Anda di halaman 1dari 21

Nilai :

I. Judul Percobaan Dinamika rotasi

II. Tujuan Percobaan Menentukan kecepatan sudut , momen inersuia, torsi dan percepatan
sudut, roda gila melalui simulasi

Nilai :

III. Teori DINAMIKA ROTASI

Momen gaya atau torsi dapat didefinisikan dengan beberapa


pengertian: 1. Torsi adalah gaya pada sumbu putar yang dapat
menyebabkan benda bergerak melingkar atau berputar. 2. Torsi disebut
juga momen gaya. 3. Momen gaya/torsi benilai positif untuk gaya yang
menyebabkan benda bergerak melingkar atau berputar searah dengan
putaran jam, dan sebaliknya 4. Setiap gaya yang arahnya tidak berpusat
pada sumbu putar benda atau titik massa benda dapat dikatakan
memberikan Torsi pada benda tersebut. Torsi atau momen gaya
dirumuskan dengan: dimana: adalah torsi atau momen gaya (Nm). r
adalah lengan gaya (m). F adalah gaya yang diberikan tegak lurus
dengan lengan gaya (N) Jika gaya yang bekerja pada lengan gaya tidak
tegak lurus, maka besar torsinya adalah: dimana adalah sudut antara
gaya dengan lengan gaya. Momen Inersia Momen inersia didefinisikan
sebagai kelembaman suatu benda untuk berputar pada porosnya. Besar
momen inersia bergantung pada bentuk benda dan posisi sumbu putar
benda tersebut. Momen inersia dirumuskan dengan: dimana: I =
momen inersia (kgm2 ) r = jari-jari (m) m = massa benda atau partikel
(kg) Benda yang terdiri atas susunan partikel atau benda-benda
penyusunnya yang lebih kecil, jika melakukan gerak rotasi, maka
momen inersianya sama dengan hasil jumlah semua momem inersia
penyusunnya: Momentum Sudut Momentum sudut adalah ukuran
kesukaran benda untuk mengubah arah gerak benda yang sedang
berputar atau bergerak melingkar. Momentum sudut dirumuskan
dengan: dimana: L = momentum sudut (kgm2 s -1 ) I = momen inersia
benda (kgm2 ) = kecepatan sudut benda (rad/s) m = massa benda (kg) v
= kecepatan linear (m/s) r = jarak benda ke sumbu putarnya (m) Energi
Kinetik Rotasi Energi kinetik rotasi adalah energi kinetik yang dimiliki
oleh benda yang bergerak rotasi yang dirumuskan dengan: Jika benda
tersebut bergerak secara rotasi dan juga tranlasi, maka energi kinetik
totalnya adalah gabungan dari energi kinetik translasi rotasi dan energi
kinetik rotasi: dimana: Ekt = Energi kinetik total benda Ek = energi

Laporan Laboratorium fisikateknik ii


kinetik translasi Ekr = energi kinetik rotasi m = massa benda (kg) v =
kecepatan linear (m/s) I = momen inersia benda (kgm2 ) = kecepatan
sudut benda (rad/s) Hukum Newton 2 Untuk Rotasi Benda yang
bergerak secara translasi menggunakan hukum newton II ( ) dan benda
yang bergerak secara rotasi juga memakai konsep hukum Newton yang
sama, akan tetapi besarannya memakai besaran-besaran rotasi.
Sehingga, Hukum Newton II untuk benda yang bergerak secara rotasi
atau bergerak melingkar memakai rumus: dimana: = total torsi yang
bekerja pada benda I = momen inersia benda = percepatan sudut benda
KESEIMBANGAN BEND TEGAR Pengertian Benda Tegar Benda
tegar adalah suatu benda yang bentuknya tidak berubah saat diberi
gaya dari luar. Semua gaya yang bekerja pada benda tersebut hanya
dianggap bekerja pada titik materi yang menyebabkan terjadinya gerak
translasi (∑F = 0) Keseimbangan benda tegar adalah kondisi di mana
momentum suatu benda bernilai nol. Artinya, jika awalnya suatu benda
diam, benda tersebut akan cenderung untuk diam. Jika ditinjau dari
system partikel, syarat keseimbangan yang berlaku pada benda hanya
syarat keseimbangan translasi.Hal itu berbeda dengan syarat
keseimbangan benda tegar. Syarat Keseimbangan Benda Tegar Syarat
keseimbangan yang berlaku pada benda tegar adalah syarat
keseimbangan translasi dan rotasi.Adapun syarat yang harus dipenuhi
adalah sebagai berikut. Macam-macam Keseimbangan Benda Tegar
Berdasarkan kemampuan benda untuk kembali ke posisi semula,
keseimbangan benda tegar dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. 1.
Keseimbangan stabil (mantap) Keseimbangan stabil adalah
kemampuan suatu benda untuk kembali ke posisi semula saat benda
diberi gangguan.Gangguan tersebut mengakibatkan posisi benda
berubah (pusat gravitasi O naik).Untuk lebih jelasnya, perhatikan
gambar berikut. 2. Keseimbangan labil (goyah) Keseimbangan labil
terjadi jika benda tidak bias kembali ke posisi semula saat gangguan
pada benda dihilangkan. Gangguan yang diberikan menyebabkan
posisi benda berubah (pusat gravitasi O turun).Untuk lebih jelasnya,
perhatikan gambar berikut. 3. Keseimbangan netral (indeferen)
Keseimbangan netral terjadi jika benda mendapatkan gangguan di
mana pusat gravitasi O pada benda tidak naik atau tidak turun. Benda
yang berada dalam keseimbangan stabil bias mengalami gerak
menggeser (translasi) atau mengguling (rotasi) saat diberi gaya dari
luar. Apasih syarat benda dikatakan mengalami translasi atau rotasi?
Momen Kopel Momen kopel adalah pasangan gaya yang besarnya
sama, tetapi berlawanan arah. Kopel yang bekerja pada suatu benda
Laporan Laboratorium fisikateknik ii
akan menyebabkan terbentuknya momen kopel. Secara matematis,
momen kopel dirumuskan sebagai berikut. Keterangan: M = momen
kopel (Nm); F = gaya (N); dan d = panjang lengan gaya (m). Oleh
karena memiliki besar dan arah, maka momen kopel termasuk dalam
besaran vektor. Untuk itu, Quipperian harus memperhatikan
kecenderungan benda saat berputar. Cara termudahnya dengan
membuat perjanjian tanda seperti berikut. 1. Momen kopel bernilai
negative jika berputar searah putaran jarum jam. 2. Momen kopel
bernilai positif jika berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Jika
beberapa momen kopel bekerja pada suatu bidang, persamaannya
menjadi: Keseimbangan Tiga Buah Gaya Saat Quipperian menjumpai
ada tiga buah gaya bekerja pada satu titik partikel dalam keadaan
seimbang, gunakan SUPER “Solusi Quipper” berikut. Ilustrasi ketiga
gaya ditunjukkan oleh gambar berikut. Untuk mencari perbandingan
gaya-gayanya, gunakan persamaan berikut. Titik Berat Pada
prinsipnya, sebuah benda terdiri dari banyak partikel di mana setiap
partikel memiliki berat. Resultan seluruh berat partikel di dalam benda
disebut sebagai berat benda. Berat benda bekerja melalui satu titik
tunggal yang disebut titik berat (titik gravitasi). Untuk benda yang
ukurannya tidak terlalu

Momentum Sudut
Momentum sudut adalah ukuran kesukaran benda untuk mengubah
arah gerak benda yang sedang berputar atau bergerak melingkar.

