Anda di halaman 1dari 11

Kesetimbangan benda tegar

A. PENGERTIAN KESTIMBANGAN BENDA TEGAR

Jika dilihat dari kata yang menyusunnya kesetimbangan benda tegar tersusun atas dua bagian,
yaitu kesetimbangan dan benda tegar. Kesetimbangan menunjukkan suatu keadaan yang berada
dalam kondisi setimbang atau seimbang. Sedangkan Benda tegar merupakan kata yang digunakan
untuk menunjukkan suatu benda yang bentuk atau geometrinya akan selalu tetap meskipun
diberikan gaya. Sehingga Dapat dikatakan bahwa suatu benda tegar akan mempertahankan
bentuknya dari pengaruh gaya. Hal inilah yang menyebabkan bentuknya selalu tetap meskipun
gaya telah diberikan kepadanya. Jika suatu benda tegar mengalami gerak translasi atau gerak rotasi
sekalipun, bentuknya tidak akan mengalami perubahan. Artinya, benda tegar memiliki bentuk
tetap. Beda tegar ini umumnya berbentuk padat. Beberapa cotoh benda yang dikategorikan
termasuk dalam benda tegar adalah seperti bola, kursi, meja dan lain-lain.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka Kesetimbangan Benda Tegar dapat diartikan sebagai
suatu benda yang berada dalam keadaan yang setimbang atau seimbang. Kesetimbangan benda
tegar merupakan suatu kedaan dimana momentum sebuah benda tegar bernilai nol. Nilai nol di
sini menunjukkan keadaan yang setimbang. Jika suatu benda tegar pada mulanya dalam kondisi
diam, maka benda tegar tersebut akan tetap diam (mempertahankan kondisinya). Akan tetapi jika
suatu benda tegar pada awalnya berada dalam kondisi begerak dan pergerakan tersebut memiliki
kecepatan konstan, maka benda tegar tersebut akan tetap megalami pergerakan dengan kecepatan
yang konstan.

Syarat Keseimbangan Benda Tegar


Syarat keseimbangan yang berlaku pada benda tegar adalah syarat keseimbangan translasi dan
rotasi. Adapun syarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut.

Jenis – Jenis Kesetimbangan Benda Tegar

Seperti yang kita ketahui bahwa benda dapat mengalami kesetimbangan seperti kesetimbangan
dinamis dan kesetimbangan statis.
1.Kesetimbangan Dinamis

Jika anda bayangkan reaksi yang hanya bisa dimiliki oleh reaktan untuk bisa memulai
rekasi di dalam hal ini reaktan yang awalnya hanya akan bereaksi antara satu sama lainnya dan
mulai untuk bisa menghasilkan produk, oleh karena itu konsentrasi reaktan lebih tinggi di awal,
pereaksi akan diubah menjadi sebuah produk.
Akan tetapi jika jumlah molekul produk meningkat maka produk akan dimulai masuk ke
molekul reaktan lagi akan tetapi karena jumlah molekul produk lebih sedikit jika dibandingkan
dengan molekul reaktan maka tingkat reaktan diubah menjadi produk lebih tinggi dari tingkat
produk yang diubah kembali menjadi sebuah reaktan.
Kesetimbagan dinamis dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu kesetimbagan translasi dan
kesetimbangan rotasi. yang disebut dengan kesetimbangan translasi ketika benda terjadi
pergerakan dengan linier Nol. (a = 0 ) sedangkan yang disebut dengan kesetimbangan Rotasi benda
bergerak pada keadaan sudut yang tetap. (α = 0 )

2.Kesetimbangan Statis

Di dalam kasus keseimbangan statis seperti yang ada di dalam keseimbangan dinamis
jumlah reaktan dan juga jumlah produk tetap sama akan tetapi reaksi tersebut sendiri telah datang
untuk bisa berhenti tanpa adanya reaktan lebih mengkonversi menjadi sebuah produk atau pun
sebaliknya.
Hal tersebut memberikan ide dari kondisi statis sesuai dengan namanya, seperti reaksi yang
dimulai dengan beberapa molekul reaktan dan juga beberapa molekul produk, setelah beberapa
waktu berlangsung reaksi akan bisa berhenti, hal ini menunjukkan jika komposisinya tetap sama
sebenarnya akan tetapi tanpa adanya susunan di dalam campuran.
Pada umumnya reaksi ireversibel bisa dianggap ke dalam kategori ini, karena tidak ada
perubahan lebih lanjut yang terjadi di dalam sistem, akan tetapi skenario ini mempunyai makna
yang bila diterapkan ke dalam arti mekanik dibandingkan dengan kimia.

Kesetimbangan ini pun dibagi menjadi 3 bagian

1. Keseimbangan stabil (mantap)

Keseimbangan stabil adalah kemampuan


suatu benda untuk kembali ke posisi semula
saat benda diberi gangguan. Gangguan
tersebut mengakibatkan posisi benda berubah
(pusat gravitasi O naik). Untuk lebih
jelasnya, perhatikan gambar berikut.
2. Keseimbangan labil (goyah) 3. Keseimbangan netral (indeferen)

Keseimbangan labil terjadi jika benda tidak Keseimbangan netral terjadi jika benda
bisa kembali ke posisi semula saat gangguan mendapatkan gangguan di mana pusat
pada benda dihilangkan. Gangguan yang gravitasi O pada benda tidak naik atau tidak
diberikan menyebabkan posisi benda turun. Akan tetapi, benda berada di posisinya
berubah (pusat gravitasi O turun). Untuk yang baru. Perhatikan gambar berikut.
lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.

Benda yang berada dalam keseimbangan stabil bisa mengalami gerak menggeser (translasi) atau
mengguling (rotasi) saat diberi gaya dari luar. Apa sih syarat benda dikatakan mengalami translasi
atau rotasi?

B. PERSAMAAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR


Kesetimbangan benda tegar merupakan suatu kedaan dimana momentum sebuah benda tegar
bernilai nol. Dalam perihal benda tegar terdapat beberapa persamaan. Persamaan tersebut adalah
sebagai berikut.

1. Momen Kopel

Momen kopel adalah pasangan gaya yang besarnya sama, tetapi berlawanan arah. Kopel yang
bekerja pada suatu benda akan menyebabkan terbentuknya momen kopel. Secara matematis,
momen kopel dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:

M = momen kopel (Nm);

F = gaya (N); dan

d = panjang lengan gaya (m).

Oleh karena memiliki besar dan arah, maka momen kopel termasuk dalam besaran vektor. Untuk
itu, Quipperian harus memperhatikan kecenderungan benda saat berputar. Cara termudahnya
dengan membuat perjanjian tanda seperti berikut.

1. Momen kopel bernilai negatif jika berputar searah putaran jarum jam.
2. Momen kopel bernilai positif jika berlawanan dengan arah putaran jarum jam.

Jika beberapa momen kopel bekerja pada suatu bidang, persamaannya menjadi:

2. Penguraian gaya
Dalam kesetimbangan benda tegar terdapat penguraian gaya-gaya yang dilihat berdasatrkan
sumbunya yaitu sumbu x dan sumbu y. Persamaan penguraian gaya tersebut adalah sebagai
berikut:

Keseimbangan Tiga Buah Gaya

Saat Quipperian menjumpai ada tiga buah gaya bekerja pada satu titik partikel dalam keadaan
seimbang, gunakan SUPER “Solusi Quipper” berikut.
Ilustrasi ketiga gaya ditunjukkan oleh gambar berikut.

Untuk mencari perbandingan gaya-gayanya, gunakan persamaan berikut.

3. Titik Berat

Pada prinsipnya, sebuah benda terdiri dari banyak partikel di mana setiap partikel memiliki
berat. Resultan seluruh berat partikel di dalam benda disebut sebagai berat benda. Berat benda
bekerja melalui satu titik tunggal yang disebut titik berat (titik gravitasi). Untuk benda yang
ukurannya tidak terlalu besar, titik berat hampir berimpit dengan pusat massanya. Pada benda tegar
di kenal titik berat. Salah satu contoh aplikasi titik berat adalah tim acrobat yang membentuk
piramid, lalu berjalan di atas tali yang terhubung dengan ketinggian 20 m.

Perhatikan ilustrasi berikut.

Adapun koordinat titik beratnya (w) dirumuskan sebagai berikut.


a. Titik berat benda berdimensi satu

Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Untuk benda homogen berbentuk garis, titik beratnya bisa dilihat di tabel berikut.

b. Titik berat benda berdimensi dua (luas)

Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Untuk benda homogen berbentuk bidang, titik beratnya bisa dilihat di tabel berikut.
c. Titik berat benda berdimensi tiga (volume)

Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Untuk benda homogen berbentuk ruang, titik beratnya bisa dilihat di tabel berikut.
C. APLIKASI KESETIMBANGAN BENDA TEGAR DI KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1) Pemikul Buah

Kesetimbangan adalah keadaan sistem atau benda tidak ada gaya atau tidak ada torsi yang
bekerja atau resultannya bernilai nol. Benda tegar didefinisikan sebagai benda yang tidak
mengalami perubahan bila diberi gaya luar dan torsi (t).Syarat kesetimbangan untuk benda yang
dianggap sebagai partikel adalah resultan gaya atau torsi yang bekerja pada benda tersebut sama
dengan nol (St = 0) dan benda dalam keadaan diam. Pada benda setimbang berlaku ∑Fx dan ∑y
= 0, serta ∑τ = 0. Sebagai contoh penerapan konsep kesetimbangan benda tegar, kami
menggunakan aplikasi kesetimbangan benda tegar pada seorang penjual Buah.

2) Pada Ayunan Yang Diam

Kesetimbangan merupakan keadaan sistem atau benda, tidak ada gaya atau torsi bekerja
atau resultannya nol. Benda tegar didefinisikan sebagai benda yang tidak mengalami
perubahan bila diberi gaya luar dan torsi ( = 0) dan benda dalam keadaan diam. Syarat
kesetimbangan untuk benda yang dianggap sebagai partikel adalah resultan gaya atau torsi yang
bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.
Aplikasi kesetimbangan benda tegar dapat diterapkan pada ayunan yang diam (tidak
sedang berayun) dari gambar tersebut dapat digambar sketsa ayunan beserta torsi dan gaya yang
bekerja di ayunan.
3) Pada Penjual Cobek

Yang dimaksud dengan kesetimbangan adalah keadaan system atau benda yang pengaruh
dan gaya torsi nol. Sedangkan benda tegar sendiri berarti ukuran dan bentuk benda tidak berubah
karena pengaruh gaya dan torsi. Pada benda setimbang berlaku ∑Fx dan ∑y = 0, serta ∑τ = 0.

4) Pada layar LCD gantung

Syarat suatu benda berada dalam keadaan setimbang adalah jika jumlah momen gaya atau torsi
sama dengan nol. Momen gaya atau torsi dilambangkan dengan simbol τ (baca: Tau) dengan satuan
Nm (baca: Newton meter). Torsi adalah tenaga putar, yaitu kemampuan gaya F untuk memutar
benda pada poros sejauh R.
Kesetimbangan artinya keadaan benda tidak ada gaya atau torsi yang bekerja atau
resultannya nol. Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan karena pengaruh gaya
dan torsi.

5) Pada Lampu Lalu Lintas

Seperti permasalahan yang akan kami bahas tentang lampu lalu lintas ini, ia termasuk dalam benda
tegar karena pengaruh gaya dan torsi sama dengan nol. Hal itu dapat di buktikan dari gambar
berikut ini. Yakni gaya berat dari W1 dan W0 disamakan oleh gaya dari fs dan gaya T ( tegang tali
). Gaya W1 dan W0¬ yang arahnya ke bawah searah jarum jam ( CW ) disamakan oleh gaya fs
dan gaya T yang arahnya keatas berlawanan jarum jam ( CCW ).

6) Jembatan kantilever

Jembatan kantilever adalah jembatan panjang yang mirip dengan jembatan sederhana yang
terbuat dari batang pohon atau lempengan batu, tetapi penyangganya berada di tengah. Pada
bagian-bagiannya terdapat kerangka keras dan kaku (terbuat dari besi atau baja). Bagian-bagian
kerangka pada jembatan kantilever ini meneruskan beban yang ditanggungnya ke ujung penyangga
jembatan melalui kombinasi antara tegangan dan regangan. Tegangan timbul akibat adanya
pasangan gaya yang arahnya menuju satu sama lain, sedangkan regangan ditimbulkan oleh
pasangan gaya yang arahnya saling berlawanan.
Kombinasi antara pasangan gaya yang berupa regangan dan tegangan, menyebabkan setiap
bagian jembatan yang berbentuk segitiga membagi berat beban jembatan secara sama rata
sehingga meningkatkan perbandingan antara kekuatan terhadap berat jembatan. Pada umumnya,
jembatan kantilever digunakan sebagai penghubung jalan yang jaraknya tidak terlalu jauh, karena
jembatan jenis ini hanya cocok untuk rentang jarak 200 m sampai dengan 400 m.

7) Jembatan lengkung

Jembatan lengkung adalah jembatan yang konstruksinya berbentuk busur setengah


lingkaran dan memiliki struktur ringan dan terbuka. Rentang maksimum yang dapat dicapai oleh
jembatan ini adalah sekitar 900 m. Pada jembatan lengkung ini, berat jembatan serta beban yang
ditanggung oleh jembatan (dari kendaraan dan orang yang melaluinya) merupakan gaya-gaya yang
saling berpasangan membentuk tekanan. Oleh karena itu, selain menggunakan baja, jembatan jenis
ini dapat menggunakan batuan-batuan sebagai material pembangunnya. Desain busur jembatan
menghasilkan sebuah gaya yang mengarah ke dalam dan ke luar pada dasar lengkungan busur.

8) Jembatan gantung

Jembatan gantung adalah jenis konstruksi jembatan yang menggunakan kabel-kabel baja
sebagai penggantungnya, dan terentang di antara menara-menara. Setiap ujung kabel-kabel
penggantung tersebut ditanamkan pada jangkar yang tertanam di pinggiran pantai. Jembatan
gantung menyangga bebannya dengan cara menyalurkan beban tersebut (dalam bentuk tekanan
oleh gaya-gaya) melalui kabel-kabel baja menuju menara penyangga. Kemudian, gaya tekan
tersebut diteruskan oleh menara penyangga ke tanah. Jembatan gantung ini memiliki perbandingan
antara kekuatan terhadap berat jembatan yang paling besar, jika dibandingkan dengan jenis
jembatan lainnya. Dalam benda tegar, ukuran benda tidak diabaikan. Sehingga gaya-gaya yang
bekerja pada benda hanya mungkin menyebabkan gerak translasi dan rotasi terhadap suatu poros.

Anda mungkin juga menyukai