Anda di halaman 1dari 11

KESEIMBANGAN

BENDA TEGAR Kelompok 6


- Ahmad fatih - Naufal afandi
- Dhiya izzatunnisa - Raisita muthia g
- Nayara zia aqeela - Edrien omardi
Pengertian Benda Tegar Syarat Keseimbangan Benda Tegar

Benda tegar adalah suatu benda yang


Keseimbangan benda tegar adalah kondisi di mana
bentuknya tidak berubah saat diberi gaya
momentum suatu benda bernilai nol. Artinya, jika
dari luar. Benda dianggap sebagai suatu titik
awalnya suatu benda diam, benda tersebut akan
materi yang ukurannya bisa diabaikan. Hal
cenderung untuk diam.
itu berlaku jika benda dimasukkan dalam
sistem partikel. Itulah mengapa, semua gaya
Syarat keseimbangan yang berlaku pada benda tegar
yang bekerja pada benda tersebut hanya
adalah syarat keseimbangan translasi dan rotasi.
dianggap bekerja pada titik materi yang
Adapun syarat yang harus dipenuhi adalah sebagai
menyebabkan terjadinya gerak translasi (∑F =
berikut.
0)
1. Keseimbangan Stabil (Mantap)
Keseimbangan stabil adalah kemampuan suatu benda
untuk kembali ke posisi semula saat benda diberi
gangguan. Gangguan tersebut mengakibatkan posisi
benda berubah (pusat gravitasi O naik). Untuk lebih
jelasnya, perhatikan gambar berikut.

2. Keseimbangan Labil (Goyah)


Macam Macam Keseimbangan labil terjadi jika benda tidak bisa
kembali ke posisi semula saat gangguan pada benda
dihilangkan. Gangguan yang diberikan menyebabkan

Keseimbangan posisi benda berubah (pusat gravitasi O turun). Untuk


lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.

3. Keseimbangan Netral (Indeferen)


Keseimbangan netral terjadi jika benda
mendapatkan gangguan di mana pusat gravitasi
O pada benda tidak naik atau tidak turun. Akan
tetapi, benda berada di posisinya yang baru.
Perhatikan gambar berikut.
Momen Kopel
Momen kopel adalah pasangan gaya yang besarnya sama, tetapi
berlawanan arah. Kopel yang bekerja pada suatu benda akan
menyebabkan terbentuknya momen kopel. Secara matematis, momen
kopel dirumuskan sebagai berikut.Keterangan:M = momen kopel (Nm);F =
gaya (N); dand = panjang lengan gaya (m).Oleh karena memiliki besar dan
arah, maka momen kopel termasuk dalam besaran vektor. Untuk itu,
Quipperian harus memperhatikan kecenderungan benda saat berputar.
Cara termudahnya dengan membuat perjanjian tanda seperti
berikut.Momen kopel bernilai negatif jika berputar searah putaran jarum
jam.Momen kopel bernilai positif jika berlawanan dengan arah putaran
jarum jam.Jika beberapa momen kopel bekerja pada suatu bidang,
persamaannya menjadi:
1. Titik Berat
Pada prinsipnya, sebuah benda terdiri dari banyak partikel di mana
setiap partikel memiliki berat. Resultan seluruh berat partikel di
dalam benda disebut sebagai berat benda. Berat benda bekerja
melalui satu titik tunggal yang disebut titik berat (titik gravitasi).
Untuk benda yang ukurannya tidak terlalu besar, titik berat hampir
berimpit dengan pusat massanya. Perhatikan ilustrasi berikut.

2. Keseimbangan Labil (Goyah)


Keseimbangan Keseimbangan labil terjadi jika benda tidak bisa
kembali ke posisi semula saat gangguan pada benda

Tiga Buah Gaya


dihilangkan. Gangguan yang diberikan menyebabkan
posisi benda berubah (pusat gravitasi O turun). Untuk
lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.

3. Keseimbangan Netral (Indeferen)


Keseimbangan netral terjadi jika benda
mendapatkan gangguan di mana pusat gravitasi
O pada benda tidak naik atau tidak turun. Akan
tetapi, benda berada di posisinya yang baru.
Perhatikan gambar berikut.
Keseimbangan Tiga Buah Gaya
1. Titik berat benda berdimensi satu
Keseimbangan Tiga Buah Gaya
2. Titik Berat Benda Berdimensi dua (Luas)
Contoh soal
Dan
pembahasan
Suatu sistem dirangkai seperti gambar di
samping. Jika sistem dalam keadaan
setimbang, maka besarnya gaya F adalah …

penyelesaian

Pembahasan:Dari sistem diatas,


berlaku syarat kesetimbangan benda
tegar, sehingga:
Sistem pada gambar berada dalam keadaan
setimbang. Berat balok A adalah 600 N dan
koefisien gesek statis antara balok A dan meja
adalah 0,2. Berat balok B adalah . . .

penyelesaian
Batang homogen 100N dipakai sebagai tuas. Lihat
gambar dibawah. Dimanakah harus dipasang
penyangga agar beban 500N pada ujung yang satu
dapat diimbangi dengan beban 200N pada ujung penyelesaian
yang lain? Carilah beban pada penyangga.

Diketahui
W = 100N
F1 = 500NF2200
N=200N
Penyelesaian
n∑τ = 0
x 200 sin (900) + (x-L/2) 100 sin (900) – (L-x)
500 sin (900) = 0
200x + 100x – 50L – 500L + 500x = 0
x = 0.69L dari ujung kiri
Beban S yang menekan pada penyangga
dapat dihitung dengan persamaan :
∑Fy = 0
S-200N – 100N – 500N = 0
S = 800N

Anda mungkin juga menyukai