Momentum sudut dirumuskan dengan:

dimana:
L adalah momentum sudut (kgm2s-1)
I adalah momen inersia benda (kgm2)
adalah kecepatan sudut benda (rad/s)
m adalah massa benda (kg)
v adalah kecepatan linear (m/s)
r adalah jarak benda ke sumbu putarnya (m)
Energi Kinetik Rotasi
Energi kinetik rotasi adalah energi kinetik yang dimiliki oleh benda
yang bergerak rotasi yang dirumuskan dengan:

Jika benda tersebut bergerak secara rotasi dan juga tranlasi,


maka energi kinetik totalnya adalah gabungan dari energi kinetik
translasi rotasi dan energi kinetik rotasi:

Laporan Laboratorium fisikateknik ii


dimana:
Ekt adalah Energi kinetik total benda
Ek adalah energi kinetik translasi
Ekr adalah energi kinetik rotasi
m adalah massa benda (kg)
v adalah kecepatan linear (m/s)
I adalah momen inersia benda (kgm2)
adalah kecepatan sudut benda (rad/s)
Yuk belajar materi ini juga:
Teks Prosedur
Analytical Exposition
Persamaan Trigonometri
Hukum Newton 2 Untuk Rotasi
Benda yang bergerak secara translasi menggunakan hukum newton II (
) dan benda yang bergerak secara rotasi juga memakai
konsep hukum Newton yang sama, akan tetapi besarannya memakai
besaran-besaran rotasi. Sehingga, Hukum Newton II untuk benda yang
bergerak secara rotasi atau bergerak melingkar memakai rumus:

dimana:
adalah total torsi yang bekerja pada benda
I adalah momen inersia benda
adalah percepatan sudut benda

Besaran-besaran Pada Gerak Translasi Besaran-besaran pada Gerak Rot


Besaran Rumus Satuan Besaran Rumus
Jarak tempuh s m Jarak tempuh sudut q = s/r
Kecepatan V = s/t m/s Kecepatan sudut
Percepatan a = V/t m/s2 Percepatan sudut
Massa m kg Momen inersia I = mr2
Gaya F = ma N Momen gaya/torsi
Momentum p = mv kg . m/s Momentum sudut
Energi kinetik Nm (Joule) Energi kinetik rotasi
Dibawah ini adalah tabel yang menyimpulkan hubungan antara gerak
translasi dan gerak rotasi

Konsep Gerak Translasi Hubungan


Penyebab akselerasi
Kesukaran untuk berakselerasi m
Hukum newton 2

Dinamika rotasi adalah ilmu yang mempelajari mengenai pergerakan


benda yang berputar pada poros atau titik tumpunya.

Dinamika rotasi ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti massa, gaya,
percepatan, kecepatan, torsi, dll. Dinamika rotasi ini sebenarnya
menggunakan konsep Hukum II Newton, yaitu:

ΣF = m.a

Laporan Laboratorium fisikateknik ii


Tetapi karena ia berotasi pada porosnya dan dipengaruhi oleh torsi,
sehingga rumusnya menjadi:

Στ = I.α

Keterangan:

ΣF : resultan gaya (N)


m : massa/ukuran kelembaman (kg)
a : percepatan (m/s2)
Στ : momen torsi (Nm)
I : momen inersia (kgm2)
α : percepatan sudut (rad/s)

Ke depannya ketika elo mempelajari dinamika rotasi, maka elo akan


menemukan rumus dengan bentuk baru dari gerak lurus atau translasi.

Jadi, elo tetap harus paham dulu mengenai gerak lurus yang mengikuti
Hukum Newton.

Momen gaya atau torsi adalah suatu kecenderungan suatu gaya untuk
memutar benda tegar terhadap titik poros tertentu.

Kalau bahasa simpelnya sih torsi ini merupakan suatu besaran yang
dapat memutarkan benda. Lambang dari torsi adalah τ (tau).

Torsi ini pertama kali diperkenalkan ke dunia sains oleh seorang


teknisi bernama J. Thomson, namun konsep torsi sebenarnya sudah ada
jauh semenjak konsep tuas ditemukan oleh Archimedes.

Gerak translasi adalah gerak benda yang arahnya lurus ataupun


melengkung. Pada gerak translasi menggunakan konsep hukum
Newton II. Sedangkan gerak rotasi adalah gerak yang mengalami
perputaran terhadap poros tertentu.

