Anda di halaman 1dari 11

DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Pernahkan Anda memikirkan sebab bangunan pencakar langit dapat berdiri


kokoh? Atau sebab jembatan tidak roboh walaupun di atasnya dilewati
bermacam-macam kendaraan yang berat? Atau sebab Anda dapat berdiri tegak?
Bangunan pencakar langit dapat berdiri kokoh, jembatan dapat bergantung kuat, atau
Anda dapat berdiri tegak disebabkan karena berada dalam keadaan seimbang.
Keseimbangan benda penting dipelajari karena banyak bidang ilmu yang
menerapkannya. Misalnya, bidang arsitek atau teknik sipil (merancang dan
mendesain rumah kokoh), bidang olahraga, (yudo, senam, dan tinju), dan bidang
medis atau terapi (kekuatan otot untuk menjaga keseimbangan tubuh). Sesuai hukum
I Newton, keseimbangan dapat Anda bedakan menjadi dua macam, yaitu
keseimbangan statis (keseimbangan benda ketika dalam keadaan diam) dan
keseimbangan dinamis (keseimbangan benda ketika bergerak dengan kecepatan
konstan). Pada bab ini Anda akan membahas keseimbangan statis yang terjadi pada
partikel maupun pada benda tegar.
Sebelum membahas tentang keseimbangan, terlebih dahulu Anda akan
dikenalkan jenis gerak yang diakibatkan oleh gaya yang berkaitan dengan konsep
keseimbangan benda. Misalnya, gerak tranlasi, rotasi, dan menggelinding. Gerak
translasi (geseran) merupakan gerak yang kedudukan pusat massa benda berubah
tapi tidak memiliki kecepatan sudut. Misalnya, meja yang digeser dan lemari yang
digeser. Gerak rotasi (berputar) merupakan gerak yang kedudukan pusat massa tetap
tapi memiliki kecepatan sudut. Misalnya, baling-baling yang berputar dan batu yang
diputar dengan seutas tali. Gerak rolling (menggelinding) atau mengalami gerak
translasi merupakan gerak yang kedudukan pusat massanya berubah dan memiliki
kecepatan sudut. Misalnya, kelereng atau bola yang menggelinding.
A. Kesetimbangan Partikel dan Gerak Translasi

Partikel merupakan ukuran benda terkecil, sehingga sering digambarkan


sebagai titik. Akibatnya, jika ada gaya yang bekerja pada partikel, maka gaya tepat
mengenai pada pusat massa benda. Oleh karena itu, partikel hanya mengalami gerak
translasi (menggeser). Gerak translasi merupakan gerak yang memenuhi hukum II
Newton. Jika partikel terletak pada bidang XY dan gaya-gaya yang bekerja

1
diuraikan dalam komponen sumbu X dan sumbu Y, maka syarat kesetimbangan

partikel dapat ditulis dan s .

Gambar 1. pengaruh 3 gaya pada partikel

Jika partikel pada gambar 1 dalam keadaan seimbang, maka berlaku persamaan
= 0.

Berdasarkan aturan sinus dalam segitiga, maka

Jika , maka

1. Hukum Newton Gerak Rotasi


a. Keseimbangan Benda Tegar

Di kelas X kalian telah belajar tentang hukum Newton. Masih ingat hukum I
Newton? Tentu saja masih. Jika benda dipengaruhi gaya yang jumlahnya nol F = 0
maka benda akan lembam atau seimbang translasi. Hukum I Newton di atas itulah
yang dapat dikembangkan untuk gerak rotasi. Jika suatu benda dipengaruhi momen
gaya yang jumlahnya nol ( = 0) maka benda tersebut akan seimbang rotasi. Kedua
syarat di atas itulah yang dapat digu- nakan untuk menjelaskan mengapa sebuah
benda tegar itu seimbang. Sebuah benda tegar akan seimbang jika memenuhi keadaan

syarat di atas. Berarti berlaku syarat dan .

2
Contoh soal :

1. Perhatikan gambar berikut!

Sebuah papan panjangnya 2 m diberi penopang tiap-tiap ujungnya seperti pada


Gambar di atas. Massa papan 10 kg. Pada jarak 50 cm dari penopang B diletakkan
beban 80 N. Jika sistem dalam keadaan seimbang maka tentu- kan gaya tekan normal
yang bekerja di titik A dan B!

