Anda di halaman 1dari 32

“ FISIKA MEKANIKA

✘ KELOMPOK
✘ AZRO
✘ VINCENT
✘ ALFIAN
✘ GLEN
✘ FEBIANA
Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda Tegar

Kesetimbangan benda tegar adalah kondisi dimana momentum benda tegar


sama dengan nol. Artinya jika awalnya benda tegar tersebut diam, maka ia
akan tetap diam. Namun jika awalnya benda tegar tersebut bergerak dengan
kecepatan konstan, maka ia akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan.

Sedangkan benda tegar sendiri adalah benda yang bentuknya (geometrinya)


akan selalu tetap sekalipun dikenakan gaya. Jadi sekalipun dia bergerak
translasi atau rotasi bentuknya tidak akan berubah, contohnya meja, kursi,
bola, dll.
Syarat Keseimbangan Benda Tegar

1. syarat keseimbangan yang berlaku pada benda tegar adalah syarat


keseimbangan translasi dan rotasi. adapun syarat yang harus dipenuhi
adalah sebagai berikut.
Macam-macam Keseimbangan Benda Tegar
Berdasarkan kemampuanbenda untuk kembali ke posisi semula,
keseimbangan benda tegar dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Keseimbangan stabil (mantap)
Keseimbangan stabil adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke
posisi semula saat benda diberi gangguan. Gangguan tersebut
mengakibatkan posisi benda berubah (pusat gravitasi O naik).
2. Keseimbangan labil (goyah)
Keseimbangan labil terjadi jika benda tidak bisa kembali ke posisi semula
saat gangguan pada benda dihilangkan. Gangguan yang diberikan
menyebabkan posisi benda berubah (pusat gravitasi O turun).
3. Keseimbangan netral (indeferen)
Keseimbangan netral terjadi jika benda mendapatkan gangguan di mana
pusat gravitasi O pada benda tidak naik atau tidak turun. Akan tetapi, benda
berada di posisinya yang baru.
✘ syarat benda dikatakan mengalami translasi atau
rotasi?
Momen Kopel
Momen kopel adalah pasangan gaya yang besarnya sama, tetapi berlawanan
arah. Kopel yang bekerja pada suatu benda akan menyebabkan terbentuknya
momen kopel. Secara matematis, momen kopel dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
M = momen kopel (Nm);
F = gaya (N); dan
d = panjang lengan gaya (m).
Keseimbangan Tiga Buah Gaya
Ilustrasi ketiga gaya ditunjukkan oleh gambar berikut.

Untuk mencari perbandingan gaya-gayanya, gunakan persamaan berikut.


TitikBerat
Pada prinsipnya, sebuah benda terdiri dari banyak partikel di mana setiap partikel
memiliki berat. Resultan seluruh berat partikel di dalam benda disebut sebagai berat
benda. Berat benda bekerja melalui satu titik tunggal yang disebut titik berat (titik
gravitasi). Untuk benda yang ukurannya tidak terlalu besar, titik berat hampir
berimpit dengan pusat massanya. Perhatikan ilustrasi berikut.

Adapun koordinat titik beratnya (w)


dirumuskan sebagai berikut.
1. Titik berat benda berdimensi satu
Secara matematis, dirumuskan sebagai
berikut :

• Untuk benda
homogen
berbentuk
garis, titik
beratnya bisa
dilihat di tabel
berikut :
2. Titik berat benda berdimensi dua
(luas)
Secara matematis, dirumuskan sebagai
berikut.

• Untuk benda
homogen
berbentuk
bidang, titik
beratnya bisa
dilihat di tabel
berikut.
3. Titik berat benda berdimensi tiga (volume)
Secara matematis, dirumuskan sebagai
berikut.

• Untuk benda
homogen
berbentuk
ruang, titik
beratnya bisa
dilihat di tabel
berikut.
lanjutan
Elastisitas
Dalam pembahasan sebelumnya, benda yang
mendapatkan gaya diidealkan sebagai benda tegar, tidak
mengalami perubahan bentuk bila mendapat gaya.
Sesungguhnya benda mengalami perubahan bentuk saat
mendapatkan gaya. Pada bagian ini akan dibahas
tentang hubungan perubahan bentuk tersebut dengan
gaya yang menyebabkannya.
ELASTISITAS adalah sifat suatu benda untuk kembali ke
bentuk awal segera setelah gaya yang mengenai benda
tersebut dihilangkan. Benda yang dapat kembali ke bentuk
semula setelah gaya yang mengenainya dihilangkan disebut
benda elastis. Ketika Anda menarik pegas hingga
bertambah panjang, pegas akan segera kembali ke ukuran
semula setelah gaya tarik tersebut dihilangkan. Sebaliknya,
benda yang tidak dapat kembali ke bentuk semula setelah
gaya yang mengenainya dihilangkan disebut benda plastis.
Contoh benda plastis antara lain plastisin, lumpur, dan tanah
liat. Besaran-besaran yang berhubungan dengan sifat
elastisitas benda antara lain sebagai berikut.
a. Tegangan (δ)
Tegangan adalah besamya gaya yang bekerja pada suatu
benda pada luas penampang tertentu. Secara matematis,
tegangan dirumuskan sebagai berikut.
B. REGANGAN (e)
Regangan adalah perubahan relatif ukuran benda yang mengalami
tegangan. Regangan dihitung dengan cara membanding- kan
pertambahan panjang suatu benda terhadap panjang awalnya.
Secara matematis, regangan dirumuskan sebagai berikut.
C. Modulus Elastisits (Modulus Young)
Modulus Young adalah besamya gaya yang bekerja pada luas
penampang tertentu untuk meregangkan benda. Dengan kata
lain, mddulus Young merupakan perbandingan antara tegangan
dan regangan pada benda. Nilai modulus Young menunjukkan
tingkat elastisitas suatu benda. Semakin besar nilai modulus
Young, semakin besar pula tegangan yang diperlukan untuk
meregangkan benda. Modulus Young dirumuskan sebagai
berikut.
D. Batas Elastis
Sifat elastisitas benda memiliki batas sampai pada suatu besar gaya
tertentu. Apabila gaya yang diberikan lebih kecil daripada batas
elastisitas, benda akan kembali ke bentuk semula ketika gayp
tersebut dihilangkan. Akan tetapi, apabila gaya yang diberikan
lebih besar daripada batas elastisitas benda, benda tidak dapat
kembali ke bentuk sem,ula. Benda secara permanen berubah
bentuk.
CONTOH SOAL
1. Suatu sistem dirangkai seperti gambar di samping. Jika sistem
dalam keadaan setimbang, maka besarnya gaya F adalah …