Pada gerak translasi, percepatan linear (𝑎) tidak hanya sebanding


dengan resultan gaya Σ𝐹 namun juga berbanding terbalik dengan
massa benda m. Pertama-tama kita tinjau sebuah partikel bermassa m
bergerak melingkar diikat pada tali dengan jari-jari gerak melingkar r
dan terdapat gaya F yang menyinggung lintasan

Laporan Laboratorium fisikateknik ii


Laporan Laboratorium fisikateknik ii
Laporan Laboratorium fisikateknik ii
Nilai :

Laporan Laboratorium fisikateknik ii


IV. Alat Dan Bahan 4.1 Alat dan fungsi
Serta Fungsi
kelompok nama fungsi
Alat- Alat Laptop Atau Membuka dan
Handpone dengan menjalankan situs
koneksi internet value @Amrita

4.2 Bahan dan Fungsi


Kelompok Nama Fungsi
Bahan-Bahan Situs Value @ Sebagai aplikasi
Amrita online untuk
melakukan simulasi
praktikum dinamika
rotasi

Nilai:

Laporan Laboratorium fisikateknik ii


V. ProsedurPercobaan  Membuka dan memulai simulasi
1. Dibuatlah tabel seperti tabel 2

2. Dibuka situs Value @ Amrita di https:// vlab.amrita edu/!

3. Pada menu virtual lab at amrita vishwa


vidyapeethan ,Diklik physical sciense seperti ditumjukkan
gambar 1

4. Pada Menu Physical sciense ,Diklik mechanics virtual lab


(Pilot) seperti di tunjukkan Gambar 1 (b)

5. Pada menu Mechanics virtual lab (pilot),Diklik torque


and angular acceleration of a fly wheel seperti
ditunjukkan pada gambar 1(c)!

 Melakukan simulasi

1. Diklik tombol simulator

2. Diklik tombol (Garis 3 kebawah) kemudian muncul kotak


dialog variables . pada kotak Earth ,g=9,8m/s pilih dan klik
Earth (percepatan gravitasi bumi
3. DiKlik dan Geser no.of wound of chourd : 1 sampamenujukkan
angka -10
4. DiKlik dan Geser mass of flywheel:5kg sampai menujukkan
angka 25 kemudian catat pada tabel 2 sebagai massa roda gila
5. Klik tombol release fly wheel!
6. Ditnggu sampai roda gila tidak berputar lagi
7. Setelah roda gila berhenti, Dicatat nlai n da nilai t yang terbca
8. Diklik tombol (garis 3 kebawah) kemudian muncul kota dialog
variables.diklik tombol reset
9. Diulangi langkah pertama sampai kedelapan untuk data 2,3,4

Nilai :

Laporan Laboratorium fisikateknik ii


VI. Gambar Percobaan A. Gambar rangkai pada web

Nilai :

Laporan Laboratorium fisikateknik ii


VI. Data Percobaan Dinamika Rotasi

No Massa Diamter Massa Diamet N t(s)


roda roda beban er As (putara
gila(kg) gila(cm (gr) (cm) n)
)
1 25 10 200 2 046,25 68
2 5 20 200 2 056,18 77
3 5 10 600 2 585,17 17
4 5 10 200 4 390,44 276

Nilai :

Laporan Laboratorium fisikateknik ii


VIII Analisa Data a. Hitunglah masing masing nilai kecepatan sudut !
4 πN
ω= t
4. 3,14. 46,25 rad
1. = 8,54
68 s
4. 3,14.56,18 rad
2. = 9,16
77 s
4. 3,14.585,17 rad
3. = 14,21
517 s
4. 3,14.390,44 rad
4. = 17,76
276 s
b. Hitunglah masing masing nilai torsi

Ʈ = m.g.r
1. 200 . 9,8 . 0,01 = 19,6
2. 200 . 9,8 . 0,01 = 19,6
3. 600 . 9,8 . 0,01 = 58,8
4. 200 . 9,8 . 0,02 = 39,2
c. Hitunglah masing masing nilai momen inersia
Nm 2 gh
I= ( - r2 )
N +n ω2
46,25.9,8 2.9,8.20
1. I = ( – 0,012 )
46,25+10 8,54 2
= 8,05. 5,3719 = 43,24 kgm2
56,18.9,8 2.9,8.20
2. I = ( – 0,012 )
56,18+10 9,162
= 8,31. 4,6721 = 38,82 kgm2
585,17.9,8 2.9,8.20
3. I = ( – 0,012 )
585,17+10 14,212
= 9,63.1,9412 = 18,69 kgm 2
390,44.9,8 2.9,8.20
4. I = ( – 0,022 )
390,44+10 17,762
= 9,55. 1,2424 = 11,86 kgm2
d. Hitung lah masing masing nilai kecepatan sudut
Ʈ
α= I
19,6 rad
1. = 0,45 2
43,24 s
19,6 rad
2. = 0,50 2
38,82 s
58,8 rad
3. = 3,14 2
18,69 s

Laporan Laboratorium fisikateknik ii


39,2 rad
4. = 3,30 2
11,86 s

5. Buat tabel berikut rekap hasil perhitungan yang anda peroleh


dari jawaban pada nomor 1-4

Variabel yang diubah- Parameter yg Hasil


ubah dihitung pengukuran
Massa roda gila Momen inersia I =43,24 kgm
2

Diameter roda gila Momen inersia I =38,82 kgm


2

Massa beban Momen inersia I =18,69 kgm


2

Diameter As Momen inersia I =11,86 kgm 2

Nilai :

Laporan Laboratorium fisikateknik ii


Nilai :

Laporan Laboratorium fisikateknik ii


IX.Kesimpulan Dan Saran A. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum melalui simulasi didapat
a. Kecepatan sudut
4.3,14. 46,25 rad
1. = 8,54
68 s
4.3,14. 56,18 rad
2. = 9,16
77 s
4.3,14. 585,17 rad
3. = 14,21
517 s
4. 3,14. 390,44 rad
4. = 17,76
276 s
b. Momen Inersia
46,25.9,8 2.9,8.20
1. I = ( – 0,012 )
46,25+10 8,54 2
= 8,05. 5,3719 = 43,24 kgm2
56,18.9,8 2.9,8.20
2. I = ( – 0,012 )
56,18+10 9,162
= 8,31. 4,6721 = 38,82 kgm2
585,17.9,8 2.9,8.20
3. I = ( – 0,012 )
585,17+10 14,212
= 9,63.1,9412 = 18,69 kgm 2
390,44.9,8 2.9,8.20
4. I = ( – 0,022 )
390,44+10 17,762
= 9,55. 1,2424 = 11,86 kgm2
c. Torsi
1. 200 . 9,8 . 0,01 = 19,6
2. 200 . 9,8 . 0,01 = 19,6
3. 600 . 9,8 . 0,01 = 58,8
4. 200 . 9,8 . 0,02 = 39,2
d. Percepatan sudut
19,6 rad
1. = 0,45 2
43,24 s
19,6 rad
2. = 0,50 2
38,82 s
58,8 rad
3. = 3,14 2
18,69 s
39,2 rad
4. = 3,30 2
11,86 s

B.Saran
Saran untuk praktek modul Dinamika rotasi terlebih dahulu

Laporan Laboratorium fisikateknik ii


menonton vidio praktikum agar mengetahui bagaimana jalannya
praktikum dinamika rotasi ini dengan benar.

Laporan Laboratorium fisikateknik ii


Laporan Laboratorium fisikateknik ii
Laporan Laboratorium fisikateknik ii
Nilai :

Laporan Laboratorium fisikateknik ii


X. Daftar Pustaka

brlajar, s. (2022). Retrieved meei 2022, from dinamika rotasi: https:


//www.studiobelajar.com/dinamka-rotasi/

education, L. (2021). kesetimbangan dan dinamika rotasi.

ghani, m. i. (2022, april 11). dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar.

samuel gideon, e. c. (2022). penuntun praktikum fisika teknik 2. medan:


Lab.Fisika Teknik.

sereliciouz. (2019, oktober). Quipper blog. Retrieved mei 2022, from


dinamika rotasi - fisika kelas 11:
https://www.google.com/amp/s/www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/
dinamika-rotasi-fisika-kelas-11/amp/

Laporan Laboratorium fisikateknik ii

Anda mungkin juga menyukai