Anda di halaman 1dari 7

HANDOUT KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Sekolah : SMA Negeri 2 Gowa

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/I

Nama Guru : Muhajirin Makkawaru

Indikator
1. Menjelaskan pengertian kesetimbangan benda tegar.
2. Menjelaskan penerapan kesetimbangan benda titik, benda tegar dengan menggunakan
resultan gaya dan momen gaya.

Tujuan

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kesetimbangan benda tegar setelah membaca
referensi dari handout dengan seksama
2. Peserta didik dapat membedakan jenis-jenis kesetimbangan benda tegar melalui penjelasan
dari guru dengan baik.
3. Peserta didik dapat menerapkan keseimbangan benda titik, benda tegar dalam
menyelesaikan soal menggunakan reusltan daya dan momen gaya dengan baik

Materi
Kesetimbangan Benda Tegar
Sebuah partikel dikatakan dalam keadaan setimbang jika partikel tersebut tidak mengalami
percepatan, artinya jumlah vektor dari gaya-gaya yang bekerja pada partikel tersebut adalah
nol.

Partikel merupakan ukuran benda terkecil, sehingga sering digambarkan sebagai titik.
Akibatnya, jika ada gaya yang bekerja pada partikel, maka gaya tepat mengenai pada pusat
massa benda. Oleh karena itu, partikel hanya mengalami gerak translasi (menggeser). Gerak
translasi merupakan gerak yang memenuhi hukum II Newton. Jika partikel terletak pada
bidang XY dan gaya-gaya yang bekerja diuraikan dalam komponen sumbu X dan sumbu Y,
maka syarat kesetimbangan partikel dapat ditulis ∑ Fx=0 dan ∑ Fy=0 .

Gambar 1. Pengaruh tiga gaya pada partikel

Banyak persoalan yang berhubungan dengan keseimbangan partikel akibat pengaruh tiga
buah gaya. Untuk menye lesaikannya, Anda dapat menggunakan syarat keseimbangan.
Secara sederhana Anda juga dapat menggunakan aturan sinus dalam segitiga.
Perhatikan Gambar 2.1 berikut!
Jika partikel pada Gambar 2.1 dalam keadaan seimbang, maka berlaku persamaan F1 + F2 +
F3 = 0. Berdasarkan aturan sinus dalam segitiga, diperoleh persamaan

Gambar 2. Aturan sinus segitiga pada benda yang mengalami kesetimbangan oleh tiga gaya
Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat pengaruh gaya
atau momen gaya. Benda tegar dapat mengalami dua macam gerakan, yaitu translasi dan
rotasi. Sebenarnya benda tegar hanyalah suatu model idealisasi. Karena pada dasarnya semua
benda akan mengalami perubahan bentuk apabila dipengaruhi oleh suatu gaya atau momen
gaya. Namun, karena perubahannya sangat kecil, pengaruhnya terhadap keseimbangan statis
dapat diabaikan.
Apabila partikel hanya mengalami gerak translasi, maka benda tegar mengalami gerak
translasi dan gerak rotasi. Benda tegar mengalami keseimbangan translasi jika resultan gaya
yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol. Benda tersebut tidak mengalami
kecepatan sudut ( ω= 0), melainkan hanya bergerak dengan kecepatan tetap v.
Kesetimbangan benda tegar adalah keadaan suatu partikel ketika tidak bergerak secara
translasi maupun rotasi, karena resultan gaya dan momen gaya sebesar nol.
Jenis-jenis kesetimbangan
Keseimbangan translasi adalah keseimbangan yang dialami benda ketika bergerak dengan
kecepatan linear konstan (v konstan) atau tidak mengalami perubahan linear (a = 0).
Keseimbangan rotasi adalah keseimbangan yang dialami benda ketika bergerak dengan
kecepatan sudut konstan ( konstan) atau tidak mengalami percepatan sudut (a = 0).
Jika sebuah benda yang berada dalam keadaan seimbang stabil dipengaruhi oleh gaya luar,
maka benda tersebut mengalami gerak translasi (menggeser) dan gerak rotasi
(menggelinding). Gerak translasi (menggeser) disebabkan oleh gaya, sedangkan gerak rotasi
(mengguling) disebabkan oleh momen gaya. Oleh karena itu, Anda dapat menyatakan syarat-
syarat kapan suatu benda akan menggeser, menggulung, atau menggelinding (menggeser
dan menggelinding).
a. Syarat benda menggeser adalah ∑ Fx ≠ 0 dan ∑ τ=0
b. Syarat benda mengguling adalah ∑ Fx=0 dan ∑ τ ≠ 0
c. Syarat benda menggelinding adalah ∑ Fx ≠ 0 dan ∑ τ ≠ 0
Berdasarkan kedudukan titik beratnya, keseimbangan benda ketika dalam keadaan diam
(keseimbangan statis) dikelompokkan menjadi tiga, yaitu keseimbangan stabil, keseimbangan
labil, dan keseimbangan indeferen.