a. 50 N
b. 80 N
c. 100 N
d. 120 N
e. 180 N
jawab
pembahasan / penyelesaian:
dik: F1 = 200 N
R1 = 4 m
R2 = 8 m
Dit = F2 ?
2. Sistem pada gambar berada dalam keadaan setimbang. Berat
balok A adalah 600 N dan koefisien gesek statis antara balok A dan
meja adalah 0,2. Berat balok B adalah . . .
a. 20√2 N
b. 20 N
c. 40 N
d. 40√2 N
e. 40√3 N

jawab:
pembahasan / penyelesaian:
3. Sebuah besi memiliki luas permukaan 0,2 m2 dan panjang
awal 0,5 m. Jika besi bertambah panjang 0,1 m ketika diberi gaya
sebesar 50 N. Berapakah Modulus Elastisitas besi tersebut!
Dik : A = 0,2 m2
F = 50 N
Lo = 0,5 m
Δx = 0,1 m
Dit : E?
Jawab:
E = (F x Lo) : (A x Δx)
= 50x0,5 : 0,2x0,1
= 25 : 0,02
= 1250 N/m2
4. Sebuah pegas yang panjangnya 20 cm bertambah panjang 4 cm
saat ditarik oleh gaya 5 N. Berapa panjang pegas jika ditarik oleh
gaya 10 N.
Dik : Lo = 20 cm
Δx1 = 4 cm = 0,04 m
F1 = 5 N
F2 = 10 N
Dit : Panjang pegas!
Jawab :
K1 = K2
F1/Δx1 = F2/Δx2
5/0,04 = 10/Δx2
Δx2 = 0,4/5
= 0,08 m
= 8 cm
X = Lo + Δx2
= 20 + 8
= 28 cm
5. Diketahui dua buah pegas dengan konstanta
masing – masing 100 N/m dan 200 N/m. Berapakah
beban(gaya) yang diperlukan untuk pertambahan
panjang 3 cm?
Dik : K1 = 100 N/m
K2 = 200 N/m
Δx = 3 cm = 0,03 m
Dit : F?
Jawab:
1/Kp = 1/K1 + 1/K2
= 1/100 + 1/200
1/Kp = 3/200
Kp = 200/3 N/m
F = k . Δx
= 200/3 . 0,03
=2N
LATIHAN SOAL
1. Batang PQ horizontal beratnya 60 N menggunakan engsel
pada titik P. Pada ujung Q diikat tali bersudut 30 ke dinding.
(Lihat gambar!)

Jika pada titik Q digantungkan beban 40 N maka besar gaya


tegangan tali QR . . . .
a. 30 N
b. 35 N
c. 70 N
d. 120 N
e. 140 N .
2. Pada sistem kesetimbangan benda seperti pada gambar di
samping, panjang AB = 80 cm, AC = 60 cm, dan berat 18 N. Jika
ujung batang digantungkan beban 3 N, maka tegangan pada tali
adalah ...
a. 20 N .
b. 48 N
c. 50 N
d. 65 N
e. 80 N
3. Sebuah batang homogen yang massanya 13 kg (g = 10 m/s²)
dan panjang 13 m disandarkan pada sebuah tembok tingginya 5
meter dari tanah. Jika tembok licin, lantai kasar, dan batang dalam
kesetimbangan,maka koefisien gesekan antara lantai dengan ujung
batang adalah ….
a. 1,45
b. 1,2 .
c. 0,9
d. 0,75
e. 0,4
4. Diberikan gaya pada suatu pegas 200 N dengan
luas penampang batang 50𝑀2 Berapa
tegangan yang di hasilkan dari pegas tersebut?
a. 9,0 𝑁/𝑚2
b. 5,0 𝑁/𝑚2
c. 4,0 𝑁/𝑚2
d. 3,0 𝑁/𝑚2
e. 2,5 𝑁/𝑚2
5. Suatu beban 100 gram digantungkan pada
sebuah pegas. Jika pegas bertambah panjang
0,5cm, maka konstanta pegas adalah ... .
a. 100 N/m
b. 150 N/m
c. 200 N/m
d. 500 N/m
e. 1.000 N/m

Anda mungkin juga menyukai