Acuan titik A
Momen gaya yang bekerja dari titik A
.

Nilai NA dapat ditentukan dari syarat

NA + NB – WAB – W = 0

NA + 110 – 100 – 80 = 0
NA = 70 N

Jadi, gaya tekan normal di titik A adalah 70 N dan gaya tekan di titik B adalah 110 N.

2. Gerak Rotasi

3
Kalian sudah belajar tentang keadaan benda yang memiliki resultan momen
gaya nol, yaitu ben- danya akan setimbang rotasi. Bagaimana jika resultan tidak nol?
Jawabannya harus kalian hubungkan hukum II Newton.

Pada hukum II Newton di kelas X, telah kalian pelajari untuk gerak translasi. Jika
benda dipengaruhi gaya yang tidak nol maka benda itu akan mengalami percepatan.

Apabila hukum II Newton ini kalian terapkan pada gerak rotasi maka saat benda
bekerja momen gaya yang tidak bekerja momen gaya yang tidak nol maka bendanya
akan bergerak rotasi dipercepat.

Dari penjelasan di atas dapat dibuat simpulan hukum II Newton pada gerak translasi
dan rotasi sebagai berikut:

Pahamilah persamaan di atas pada contoh berikut.


1) Sistem benda

Sistem benda adalah gabungan beberapa benda yang mengalami gerak secara
bersama-sama. Pada sistem benda bab ini dapat merupakan gabungan gerak translasi
dan rotasi. Contohnya adalah sistem katrol dengan massa tidak diabaikan. Perhatikan
contoh berikut

4
Balok A 2 kg berada di atas meja licin dihubungkan tali dengan balok B 3 kg melalui
katrol sehingga dapat menggantung seperti pada Gambar 6.10(a). Jika massa katrol
sebesar 2 kg dan jari-jari 10 cm maka tentukan

a. percepatan benda A dan B,

b. percepatan sudut katrol,

c. tegangan tali TA dan TB!

Jawab:

mA = 3 kg maka W = 30 N

katrol, k =

mk = 2 kg
a. Percepatan balok/benda A dan B
Benda A dan B bergerak lurus (translasi) dan katrol bergerak rotasi sehingga
dapat ditentukan percepatannya sesuai pada gambar (b)
Sistem benda dan gaya – gaya yang bekerja

 Katrol berotasi

Subtitusi TA dan TB dapat diperoleh:

a = 5 m/s2

N
N

5
Jadi percepatan benda A dan B adalah 5 m/s2 , percepatan sudut katrol = 50 rad/s2 ,
tegangan tali A = 10 N, dan tegangan tali B = 15 N.

3. Titik Berat
Pernahkah kalian meletakkan pensil atau penggaris di atas jari-jari seperti
pada gambar di bawah? Cobalah sekarang. Dimanakah letaknya agar bisa seimbang?
Tentu kalian bisa memperkirakan bahwa tempatnya ada di tengah-tengahnya. Titik
tepat di atas jari-jari kalian itulah yang merupakan titik berat batang pensil atau
penggaris. Berarti apakah titik berat itu? Dengan memperhatikan contoh itu maka titik
berat dapat didefinisikan sebagai titik tempat keseimbangan gaya berat.

Dari definisi di atas maka letak titik berat dapat ditentukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut.

a. Bangun dan bidang simetris homogen

Untuk bangun atau bidang simetris dan homogen titik beratnya berada pada titik
perpotongan sumbu si- metrinya. Contohnya : bujur sangkar, balok kubus dan
bola.

b. Bangun atau bidang lancip

Untuk benda ini titik beratnya dapat ditentukan dengan digantung benang
beberapa kali, titik potong garis-garis benang (garis berat) itulah yang merupakan
titik beratnya. Dari hasil tersebut ternyata dapat diketahui kesamaannya seperti
berikut.

c. Bagian bola dan lingkaran

Untuk bagian bola yaitu setengah bola pejal dan bagian lingkaran yaitu setengah
lingkaran dapat kalian lihat pada gambar
4. Menentukan titik berat benda dari gabungan beberapa benda

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa setiap benda terdiri atas partikel- partikel yang
masing-masing memiliki gaya berat. Semua gaya berat ini dapat dianggap sejajar satu
sama lain. Berdasarkan cara penentuan koordinat titik tangkap gaya resultan,
koordinat titik berat-titik berat benda dapat ditentukan sebagai berikut.

6
Mengingat gaya berat w = m g sedangkan nilai g tergantung pada posisi benda dalam
medan gravitasi, maka sebenarnya titik berat benda tidak sama dengan pusat massa.
Namun, hampir semua persoalan mekanika hanya menyangkut benda-benda
berukuran kecil dibandingkan jarak yang dapat memberikan perubahan nilai g yang
signifikan. Oleh karena itu, nilai g dapat dianggap seragam atau sama pada seluruh
bagian benda. Akibatnya, titik pusat massa juga dapat dianggap sebagai satu titik
yang sama. Koordinat titik pusat massa (Xpm, Ypm) dapat Anda turunkan dari
koordinat titik berat
benda.

Untuk menentukan titik berat benda dua dimensi dapat dilihat pada rumus matematis
berikut.

Sedangkan untuk menentukan letak titik berat benda tiga dimensi , dapat diperoleh
dengan menggunakan rumus matematis berikut.

Keterangan : m = massa benda (kg), W = berat benda (N), A = luas benda (m2),

V = volume
benda (m3)

Berikut titik
berat
beberapa
benda
khusus.

7
8
5. Macam – Macam Keseimbangan
Keseimbangan translasi adalah keseimbangan yang dialami benda ketika
bergerak dengan kecepatan linear konstan (v konstan) atau tidak mengalami
perubahan linear (a = 0). Keseimbangan rotasi adalah keseimbangan yang dialami
benda ketika bergerak dengan kecepatan sudut konstan ( + konstan) atau tidak
mengalami percepatan sudut ( α = 0).
Jika sebuah benda yang berada dalam keadaan seimbang stabil dipengaruhi
oleh gaya luar, maka benda tersebut mengalami gerak translasi (menggeser) dan
gerak rotasi (menggelinding). Gerak translasi (menggeser) disebabkan oleh gaya,
sedangkan gerak rotasi (mengguling) disebabkan oleh momen gaya. Berdasarkan
kedudukan titik beratnya, keseimbangan benda ketika dalam keadaan diam
(keseimbangan statis) dikelompokkan menjadi tiga, yaitu keseimbangan stabil,
keseimbangan labil, dan keseimbangan indeferen.
1. Keseimbangan Stabil

Keseimbangan stabil adalah keseimbangan yang dialami benda di mana apabila


dipengaruhi oleh gaya atau gangguan kecil benda tersebut akan segera ke posisi
keseim- bangan semula. Gambar berikut menunjukkan sebuah kelereng yang
ditempatkan dalam bidang cekung. Ketika diberi gangguan kecil dan kemudian
dihilangkan maka kelereng akan kembali ke posisi semula. Keseimbangan stabil
ditandai oleh adanya kenaikan titik benda jika dipengaruhi suatu gaya.

2. Keseimbangan Labil
Keseimbangan labil adalah keseimbangan yang dialami benda yang apabila
diberikan sedikit gangguan benda tersebut tidak bisa kembali ke posisi
keseimbangan semula. Misal sebuah kelereng yang ditempatkan di atas bidang
cembung. Ketika diberi gangguan kecil dan kemudian dihilangkan, kelereng tidak
akan pernah kembali ke posisi awalnya. Keseimbangan labil ditandai oleh adanya
penurunan titik berat benda jika dipengaruhi suatu gaya.

9
3. Keseimbangan Indiferen
Keseimbangan indeferen atau netral adalah keseimbangan yang dialami benda
yang apabila diberikan sedikit gangguan benda tersebut tidak mengalami
perubahan titik berat benda.
Contohnya apanila sebuah kelereng yang ditempatkan di atas sebuah bidang datar.
Ketika diberi gangguan kecil dan kemudian dihilangkan, kelereng akan kembali
diam pada kedudukan yang berbeda. Keseimbangan netral ditandai oleh tidak
adanya perubahan pasti titik berat jika dipengaruhi suatu gaya.

10
11

Anda mungkin juga menyukai