Tabel 1. Perbedaan jenis-jenis kesetimbangan benda tegar

1. Kesetimbangan Stabil
Keseimbangan stabil adalah keseimbangan yang dialami benda di mana apabila
dipengaruhi oleh gaya atau gangguan kecil benda tersebut akan segera ke posisi
keseimbangan semula.
Gambar 3. Kesetimbangan stabil

Gambar 3. menunjukkan sebuah kelereng yang ditempatkan dalam bidang cekung. Ketika
diberi gangguan kecil dan kemudian dihilangkan, kelereng akan kembali ke posisi semula.
Keseimbangan stabil ditandai oleh adanya kenaikan titik benda jikadipengaruhi suatu
gaya.

2. Kesetimbangan Labil
Keseimbangan labil adalah keseimbangan yang dialami benda yang apabila diberikan
sedikit gangguan benda tersebut tidak bisa kembali ke posisi keseimbangan semula.

Gambar 4. Kesetimbangan labil

Pada Gambar 4. menunjukkan sebuah kelereng yang ditempatkan di atas bidang cembung.
Ketika diberi gangguan kecil dan kemudian dihilangkan, kelereng tidak akan pernah
kembali ke posisi awalnya. Keseimbangan labil ditandai oleh adanya penurunan titik berat
benda jika dipengaruhi suatu gaya.

3. Kesetimbangan Indeferen
Keseimbangan indeferen atau netral adalah keseimbangan yang dialami benda yang
apabila diberikan sedikit gangguan benda tersebut tidak mengalami perubahan titik berat
benda.

Gambar 5. Kesetimbangan indeferen


Pada Gambar 6.16 menunjukkan sebuah kelereng yang ditempatkan di atas sebuah bidang
datar. Ketika diberi gangguan kecil dan kemudian dihilangkan, kelereng akan kembali
diam pada kedudukan yang berbeda. Keseimbangan netral ditandai oleh tidak adanya
perubahan pasti titik berat jika dipengaruhi suatu gaya.

Contoh

Sebuah batang AD homogen 4 m diletakkan di atas penyangga A dan D dalam keadaan


setimbang sesuai diagram diatas. Tentukan gaya ke atas yang dilakukan masing-masing
penyangga, jika C merupakan titik berat benda!
Jawab:
ΣτD = 0
0 = -(FA. AD) +(F.BD sin30) -(W. CD)
0 = -(FA. 4) +(10. 3. 0,5) -(30. 2)
0 = -4.FA + 15 – 60
4FA = -45
FA = -11,25 N
ΣτA = 0
0 = (FD. AD) –(W. AC) -
(F.AB sin30)
0 = (FD. 4) -(30. 2) -(10. 1. 0,5)
0 = 4.FD – 60 -5
4FD = 65
FD = 16,25 N

DAFTAR PUSTAKA
Indrajit, D. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Fisika 2. Pusat Perbukuan. Jakarta.

materi78.co.nr. 2013. Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan. URL:


https://materi78.files.wordpress.com. Diakses tanggal 4 Juli 2020.

Nurachmandani, S. 2009. Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Pusat Perbukuan. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai