Kesetimbangan benda tegar merupakan salah satu materi dalam pembelajaran Fisika
dan kimia di Sekolah Menengah Atas. Kesetimbangan benda tegar berkaitan erat dengan
yang namanya momentum. Jika dilihat dari kata yang menyusunnya kesetimbangan benda
tegar tersusun atas dua bagian, yaitu kesetimbangan dan benda tegar. Kesetimbangan
menunjukkan suatu keadaan yang berada dalam kondisi setimbang atau seimbang.
Sedangkan Benda tegar merupakan kata yang digunakan untuk menunjukkan suatu benda
yang bentuk atau geometrinya akan selalu tetap meskipun diberikan gaya. Sehingga Dapat
dikatakann bahwa sutatu benda tegar akan mempertahan bentuknya dari pengaruh gaya.
Hal inilah yang menyebabkan bentuknya selalu tetap meskipun gaya telah diberikan
kepadanya. Jika suatu benda tegar mengalami gerak translasi atau gerak rotasi sekalipun,
bentuknya tidak akan mengalami perubahan. Artiya, benda tegar memiliki bentuk tetap.
Beda tegar ini umumnya berbentuk padat. Beberapa cotoh benda yang dikategorikan
termasuk dalam benda tegar adalah seperti bola, kursi, meja dan lain-lain.
Total gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol (ΣF=0)
Total momen gaya (torsi) yang bekerja pada benda sama dengan nol (Στ=0)
Dalam perihal benda tegar terdapat beberapa persamaan. Persamaan tersebut adalah
sebagai berikut.
3. Gaya gesek
Persamaan yang digunakan untuk menentukan gaya gesek adalah sebagai berikut:
Dengan:
μ = koefesien gesek
4. Gaya berat
W = m.g
Dengan:
W = berat suatu benda (N)
1. Kesetimbangan stabil
Kesetimbangan stabil merupakan suatu kesetimbangan yang dialami benda tegar
dimana jika gangguan kecil atau gaya diberikan pada benda tersebut kemudian
dihilangkan, maka benda akan kembali ke kedudukan seimbangnya semula.
F
O
2. Kesetimbangan labil
Kesetibangan labil merupakan suatu kesetimbangan yang dialami benda tegar, jika
gangguan kecil atau gaya diberikan pada benda tersebut kemudian dihilangkan, maka
benda tidak kembali ke kedudukan seimbangnya semula, bahkan meninggalkan
gangguan tersebut.
F
O
Benda dalam keadaan kesetimbangan stabil yang dapat mengalami gerak menggeser
(translasi) atau mengguling (rotasi) saat diberi gaya dari luar. Syarat benda dikatakan
mengalami translasi atau rotasi adalah sebagai berikut:
F
O
1. Sebuah batang homogen 100N dipakai sebagai tuas. Dimanakah seharusnya dipasang
penyangga agar bebas 500N pada ujung yang satu dapat diimbangi dengan beban 200N pada
ujung yang lain? Carilah beban pada penyangganya
Diketahui
W = 100N
F1 = 500N
F2 = 200N
Dijawab:
∑τ = 0
x 200 sin (900) + (x-L/2) 100 sin (900) – (L-x) 500 sin (900) = 0
200x + 100x – 50L – 500L + 500x = 0
x = 0.69L dari ujung kiri
∑Fy = 0
S-200N – 100N – 500N = 0
S = 800N
D. Momen Kopel
Momen kopel adalah pasangan gaya yang besarnya sama, tetapi berlawanan arah.
Kopel yang bekerja pada suatu benda akan menyebabkan terbentuknya momen kopel.
Secara matematis, momen kopel dirumuskan sebagai berikut:
M= Fxd
Oleh karena memiliki besar dan arah, maka momen kopel termasuk dalam besaran
vektor. Untuk itu, Quipperian harus memperhatikan kecenderungan benda saat
berputar.
Cara termudahnya dengan membuat perjanjian tanda seperti berikut.
1. Momen kopel bernilai negatife jika berputar searah putaran jarum jam.
2. Momen kopel bernilai positif jika berlawanan dengan arah putaran jarum
jam. Jika beberapa momen kopel bekerja pada suatu bidang, persamaannya menjadi:
M=M1+M2+M3+…+Mn