom pertama
3. Pasanglah piringan pada alat momen inersia, dengan sumbu osilasi terletak
dipusat piringan! Kencangkan dengan baut yang terdapat pada alat momen
inersia
4. Hubungkan gerbang cahaya dengan pencacah waktu AT-01
5. Hubungkan alat pencacah waktu dengan tegangan 220 V AC kemudian
nyalakan. Pilih fungsi cycle dengan menekan tombol function. Tekan tombol Ch
over sebanayk sepuluh kali untuk membatasi sepuluh getaran yang akan
teramati
6. Simpangkan bola tersebut sbesar 180o kemudian lepaskan piringan hingga
berosilasi. Catat waktu yang ditunjukkan alat pencacah pewaktu pada tabel 3.1
sebagai t1!
7. Tekan tombol funcion satu kali untuk menolakna nilai yang tampil di layar
8. Ulangi langkah 6 dan 7 sebanayak 10 kali
9. Hitung waktu 10 getaran rata-rata,kemudian hitung perioda getarannya. Catat
hasilnya pada tabel 3.1
10. Pindahkan sumbu putar pada lubang pertama sebelah kiri dari pusat piringan
11. Lakukan langkah 6 samapi 9
12. Lakukan langkah 10 dan 11 untuk sumbu putar berikutnya
Massa piringan =0,2625kg
Catatan: h adalah jarak sumbu putar (jarak tiap lubang) dari pusat piringan. Sumbu
putar di pusat piringan, h=0
Perhitungan

1. Hitunglah momen inersia secara teori terhadap pusat massa dan terhadap sumbu
untuk setiap h dengan persamaan I= Ic +Mh2. Catatat hasilnya pada kolom 2
tabel 3.2
2. Hitunglah momen inersia setiap sumbu yang berjarak h dari pusat massa catat
pada tabel 3.2
3. Bandingkan hasil nomor 1 dengan nomor 2, hitung kesalahan relatifnya!

Hasil pengamatan
Tabel 3.1 Perioda Piringan untuk Setiap Pergeseran sumbu h
Waktu 10 getaran T(s)
h (m) t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 trata-rata
0 11,83 11,83 11,83 11,83 11,83 11,83 11,83 11,83 11,83 11,83 11,83 1,183
0,025 12,29 12,29 12,29 12,29 12,29 12,29 12,29 12,29 12,29 12,29 12,29 1,229
0,05 13,52 13,52 13,53 13,52 13,52 13,53 13,52 13,52 13,53 13,53 13,524 1,3524
0,075 15,33 15,28 15,28 15,27 15,27 15,28 15,28 15,27 15,27 15,29 15,282 1,5282
0,1 17,45 17,45 17,45 17,45 17,45 17,45 17,45 17,45 17,45 17,45 17,45 1,745

I Teori
Jari- Jari-jari
N Massa
h (m) Jari kuadrat Ipm (mr2) h2(m2) I(M2) I = Ipm +Mh2
o (kg)
(m) (m2)
1 0 0,2625 0,125 0,015625 0,002050781 0 0 0,002050781
2 0,025 0,2625 0,125 0,015625 0,002050781 0,000625 0,00016406 0,002214844
3
3 0,05 0,2625 0,125 0,015625 0,002050781 0,0025 0,00065625 0,002707031
0,075 0,2625 0,125 0,015625 0,002050781 0,005625 0,00147656 0,003527344
4 3
5 0,1 0,2625 0,125 0,015625 0,002050781 0,01 0,002625 0,004675781

I Percobaan
N
o h (m) T0 Inol T(s) T2 T02 T2/T02 I
1 0 0,3295 0,00016573 1,183 1,399489 0,10857025 12,89017019 0,00197
2 0,025 0,3295 0,00016573 1,229 1,510441 0,10857025 13,9121076 0,00214
3 0,05 0,3295 0,00016573 1,3524 1,82898576 0,10857025 16,84610434 0,002626
4 0,075 0,3295 0,00016573 1,5282 2,33539524 0,10857025 21,51045282 0,003399
5 0,1 0,3295 0,00016573 1,745 3,045025 0,10857025 28,04658735 0,004482

Tabel 3.2 Momen Inersia Piringan untuk tiap pergeseran sumbu h

Iteori (kg
h(m) T(s) Ipercobaan (kg m2) KSR
m2)
0,000000 0,002051 1,183 0,00197 3,914739%
0,025000 0,002215 1,229 0,00214 3,385550%
0,050000 0,002707 1,3524 0,002626 2,989826%
0,075000 0,003527 1,5282 0,003399 3,635848%
0,100000 0,004676 1,745 0,004482 4,138034%

Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan untuk memahami konsep momen inersia dan teorema steiner
dan juga untuk mengetahui besar momen inersia piringan dengan pergeseran sumbu putar.
Prosedur percobaannya hamper sama dengan mencari momen inersia benda akan tetapi pada
percobaan oini bendanya diganti dengan piringan berlubang. Dimana akan dilakuak
percobaan sebanyak 10 kali untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan piringan untuk
melakukan 10 kali gerak bolak-balik atau osilasi dengan perubahan sumbu putar.
Berdasarkan hasil percobaan dapat kita hitung momen inersia piringan dengan pergesaran
sumbut putar menggunakan persamaan berikut:

T2
I=
( )
T 20
−1 I 0

Dimana :
T = perioda benda (sekon)
T0 = periode lat momen inersia (sekon)
I0 = momen inersia diri alat (kg m2)
Jika kita lihat periode yang didapat dari setiap pergeseran benda, maka semakin besar
pergeseran sumbu putar semakin lama pulang waktu yang dibutukan benda untuk melakukan
gerak osilasi. Kemudian dapat kita hitung juga momen inersia teori piringan dengan
pergeseran sumbu putar menggunakan persamaan steiner yaitu :
I= Ic +Mh2
Dimana
Ic = momen inersia pusat massa (kgm2)
M = massa piringan (kg)
h = jarak sumbu putar (m)
ketika mencari momen inersia di pusat sumbu maka jarak sumbu putar adalah nol (h=0). Pada
percobaan ini jarak antar lubang adalah 0,025 m, maka jarak sumbu putar pada lubang ke-1,
ke-2 dan seterusnya merupakan kelipatannya. Maka dari itu akan terjadi perbedaan besar
momen inersia ketika terjadi pergeseran sumbu putar. Dari hasil perhitungan kesalahan
relative antara momen inersia teori piringan dengan momen inersi percobaan didapatkan
persentase kesalah sebesar yaitu, 3,914739%; 3,385550%; 2,989826%; 3,635848% dan
4,138034%. Dimana dari hasil persentase tersebut tidak melebihi 10%.

Kesimpulan

1. Momen inersaia suatu benda tergantung pada letak sumbu putar


2. momen inersia untuk setiap pergeseran sumbu memenuhi persamaan
T2
I=
( )
T 20
−1 I 0, karena pergeseran sumbu putar mempengaruhi besar periode

piringan.
Percobaan IV
MOMEN INERSIA BATANG
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan :
1. menentukan momen inersia sebuah batang
Alat-alat percobaan
1. Alat momen inersia
2. 1 buah batang aluminium
3. Neraca
4. Penggaris
5. Gerbang cahaya
6. Time Counter AT 01
Penyusunan Alat Percobaan

Prosedur Percobaan
1. Ukurlah panjang batang aluminium!
2. Timbang massa batang aluminium!
3. Pasanglah batang
4. pada alat momen ienrsia dengan memasukkan batang tersebut pada lubang
yang terdapat pada alat momen inersia
5. Atur batang tersbeut sheingga pusat massanya berada ditengah tengah alat
momen ienrsia! Kencangkan dengan baut yang terdapat pada alat momen
inersia
6. Hubungkan gerbang cahaya dengan pencacah waktu AT-01
7. Hubungkan alat pencacah waktu dengan tegangan 220 V AC kemudian
nyalakan. Pilih fungsi cycle dengan menekan tombol function. Tekan tombol
Ch over sebanayk sepuluh kali untuk membatasi sepuluh getaran yang akan
teramati
8. Simpangkan piringan tersebut sbesar 180o kemudian lepaskan piringan hingga
berosilasi. Catat waktu yang ditunjukkan alat pencacah pewaktu pada tabel 4.1
sebagai t1!
9. Tekan tombol function satu kali untuk menolakna nilai yang tampil di layar
10. Ulangi langkah 7 dan 8sebanayak 10 kali
11. Hitung waktu 10 getaran rata-rata,kemudian hitung perioda getarannya. Catat
hasilnya pada tabel 4.1
12. Pindahkan sumbu putar pada salah satu ujung batang
13. Lakukan langkah 7 sampai 10
Panjang batang : 0,6 m
Massa batang : 0,032 kg
I =1/12mL2 (dipusat)
I=1/3mL2 (diujung)
Perhitungan
1. Hitunglah momen inersia batang secara teori dengan sumbu putar melalui pusat
batang dan salah satu ujung persamaan, catat hasilnya pada tabel 4.2
2. Hitunglah momen inersia batang untuk sumbu putar dengan persamaan
(Ipercobaan) catat hasilnya pada tabel 4.2
3. Bandingkan hasil nomor 1 dengan hasil nomor 2, hitunglah kesalahan
relatifnya!
Hasil pengamatan

Tabel 4.1 Perioda padat pusat batang dan ujung batang


Sumbu Waktu 10 getaran T(s)
Putar t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 trata-rata
melalui 8,521 8,522 8,521 8,522 8,521 8,521 8,522 8,521 8,522 8,521 8,5214 0,8521
pusat 4
melalui 16,25 16,25 16,25 16,25 16,25 16,25 16,25 16,25 16,25 16,25 16,2556 1,6255
ujung 6 5 6 5 6 6 5 6 5 6 6

I percobaan
N
o Nama T0 I nol T(s) T2 T02 T2/T02 I
1 Pusat 0,3295 0,000166 0,85214 0,726143 0,10857 6,688228 0,000942682
2 Ujung 0,3295 0,000166 1,625560 2,642445 0,10857 24,33858 0,003867786

I teori
  Rumus massa L I
melalui pusat 1/12mL2 0,032 0,6 0,00096
ujung batang 1/3mL2 0,032 0,6 0,00384

Tabel 4.2 Momen Inersia

Iteori (kg
Sumbu Putar m2) T(s) Ipercobaan (kg m2) KSR
Melalui pusat 0,00096 1,2347 0.000942682 1.8040%
Melalui ujung 0,00384 1,8523 0.003867786 0.7236%
Pembahasan
Pada percobaan dilakukan untuk mengetahui besar momen inersia batangan jika sumbu putar
di pusat batang dan diujung batang. Untuk mengetahui besar momen inersia percobaan maka
dibutuhkan perioda batang baik pada saat sumbu putarnya di pusat batang ataupun di ujung
batang. Sehingga pada percobaan ini dilakukan pengulangan sebnayak 10 kali untuk mencari
waktu yang dibutuhkan batang untuk melakuakn 10 gerak bolak balik sehingga nantinya
didapatkan perioda nya. Setalah didapat kan periodanya maka momen inersia percobaan
xdapat dihitung dengan persamaan :

T2
I=
( )
T 20
−1 I 0

Dimana :
T = perioda benda (sekon)
T0 = periode lat momen inersia (sekon)
I0 = momen inersia diri alat (kg m2)
Dan didapatkan besar momen inersia batang dengan sumbu putar di pusat batang
adalah 0,000942682 kgm2 sedangkan besar momen inersia batang dengan sumbu
putar di ujung batang adalah 0,003867786 kgm2. Jika dicari kesalah relative antara
momen inersia teori dengan momen inersia percobaan dengan perbedaan sumbu
putar, maka didaptakan persentase kesalahan relative yaitu 1.8040% untuk momen
inersia batangan dengan sumbu putar di pusat batang dan 0.7236% untuk momen
inersia batangan dengan sumbu putar di ujung batang. Melihat hasil tersebut dapat
kita ketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara momen inersia
percobaan dengan teori.
Kesimpulan

1. Pada batangan juga memiliki prinsip yang sama dengan piringan dimana momen
T2
( )
inersia percobaan bisa tetap dihitung menggunakan persamaan I =
T 20
−1 I 0

2. Waktu yang dibutuhkan batang untuk melakukan osilasi semakin besar jika sumbu
putar berada diujung batang

Percobaan V
MOMEN INERSIA DUMBELL
Tujuan percobaan
1. Memahmi konsep momen inersia dumbell
2. Menentukan momen inersia dumbell
Alat-alat percobaan

 Alat momen ienersia


 Dumbell 1 set
 Neraca
 Penggaris
 Gerbang cahaya
 Time Counter AT-01

Penyusunan alat percobaan


Prosedur Percobaan
1. Timbang massa batang dan kedua beban!
2. Pasanglah batang pada alat momen ienrsia dengan memasukkan batang
tersebut pada lubang yang terdapat pada alat momen inersia
3. Atur batang tersbeut sheingga pusat massanya berada ditengah tengah alat
momen ienrsia! Kencangkan dengan baut yang terdapat pada alat momen
inersia
4. Masukkan kedua buah beban disetiap ujung batang, atur posisi batang, atur
posisi keduanya sehingga membentuk sebuah dumbell dengan panjang
lengan r =15 cm dari poros. Kunci kedua beban tersbeut menggunakanb
baut yang terdapat pada masing-masing beban. Catatlah jarak tersebut pada
tabel 5.1 kolom pertama!
5. Hubungkan gerbang cahaya dengan pencacah waktu AT-01
6. Hubungkan alat pencacah waktu dengan tegangan 220 V AC kemudian
nyalakan. Pilih fungsi cycle dengan menekan tombol function. Tekan
tombol Ch over sebanayk sepuluh kali untuk membatasi sepuluh getaran
yang akan teramati
7. Simpangkan piringan tersebut sbesar 180o kemudian lepaskan piringan
hingga berosilasi. Catat waktu yang ditunjukkan alat pencacah pewaktu
pada tabel 4.1 sebagai t1!
8. Tekan tombol function satu kali untuk menolakna nilai yang tampil di layar
9. Ulangi langkah 7 dan 8sebanayak 10 kali
10. Hitung waktu 10 getaran rata-rata,kemudian hitung perioda getarannya.
Catat hasilnya pada tabel 5.1
11. Lakukan langkah 5 sampai 10 untuk jarak r berikutnya yakni 20 cm dan 25
cm
Panjang batang : 0,6 m
Massa batang : 0,032 kg
Massa beban 1: 0,1 kg
Massa beban 2: 0,1 kg
Massa total : 0,2 kg
Perhitungan
1. Hitung r2 catat hasilnya pada tabel 5.2
2. Hitunglah momen inersia dumbell untuk setiap jarak catat hasilnya pada tabel
5.3
3. Buatlah grafik I terhadap r2
4. Hitunglah momen inersia dumbell dengan menghitung kemiringan grafik
tersebut!
5. Hitung kesalahan relatif terhadap massa hasil pengukuran
mperc−mukur
KSR = | mukur
x100% |
Hasil pengamatan

Tabel 5.1 perioda Dumbell


Waktu 10 getaran T(s)
r t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 trata-rata
0,2
5 28,14 28,02 28,58 27,32 27,47 27,71 28,28 28,05 27,96 27,99 27,952 2,7952
0,2 23,87 23,48 22,42 22,92 23,12 22,92 23,33 22,5 23,36 22,12 23,004 2,3004
0,1
5 17.47 17.47 17.47 17.47 17.48 17.47 17.47 17.47 17.48 17.48 17.473 1.7473

I Percobaan
N
o R(m) T0 Inol T(s) T2 T02 T2/T02 I
0,3295 0,0001657 2,7952 7,8131430 0,1085702 71,9639407 0,011760499
1 0,25 3 4 5 7
0,3295 0,0001657 2,30040 5,2918401 0,1085702 48,7411621 0,007911904
2 0,2 3 0 6 5 5
0,3295 0,0001657 1,8185 3,3069422 0,1085702 30,4590092 0,004495
3 0,15 3 5 5 6

I teori
R (m) Massa (kg) R2 (m2) I (kgm2)
0,25 0,2 0,0625 0,0125
0,2 0,2 0,04 0,008
0,15 0,2 0,0225 0,0045
Grafik Hubungan Momen Inersia terhadap Kuadrat
Jari-Jari
0.01400
Momen Inersia (kgm2)

Momen Inersia
0.01200 2 2
0.01000 f(x) = 0.18 x + 0 R (m ) (kgm2)
0.00800 R² = 1 0,0625
0.00600 0 0,011760499
0.00400 0,0400
0.00200
0.00000
0 0,0079114904
0.02000 0.03000 0.04000 0.05000 0.06000 0.07000 0,0225
r2 (m2) 0 0,004495

Kesalahan relative
jari-jari Iteori I percobaan KSR
0,25 m 0,0125 0,011760499 5,9160%
0,20 m 0,008 0,007911904 1,1012%
0,15 m 0,0045 0,004882094 8,4910%

Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan untuk mengetahui besar momen inersia pada dumbbell dan apa
saja yang mempengaruhi besar momen inersia dumbbell. Prosedur percobaan yang dilakukan
masih sama dengan mencari momen inersia pada batang yang melalui pusat batang akan
tetapi diletakkna dua buah beban di lengan kanan dan kiri batangan dengan jarak yang sama
terhadap pusat batang. Pada percobaan ini juga diperlu diketahui waktu yang dibutuhkan
dumbbell untuk melakukan gerak osilasi dan dilakuakn variasi jarak antara sumbu putar
dengan beban yaitu 0,25 m; 0,20 m dan 0,15 m. dan dilakukan pengulangan percobaan
sebanyak 10 kali. Setalah didapatkan periodenya maka momen inersia percobaa dapat
dihitung dengan persamaan:

T2
I=
( ) T 20
−1 I 0

Dimana :
T = perioda benda (sekon)
T0 = periode lat momen inersia (sekon)
I0 = momen inersia diri alat (kg m2)
Didapatkan besar momen inersia percobaan untuk jarak antara beban dengan sumbu putar
nya adalah 0,25 m sebesar 0,011760499 kgm2, untuk jarak antara beban dengan sumbu putar
nya adalah 0,20 m sebesar 0,007911904 kgm2 dan untuk jarak antara beban dengan sumbu
putar nya adalah 0,15 m sebesar 0,004495 kgm2. Jika kita perhatikan pada grafik hubungan
momen inersia dengan kuadrat jari-jari terlihat bahwa semakin kecil jari-jari maka semakin
kecil pula momen inersianya begitupun sebaliknya. Hal tersebut mengartikan semakin besar
jari-jari nya maka semakin tinggi tingkat kelembaman dumbbell.
Dan berdasarkan hasil hitung peresentase kesalahan relative antara momen inersia teori
dengan percobaan didapatkan persentase kesalahan relative untuk jari –jari 0,25 m adalah
5,9160%, untuk jari-jari 0,20 m adalah 1,1012% dan untuk jari-jari 0,15 m adalah 8,4910%.
Persentase yang didapatkan tidak lebih dari 10 % mengartikan bahwa data percobaan dapat
diterima.
Kesimpulan
1. Semakin besar jari-jari nya maka semakin besar momen inersia dumbbell
mengartikan semakin lembam dumbel
2. Momen inersia pada dumbel dipengaruhi oleh jari-jari dan massa benda. Momen
inersia pada dumbel merupakan penjumlahan 2 momen inersia lengan kanan dan
lengan kiri

LAMPIRAN Laporan Sementara


11
LAMPIRAN Foto Kegiatan

Gambar 1. Momen Inersia pada Silinder Berongga

Gambar 2. Momen Inersia pada Kerucut Pejal


Gambar 3. Momen Inersia pada Silinder Pejal 213

Gambar 4. Momen Inersia pada Silinder Pejal 174

Gambar 5. Momen Inersia pada Bola Pejal


Gambar 6. Momen Inersia pada Silinder Pejal

Gambar 7. Momen Inersia pada Piringan


Gambar 8. Momen Inersia pada Piringan

Gambar 9. Momen Inersia pada Piringan

Gambar 10. Momen Inersia pada Piringan

Gambar 11. Momen Inersia pada Piringan

Anda mungkin juga menyukai